salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
  • Picture by www.ivegotago.com
    Menjadi orang tua bukanlah sebuah perkara mudah. It is complicated. Mulai dari usia di bawah lima tahun, anak tumbuh dan membutuhkan perhatian. Setelah menginjak usia diatas  lima tahun, mulailah bingung dengan pendidikan anak. Sangat wajar apabila perencanaan pendidikan yang benar memberikan kontribusi terhadap perkembangan prestasi anak nantinya. Kita tidak mau kalau anak menjadi tidak terkontrol karena salah memilih perencanaan pendidikan. 

    Kebetulan saya belum menikah, namun adik saya sudah memiliki anak bernama Safira. Usianya menginjak tiga tahun. Memang terlalu dini membahas sekolah apa yang cocok untuk keponakan saya, Safira. Namun, sebagai paman yang baik, saya pun harus mengusulkan pendidikan terbaik kepada Adik saya. Dahulu, saya sekolah di sebuah kota kecil, Pemalang. Mulai dari SD sampai SMA, saya mengenyam pendidikan di Sekolah Negeri yang memiliki kualitas baik. Kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di Semarang dan Jakarta.


    Seperti semuanya berjalan dengan mulus, namun sebetulnya menentukan IPA atau IPS pada saat SMA pun memiliki polemik tersendiri. Sebelumnya, saya harus berjuang di bangku Les khusus IPA. Setiap pulang sekolah, saya harus les. Hasilnya bisa ditebak, nilai IPA saya tidak cukup membawa saya masuk kelas IPA yang diidam-idamkan. Saya cukup terpukul. Ayah saya yang mengharapkan saya masuk IPA pun sebetulnya kecewa dengan hasil ini. Waktu berjalan dan akhirnya, saya masuk kuliah jurusan Akuntansi. Alhamdulillah, prestasi saya di kuliah sangat memuaskan.

    Kini saya bukan menjadi Auditor ataupun Accounting di sebuah perusahaan, sesuai dengan pendidikan yang saya tempuh. Saya menjadi seorang blogger dan travel guide dan suatu saat nanti saya akan menjadi business owner dalam bidang traveling atau restoran. Pendidikan sangat penting, namun yang sangat penting lagi adalah bakat dan minat anak. Jangan sampai orang tua memaksakan kehendaknya dan menjadikan anak menjadi hilang arah. Bukan tidak mungkin jika bekerja tidak sesuai dengan minat atau hobinya, sulit untuk bersaing dan menjadi seseorang yang membanggakan.

    Picture by www.ivegotago.com
    Beruntung saya hadir dalam Sunlife EduFair 2017 di Kota Kasablanka, beberapa hari lalu. Pada saat di venue acara, Kak Seto bersiaap memberikan materi untuk orang tua dan anak-anak. Kak Seto merupakan Guru sepanjang masa. Dahulu, Kak Seto sering muncul menghibur saya dengan tokoh Sikomo, seekor dinosaurus lucu yang cerdas dan baik hati. Seperti yang dibayangkan, Kak Seto memang sangat interaktif. Satu kata yang masih membekas sampai sekarang adalah Rudi Habibie, Rudi Hadisuwarno, Rudi Choirudin dan Rudi lainnya memiliki kecerdasan dalam bidangnya. Rudi Habibie kita kenal sebagai pembuat pesawat terbang, sedangkan Rudi Hadisuwarno memiliki salon serta Rudi Choirudin yang kita kenal sebagai chef ternama. Begitu pula anak pun memiliki kercerdasannya masing-masing. Anak pertama tidak bisa disamakan dengan anak kedua atau ketiga, mereka memiliki kecerdasan yang berbeda. Sebagai orang tua, tugas kita cukup mengarahkan dengan baik apa yang mereka butuhkan.

    Bagaimana Cara Memilih Sekolah Berkualitas ?


    Kebetulan sekali, Sunlife EduFair juga menampilkan sekitar 20 Sekolah terbaik di Jakarta dan sekitarnya untuk memberikan input kepada orang tua sekolah mana yang cocok bagi anak-anaknya. Masing-masing sekolah pun menampilkan secara ringkas apa yang menjadi keunggulan sehingga anak tertarik masuk ke sekolah tersebut.

    Lalu sebetulnya apa saja sih yang perlu diperhatiakn dalam memilih sekolah bagi anak terutama usia dini? Saya merangkum beberapa tips sebagai berikut :

    Visi Misi Sekolah 

    Kadang kala kita melupakan visi misi sekolah karena bukan merupakan hal pokok, namun ternyata visi misi inilah yang akan menentukan kurikulum yang diberikan untuk anak kita.

    Tenaga Pengajar 

    Guru merupakan sosok penting bagi perkembangan anak terutama usia sekolah dasar. Tidak ada salahnya orang tua menanyakan kualitas tenaga pengajar serta sepak terjang dalam melakukan terobosan dalam bidang pendidikan.

    Sarana dan Prasarana

    Sekolah yang memiliki laboratorium, lapangan olahraga dan sarana prasarana lain tentunya membuat orang tua terkesan. Anak pun akan terbantu untuk mengembangkan minat dan bakatnya.


    Kenali Bakat Minat Anak

    Faktor terpenting sebetulnya bakat dan minat anak. Apakah sekolah tersebut bisa mengakomodir bakat dan minat anak? Contohnya sekarang banyak bermunculan sekolah alam dan home schooling yang membantu anak mengasah bakat dan minatnya secara maksimal.

    Jarak Sekolah 

    Kelihatannya jarak rumah ke sekolah bukan menjadi prioritas utama namun setelah dipikirkan kembali, jarak rumah ke sekolah pun harus di perhitungkan. Jangan sampai anak merasa terbebani jika harus menempuh jarak yang cukup jauh dari rumah.

    Kemampuan Finansial

    Pikirkan secara matang kemampuan finansial untuk membiaya sekolah beberapa tahun kedepan. Jangan sampai terjadi anak drop out atau pindah sekolah dikarenakan tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup. Perencanaan keuangan sangat dibutuhkan, apalagi sekarang terdapat perusahaan yang membantu mengatur keuangan tersebut yaitu Sunlife.



    Sunlife Edufair 2017 juga menampung bakat anak-anak dalam sebuah lomba bertajuk Brighter Talent. Beberapa sekolah menampilkan bakat yang dimiliki oleh perwakilan. Benar saja, tidak ada satupun bakat yang sama antara satu sekolah dengan sekolah lain. Ada yang menampilkan balet, kaulintang band, drumer, penyanyi, paduan suara, tari dan lain-lainnya.


    Benar saja, tiga orang juri yang bertugas menilai penampilan bakat dari beberapa sekolah sangat kebingungan dengan seluruh penampilan yang sangat luar biasa dari masing-masing sekolah. Keluar sebagai juara pertama adalah kaulintang band. Selamat buat yang telah mengangkat kaulintang sehingga bisa naik kelas. 
    Continue Reading
    Sun Life Edulife 2016

    Aduh kok harus memilih segala sih? Memangnya apa yang harus dipilih di Sun Life Edufair 2016 ? Pilih belanjaan ya? Atau pilih mainan? Okay saya jelasin dulu kalau kegiatan Sun Life Edufair 2016 yang berlangsung dari 28-31 Januari 2016 kemaren di Senayan City adalah memilih sekolah terbaik yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Pasti kepala dan dagu sudah naik turun tanda paham apa yang saya jelaskan. Tapi, eits tunggu dulu, bukan hanya memilih sekolah saja, namun banyak acara lain seperti penampilan musik, tarian, martial art dan menyanyi dari anak-anak serta talk show dengan beragam tema seperti  mempersiapkan biaya pendidikan anak, edukasi anak di era digital, Ayah dan Bunda adalah sahabat anak dan cara mengetahui bakat dan minat anak.

    What's wrong with you Man? Are you serious with your event? Yes, saya mah tidak bercanda. Saya sudah serius mempersiapkan diri menjadi orang tua yang baik sejak dini. Boleh dikata, ini langkah awal menyiapkan mental menjadi orang tua nantinya. Walaupun belum punya calon, tapi setidaknya saya sudah punya cem-ceman (gebetan) yang berada dalam radius yang tidak terlalu jauh dari jangkauan saya. Mau tahu siapa cem-ceman saya, wah maaf ini sungguh rahasian yang tidak dapat disebarluaskan ke publik. Mungkin, satu postingan terpisah atau pada blog terpisah saya akan jelaskan secara gamblang. Peace. 

    Keponakanku Shafira 

    Sun Life Edulife 2016

    Oh iya, ngomong-ngomong masalah pendidikan anak, saya jadi teringat keponakan saya. Usianya menginjak 2 tahun di 2016 ini. Wajahnya masih imut-imut dan lucu. Bayangan saya bukan satu atau dua tahun ke depan, namun 5 tahun mendatang, saat Shafira duduk untuk pertama kalinya di bangku sekolah. Pastinya, sebagai pamannya, saya juga memiliki tanggung jawab memberikan informasi mengenai pendidikan yang bagus kepada adik saya.

    Di Pemalang, kota kelahiran saya, pendidikan masih menjadi prioritas kedua, bukan yang utama. Namun, saya cukup bangga karena Ayah saya menfasilitasi saya untuk mencapai gelar sarjana bahkan mengenyam gelar profesional di bidang Audit. Setidaknya, Shafira akan mendapatkan prioritas pendidikan yang utama dari keluarga yang menomor satukan pendidikan. Duh, ngga sabar melihat Shafira tumbuh menjadi anak yang cerdas dan memiliki bakat yang terasah dengan baik.

    Di Sun Life Edufair 2016, beberapa booth menyuguhkan banyak alternatif edukasi anak. Saya menyebutkan salah duanya yaitu Dress Dream, sebuah kursus untuk anak yang ingin menjadi desainer atau permainan kata yang menarik bagi anak.

    Make your children dreams come true

    Sun Life Edulife 2016

    Believe or not, pasti pada waktu kecil, Guru kamu juga akan menanyakan cita-cita apa yang diimpikan pada saat dewasa nanti? Iya kan, dan pastinya dengan serentak akan menjawab jadi dokter, presiden, guru atau bahkan polisi. Semua jawaban tak ada yang salah dan tak juga bisa dibenarkan seratus persen, karena faktanya saya yang dahulu menjawab ingin menjadi dokter menjadi seorang blogger dan karyawan sekaligus dan saya bangga.

    Fenomena pendidikan saat ini sangatlah berkembang pesat dan entah, saya sebagai orang awam yang tak paham mengenai sistem pendidikan hanya mengetahui trobosan pendidikan melalui sisi masyarakat yang sangat mengikuti perkembangan jaman. Salah satu yang saya temukan di booth Dream Dress.

    Dream Dress Sun Life Edulife 2016

    Dream Dress membuat anak mendapatkan pengetahuan serta proses menjadi seorang desainer. Tahapan awal yang dilalui seperti membuat sketsa atau gambar desain, kemudian memilih bahan yang akan digunakan, serta dalam proses akhirnya, anak akan membuat pakaiannya sendiri. Bagi saya, kursus atau pendidikan tambahan seperti ini sangat membantu mewujudkan impian anak sejak dini, bukan tidak mungkin saat dewasa, anak akan tumbuh menjadi seorang desiner kondang dan mendunia.


    Selain kursus, sekolah formal pun membuka informasi mulai dari kurikulum, biaya pendidikan, waktu pendaftaran, sistem pembelajaran dan informasi lain yang sangat lengkap sehingga orang tua dapat memilih sekolah yang sesuai dengan kecerdasan dan bakat anak, bukan memaksakan anak mengikuti kemauan orang tua sehingga outputnya pun tak maksimal. Jangan sampai salah pilih dan memaksakan kehendak, mungkin ini yang mau saya sampaikan.

    Pengalaman pribadi saya membenarkan ini semua karena pada saat SMA, saat pilihan jurusan, orang tua sangat menginginkan saya masuk IPA sehingga sangat memaksakan sampai saya harus ikut les hanya demi masuk jurusan tersebut. Hasilnya, saya harus puas berada dalam lingkungan IPS, namun saya membuktikan kembali bahwa di IPS pun saya dapat berprestasi.

    Ayah dan Bunda adalah sahabat anak



    Sebuah talkshow menghadirkan tema "Ayah dan Ibu adalah sahabat anak". Mungkin saja tema ini terkesan aneh, mana mungkin orang tua kandung bukan merupakan sahabat bagi anaknya, namun saya berkaca pada diri sendiri, selama ini saya hanya berkomunikasi dengan orang tua pada saat terdapat sesuatu yang harus di bahas diluar urusan tersebut, tidak ada komunikasi khusus. Bahkan, piknik keluarga pun jarang kami lakukan, cuma beberapa kali saja. Mungkin, inilah yang dimaksud bahwa keluarga bukan merupakan rumah pertama namun merupakan rumah kedua, anak merasa terasing bersama orang tuanya.

    Ibu Erlina Iswanto, mengungkapkan banyak fakta yang tak bisa dipungkiri kebenaranya, bahwa apabila anak merasakan keterasingan dalam keluarga akan sangat fatal akibatnya bukan hanya kenakalan bahkan sangat jauh seperti kejahatan anak atau remaja. Untuk meredamnya, dibutuhkan keaktifan orang tua dalam proses tumbuh kembang anak yang lebih baik.


    Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya adalah support selalu kegiatan anak dengan hasil apapun. Bahkan apabila sang anak mendapatkan nilai kurang bagus, maka katakanlah bahwa tidak apa-apa dengan hasil tersebut dan harus diperbaiki selanjutan. Perkataan positif juga dinilai sangat efektif membuat anak merasakan dukugan darai orang tua sehingga anak tidak depresi dan mendapatkan tekanan dari pihak manapun.


    Baru di event Sun Life Edufair 2016 inilah saya merasa memiliki tangung jawab bagi generasi penerus saya di masa depan dengan memberikan pendidikan terbaik serta merencanakannya dari jauh hari atau waktu dini sehingga pada saat usia sekolah, anak sudah mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki. Biarkan anak tumbuh dan besar sesuai dengan impian yang dimilikinya. Jangan sampai pola pendidikan jaman dahulu diterapkan pada anak atau bahkan cucu kita nantinya. Membantu kamu mempersiapkan pendidikan bisa akses www.brighterlife.co.id  atau bisa ke web site Sun Life. 
    Continue Reading
    Older
    Stories

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top