Tips Mengindentifikasi Berita Hoax Di Internet

6/25/2021 10:10:00 PM

 IMG-3515

Internet merupakan dunia antara nyata dan maya, dimana kebenaran dan kebohongan seakan nyaris samar tanpa adanya batas yang jelas. Berita yang muncul bisa dalam hitungan detik tersebar keserluruh Indonesia tanpa tahu kebenaran dan bisa menyesatkan. Jika berita tersebut menyangkut hal yang tak benar dan dikonsumsi oleh masyarakat yang belum memahami secara logis, berita ini sangat berpotensi menjadi sesuatu yang memecah belah negara kita. 

Beralih ke masa pandemi, berita hoax makin merajalela. Antara benar dan salah tidak ada dinding pemisah lagi, dan banyak sekali pihak yang menginginkan kekacuan informasi sehingga masyarakat bingung, pada akhirnya masyarakat tidak percaya pada pihak pemerintah dan lembaga berwenang lainnya. Lalu, kita sebagai masyarakat yang menerima ribuan bahkan jutaan informasi dari berbagai macam platform harus bersikap bagaimana untuk menyaring atau memfilter informasi tersebut? 

Sepertinya berita hoax dan fakta itu sudah tersamarkan, namun kalau kita jeli dalam menelaah berita tersebut, maka kita akan terhindar dari derita yang disebabkan oleh berita tak benar tersebut. Sebelum mengikuti kelas cek fakta kesehatan dari tempoinstitute.com, semua berita sangatlah nyata tanpa fatamorgana, setelah mengikuti kelas tersebut, saya dengan mudah menyatakan bahwa berita tersebut adalah hoax atau fatamorgana semata. 

Beruntung sekali saya bisa melakukan beberapa langkah untuk memverifikasi berita, gambar, video atau informasi yang beredar luas di platform manapun termasuk whatsapp dan sosial media. Nah, ini dia beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi berita hoax di internet. 

Baca juga : Tips Traveling Hemat Budget Bagi Millenial 

Tips Mengindentifikasi Berita Hoax di Internet 

photo-1579869847557-1f67382cc158

Setiap bangun pagi, apa yang kamu cari? Ya, bukan kunci pintu, cemilan atau buku, pasti handphonelah yang kamu cari saat bangun pagi. Setelah itu, kamu akan mengecek social media mulai dari instagram, twitter dan facebook. Kemudian, beralih ke whatsapp dengan beberapa notifikasi yang memenuhi barisan paling atas. Jika kamu menemukan sesuatu yang membuat kamu tertawa, entah darimana asalnya, kamu bisa dengan mudah menyebarkan kembali ke grup whatsapp keluarga, teman, kerjaan dan lainnya. Pun demikian jika membaca berita yang menghebohkan, jari jemarimu seakan gatal ingin membagikan kabar itu ke grup-grup yang jumlahnya bisa puluhan bahkan ratusan. Dengan hitungan detik atau menit, maka berita itu akan menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Begitulah berita yang tadinya hanya dari satu sumber yang belum tentu kebenarannnya bisa menjadi sebuah berita viral. 

Pertanyaan dasar semua orang adalah bagaimana cara mengindetifikasi berita hoax tersebut? 

Saya banyak belajar dari tempoinstitute.com pada saat kelas cek fakta (kesehatan). Secara umum, berita hoax ini disebabkan oleh mis/disinformasi. Mis/disinformasi sendiri ada 7 macam menurut standar First Draft, sebuah organisasi riset yang berfokus untuk media di Amerika Serikat. Tujuh macam itu meliputi satire, konten menyesatkan, konten aspal, konten pabrikasi, konten gak nyambung, konteks salah, dan konten manipulatif.

Sumber berita tersebut bisa muncul dari situs atau website abal-abal, foto dan video. 

Mengenali Situs Abal-abal 

Menurut kemenkominfo, ternyata situs abal-abal atau situs yang menyebarkan berita hoax itu berjumlah lebih dari 900 situs. Dengan banyaknya situs abal-abal terssebut, maka ada baiknya kita bisa mengindentifikasi dan tidak menyebarkan, malah seharusnya bisa melaporkan situs abal-abal tersebut ke kemenkominfo. 

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengenali situs abal-abal adalah sebagai berikut :

  • cek alamat situs nya
  • cek data perusahaan media di Dewan Pers
  • cek detail visual
  • waspada bila terlalu banyak iklan
  • bandingkan ciri-ciri pakem media mainstream
  • cek About Us
  • waspada dengan judul judul sensasional
  • cek ke situs media mainstream
  • cek google reverse image search pada foto utama

Cara Memverifikasi Foto 

f15ac7e6-224c-4b34-8038-1eadf2238812

Coba perhatikan kedua berita tersebut. Keduanya seakan serupa tapi tak sama. Kira-kira apa yang menyebabkan kedua berita tersebut berbeda? Ya, foto disebelah kiri adalah editan dari foto sebelah kanan. Cermati lebih teliti lagi, secara font pun berita hoax akan lebih janggal dan tidak rapi dalam mengcopy font. Memang sangat berbahaya sekali apabila kita menyebarkan foto tersebut ke grup wa dan social media. 

Nah, kita bisa mengenali foto dari editan dan konteksnya. Apabila menemukan foto yang janggal, jangan langsung disebarluaskan, namun lebih baik untuk menelusuri terlebih dahulu melalui keterangan yang ada di foto, bisa melalui tanda-tanda khusus yang bisa diidentifikasi antara lain nama gedung, toko, bentuk bangunan, plat nomor kendaraan, nama jalan, huruf-huruf yang menandakan bahasa, tugu atau monumen, dan bentuk jalan.

Sedangkan bila ingin lebih dalam lagi maka bisa memverfikasi dengan tools antara lain : 
  • Reverse Image dari Google bisa digunakan untuk mencari unggahan foto pertama pada sebuah website. Tools ini berguna untuk menelusuri foto-foto yang diambil dari internet.
  • Reverse image dari Yandex. Yandex adalah  sebuah search engine dari Rusia yang sangat bagus untuk penelusuran foto, terutama untuk mengeksplorasi situs-situs dari Eropa Timur.
  • Reverse image dari Tineye bisa digunakan untuk penelusuran foto dengan kelebihan memiliki filter berdasarkan urutan waktu.
  • Alternatif tools lainnya adalah Bing.com milik Microsoft dan Baidu. 

Cara Memverifikasi Video 

Sama dengan foto, cara mengindentifikasi video pun sama. Ada 2 langkah yang bisa dilakukan untuk mengecek kebenaran video tersebut :
  • Pertama yakni menggunakan kata kunci di mesin pencari atau di media sosial (Youtube, Facebook, Twitter, IG).    
  • Kedua, memfragmentasi video menjadi gambar lalu menggunakan reverse image tools bernama InVid. 

Tips Mengindentifikasi Fakta Kesehatan 

photo-1585222515068-7201a72c4181-1

Setelah pandemi, berita hoax yang beredar dimasyarakat semakin merajalela. Fakta dan hoax seakan beradu dalam ring bebas disaksikan masyarakat yang semakin meminta keadilan karena faktor ekonomi yang menjerat semua penduduk di negeri ini. 

Saya memilih mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan semaksimal yang bisa saya lakukan. Apalagi pada saat PSBB awal yang melockdown semua tempat, membuat saya mencari berita yang kredible melalui media mainstream atau dari situs resmi pemerintah tentang himbauan atapun peraturan yang berlaku. 

Sayangnya, literasi masyarakat belum sepenuh sejalan dengan pertumbuhan internet yang sangat pesat. Maka dari itu dibutuhkan filter atau saringan yang bisa membebaskan dari semua berita hoax yang beredar. 

Langkah mengidentifikasi fakta kesehatan adalah sebagai berikut : 

  • Sumber referensi yang terpercaya seperti website resmi institusi atau organisasi (Badan Kesehatan Dunia/WHO, Pusat Pencegahan dan Pengandalian Penyakit AS/CDC, Kementerian Kesehatan, Badan POM, Ikatan Dokter Indonesia/IDI, Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia/IAKMI) dan jurnal ilmiah, seperti the New England Journal of Medicine, the British Medical Journal, Nature Medicine, the Lancet). 
  • Studi peer-review dan pre-print. Peer review merupakan studi penelitian melewati proses evaluasi oleh tim pakar independen dari bidang keilmuwan yang sama. 
  • Studi korelasi dan hubungan sebab akibat. Studi korelasi mengukur derajat keeratan atau hubungan korelasi antara dua variabel. Sedangkan studi hubungan sebab akibat untuk meneliti pola kausalitas dari sebuah variabel terhadap variabel lain. 
Sudah saatnya menjadi masyarakat yang cerdas dalam memfiltrasi berita hoax yang beredar melalui beberapa langkah dan tips untuk mengidentifikasi baik itu situs abal-abal, foto, video maupun fakta tentang kesehatan yang berhubungan dengan covid-19. 



You Might Also Like

0 Comments