salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
  •  

    Stay or Resign? Kalau ditanya 2 pilihan ini saat orang tua sakit, dan ternyata kamulah satu-satunya anak yang harus merawatnya, apa yang kamu lakukan? Saya melakukan social experiment kepada beberapa orang dan dengan mayoritas jawabannya adalah resign. 

    Saya pun memiliki pengalaman yang serupa. Pada saat itu, saya telah mendapat posisi yang cukup baik di salah satu konsultan keuangan di Jakarta. Pada akhir tahun, saya memiliki kegelisahan, terutama tentang karir saya yang walaupun meningkat namun tidak cukup pesat. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk resign. Beberapa minggu setelah resign, Mama saya sakit parah dan harus dirawat, bahkan harus masuk ruang ICU selama beberapa hari. Entah firasat darimana, namun beruntung sekali saya bisa merawat dan menjaga Mama selama berada dirumah sakit sekitar hampir 1 bulan. Beberapa bulan kemudian, Mama saya meninggal namun saya tidak bisa melihat pemakamannya, karena saya tidak bisa mendapatkan tiket karena berbarengan dengan waktu liburan. Walaupun ada sedikit penyesalan, namun saya masih beruntung bisa merawat Mama untuk terakhir kalinya. 

    Jika masih bekerja di kantor, saya kurang yakin jika saya bisa merawat orang tua yang sakit. Apalagi jika harus ijin ke kantor dalam waktu yang lama, tentu saja belum tentu dibolehkan atau ada kemungkinan akan kehilangan pekerjaan. 

    Dari social experiment “Stay or Resign?” jika merawat orang tua yang sakit dalam waktu yang lama ini, sangat banyak orang yang rela mengorbankan pekerjaan tetap demi bisa berbakti kepada orang tua. Beberapa orang pun memberikan alternatif pekerjaan yang bisa dilakukan Dimana saja.Selain itu, beberapa orang juga menganggap jika Ikhlas merawat orang tua, pasti rejeki pun akan mengikutinya.

    Harus Cuti Untuk Merawat Orang Tua Yang Sakit? 

    Pada saat bekerja di kantor, aturan cuti sudah ditetapkan dan biasanya hanya 12 hari. Kebijakan Perusahaan pun beragam, ada yang memotong cuti pada saat cuti bersama dan ada yang berbaik hati tidak memotong. Hal itu sangat wajar. Namun, pada saat orang tua sakit dan membutuhkan waktu untuk merawatnya, maka dengan sangat terpaksa harus mengambil cuti. 

    Di Indonesia, ternyata pekerja hanya memiliki beberapa jenis cuti, dan tidak termasuk ijin merawat orang tua. Berikut adalah peraturan mengenai semua jenis cuti di dalam sebuah perusahaan: 

    Cuti Tahunan

    • Setiap karyawan berhak atas cuti tahunan dengan syarat telah bekerja selama setahun penuh.
    • Durasi cuti tahunan adalah 12 hari kerja.
    • Pemohon harus mengajukan permohonan cuti tahunan minimal dua minggu sebelum tanggal yang diinginkan.
    • Cuti tahunan dapat diambil secara bersamaan atau terpisah, tergantung pada kebutuhan operasional dan persetujuan manajemen.

    Cuti Melahirkan

    • Karyawan perempuan berhak atas cuti melahirkan selama 12 minggu.
    • Cuti melahirkan dapat diambil sebelum atau setelah tanggal perkiraan kelahiran, sesuai dengan kondisi medis dan kebutuhan pribadi karyawan atau kebijakan masing-masing Perusahaan. Hal ini ditegaskan berdasarkan UU Ketenagakerjaan dituliskan cuti melahirkan 1 bulan/4 minggu sebelum dan 2 bulan setelah melahirkan, namun pelaksanaannya bisa disesuaikan sesuai kebijakan Perusahaan masing-masing dan disesuikan dengan karyawan yang akan melakukan cuti (Biasanya karyawan akan mengambil cuti setelah melahirkan selama 3 bulan).
    • Untuk mendapatkan cuti melahirkan, karyawan perempuan diwajibkan melampirkan surat keterangan dari dokter yang memverifikasi kondisi kehamilan.

    Cuti Paternal

    • Karyawan laki-laki berhak atas cuti paternal selama 2 atau 5 hari kerja (Tergantung kebijakan Perusahaan/Institusi) setelah pasangan mereka melahirkan.
    • Permohonan cuti paternal harus diajukan minimal satu minggu sebelum tanggal yang diinginkan.
    • Tujuan dari cuti paternal adalah untuk memberikan dukungan emosional dan fisik kepada pasangan serta bayi yang baru lahir.

    Cuti Menikah

    • Karyawan yang menikah berhak atas cuti selama 3 hari kerja.
    • Permohonan cuti menikah harus disertai dengan salinan akta nikah atau undangan pernikahan.
    • Cuti menikah hanya dapat diambil sekali dalam setahun kalender.

    Cuti Hari Besar Agama 

    • Karyawan berhak atas cuti pada hari besar agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianut.
    • Permohonan cuti hari besar agama harus diajukan minimal dua minggu sebelum tanggal yang diinginkan.
    • Karyawan harus memberikan bukti atau surat keterangan dari pihak berwenang yang memverifikasi hari besar agama tersebut.

    Cuti Berbayar Tambahan

    • Manajemen dapat memberikan cuti berbayar tambahan sebagai bentuk penghargaan atau insentif kepada karyawan yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa kepada perusahaan.
    • Persetujuan untuk cuti berbayar tambahan akan bergantung pada kebijakan manajemen dan kondisi keuangan perusahaan.

    Cuti Tanpa Gaji

    • Karyawan dapat mengajukan cuti tanpa gaji untuk keperluan pribadi yang mendesak atau alasan lain yang dianggap sah.
    • Permohonan cuti tanpa gaji harus diajukan secara tertulis kepada manajemen minimal dua minggu sebelum tanggal yang diinginkan.
    • Persetujuan cuti tanpa gaji akan bergantung pada kebutuhan operasional dan kebijakan perusahaan.

    Jika dilihat dari cuti-cuti tersebut, beberapa hal sudah terakomodasi namun masih belum cukup seperti cuti suami saat istri merlahirkan atau cuti sakit karena penyakit tertentu dan lainnya. Sehingga saat ini sangat dibutuhkan pemahaman terdapat cuti ini yang harusnya bisa membuat pekerja lebih nyaman dan merasa diakomodasi setiap hal yang menjadi kebutuhan pribadinya.

    Merawat orang sakit, jika waktu dan tenaganya dikonversikan dengan gaji, maka lebih dari gaji orang yang bekerja di kantor, sehingga pada dasarnya merawat orang sakit pun bekerja. Lalu, bagaimana jika merawat orang tua yang sakit mendapatkan dana sosial dari pemerintah? 

    Merawat Pun Bekerja

    Perjuangan International Labour Organization (ILO) untuk memberikan pengakuan bahwa merawat orang sakit merupakan pekerjaan yang sama pentingnya dengan pekerjaan lainnya adalah sebuah perjalanan yang panjang dan berliku. ILO telah mengambil langkah-langkah penting untuk mengubah paradigma masyarakat dan pemerintah terkait peran dan nilai pekerjaan perawatan, terutama yang berkaitan dengan perawatan kesehatan.

    Salah satu langkah awal dalam perjuangan ini adalah dengan mengakui bahwa pekerjaan merawat orang sakit, terutama di dalam rumah tangga, sering kali tidak diperhitungkan dalam statistik ketenagakerjaan resmi. Banyak pekerjaan perawatan yang dilakukan oleh perempuan dianggap sebagai pekerjaan tidak berbayar atau tidak dihitung dalam produktivitas ekonomi. ILO secara perlahan-lahan mulai menyoroti pentingnya mengakui dan menghargai kontribusi pekerja perawatan dalam ekonomi domestik dan global.

    Melalui konvensi, konferensi, dan inisiatif lainnya, ILO telah memperjuangkan perlunya perlindungan dan hak-hak bagi pekerja perawatan. Salah satu contoh terpenting adalah Konvensi 189 tentang Pekerja Rumah Tangga, yang diadopsi pada tahun 2011. Konvensi ini menetapkan standar internasional untuk perlindungan pekerja rumah tangga, termasuk hak atas jam kerja yang wajar, upah yang layak, dan kondisi kerja yang aman.

    Selain itu, ILO juga aktif dalam mempromosikan nilai pekerjaan perawatan di sektor kesehatan. Organisasi ini mendukung upaya untuk meningkatkan kondisi kerja bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnya, termasuk melalui pengembangan standar internasional dan dukungan untuk pelatihan dan pendidikan yang memadai.


    Namun, perubahan paradigma ini tidak terjadi dengan sendirinya. ILO juga terlibat dalam kampanye penyuluhan dan advokasi untuk mengubah persepsi masyarakat tentang nilai pekerjaan perawatan. Organisasi ini bekerja sama dengan pemerintah, serikat pekerja, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengakui dan menghargai pekerjaan perawatan.

    Perjuangan ini terus berlanjut, terutama mengingat tantangan baru yang dihadapi oleh sektor perawatan dalam menghadapi pandemi COVID-19. ILO telah memperjuangkan perlindungan dan pengakuan yang lebih besar bagi pekerja perawatan yang berada di garis depan dalam menangani kesehatan masyarakat.
    Dengan terus mendorong perubahan dalam kebijakan, budaya, dan praktik kerja, ILO terus memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa merawat orang sakit diakui sebagai pekerjaan yang sama pentingnya dengan pekerjaan lainnya dalam masyarakat dan ekonomi global.

    Bagaimana Jika Perusahaan Memberikan Keringanan Pada Saat Merawat Orang Tua Yang Sakit? 

    Cuti merawat orang tua, atau konversi ekonomi sosial dari pemerintah itu suatu hal yang diidamkan oleh Masyarakat. Dengan adanya dukungan dari Perusahaan dan pemerintah terhadap pekerjaan perawatan ini, maka kinerja dan produktivitas pekerja akan meningkat dan lebih menghargai serta lebih loyal kepada Perusahaan. Jika perawatan ini dikonversikan dan ditunjang dengan dana sosial, maka kesejahteraan keluarga tentu saja akan sangat meningkat dan meringankan beban, apalagi jika merawat orang tua dalam periode yang cukup lama (bertahun-tahun). 

    Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama, pekerjaan merawat anggota keluarga bisa dikonversikan dengan dana sosial sehingga sangat membantu masyarakat dalam peningkatan taraf ekonomi karena #MerawatPunBekerja dan #ILOCareEconomy . 

    Tentang ILO (International Labour Organization) Dan Perannya dalam Kebijakan Kaum Pekerja Di Indonesia dan Dunia

    Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO) didirikan pada tahun 1919 sebagai bagian dari Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I. Sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, ILO berfungsi sebagai forum global untuk membahas masalah ketenagakerjaan, mempromosikan standar kerja yang layak, serta melindungi hak-hak pekerja di seluruh dunia.

    Sejarah ILO dimulai dengan konferensi perdamaian di Versailles, Prancis, pada tahun 1919, di mana para perwakilan dari berbagai negara sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi internasional yang fokus pada isu ketenagakerjaan. ILO menjadi bagian dari Traktat Versailles dan menjadi satu-satunya badan permanen yang dibuat oleh Perjanjian tersebut.

    Misi utama ILO adalah mempromosikan kesempatan kerja yang layak, melindungi hak-hak pekerja, meningkatkan kondisi kerja, dan memperjuangkan standar kerja yang adil di seluruh dunia. Organisasi ini berperan penting dalam menyusun dan menegakkan berbagai konvensi dan rekomendasi yang memengaruhi kebijakan ketenagakerjaan di berbagai negara.

    Selama sejarahnya, ILO telah memimpin berbagai inisiatif penting, termasuk:

    1. Konvensi dan Rekomendasi: ILO telah mengadopsi lebih dari 190 konvensi dan 200 rekomendasi yang mencakup berbagai aspek ketenagakerjaan, mulai dari perlindungan anak-anak di tempat kerja hingga hak-hak buruh migran.
    2. Pemberantasan Kerja Paksa dan Perbudakan: ILO telah berperan aktif dalam upaya global untuk mengakhiri kerja paksa, perbudakan modern, dan perdagangan manusia melalui konvensi, program, dan kampanye.
    3. Pemberantasan Diskriminasi di Tempat Kerja: ILO mempromosikan prinsip-prinsip non-diskriminasi di tempat kerja dan telah mengadopsi konvensi yang melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, dan orientasi seksual.
    4. Pengembangan Ekonomi dan Sosial: Selain itu, ILO bekerja sama dengan negara-negara anggota dan mitra lainnya untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta melindungi hak-hak sosial dasar.

    ILO telah menjadi suara penting bagi kaum pekerja di seluruh dunia dan terus berupaya untuk menciptakan dunia di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mendapat perlakuan yang adil di tempat kerja.

    Continue Reading
    salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger - Momen Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

    Momen apa yang paling berharga di Tahun Baru? Tentu saja bisa kumpul bersama keluarga di kampung halaman, Pemalang. Tapi, karena banyak sekali hal yang harus dilakukan di Jakarta, jadi saya harus urungkan terlebih dahulu. 

    "Man, kapan pulang?"

    Pertanyaan dari Adik atau Ayah ini memang bikin baper. Disatu sisi saya kangen rumah, tapi disisi lain saya harus menyelesaikan semua pekerjaan. Memang tidak ada tradisi apapun ketika tahun baru, tapi ketika semua orang berkumpul bersama keluarga, rasa kangen itu timbul. 

    Beda dengan Lebaran yang liburannya cukup panjang, momen tahun baru ini hanya libur satu hari saja sehingga serba nanggung. Tapi, rumah memang selalu membawa pada kerinduan yang penuh.

    salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger - Momen Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

    salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger - Momen Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

    Selain pada keluarga, kuliner di kampung memang bikin kangen. Setiap beberapa hari sekali, saya selalu makan lotek. Lotek ini mirip dengan pecel. Bedanya hanya diproses pembuatannya saja. Kalau lotek ini sayuran dan bumbunya diulek, sedangkan pecel bumbunya hanya disiramkan saja. Selain murah, makanan ini juga sehat karena banyak sayurannya. 

    Keluarga dan kuliner udah, ternyata yang bikin kangen selanjutnya adalah kucing. Yes, saya suka banget sama kucing. Sejak kecil memang sudah pelihara kucing, dan sampai sekarang pun banyak kucing yang ada di kampung. Meskipun kucing kampung, namun bulu-bulunya juga cantik banget. 

    salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger - Momen Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

    Bukan hanya satu atau dua, tapi kami memiliki belasan kucing. Sudah bisa dibayangkan bahwa rumah kami sangat ramai dengan suara meong pada saat memberikan makanan pada pagi dan sore hari. Dulu, almarhum Kakak sangat rajin merawat dan memberi makan setiap pagi dan sore. Racikan nasi dengan ikan teri selalu menarik perhatian kucing yang sedang berada di luar. Tak sampai 1 menit, seluruh kucing telah berkumpul dan menanti makanan mereka. 

    salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger - Momen Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

    Momen spesial tetaplah pada saat Lebaran, dimana lontong opor menjadi masakan terlezat yang ada di Dunia. Masakan rumah memang tidak ada duanya. Kadang saya selalu menemukan lontong opor di daerah lain, tapi selalu menyimpulkan kalau ini belum sebandung dengan yang ada di rumah. Ya, karena momennya yang sangat pas dan bisa kumpul dengan keluarga. 

    salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger - Momen Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

    Yang bikin kangen selanjutnya itu Shafira. Anak perempuan dari adik saya ini memang ceriwis banget. Kalau ketemu saya pasti ada saja yang mau dibicarakan, memang awalnya sangat pemalu tapi kalau sudah lama dan akrab maka Shafira ini akan ngobrol apapun mulai dari mainan sampai hal-hal yang kecil seperti makanan. 

    Pada saat Umroh bersama, kebetulan Shafira ikut dengan rombongan. Hebat ya, bocah usia 3 tahun ini sudah pergi Mekkah dan menemui Ka'bah. Betul-betul sebuah mimpi yang menjadi nyata. Pada saat usia 3 tahun mungkin saya hanya di rumah dan bermain saja. 

    Sebagai paman Shafira, saya ingin dia mendapatkan sebuah kepastian dalam masa depan. Masa depan tentu saja bermula dari pendidikan. 2 tahun lagi, Shafira akan memasuki bangku sekolah dasar. Tidak ada salahnya mulai dipersiapkan yang menjadi kebutuhan dan dana untuk sekolah nantinya. Dan, tentu saja kita tidak tahu akan kejadian di masa datang seperti apa, maka dari itu diperlukan Happy Edu. 

    salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger - Momen Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

    Happy Edu dari Happy One ID membantu perlindungan pendidikan anak apabila terjadi kecelakaan terhadap tertanggung. So, asuransi santunan pendidikan ini merupakan jaminan pendidikan anak yang sangat baik disiapkan dari sedini mungkin. Informasi lengkap bisa dicek melalui https://www.happyone.id/happy-edu/product-info .


    Continue Reading

    Usia cepat pergi, hilang seperti bayang
    meninggalkan kenangan, sayup-sayup di belakang.                                                                                       (Tangga dan Keladi)  ~ Rosli K. Matari

    Kamis lalu, ada sebuah pesan melalui direct message twitter dari Beta, suadara sepupu, Mas hapenya dinyalain. Sotak saja langsung kaget dan menyalakan hape yang sedang di charge. Beberapa menit kemudian, secara bergiliran Ayah, Ali dan Fandi serta Om Untung menelpon.

    "Man, Mamah sudah meninggal. Dan akan dimakamkan sore ini."

    Belum genap beberapa hari lalu, Mamah telah pulang kembali ke rumah setelah sekian lama di rawat di Semarang, dan kemudian rabu lalu baru saja cuci darah secara rutin, kabar itu cukup mengejutkan. Hati ini bercampur tidak karuan, ada perasaan sedih, namun harus tetap tenang, dan sabar serta ikhlas atas berpulangnya Mamah.

    Tiket Habis

    Setelah dering telepon itu reda, dalam kondisi tak tentu arah, saya mencoba berpikir jernih, naik kendaraan apa yang bisa tepat waktu, sore itu. Setelah cek ke berbagai situs pencarian tiket, ternyata tiket kereta dan pesawat berbagai maskapai telah habis. Iya memang kamis ini adalah hari penyambutan akhir pekan panjang. Tiket terdekat jam 11 pun habis tak bersisa, dan yang terdekat hanya tiket jam 2. Dengan bergegas saya memesan, tanpa berpikir tentang alternatif transportasi lain seperti bus yang akan memakan waktu yang sangat panjang. Klik, dengan satu proses tiket jam 2 dalam gengaman.

    Terdapat jeda dan delay yang menahan laju saya menuju rumah, ada perasaan yang membuat saya berpikir, saya tidak dapat melihat jenazah Mamah untuk terakhir kali. Segera setelah sampai di semarang, saya mengirimkan pesan pendek kepada Ayah. "Kalau Mamah mau dimakamkan sore ini, saya ikhlas, dan ngga papa". Saya tertunduk, namun saya harus ikhlas. Saya sampai di rumah, pemalang, hampir jam 8 malam. Keesokan harinya barulah saya bisa menjumpai makam Mamah. 



    Jalur Pengobatan


    Akhir Januari lalu, Mamah mulai mengalamai gangguan pada ginjal dan paru-paru. Kondisinya sempat kritis dan dirawat di ICU (Baca Kabar dari Rumah ) namun kemudian setelah beberapa kali berganti rumah sakit dan terakhir di rawat di Tegal, Mamah sedikit pulih. Pada awal Maret, kemudian muncul beberapa komplikasi di bagian empedu yang terdapat batu, tak hanya batu empedu, namun paru-paru dan jantung pun kian memburuk. Akhir Maret, setelah pindah ke rumah sakit di Semarang, dan beberapa minggu dirawat disana, Mamah akhirnya pulang ke rumah. Sebelum akhinya berpulang kepada Allah Swt pada kamis pagi hari.

    Selamat jalan Mamah, Surga telah menunggumu

    Continue Reading
    Kabar Mamah Sakit
    Kondisi Mamah Setelah di rawat di Siaga Medika Pemalang 
    Beberapa minggu lalu, ada sebuah berita yang cukup membuat saya cukup down. Mamah sakit.  Siang itu, tiba-tiba saja Ayah telepon. 

    Ayah : Man, Mamah sakit. Mamah jatuh dari tempat tidur. Tensi darahnya juga tinggi.

    Aku : Terus udah dibawa kerumah sakit?

    Ayah : Mau dibawa ke Siaga Medika Pemalang.

    Aku agak lega mendengar bahwa Mamah mau menerima tawaran untuk dirawat dirumah sakit. Setidaknya, kalau misalnya di rumah akan sangat report sekali Ayah untuk memantau kondisi Mamah yang semakin drop.

    Minggu siang, aku pulang ke Pemalang mengunakan transportasi kereta api yang lumayan menghemat waktu agar cepat sampai. Hanya dalam waktu lima jam saja, aku sudah sampai di Pemalang.

    Tanpa sempat pulang ke rumah, aku langsung menuju Rumah Sakit Siaga Medika. Setibanya disana, aku langsung menuju ruangan tempat merawat Mamah.

    Mamah menempati ruangan Jasmine 4, dikelas VIP dengan harga yang lumayan terjangkau.


    RS Siaga Medika 

    Kondisi Mamah setelah dirawat inap di Siaga Medika ini semakin menurun. Asupan makanan yang menjadi titik terparah. Mamaht tidak mau makan sama sekali. Hanya beberapa suap, itu pun harus dibantu dengan menyuapkannya, serta membopong berat badannya karena memang sudah tidak mampu mengerakan beberapa bagian tubuh.

    Menurut diagnosa dokter, Mamah mengalami pendarahan otak, infeksi paru-paru dan ada indikasi gagal ginjal. Ayah sempat shock mendapati bahwa ginjal Mamah mengalami kerusakan. Menurut dokter, kreatinnya mengingkat hari demi hari, harus ditunggu lagi, karena kondisi fisik yang drop serta di tambah dengan kesadaran yang terus menurun.

      

    Akhirnya setelah beberapa hari rawat inap, kemudian dipindahkan ke ruang ICU. Didalam ICU, dokter menyatakan harus di tes untuk memastikan gagal ginjal atau tidak. Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya keputusannya harus di cuci darah. Karena fasilitas Rumah Sakit Siaga Mediaka belom memiliki alat untuk pencucian darah, maka harus di rujuk ke Rumah Sakit Santa Maria, Pemalang.

    RS Santa Maria

    Ruang ICU RS Santa Maria
    Setelah di bawa ke RS Rujukan yaitu RS Santa Maria, Pemalang, maka Mamah langsung di rawat di Ruang ICU. Kali ini ruang ICU lebih ketat di bandingkan dengan RS Siaga Medika yang bisa menjaga pasien kapan pun.

    Kondisi Sebelum HD
    Keesokan harinya, dilakukanlah sebuah proses bernama Hemodialisis (HD) atau Cuci Darah. Setelah menunggu lama, ternyata HD tersebut gagal menemukan saluran Vena yang akan digunakan sebagai jalur melakukan HD. 

    Setelah mengkonfirmasi satu per satu Rumah Sakit yang berada di Semarang, hasilnya beberapa RS tersebut sedang dalam kondisi full oleh pasien. Kemudian, RS Santa Maria menyarankan agar menrujuk ke RSI Harapan Anda Tegal.

    RSI Harapan Anda Tegal

    Setelah sampai di ICU RSI Harapan Anda Tegal, kondisi Mamah masih sama, masih belum dalam kondisi kesadaran yang normal. Tepat dini hari, pihak RSI melakukan HD. Selama 3 jam proses tersebut berlangsung. Kondisinya dalam beberapa jam setelah di cuci darah sangat berbeda. Setidaknya ada beberapa gerakan tangan dan kaki yang jarang Mamah lakukan selama dalam kondisi tak sadarkan diri. Namun, kali ini kondisinya dalam progres yang bagus dan cepat merespon beberapa kalimat yang ditanyakan kepadanya.

    Beberapa obat yang harus diberikan kepada Mamah

    Beberapa hari setelah HD pertama, kemudian dilakukan HD kedua. kali ini berjalan hampir sama yaitu sekitar 3 jam setengah. Hasilnya luar biasa. Mamah sudah dapat berinterkasi dengan semua pengunjung yang datang mengunjunginya.

    Dan berita gembiranya, kemarin, Mamah resmi mentas dari Ruang ICU dan pindah kembali ke ruang rawat inap. Semoga cepat pulih ya Mamah.

    Continue Reading
    Older
    Stories

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top