salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
  •  

    Kalau ke Kualau Lumpur, salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengunjungi Dataran Merdeka, KL Galeri dan Gedung Abdul Samad yang merupakan destinasi wisata yang berada dalam satu kawasan. Namun, berbeda dengan hari biasanya sepi dengan keramaian, pada tanggal 16 September 2023 lalu, kawasan ini ramai dengan orang yang berpakaian kain dan sarung (Sarong) dalam event Keretapi Sarong 2023. 

    Seperti kita tahu, Hari Kemerdekaan Malaysia diperingati pada tanggal 31 Agustus setiap tahunnya, sedangkan Hari Malaysia adalah untuk memperingati pembentukan persekutuan Malaysia pada tahun yang sama yaitu 1963. Pada tanggal tersebut diperingati bersatunya beberapa wilayah yaitu Tanah Melayu, Borneo Utara (Kini Sabah), Sarawak dan Singapore bersatu membentuk Malaysia. 

    Lalu apa saja sih yang dilakukan dalam acara Keretapi Sarong 2023? Penasaran nggak? 

    Acara Keretapi Sarong Diadakan Setiap Tahun 

    Keramaian di KL Sentral 

    Acara Keretapi Sarong ini merupakan acara flash mob atau pertujunkan singkat dengan orang beramai-ramai berkumpul dan merayakan Hari Malaysia dengan menggunakan transportasi Kereta Api baik itu MRT, KTM, ERL dan MAB serta jenis kereta lainnya. Uniknya bukan hanya menggunakan pakaian biasa saja namun menggunakan kain dan sarung atau dalam bahasa Malaysia disebut sebagai Sarong. Sarong bukan hanya berarti sarung, pakaian yang digunakan oleh pria untuk melaksanakan sholat, namun seluruh kain yang bercorak dan bermotif. 

    Pemilihan Sarong sebagai tema acara ini karena budaya kain warisan budaya yang dimiliki oleh seluruh masyarakat dan agama. Acara ini dimulai padatahun 2012 dan diinisiasi oleh Komunitas Random Alphabet yang melibatkan ribuan orang yang menggunakan transportasi publik dan mengenakan kain sarong dan beragam kain lainnya yang merupakan sibol kebudayaan dan warisan budaya dari Malaysia. 

    Pada tahun 2017, acara ini dipromosikan oleh LOCCO , sebuah lembaga non profit. Acara ini juga didukung oleh berbagai pihak seperti Kementerian Pelancongan, Seni, dan Kebudayaan (MOTAC), Jabatan Kebudayaan dan Keseniaan Negara (JKKN), dan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL), Rapid KL, Air Asia, Bulan Bintang dan Mr D.I.Y.

    Keretapi Sarong 2023, Dari Berbagai Wilayah Bertemu di Dataran Merdeka


    Pagi-pagi, saya sudah siap dengan sarung celana yang saya beli sebelum Lebaran tahun ini. Sarung ini bermotif kain khas dari Indonesia, dan saya beli di salah satu toko online. Biasanya saya memang sering beli di toko ini. Selain itu, saya sudah mempersiapakan kemeja sama yang dibeli di toko yang sama. Oh iya, untuk melengkapi pakaian khas Nusantara, saya memilih Udeng khas Bali, yang saya beli 4 tahun lalu. Udeng ini ternyata saya kenakan pada Keretapi Sarong 2019 lalu. 

    Kebetulan saya menginap di Santa Grand Signature Kuala Lumpur yang berada di daerah Menara Santa, Jalan Ampang. Kebetulan untuk menuju salah satu spot pertemuan Keretapi Sarong 2023 yaitu KL Sentral. Selain KL Sentral, ada beberapa stasiun untuk berkumpul seperti Ampang (LRT), Gombak (LRT), Bandar Utama (MRT), Kajang (MRT), Subang Jaya (LRT) dan Putrajaya Sentral (KLIA Transit). 


    Nah, karena spot yang familiar diantara tempat-tempat tersebut adalah KL Sentral, maka saya dan teman-teman yang satu hotel menuju stasiun terdekat yaitu Dang Wangi. dari Dang Wangi menuju ke KL Sentral hanya beberapa stasiun saja. Uniknya, Dang Wangi ini berada di underground sedangkan KL Sentral merupakan Upper Station, sehingga dari bawah menuju ke stasiun atas akan terjadi pemandangan yang luar biasa. 

    Sampai di KL Sentral, rupanya semua orang sudah berkumpul dan menggenakan pakaian adat dari beragam etnis yang ada di Malaysia. Semuanya mengenakan pakaian dengan sarong yang dikenakan sebagai penutup kepala untuk perempuan dan sarung yang diselempangkan di badan untuk laki-laki, kadang kala ada perempuan yang meyelempangkan sarong tersebut seperti laki-laki. 

    Setelah lagu-lagu dikumandangkan bersama-sama, akhirnya pun mereka mendendangkannya bersama tarian-tarian spontan yang menambah semarak KL Sentral. 


    Setelah itu rombangan KL Sentral pun berbondong-bondong menuju ke Dataran Merdeka yang dekat dengan Stasiun  Masjid Jamek. Antusiasme rombongan itu semakin menjadi saat di kereta menuju Stasiun Masjid Jamek. Lagu-lagu nasional seperti Lagu Anak Malaysia, Barisan Kita, Sejahtera Malaysia, Bujang Lapok, Chan Mali Chan, dan beragam lagu lain dinyanyikan bersama menambah semangat dan semarak. Pada saat tiba di Dataran Merdeka pun puluhan ribu orang sudah berkumpul dan siap merayakan Hari Malaysia. 

    Puluhan ribu orang ini tumpah ruah merayakan keragaman budaya dan etnis yang dimiliki oleh Malaysia sebagai salah satu negara dengan Multikultur dan etnis mulai dari Melayu, China dan India. Mungkin inilah yang menyebabkan Malaysia disebut sebagai Asia kecil atau Malaysia Truly Asia karena merepresantasikan etnis yang ada di Asia. 

    So, kapan ya di Indonesia bisa dilaksanakan acara kebudayaan secara nasional yang bisa bersama-sama merayakan keragaman etnis dan budaya dari Sabang sampai Merauke? Semoga dalam beberapa tahun kedepan, acara ini bisa terwujud, Amin. 


    Continue Reading

     

    Horas! Selamat datang di Pulau Samosir yang merupakan pulau di tengah Danau Toba. Ketika mata memandang sebelum sampai di Pulau Samosir, danau seluas 1.130 kilometer persegi ini mengisyaratkan sebuah pemandangan yang tak biasa. Saya sebagai salah satu pengunjung yang baru pertama kali datang ke destinasi wisata ini, seakan dibuat kagum dengan keindahan luar biasa. Namun, siapa sangka Danau Toba merupakan gunung purba yang meletus 74 ribu tahun lalu yang mengakibatkan banyak sekali perubahan iklim di Dunia. Bisa dibilang, Danau Toba ini menjadi letusan yang paling dahsyat selama 2 juta tahun belakangan ini. 

    Dahsyatnya perubahan iklim yang terjadi ribuan tahun lalu akibat letusan gunung Toba purba tentu saja berbeda permasalahannya dengan zama millenial seperti sekarang ini. Namun, walaupun berbeda, namun perubahan iklim yang semakin tidak teratur sangat terasa bekalangan. Kalau dulu musim hujan dan musim panas bergantian dengan paruh waktu yang sama, namun saat ini musim hujan dan panas tidak berbeda satu sama lain, dan sudah tidak menentu. 

    Jauh sebelumnya, sesuai dengan kepercayaan suku Batak, untuk mengendalikan perubahan iklim dan menjaga keseimbangan alam, mereka percaya bahwa pengelolaan Air, Tanah dan Hutan pun wajib mengikuti adat yang berlaku dan menjaga kelestariannya. 

    Kepercayaan Suku Batak Dalam Pengelolaan Air, Tanah Dan Hutan


    Dalam perjalanan berkeliling wisata di Danau Toba, setiap rumah adat suku Batak selalu ramai dengan riuh tarian dan tabuhan alat musik. Suku Batak memang selalu tampil dengan nyanyian dan tarian sederhana namun sangat riang. Mungkin inilah salah satu yang melekat dalam benak saya, inilah penyambutan yang hangat dari suku Batak kepada pendatang. 

    "Hatahon ma dohot roha nadenggan , dohot pambahenon na denggan, ala aha nadidokmu ima kacca ni dirim."

    Masyarakat percaya bahwa "Berbicaralah menggunakan hati disertai perbuatan yang baik karena apa yang kamu katakan adalah cerminan dirimu". 

    Selain itu, menjaga kelestarian alam dan lingkungan pun diatur dalam kebudayaan suku Batak. Dikutip dari tanobatak.wordpress.com, dalam kebudayaan Batak sudah terbentuk pola hubungan antar manusia dengan Pencipta, manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Sehubungan dengan pesan Siboru Deak Parujar Kepada Keturunannya untuk “memelihara” bumi dengan segala isinya, terdapat pengertian untuk “memanfaatkan” bumi dengan segala isinya dengan arif dan bijaksana. 

    Sangat jelas, dalam kebudayaan Batak baik lisan maupun tulisan dan diwariskan secara turun temurun, hubungan pengelolaan Air, Tanah dan Hutan ini merupakan kewajiban bagi seluruhnya. Pengelolaan Air misalnya dapat digunakan khusus dalam pengobatan setelah melakukan penghormatan kepada dewi Boru Saniangnaga yang menjaga kelestarian air. Sedangkan tanah diakui sebagai “tano ojahan, tano ondolan, ojahan ni saluhut nasa na adong”. Tanah adalah media proses seluruh kehidupan manusia, tanaman, hewan dan air. Dan, hutan (harangan) adalah kumpulan tumbuhan pohon (hau) semak dan rumput (ramba) berbagai ragam. 

    Dari berabad-abad lampau, manusia telah mempercayai bahwa alam merupakan bagian yang tak terpisahkan, dan keseimbangannya perlu dijaga demi keselarasan dengan kehidupan.

    Masyarakat Adat, Sang Pelestari Alam dan Lingkungan 


    Leluhur bangsa Indonesia telah mewarisakan kebudayaan yang tak terhingga nilainya. Tata kehidupan dan pelaksanaanya seakan perlahan mulai pudar seraya beralihnya ke era yang baru. Sebut saja Candi-candi di beberapa lokasi, sangat megah dan berdiri kokoh berabad-abad lamanya. Kemudian peninggalan-peninggalan lainnya yang membuktikan bahwa leluhur ini adalah bangsa yang besar dan selalu berusaha menjaga keseimbangan dengan alam. Bayangkan jika terjadi bencana seperti gunung meletus, gempa bumi ataupun banjir, maka leluhur dengan keterbatasannya mampu bertahan dikala alat komunikasi dan teknologi belum semodern sekarang ini.

    Leluhur berpesan melalui banyak media yang diturunkan, dan salah satu yang masih bertahan sampai saat ini adalah Masyarakat Adat. Kepercayaan masyarakat Adat pun diturunkan dari generasi ke generasi tentang banyak hal, terutama dalam menjaga alam dan hutan. Jika dilihat dari kekuatannya, Masyarakat Adat di Indonesia berjumlah sekitar 40-70 juta jiwa dan diantaranya sekitar 20 juta merupakan anggota AMAN. Secara umum, Masyakat Adat sendiri merupakan masyarakat yang memiliki asal usul dan menetap disuatu daerah secara turun temurun. Masyarakat adat juga memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, sosial-budaya yang diatur dalam hukum adat dan lembaga adat yang menjaga keberlangsungannya. 

    AMAN merupakan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara merupakan sebuah wadah komunikasi antara masyarakat adat yang ada di Indonesia, dan memperjuangkan hak-hak serta memperjuangkan kelangsungannya. 

    Keberlangsungan Masyarakat Adat Yang Tersisihkan

    Sumber Gambar : www.aman.or.id

    Tantangan saat ini bukan hanya datang dari alam dan lingkungan, namun juga antara masyarakat adat dan juga pelaku bisnis yang merencanakan pembangunan dengan mengambil alih tanah adat yang sudah diwariskan turun-temurun. 

    Semoga dengan adanya AMAN, masyarakat adat di Indonesia menjadi semakin berani dan tegas dalam melakukan komunikasi terhadap pelaku bisnis yang hendak merencanakan bisnis yang berada di tanah adat mereka. 



    Continue Reading

    Kemanakah akhir pekan kalian dihabis di Ibukota yang semakin macet dan tidak menentu? Pastinya mall lagi, mall lagi dan berakhir di mall lagi. Memang mall menawarkan banyak hal seperti belanja semua barang dan kuliner. Pastinya kalau yang ditawarkan itu-itu saja maka akan membosankan. Setelah bosan akhirnya di rumah dan weekend berlalu begitu saja tanpa adanya kesan. 

    Nah, saya punya rekomendasi yang menarik untuk weekend yang akan menjadi menyenangkan dengan mengunjungi art JAKARTA di Ballroom Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta. Sebuah pameran seni terbesar di Indonesia yang mempertemukan pelaku seni, art dealer, kolektor dan penikmat seni. Bagi yang suka foto-foto, disini banyak banget karya seni yang sangat instagramable banget, seharian berkeliling di pameran ini akan memuaskan hasrat berfoto-foto.




    Saya cukup takjub karena dari awal masuk banyak sekali karya seni yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Bahkan seperti UFO dan Kulkas yang dibalut dengan lukisan bertemakan asbtrak namun sangat memiliki karya seni yang tinggi. Semakin menuju ke arah dalam, sepertinya lukisan dan benda seni lainnya semakin memanggil-manggil saya untuk terus menyusuri lorong demi lorong. Biasanya saya akan cepat bosan dengan sebuah pameran seni, namun kali ini sangatlah berbeda, saya seperti terpenjara namun saya menikmati penjara seni ini dengan segenap hati.

    Sebelum art JAKARTA ini dibuka, sebelumnya dilakukan acara seremonial dengan menghadirkan pihak yang terkait seperti penyelenggara, sponsor, panitia dan media partner serta pihak lain yang terkait.




    art JAKARTA yang ke 10 ini sangatlah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan menghadirkan banyak art dealer, seniman dan pecinta seni yang melahirkan banyak karya seni yang senantisa menghibur sekaligus layak untuk mendapatkan apresiasi dari pihak manapun. Karya seni yang mereka lahirkan bukanlah karya yang abal-abal atau tidak berkelas, melainkan memiliki kelas dan pamornya dihati para kolektor dan penikmat seni.

    Bukan hanya seniman lokal, pameran kali ini menghadirkan seniman dari luar negeri yang memiliki karya bertaraf internasional. Mereka juga melakukan kolaborasi untuk menghasilkan karya seni yang sangat unik. Lalu ada, Creative Art Class oleh Ganara Art Space, sebuah workshop untuk memberikan wawasan terhadap dunia senirupa.   Segmen ini dapat diikuti oleh pengunjung mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kemudian, ada Creative Art Talk dengan topik pilihan: ‘Korean Art Now’, ‘How to collect Art Photography’, ‘Art in Music Composition’, ‘Art in Music Video’, dan ‘How to become a collector".




    Bukan hanya untuk orang dewasa saja, melainkan anak-anak pun dapat menikmati karya seni yang ada di art JAKARTA ini. Mulai dari seni yang mudah dipahami seperti lukisan yang terbuat dari crayon sampai karya seni mengunakan cat atau benda lainnya. Anak-anak akan sangat terhibur dengan bentuk karya seni yang tidak biasa dan bahkan banyak diantaranya sangat tidak umum dan sangat unik.

    Selain hiburan, industri kreatif seperti ini akan mendatangkan benefit secara ekonomi karena banyak transaksi yang dilakukan selama pameran berlangsung. Selain itu, untuk skala Internasional, transaksi tersebut dapat mendatangkan devisa dengan skala ekspor. BEKRAF sangat mendukung dan bangga dapat berpartisipasi pameran ini




    Saya sebagai penikmat seni sangat senang sekali dengan hadirnya pameran ini. Selain sebagai ajang refreshing, tapi juga menjadi tambahan pengetahuan tentang seni. Bahkan kadang karya seni ini bisa menjadi inspirasi dan imajinasi tentang keunikannya sehingga pikiran menjadi sangat fresh ketika menghadapi weekdays esok harinya. Hari senin pun akan menjadi menyenangkan dan tidak ada lagi kata "I Hate Monday"





    Art JAKARTA 2018 dibuka untuk umum pada 3-5 Agustus 2018 dengan jadwal pameran hari Jumat 3 Agustus 2018 pukul 12.00-22.00, Sabtu 4 Agustus 2018 pukul 10.00–22.00, dan Minggu 5 Agustus 2018 pukul 10.00–21.00. Para pengunjung art JAKARTA 2018 dapat menikmati lebih dari 1.000 karya seni oleh lebih dari 300 seniman dan 51 galeri dengan tiket masuk Rp 50.000.

    Continue Reading

    Hari minggu pagi yang biasanya ramai dengan orang berolahraga kali ini mendadak berubah. Setidaknya dua ribuan orang memadati jalan di depan FX Sudirman. Mereka bukanlah orang yang mau menuntut kenaikan upah atau pun demo lainnya. Mereka akan melakukan flashmob tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Momen Car Free Day memang membuat aksi flashmob ini semarak dan penuh dengan orang-orang yang penasaran dengan anak-anak yang berpakaian ala-ala penari. 

    Tak berapa lama, segerombolan laki-laki berbaju seperti suku indian di Amerika berteriak-teriak dan melompat. Langkah kaki tak berirama dan suara teriakannya pun bersahut-sahutan melengking tinggi. Iya, inilah tarian Cakalele atau Kabasaran dari Suku Minahasa, Sulawesi Utara. Memang tarian ini adalah tarian masyarakat yang telah pulang dari medan peperangan dan meraih kemenangan. Parang dan kayu penangkis digerak-gerakan mengikuti irama yang tak mereka ucapkan. Sungguh menarik mengikuti aksi mereka. 


    Menari merupakan seni yang menarik. Setiap orang suka menari tanpa disadari. Dan, Indonesia memiliki ragam tarian yang sangat banyak. Maka tak heran, tarian dari Indonesia sangat menarik untuk diikuti oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Bahkan, sering mendengar orang asing yang sangat senang belajar tarian terutama di pulau Dewata. Duh, bangganya menjadi Indonesia. Apaalagi momen HUT Kemerdekaan seperti ini membuat semakin cinta terhadap negeri kita ini. 


    Selanjutnya adalah Tari Piring dari Sumatera Barat. Tarian ini berasal dari Suku Minangkabau, Solok, Sumatera Barat. Piring dalam bahasa Minangkabau disebut Piriang. Bukan sulap bukan sihir, inilah tarian yang membuat kita berdecak kagum. Pasalnya butuh keahlian khusus agar piring tidak jatuh dan pecah. Selain mengengam dengan benar, gerakan yang serba cepat pun membuat lebih ekstra hati-hati. Inilah salah satu tarian yang membuat sport jantung. 


    Wajah anak-anak yang polos dan penuh keceriaan membuat minggu pagi ini berwarna. Selendang dengan kain tradisional membalut tubuh kecil. Kepala disanggul kecil dengan hiasan bunga dan pernak-pernik berwarna-warni. Dua ribu anak telah siap dengan beragam tarian diantaranya Tari Puspanjali dari Bali, Tari Maumere dari NTT, Tari Siri Kuning dan Ondel-ondel dari Betawi, Tari Tor-tor dari Sumatera Utara, Giring-giring dari Kalimantan, dan terakhir Tari Yamko dari Papua. 



    Sebelumnya dibuka dengan Tarian kabasaran dan Tari Piring, kali ini 7 tarian nonstop ditarikan oleh dua ribu anak-anak. Program ini merupakan rangkaian dari program PESTA MERDEKA dari Synthesis Development bekerjasama dengan Belantara Budaya. Belantara Budaya merupakan sanggar bagi ribuan anak-anak yang mempelajari tarian tradisional dan gratis tidak dipunggut biaya sepeser pun. Dan, Synthesis Development merupakan salah satu developer terbaik di Indonesia dengan membangun diantaranya yaitu Samara Suites, Prajawangsa City dan Synthesis Residence dengan ciri khas Indonesia sebagai bagian yang tak terpisahkan. 


    Dan, spesial dalam beberapa hari ini ada Pesta Merdeka. Apa itu Pesta Merdeka? Promo apartemen beli 1 gratis 1 dan menangkan hadianya iphone 7, Macbook Air, paket liburan ke Bali dan voucher MAP. Oh iya, selain itu akan mendapatkan bebas service charge selama 3 bulan dan bebas biaya peralihan. Jangan ketinggalan ya hanya di Grand Atrium, Kota Kasablanka. 


    Selain diskon dan promo ini, terdapat rangkaian acara sampai tanggal 20 Agustus 2017 di Kota Kasablanka. Berikut rangkaian acaranya :

    11 Agustus 2017 Press Conference Indonesia Is Me
    13 Agustus 2017 Tunjukan Indonesiamu, dengan flashmob tarian berbagai daerah
    15 Agustus 2017 Pesona Kopi dan Cokelat Indonesia 
    16 Agustus 2017 Rumahku Budayaku
    17 Agustus 2017 Pagelaran Wayang Kulit dan Tembang Jawa Kuno Dalang Cilik Bayu Ananta
    18 Agustus 2017 Bincang Sore "Jelita Nagri"
    19 Agustus 2017 TIRAKAT by Lulu Lutfi Labibi
    20 Agustus 2017 Bincang Minggu Pagi : INVESTASI MASA KINI, InspirAksi bersama Maman Suherman (Kang Maman) dan rekan, Penampilan dari Orkesta Negeri "The Brother"

    Wah, banyak banget ya acara-acara menarik di Grand Atrium, Kota Kasablanka. Yuk ikutin promo menarik dan ikuti acaranya.


    Continue Reading
    Hari Batik Nasional

    2 Oktober, itu hari spesial loh, karena diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Singkat kata dan cerita, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional karena bertepatan dengan Penetapan "BATIK" sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO tahun 2009 lalu.

    Sebelum penetapannya, sempat terdengar dari negeri seberang tentang pengakuan Batik sebagai bagian dari budaya mereka, namun Pemerintah RI, segera mematenkan dan mendaftarkannye ke UNESCO.

    Batik 

    Berbicara Batik, tak terlepas dari seni melukis atau melapisi kain dengan  tinta maupun jenis lainnya yang dapat melapisi/mewarnai kain (biasanya mengunakan malam).

    Batik merupakan seni pewarnaan kain yang sudah berabad-abad lamanya diadopsi dari budaya Mesir yakni sejak tahun 4 sebelum Masehi. Untuk daearh Asia, pewarnaan kain tersebut dipengaruhi oleh Budaya Tiongkok, Jepang dan India. (Sumber : Wikipedia)

    Batik, identik dengan Budaya Jawa, namun didaerah lain seperti Toraja, Flores, Halmahera hingga Papua telah mengenal seni tersebut yang dipengaruhi budaya Hindhu.  (Sumber : Wikipedia)

    Koleksi Batik

    Nah, tiba saatnya kita mengulik dan mengobrak-abrik isi lemariku dari 2006 sampai 2012.


    2006 - Merah (Corak Mega Mendung)

    2007 - Biru (Corak Simple)

    2008 - Cokelat Muda (Corak Keong Mas)


    2009 - Cokelat (Corak Parang)
    2010 - Hijau Cokelat (Corak Mega Mendung dan Parang)
    2011 - Warna Cokelat Putih (Corak Trisula)


    2012 - Warna Biru (Corak NA)

    Begitulah koleksiku, bagaimana dengan koleksi Batikmu?

    Continue Reading
    Older
    Stories

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top