salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger



  • Sebuah whatsapp masuk dari Mas Gajahpesing yang mengajak saya dan beberapa member Blogfam untuk menyaksikan malam final Hijab Hunt 2015. Saya membaca beberapa deretan pengisi acara, MC dan dewan juri yang akan hadir dalam malam final itu. Saya baca pelan-pelan seperti membaca sebuah surat penting dari sahabat pena. Pupil mata ini membesar ketika saya mengeja sebuah nama familiar. Desy Ratnasari, iya artis idola saya dari jaman SD sampai sekarang ternyata menjadi Juri di ajang ini.

    Sontak saja saya mengiyakan undangan tersebut. Antusiasme saya bertambah karena dari sejak kecil saya belum pernah secara langsung bertatap muka dengan Desy Ratnasari. Wajar saja saya sangat gembira. Sebut saja saya jadoel atau tidak kekinian atau bahkan norak, namun perasaan itu terkalahkan oleh keinginan menemui langsung dan berfoto dengan Desy.


    Malam itu, suasana Mahaka Square berubah meriah ketika 8 Finalis Hijab Hunt 2015 berjalan melewati penonton. Ninda, Carla, Mayang, Devi, Wiedya, Sabrina, Rusfa dan Bella mengenakan pakaian rancangan dari Dian Pelangi Collection. Setelah parade Finalis, kemudian Marcell hadir ke tengah panggung membawakan lagu "serasa". Bagi saya, menonton langsung performance dari Marcell sangat menyenangkan, suara soft dan berkarakter membuat penonton hanyut dan menikmati sajian lagu dari Marcell.

    Hijab Hunt merupakan ajang yang memberikan kesempatan pada generasi muda Islam yang memiliki kemampuan seni tinggi dan tak lupa memiliki pengetahuan mengenai agama Islam secara menyeluruh, sehingga tak heran pada malam tersebut para finalis menyedot perhatian penonton dengan tampilan memukau.

    Teh Desy dan Neng Bella
    Tampil pertama kali Mayang dari Banten yang membawakan lagu dari Jessie J "Price Tag". Lagu yang sangat familiar membuat saya tak ragu untuk ikut menyanyi bersama Mba Dahlia. Namanya juga penonton yang suka nyanyi, jadi tidak ragu-ragu untuk buka mulut lebar-lebar dan mengucap beberapa lirik lagu yang saya hafal. Kalau saja di layar terdapat lirik lagu, pasti saya tidak akan terbatah-batah mengikuti Mayang yang luwes menyanyikan lagu itu.

    Devi dari Bandung muncul dengan boneka doraemon dan susan. Kemampuan meniru suara boneka pun patut diacungi jempol. Dua jempol untuk Devi. Meniru suara susan memang sudah biasa, namun untuk menirukan suara doraemon yang serak-serak basah, hanya bisa dilakukan oleh expertise dan harus didahului dengan latihan yang tak biasa. Memang karunia Allah Swt itu luar biasa, Devi dengan lancar berbicara bak doraemon yang lucu. Setelah meniru suara boneka, Devi pun menyanyikan lagu "Masa Kecil".

    Carla dari Jakarta menunjukan aksinya dalam bela diri dan menyanyikan sebuah lagu "One Last Time". Dilanjutkan dengan Wiedya dari Purwakarta yang mahir menarikan tarian jaipong. Namun, sebelum Wiedya tampil, Ike Nurjanah menghibur penonton dengan "Dengan Menyebut Nama Allah".

    Penampilan Bella membawakan lagu "Ibu"
    Bella dari Jakarta memegang sebuah gitar kecil. Sebelum mulai memetiknya, sebuah lantunan ayat suci Al Quran bergema di gedung malam itu. Kemudian memetiknya sesuai melodi yang mengalun di tengah penonton yang meneriakan nama Bella. Lagu Ibu di nyanyikan dengan sangat baik. Saya pun larut. Beberapa bulan lalu, saya pun kehilangan Mamah. Antara sedih, haru, dan mengenang semua masa lalu bersama beliau. Ah, mungkin Mamah telah bahagia di sana. Amin.

    Ninda menyihir penonton dengan lagu "I Have Nothing"
    Selanjutnya Rusfa dari Aceh menampilkan tarian kontemporer. Diikuti dengan Sabrina yang melantukan Ayat-Ayat Suci Al Quran. Dan ditutup dengan penampilan Ninda yang memukau seluruh penonton dan juri dengan lagu Whitney Huston dengan "I Have Nothing". Tata lampu yang meriah dan warna-warni membuat penampilan Ninda lebih istimewa. Apalagi lagu yang dinyanyikan sangat familiar dan mudah dinyanyikan.

    Sebelum pengumuman pemenang, Marcell dan Ike Nurjanah menghibur penonton dengan lagu "Candu Asamara". Lagu tersebut terlebih dahulu di populerkan oleh Marcell dengan partner terdahulunya yaitu Cici Paramida.

    Ben Kasyafani, Laudya Chintya Bella dan Indra Herlambang, Trio MC Hijab Hunt 2015 mengumumkan beberapa pemenang diantaranya Pemenang Favorite, Juara 3, 2 dan 1. Di saat peristiwa mendebarkan tersebut, saya pun merasakan aura yang sama, sangat mendebarkan.

    Pemenang Favorite jatuh kepada Sabrina dari Medan. Kemudian Juara 3 adalah Devi asal Bandung dan Juara 2 adalah Ninda asal Lombok.

    MC, Juri dan Sabrina
    Untuk mengumumkan pemenang pertama, Desy Ratnasari telah berada diantara 5 finalis diatas pangung. Suasana berdebar-debar diiringi dengan sahut-sahutan antara pendukung finalis, kemudian Teh Desy berputar-putar ke satu finalis ke finalis lain. Dan, diakhiri dengan pengalungan selempang pemenang kepada Bella dari Jakarta.

    Selamat kepada seluruh pemenang Hijab Hunt 2015, luar biasa penampilan para finalis malam tersebut. Tak lupa ucapan salut kepada panitia dari Trans 7 dan Detik.com. 

    Baca Juga :
    Konser Syukur Atas Cinta dan Kehidupan
    Senyum Sumringah ala HHDC
    Berburu Batu Akik di Martapura
    Smartfren Luncurkan Andromax 4G
    Continue Reading


    Tepat tanggal 27 Juni lalu, sebuah konser musik untuk pendidikan anak bertajuk Syukur Atas Cinta dan Kehidupan di gelar di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Konser ini merupakan persembahan anak-anak Sanggar Anak Akar yang menyajikan beberapa penampil termasuk Akar Grandsamble yang dibesut oleh pengelola Sanggar Anak Akar.

    Dalam postingan sebelumnya mengenai konser ini, dijelaskan bahwa lahan dan bangunan yang berada di wilayah Cipinang Melayu, tempat sebagian anak-anak jalanan dan kaum marjinal menimba berbagai ilmu ini akan di hancurkan oleh sebuah proyek pembuatan jalan tol Bekasi, Cakung, Kalimalang, Kampung Melayu atau yang biasa di sebut dengan Tol Becakayu yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sungguh menyentuh kabar tersebut, apalagi pendidikan formal dengan slogan wajib belajar 9 tahun pun tak menyentuh beberapa anak yang putus sekolah dan anak jalanan.

    Masalah ini pelik, namun sebagai lulusan pendidikan tinggi dari orang tua berpunya, saya selalu mengucap syukur, saya tak merasakan kesulitan yang dialami anak-anak Sanggar Akar. Wajib belajar 9 tahun di tambah dengan pendidikan tinggi di Universitas saya peroleh dengan biaya orang tua. Namun, anak-anak ini memiliki kendala yang harus dipikirkan bersama, karena masalah sosial seperti ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun masyarakat pun memiliki tanggung jawab yang sama. 


    Akar Grandsamble Penampil Pertama 

    Sebelum konser di mulai, Rektor IKJ sempat menyampaikan beberapa kalimat mengenai peran penting sebuah institusi pendidikan tinggi yang ikut turut serta membantu pendidikan non formal seperti yang dilaksanakan Sanggar Anak Akar. Hadir pula Menteri Pendidikan, Bapak Anis Baswedan yang ikut serta mendukung Konser  Musik Untuk Pendidikan. Bapak Anis menyebutkan bahwa tak hanya Pemerintah, namun masyarakat juga harus memiliki visi sama mengenai pendidikan non formal, dan dapat dilaksanakan oleh siapapun.

    Akar Grandsamble menampilkan beberapa lagu yang di arasemen langsung oleh anggota Akar Grandsamble. Tampil membawakan lagu dengan santai dan menyenangkan, namun sangat menghibur. Anak-anak pun tampil bernyanyi dan bermain berserta Akar Grandsamble. 

    Setelah Akar Grandsamble, giliran Marya Genova dan Ratu Queenous menampilkan lagu sendu yang diciptakan semuanya oleh Akart Grandsamble. Lagu-lagu yang ditampilkan merupakan buah dari kegundahan akan nasib anak-anak yang ingin mengenyam pendidikan di Sanggar Anak Akar, namun sepertinya impian dan cita-cita mereka sirnah karena traktor-traktor dan tiang pancang besi itu menancapkan kepedihan mendalam. Tak hanya mengenai pendidikan, namun kritik sosial pun menwarnai beberapa lagu yang dibawakan secara mendalam oleh Marya Genova dan Ratu Queenous.


    Bonita dan The Hus Band membangunkan saya dari kantuk, ketika membawakan sebuah lagu dengan suara merdu Bonita. Nah, saya suka sebuah lagu yang dinyanyikan Bonita, salah satu pengalan dari lagu itu adalah 

    Dunia ini semakin gelap ...

    Penuh duka nestapa

    Bongkar telinga hatimu
    Tuk mendengar suara-suara di sekelilingmu
    Tentang hilangnya harapan ....

    Dari lirik, saya temukan makna empati, simpati dan rasa berbagi terhadap orang lain di sekitar kita. Mungkin, saya memilih keluarga yang harus saya perhatikan, kemudian teman, tetangga dan orang tak dikenal sekalipun yang memiliki kekurangan, wajib hukumnya untuk kita tolong. Menolong pun sesuai dengan kemampuan dan kemauan yang dimiliki, misalnya yang saya lakukan sampai saat ini adalah berbagi melalui tulisan dan pemikiran.


    Di akhir, Tony Q Rastavara dan Navicula mengoyang Taman Ismail Marzuki dengan lagu-lagu yang sangat familiar di telinga para fans fanatiknya masing-masing. Tony Q Rastavara dengan genre musik reagenya dan Navicula dengan musik poprock yang liriknya banyak mengkritisi pejabat yang senang mengelapkan uang rakyat.

    Diantara waktu jeda, terdapat lelang lukisan dan hasil karya beberapa orang seperti lukisan Tony Q Rastavara, kemudian foto hasil karya kamera lubang jarum yang dipersembahkan dari Sekolah Raya dan beberapa orang lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.



    Dari Lelang tersebut, terkumpul dana lahan dan bangunan sekitar 28 Juta Rupiah, dari nominal tersebut diantaranya merupakan sumbangan langsung dari Kementerian Pendidikan RI. Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berbaik hati menyumbangkan dana, tenaga dan pemikiran untuk konser kali ini. Merekalah malaikat tanpa sayap yang hadir di Dunia ini untuk membantu sesamanya.


    Continue Reading


    Senyum itu ibadah, apalagi di jaman yang begitu dinamis, dan penuh lika-liku ini, senyum dapat menentramkan hati. Di balik senyum, terdapat beberapa manfaat besar, salah satunya mengurangi efek stress dan menunda penuaan dini. Wah, ternyata senyum yang simple ternyata banyak sekali manfaatnya.

    Beberapa hari lalu, saya diundang oleh Hendra Hidayat Dental Centre di daerah Thamrin City dalam acara yang kunjungan ke klinik dan edukasi mengenai pentingnya merawat gigi. untuk pertama kalinya, saya tahu berbagai macam bentuk perawatan gigi yang beraneka rupa dari yang sederhana sampai yang membutuhkan operasi pembedahan untuk membentuk senyum indah.

    Twitter @Rara79

    Tren merawat gigi dari masa ke masa mengalami perubahan paradigma, dahulu ketika saya masih kecil, saya cukup takut di periksa dokter umum sekali pun, apalagi ketika berhubungan dengan jarum suntik. Namun, dengan teknologi yang kian praktis, peralatan yang digunakan pun dirancang supaya pasien merasa nyaman ketika di'eksekusi' nantinya.

    Hadir sebagai pembicara drg. William, drg. Rara, dan pak Wiyanto dari Oxy Fresh. drg. William menceritakan teknologi perawatan gigi sekarang yang jaul lebih berbeda dalam segi teknologinya. Peralatan canggih yang mendukung perawatan gigi secara nyaman dan tak menyeramkan bagi pasien. Disamping itu, tren gigi pun dibahas mulai dari gigi kelinci, perawatan behel yang telah di sesuaikan dengan mengunakan bahan yang tak memberatkan gigi, bahkan menyerupai gigi serta beberapa solusi dari permasalahan gigi yang kian kompleks.

    drg. Rara juga mengungkapkan bahwa perawatan gigi sendiri di rumah jauh lebih penting dan perlu diperhatikan, untuk mencegah masalah gigi yang lebih kompleks. Beberapa hal yang perlu di pehatikan dalam merawat gigi antara lain :

    1. Pilihan sikat gigi yang disesuaikan dengan bentuk gigi dan disesuaikan dengan kebutuhan
    2. Mengunakan mothwash
    3. Mengosok gigi rutin dua kali sehari
    4. Mengunakan pembesih lidah
    5. Makan dan minum yang menguatkan gigi seperti wortel dan seledri.

    Pada bagian akhir presentasi, Pak Wiyanto mengenalkan beberapa produk Oxfresh yang memiliki beberapa viarian mulai dari mouthwash dan pasta gigi. Mouthwash oxyfresh terkenal dengan bahan yang murni oksigen sehingga sangat aman apabila tertelan atau terminum sekalipun. Selain produk perawatan gigi, ternyata terdapat produk lain yang dapat digunakan untuk perawatan kulit dan rambut serba guna.

    Akhirnya, sampai juga tour keliling klinik yang memiliki fasilitas sangat lengkap sehingga kerusakan gigi dini pun dapat diketahui. Saat ditunggu, saatnya pengumuman lomba tweet, dan Alhamdulillah saya mendapatkan voucher gratis perawatan gigi di HHDC (Hendra Hidayat Dental Centre).

    https://twitter.com/ntans/status/607096586426916864

    Alamat :

    Thamrin City Office Suite Floor 3 Unit 2
    Jl. KH. Mas Mansyur, Jakarta Pusat 

    Peta :



    Website :
    Hendra Hidayat Dental Centre 


    Continue Reading
    Older
    Stories

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top