salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
  •  lNYJ72.md.jpg

    Mengapa kita tidak boleh memberikan stigma dan bersikap diskriminasi terhadap penderita kusta? Dan, tentu saja terdapat beberapa penyebab terjadi diskriminasi terhadap penderita kusta, dan banyak yang perlu dijelaskan atau diedukasi bahwa kusta sudah bisa terobati dan sembuh serta menjalani kehidupan dengan normal. Oh iya, penyakit kusta merupakan salah satu penyakit tertua karena sudah ada sejak zaman Nabi Nuh AS, bahkan salah satu mukjizat Nasi Isa AS menyembuhkan umat dengan penyakit kusta  mengembalikan penglihatan yang terlahir buta. Jika dilihat dari lamanya penyakit kusta ini,  maka pengobatannya pun sudah terbukti dan penderitanya pun bisa sembuh dengan perawatan dan obat yang tepat.

    Stigma kusta mungkin bagi sebagian masyarakat adalah penyakit hina dan perlu dijauhi,  dan sangat menular. Bahkan,  ada beberapa kisah yang membuat penderitanya sangat tertutup dan merasa dikucilkan dari masyarakat. Masa depan pemderita kusta seakan kelam dan menutup kesempatan apapun termasuk jodoh. Kisah penderita kusta pun sangat miris, ketika anaknya menemukan jodoh dan menjelang pertunangan, ternyata pihak orang tuanya tidak menerima. Padahal yang menderita kusta adalah orang tua anak tersebut.

    Belum lagi beberapa kisah penderita lain yang dikucilkan bahkan oleh keluarganya sendiri dan terpaksa harus tinggal jauh dihutan dan dibiarkan begitu saja. 

    Baru beberapa kisah penderita kusta membuat kita berpikiran,  apakah yang menyebabkan stigma ini begitu kental?  Apakah karena masyarakat menganggap bahwa kusta itu hina dan sangat menular?  Padahal stigma itu sangat salah. 

    Lalu,  apa sih penyebab stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta? Lalu, apa yang diharus dilakukan saat menderita kusta? 

    Penyebab Stigma dan Diskriminasi Penderita Kusta

    Stigma dan diskriminasi ini memang sangat menakutkan bagi penderita kusta. Namun,  ada beberapa penyebabnya yang mungkin bisa kita pelajari dan mengedukasi masyarakat dari penyebabnya tersebut.

    Beberapa penyebab stigma dan diskriminasi antara lain :

    Mitos Kusta adalah kutukan

    Percaya atau tidak banyak yang mengatakan bahwa kusta adalah kutukan atau kekuatan roh jahat yang menghinggapi manusia. Jadi,  secara tidak langsung orang yang terkena kusta adalah manusia terkutuk yang patut dijauhi. 

    Informasi Medis yang kurang

    Karena rumor dimasyarakat yang kurang sedap,  maka penderit kusta pun dikucilkan dan tidak dicari informasinya secara medis. Karena keterbatasan informasi tersebut,  maka masyarakat enggan membawanya ke puskesmas atau dokter untuk dicarikan penyebab dan obatnya.

    Tokoh Masyarakat pun berperan

    Sebetulnya,  rumor dimasyarakat tentang kusta ini memang sudah lama dan sebetulnya teknologi pengobatannya pun sudah sangat maju bahkan bisa sembuh. Namun,  karena tokoh masyarakat yang enggan memberikan edukasi kepada masyarakat pun memberikan andil adanya stigma negatif kepada penderita kusta.

    Penderita Kusta bisa sembuh

    Seperti yang saya tonton di Youtube KBR mengenai Tolak Stigma,  Bukan Orangnya. Penderita kust memang sangat minim informasi mengenai penangan dan pengobatan yang tepat. Apalagi, penderita kusta pun tidak mengentahui apa ciri-ciri penyakit kusta,  dan apa yang harus dilakukan pada saat menderita penyakit ini.

    Nah, ciri-ciri penderita kusta biasanya dimulai dengan kulit yang meruam dan ujung jari atay syaraf yang tidak berfungsi dengan baik. Apabila mengalami hal tersebut,  segera konsultasikan kepada dokter terdekat. Semakin cepat mendapatkan penangannya,  maka semakin cepat penyakit ini tertangani dengan baik. 

    Setelah mendapatkan resep dari dokter, usahakan untuk terus menerus dicek kondisinya,  karena memang penyakit ini adalah satu penyakit tahunan yang cukup berbahaya,  apabila tidak dilakukan tindakan dengan cepat.

    Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan asupan gizi yang seimbang sehingga penyakit ini tidak menyebar secara cepat. Selain itu,  pengobatan pun harus terus dilakukan agar cepat sembuh dan normal seperti sediakala.

    Pihak keluarga dan teman memiliki pernanan yang sangat penting bagi kesembuhan mental penderita kusta. Secara psikologis,  penderita kusta akan merasa dihargai dan tidak dikucilkan bahkan tidak merasakan diskriminasi apabila terdapat dukungan baik dari keluarga,  teman dan tetangga terdekat.

    Carilah informasi yang relevan dari dokter, rumah sakit dan situs yang kredible sehingga bisa menemukan solusi dari penyakit ini,  agar penderitanya dapat tertanggani dengan baik.

    lNkD9S.md.jpg
    Continue Reading

    5P1H0l.md.jpg

    Kusta, siapa yang menyangka kalau penyakit ini menular dan sering dianggap masyarakat Indonesia sebagai hasil guna-guna yang dikirimkan oleh dukun. Banyak sekali mitos yang beredar di permukaan yang sering dianggap sebagai pembenaran. Walaupun penyakit kusta ini sudah berusia sangat tua, namun masih banyak orang yang belum tahu cara mengatasi dan mengobatinya sehingga beresiko menularkan kepada orang lain melalui beberapa cara. Dan, satu hal lainnya yang membuat penyakit ini sulit diobati adalah stigma negatif masyarakatnya terhadap penderita apalagi yang memiliki keterbelakangan mental atau memiliki keterbatasan fisik (disabilitas). 

    Stigma negatif masih melekat bahkan penyakit ini masih dianggap sebagai sebuah kehinaan, yang mana penderitanya akan dikucilkan dari masyarakat sehingga makin membuat penderita akan sulit sembuh dan melakukan aktivitas secara normal kembali.

    "Wah si Tono kena penyakit itu lagi, kita jangan sampai dekat-dekat. Menular banget loh penyakitnya."

    "Iya, kita jangan dekat-dekat sama dia. Ntar ketularan."

    "Penyakitnya itu bikin seluruh tubuh kayak korengan gitu deh. Itu pasti hasil guna-guna deh."

    "Iya, itu pasti hasil guna-guna. Jangan sampai kena deh."

    Penderitaan penyakit kusta ini bukan hanya dari penyakitnya itu sendiri melainkan dari masyarakat yang sering menganggap bahwa Kusta adalah sebuah penyakit yang hina dan hasil guna-guna, serta sangat menular. Beberapa sebab inilah yang membuat penyakit ini masih banyak ditemui di masyarajat tanpa tahu bagaimana cara mengobatinya. 

    5P1krl.md.jpg

    Nah, beruntung banget saya bisa menyaksikan Talkshow Ruang Publik KBR dengan topik Bahu Membahu untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta. Acaranya sangat membuka mata bahwa penyakit kusta itu adalah penyakit yang bisa disembuhkan bahkan penderitanya itu bisa melakukan perawatan dengan bantuan dari tenaga medis serta obat-obatan yang sudah tersedia di toko obat atau apotik dimana pun. 

    Nah, lalu apa saja sih Mitos yang sering beredar dimasyarakat yang perlu diluruskan? 

    Mitos dan Fakta Mengenai Penyakit Kusta

    Oh iya Kusta adalah penyakit penyakit jangka panjang yang menyerang beberapa bagian tubuh, seperti kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, dan mata. Penyakit ini adalah salah satu penyakit yang ditakuti karena bisa menyebabkan kecacatan, mutilasi (misalnya salah satu anggota tubuh seperti jari terputus), ulserasi (luka borok), dan lainnya. (Sumber : https://www.siloamhospitals.com/)

    Menurut Siloamhospital.com, ada beberapa Mitos yang sering dianggap benar dan sudah saatnya diluruskan mengenai hal tersebut.

    Penyakit Kutukan dan Turun-Menurun

    Sering beredar di masyarakat bahwa penyakit kusta merupakan penyakit kutukan dan turun-menurun. Dan faktanya adalah bahwa penyakit disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium leprae. Namun demikian, risiko menderita kusta dapat semakin besar jika salah satu anggota keluarga terkena penyakit ini.

    Mudah Menular

    Sering kita anggap bahwa Kusta akan sangat menular walaupun tidak terjadi kontak apapun, dan faktanya adalah kusta tidak akan mudah menular kecuali jika Anda tidak melakukan kontak berulang dengan penderita. Dan, sering dianggap kalau penularanya itu bisa terkena melalui udara atau droplet dari penderita, namun ternyata penularannya itu terjadi jika melalui kontak erat dengan penderita selama periode tertentu. Dan, satu hal lainnya adalah hindari penggunaan handuk dan pakaian yang sudah dipakai oleh penderita kusta ini.

    Kutsa Tidak Dapat Disembuhakan 

    Nah, inilah yang beredar di masyarakat mengenai penyakit kusta yang tidak dapat disembuhkan, padahal faktanya adalah penderita kusta dapat sembuh dengan perawatan dan pengobatan yang cepat dan tepat. Nah, salah satu yang harus dilakukan adalah dengan terapi multiobat (Multi Drug Therapy/MDT) yang mendapatkan pengawasan langsung dari dokter, kusta dapat disembuhkan secara total.

    Tidak Menyebabkan Komplikasi Serius

    Nah, penyakit kusta ini merupakan penyakit yang menyerang kulit dan sistem syaraf, serta akan terjadi komplikasi yang cukup serius namun dianggap sebagai penyakit yang biasa saja seperti penyakit kulit, padahal sebaliknya dan akan terjadi penyakit lainnya seperti kemuduran pengelihatan, kerusakan oragn lainya sehingga harus segera ditangani dengan serius. 

    Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kusta


    5PGIN1.md.jpg

    Stigma negatif inilah yang kadang membuat penderita kusta sering mendapatkan perlakukan diskriminatif  dari masyarakat, bahkan beberapa penderita dikucilkan dan tidak diberikan pertolong atau bahkan pengobatan. Nah, lalu bagaimana sih pencegahan dan pengobatan yang benar? 

    Kusta sebetulnya merupakan penyakit yang terjadi karena bakteri dan kontak erat dengan penderita selama periode tertentu. Nah, pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit ini adalah mengenali gejalanya dan menghindari kontak erat dengan penderita maupun menggunakan pakaian atau handuk yang telah digunakan oleh penderita. Serta apabila salah seorang anggota keluarga atau tetangga memiliki penyakit kusta segeralah konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan yang tepat. 

    Pengobatan penyakit Kusta itu diperlukan observasi yang cukup akurat, karena penyakit ini cenderung menyerang sistem syaraf dan organ lainnya, sehingga sangat diperlukan penanganan secara cepat untuk menghindari penyebaran bakteri ini keseluruh tubuh. Nah, setelah dilakukan pemeriksaan, akan ditentukan obat-obat yang sesuai dengan gejala, dan biasanya akan diberikan beberapa vitamin seperti vitamin A dan E untuk penyakit kulit yang terjadi. 

    Menurut dr. Febrina Sugianto, banyak stigma negatif inilah yang membuat penyakit kusta sulit diobati, dan untuk pencegahan bisa dilakukan sosialisasi yang masif mengenai gejala dan ciri-ciri penyakitnya lalu pengobatan yang harus dilakukan sehingga penyakit ini bisa diobati dengan cepat dan tepat. Kusta ini penyakit tua sudah dari zaman dahulu sehingga sudah ada banyak obat-obatan yang dapat menyembuhkannnya. 

    Selain itu peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganannya, seperti memberikan ruang bagi penderita serta cepat merespon apabila ada gejala atau ciri-ciri penyakit tersebut harus segara dibawa ke puskesmas atau klinik sehingga penyakitnya tidak menjangkit keseluruh tubuh. 



    Continue Reading
    Older
    Stories

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top