salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger

  • Lupakanlah saja diriku
    Bila itu bisa membuatmu
    Kembali bersinar dan berpijar
    Seperti dulu kala

    Siapa yang tidak langsung berdendang mendengar sepenggal lirik lagu Dan dari Sheila On 7. Saya bukan pengemar sejati Sheila On 7, namun saya selalu suka lagu-lagu yang dibawakan oleh Duta dan diciptakan oleh Eros. Entah kenapa lagu-lagu mereka selalu menghipnotis dengan syair yang dalam artinya. Bahkan, beberapa puisi saya terinspirasi dari lagu SO7 ini. Kenapa saya sebut bukan pengemar sejati, karena saya tidak pernah begitu mengebu-gebu ingin menonton secara langsung di setiap konser atau acara yang SO7 adakan. Beda dengan Kahitna yang saya ingin menonton secara langsung di segala konsernya. Memang music disesuaikan dengan selera masing-masing kan?


    Kahitna mampu menyihir saya dengan lagu-lagu yang melankolis dan sangat mengena masalah jatuh cinta dan putus cinta, halah kayak ngerti aja sih apa itu cinta hahaha. Lagu favorite saya adalah Cantik dan Ngga Ngerti, selain kedua lagu tersebut masih banyak lagu-lagu yang bisa dijadikan sebagai bahan karaoke Bersama-sama teman sehati.

    Beberapa hari lalu, harapan saya agar melihat langsung penampilan Kahitna dan Sheila On 7 pun terwujud dalam acara 5uper Group Concert Bersama dengan FWD. FWD adalah sebuah perusahaan asuransi yang telah terbukti memberikan perlindungan bagi siapapun tanpa terkecuali. Bebas bercita-cita apapun dan meriah apa yang telah dicita-citakan. Kelihatannya sangat mudah mendengar kata cita-cita namun setelah melakukannya maka banyak sekali hambatan yang sering terjadi sehingga membutuhkan perlindungan seperti kesehatan, olahraga, perjalanan, Pendidikan dan lainnya.


    5uper Group Concert menampilkan 5 super group Indonesia dari beragam jaman mulai dari Good Bless sampai Sheila On 7. Disamping Kahitna, juga terdapat Krakatau dan Gigi. Tunjuk tangan siapa yang mengenal kelima group legend di Indonesia ini? Pastinya 3 dari 5 ini sudah sangat familiar di telinga, namun di era tahun 1980an, God Bless dan Krakatau merupakan hits maker dengan music yang terbilang unik yaitu rock dan pop. Sedangkan Gigi merupakan grup band seangkatan Dewa 19 dengan vokalis Armand Maulana yang beberapa waktu lalu mengeluarkan album solo.

    Konsep konser kali ini memang berbeda, disaat masyarakat mengenal Virgoun, Payung Teduh, Hanin, Jazz dan lainnya, penikmat music disuguhkan Legend yang memiliki pengemar sangat loyal. Bahkan, sebetulnya di konser kali ini sebagai reunion untuk Krakatau. Siapa yang tak mengenal Indra Lesmana, Dwiki Darmawan dan Trie Utami sebagai orang tersohor di masanya. Walaupun kini profesi mereka masih di bidang music namun sangat vakum menelurkan album, bahkan masing-masing telah bersolo karir. Kini, Krakatau mengeluarkan album baru sebagai bentuk apresasi terhadap para pengemar yang masih bertahan dengan jenis musiknya yang melankolis dipadu dengan kekuatan vokal Trie Utami.


    Konser dimulai lebih kurang jam 8 malam di Plennary Hall, Jakarta Convention Center. Dibuka dengan God Bless yang terkenal dengan lagu Rumah Kita yang telah dinyanyikan berulang kali oleh artis-artis ternama di Indonesia seperti Noah, Gesiha dan D’Massive.



    Setelah God Bless, kini giliran Gigi sebagai penampil ke dua. Gaya Armand Maulana, Thomas Ramdhan, Dewa Bujana dan Gusti Hendy cukup memukau dengan lagu-lagu yang goove sekaligus melankolis membuat saya pun turut bersenandung. Lagu yang membuat saya terpukau tentu saja 11 Januari. Selain karena saya lahir di bulan Januari, tentu saja momen pada saat lagu itu booming sangat berarti. Momen apa ya? Mau tahu? Hmm its secret.


    Penampilan selanjutnya adalah Krakatau. Vokal Trie Utami yang khas membuat saya mengingat Akademi Fantasi Indosiar, dimana Mba Iie, sapaan Trie Utami di AFI, menjadi Juri yang lumayan diperhitungkan. Kau Datang adalah salah satu lagu yang masih bisa saya nikmati Bersama beberapa teman yang ikutan bernyanyi sesekali.


    Mario Ginanjar, Hedi Yunus dan Carlo Saba kemudian muncul dengan menyanyikan salah satu lagu Kahitna, yaitu Soulmate. Kemudian Cerita Cinta, Andai Dia Tahu, Cantik dan Mantan Terindah pun tak terlewatkan untuk dinyanyikan bahkan saya dan teman-teman pun berdendang bersama tanpa ada rasa malu lagi.



    Penampilan paling ditunggu adalah Sheila On 7 yang mendapatkan giliran terakhir. Duta seperti biasa selalu atraktif dengan berjalan kearah penonton baik yang ada di depan dan samping kanan dan kiri. Saya menikmati satu per satu lagu yang dinyanyikan Duta tanpa mengetahui judulnya, namun saya mampu bernyanyi dan hafal setiap bait lagunya. Entah apa yang mengerakan badan ini sehingga saya pun berjoget tanpa malu-malu lagi. Untung saja lagu Lapang Dada dan Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan pun dinyanyikan tanpa terkecuali. Konser ini memukau dengan tata suara dan tata cahaya yang sangat bagus. Jujur saja ini merupakan konser terbesar yang penah saya tonton, sebelumnya saya hanya menonton langsung dengan penonton dibawah ratusan orang.



    Terakhir, seluruh pendukung acara pun kemudian bernyanyi bersama tanpa terkecuali dari God Bless, Gigi, Krakatau, Kahitna dan Sheila On 7. Bersyukur sekali saya dapat menonton secara langsung penampilan 5 Super Group yang benar-benar kece.

    Continue Reading

    Beberapa minggu lalu, tepatnya 12 Agustus 2015, saya diberikan sebuah kejutan. Kejutan spesial menghadiri sebuah konser yang sudah lama saya idamkan. Iya, konser Rio Febrian yang telah menjalani kehidupan bermusiknya selama genap 15 tahun. Bukan hal yang mudah untuk menembus angka 15 tahun di dunia belantika musik tanah air yang penuh dengan dinamika. Salut untuk Rio atas prestasi dan eksistensinya.

    Kebetulan saya menyukai beberapa lagu Rio seperti Jenuh, Tiada Kata Berpisah, Bukan Untukku dan hits-hits lain yang banyak kalau disebutkan satu per satu. Satu hal yang saya kagumi dari seorang Rio Febrian adalah konsistensinya dalam pangung hiburan serta kualitas vokal yang masih seperti pada saat awal kemunculannya di akhir 90-an. Karirnya dimulai ketika menjuarai ajang Asia Bagus pada paruh akhir 1990-an. 

    Penuh Kejutan 


    Saya beserta beberapa teman seperti NagaCentil , Arie Goiq, Eka dan BiniBule bersedia menanti konser yang sempat mengalami kemunduran waktu. Konser yang dijadwalkan pukul 20.00 WIB ini baru dimulai sekitar 20 menit kemudian. Namun, hal itu tak membuat saya kecewa. Saya malah lebih penasaran dan antusias.

    Rio Febrian muncul dengan sebuah lagu-lagu khasnya yang sangat 'galau' dan 'romantis'. Saya larut bersama seluruh penonton konser dengan turut serta bernyanyi dan melambaikan tangan tanda menikmati seluruh lagu yang ditampilkan.

    Setting pangung luas dengan layar yang besar dan band pengiring membuat Rio sangat bebas kesana kemari dan mengekpresikan seluruh rasanya dalam gerakan dan suaranya yang merdu. Inilah yang tak dapat saya rasakan ketika melihat Rio Febrian di televisi, sebuah kebanggaan tentunya bisa menonton konser secara live.

    Beberapa lagu dilewati dengan meriah, kini giliran Rio mengapresiasi sebuah lagu dari legenda musik Indonesia, Koes Plus. Lagu bertajuk "Why Do You Love Me".  Suasana nostalgia ini tentunya makin menjadi. Saya suka lagu Koes Plus satu ini. Bagi saya, lagu ini memiliki 'prestise' tersendiri bahwa musik Indonesia pun tak kalah hebatnya dari musik luar negeri. Saya bangga.

    Layar kemudian berganti dengan seorang Glen Fredly, sahabat karib Rio. Sayang sekali Glen tidak dapat hadir dalam konser ini. Glen memang sangat dekat dengan Rio, apalagi dilatarbelakangi era yang sama dalam industri musik Indonesia.

    Namun, siapa sangka, setelah Rio menyanyikan lagu 'All My Life' yang pernah dinyanyikan bersama Glen, kemudian secara nyata Glen hadir untuk memeriahkan acara ini. What a surprise. Nice banget.


    Penampilan Rio dan Glen memang istimewa, seistimewa pada saat mereka berduet beberapa tahun silam seperti video yang diambil dari youtube dibawah ini.


    Lagu inilah yang menduetkan Rio dan Glen pada awal tahun 2000-an dan menjadi icon sebagai dua orang penyanyi pria terbaik di musik Indonesia.


    Pelantun lagu 'Menangis Semalam' dan 'Satu Jam Saja' ikut menyumbangkan suara pada konser Rio Febrian kali ini. Selain mengobati rasa kangen dengan fans-fansnya, Audy juga merasakan atmosfir yang sangat luar biasa pada konser kali ini. Saya merasa bahagia juga bisa menyaksikan Audy dari jarak dekat. Mengenai kualitas vokalnya, sangat tak diragukan lagi. Vokalnya masih sama dengan ketika pertama kali melantunkan 'Satu Jam Saja'.

    Sang Komposer 



    Berbicara mengenai Rio Febrian, pasti tak lepas dari komposer dari lagu-lagu romantis yang telah dinyanyikan selama 15 tahun ini. Salah satu yang memiliki andil dalam lagu seorang Rio Febrian adalah Yovie Widianto. Lagu yang menjadi hits tersebut berjudul Salahi Aku atau dikenal sebagai "Ku Jatuh Cinta Lagi". Lagu itulah salah satu yang saya sukai. Memang sangat 'galau' dan sangat cocok untuk bersenandung di kala galau menentukan pilihan. Selain Yovie, hadir pula Andi Rianto yang mengiringi beberapa lagu Rio yang hits.

    I Believe I Can Fly



    Sekedar flashback, Rio Febrian adalah juara Asia Bagus yang dulu pernah diadakan di Singapura. Pada saat menjuarai Asia Bagus, Rio menyanyikan sebuah lagu yang sangat fenomenal pada saat itu, yaitu 'I Believe I can Fly'. Lagu itulah yang menjadi gerbang pembuka karir seorang Rio Febrian di belantika dunia musik tanah air.

    Persembahan lagu inilah yang membuat saya dan seluruh penonton larut dan dibuat seperti terbang keangkasa. Sangat menikmati dan membuat ketagihan.

    IndiHome 

    Pada konser kali ini, IndiHome menjadi sponsor utama. IndiHome merupakan paket internet dan tv yang memiliki jaringan fiber optic sehingga tahan terhadap cuaca hujan sekalipun. Saat ini IndiHome telah memiliki jaringan di Jabodetabek.

    Selain mendapatkan beberapa paket tv yang lengkap dan internet dengan kecepatan tinggi, IndiHome juga menawarkan kemudahaan seperti pembayaran yang mudah dan fitur-fitur lain yang memudahkan penggunanya.

    Info lengkap : IndiHome .


    Continue Reading
    Older
    Stories

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top