salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
  •  

    Tak banyak yang bisa menggabungkan event sport, musik dan konferensi dalam satu gelaran,  Digiland 2024 sukses digelar menjadi satu wadah bagi generasi muda dan masyarakat. Keseruan ketiga acara ini bertempat di Gelora Bung Karno, untuk acara musik di Tennis Indoor GBK sedangkan pelaksanaan Run, titik Start dari Plaza Barat Senayan dan diakhiri garis Finish di Plaza Utara GBK. 

    Digiland Run selalu menyajikan hal yang berbeda dari tahun ke tahun. Pada 2024 ini terdiri dari tiga kategori yaitu 5K,10K dan 21K pada hari Minggu, 28 Juli 2024. Selain itu, dihadirkan pula penampilan spesial musisi tanah air yang menghibur di area Plaza Barat Senayan. 

    Bukan Digiland Run, jika tidak memberikan kenyamanan pada saat lari berlangsung seperti rute yang nyaman, steril dari gangguan kendaraan dan pada saat berlari relawan lari pun tersebar hampir di sepanjang rute. Tak hanya itu, water station pun disediakan melimpah untuk memenuhi kebutuhan pelari yang dehidrasi. Digiland Run 2024 ini menyajikan sportainment dengan memadukan lari dengan musik serta fasilitas yang sangat lengkap serta rute yang nyaman seperti Jalan Gatot Subroto atau Jalan Sudirman. 

    Selain Digiland Run 2024, acara Festival Musik dan Konferensi pun tak kalah menarik dengan menghadirkan banyak artis dan pembicara yang menginspirasi terutama dalam bidang bisnis dan inovasi dalam dunia Digital. 

    Penasaran dengan artis yang mengisi Festival Musik dan Konferensi dalam Digiland 2024 ini? 

    Digiland 2024, Festival  Musik dan Konferensi Bertabur Musisi, Artis dan Pembicara Ternama

    Dalam 2 hari penyelenggaraan, 27-28 Juli 2024 beberapa saat lalu, acara Festival Musik dan Konferensi menyedot perhatian generasi muda di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Selatan. Festival musik menghadirkan sederetan artis seperti Sal Priadi, David Bayu, Marion Jola, The Changcuters, Saykoji pada hari pertama, Sedangkan hari kedua sangat seru dengan kehadiran King Nassar, FourTwnty, Dewa 19, Feel Koplo, dan Yura Yunita. 

    Dengan harga tiket sekitar 159 ribu untuk 2 hari penyelenggaraan dan kehadiran musisi ternama, Digiland 2024 kali ini merupakan pilihan hiburan dan edukasi yang menarik. 

    Sepertinya kamu memang dari planet lain dikirim ke bumi untuk orang sepertiku…. Bait lagu ini menghias media sosial belakangan ini. Sal Priadi rupanya menampilkan musik dan lirik yang unik sehingga menggaet generasi Z untuk mengidolakannya. Sedangkan David Bayu pernah populer dengan lagu-lagu Naif seperti air dan api. Marion Jola pun merupakan jebolan Idol yang musiknya sangat memanjakan telinga. The Changcuter dan Saykoji pun sangat menarik untuk diikuti. 

    Dewa 19 dan King Nassar dua dari sebagian musisi yang sangat unik, Dewa 19 sangat legend di aliran pop sedangkan King Nassar sangat suka mati lampu dengan goyangan unik. Feel Koplo dan FourTwnty pun tak kalah menghibur. Sedangkan Yura Yunita merupakan salah satu musisi dengan lagu yang menyentuh terutama bagi masyarakat yang merasa insecure dengan berbagai kekurangan dalam dirinya. Yura menguatkan dan menyentuh hati penikmat musik yang relate dengan problematika hidupnya. Digiland 2024 ini sangat lengkap menyajikan berbagai genre musik dan dari beragam penikmat musik, dan perlu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. 

    Digiland Conference 2024 pun tak kalah bertabur artis dan pembicara yang sangat concern di bidangnya masing-masing. Elevating your future, entreprise, passion, business dan impact. 

    Elevating your future menghadirkan Cinta Laura Kiehl, Muhammad Fajrin Rasyid dan Wafa Taftazani. Sedang Elevating your enterprise mendatangkan Denny Sumargo, Andanu Prasetyo dan F.M. Venusiana. Elevating your passion ini mendatangkan para pemain film Agak Laen seperti Boris Bokir, Bene Dion, Indra Jegel dan Oki Rengga. 
    Pada tema bisnis, Elevating your business menghadirkan sosok Mira Lesmana, Angga Dwimas Sasongko, dan Sheila Dara Aisha. Dan terakhir Elevating your Impact dengan hadirnya Chelsea Islan, Jerhemy Owen dan Aryenda Atma. 

    Elevating your enterprise dengan bintang tamu Denny Sumargo, Andanu Prasetyo dan F.M. Venusiana sangat menarik untuk disimak. Saat ini bisnis dengan skala UKM menjamur di Indonesia. Seperti Andanu Prasetyo, Founder sekaligus Owner dari Kopi Tuku yang telah beberapa cabang di Jakarta dan Pulau Jawa. 

    Pada mulanya, bisnisnya merupakan pemberdayaan petani kopi. Kopi Tuku mengambil biji kopi dari petani kopi dan kemudian dijual dengan harga yang ramah bagi masyarakat. Dari awalnya hanya satu cabang di Cipete, kemudian merambah beberapa cabang di Jakarta dan sekitarnya. Dengan bantuan Digitalisasi, bisnis pun mendapatkan banyak keuntungan dan itulah yang disorot Denny Sumargo. 

    Denny pun setuju jika Digital itu harus digunakan dengan tepat, namun bukan hanya sekedar viral saja melainkan harus memiliki esensi dari konten yang dibuat. Saat membangun konten di Youtube, Denny Sumargo tidak ingin sekedar viral tapi memiliki konten yang matang dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi penontonnya. Jika konten sudah memiliki manfaat atau esensi, maka viral pun merupakan kebermanfaat di dalamnya. Pun dengan bisnis yang dijalankan harus memiliki keunikan dan kebermanfaatan sebelum melaunchingnya. 

    F.M. Venusiana menyorot bisnis yang menjamur di Indonesia namun hanya beberapa yang bisa bertahan. Venus menyatakan bisnis harus melakukan riset, produk yang bagus, inovasi dan digitalisasi. Nah, Indibiz merupakan sebuah solusi digital dari permasalahan UKM. 

    Penasaran dengan Indibiz? Indibiz ini merupakan bagian dari Telkom Indonesia dengan berbagai keunggulan seperti Jaringan yang luas ke seluruh Pelosok Indonesia. 

    Solusi Digital Mampu Ciptakan Peluang Bagi UKM

    Indibiz adalah perusahaan yang menawarkan solusi digital komprehensif untuk UKM, mengatasi berbagai kendala seperti kurangnya pengetahuan pasar, logistik, dan jaringan distributor. Indibiz mendukung digitalisasi UKM melalui tujuh sektor utama atau "island":

    1. Indibiz Sekolah : Menyediakan alat dan teknologi untuk sektor pendidikan.
    2. Indibiz Ruko : Solusi untuk sektor F&B dan retail, memudahkan manajemen toko.
    3. Indibiz Multifinance : Alat untuk manajemen keuangan dan transaksi.
    4. Indibiz Hotel : Meningkatkan efisiensi di sektor perhotelan dan hospitality.
    5. Indibiz Health : Teknologi untuk manajemen layanan kesehatan.
    6. Indibiz Energi : Solusi digital untuk sektor energi dan pertambangan.
    7. Indibiz Ekspedisi : Mendukung manajemen logistik dan rantai pasok.

    Melalui kolaborasi dengan Moka dari GoTo Financial, Microsoft, dan Google, Indibiz membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung UKM Indonesia. Dukungan internet bisnis yang merata juga menjadi kunci bagi UKM untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Indibiz berkomitmen untuk memberdayakan UKM, membantu mereka mengadopsi teknologi digital, meningkatkan efisiensi, dan memperluas jangkauan pasar, sehingga UKM dapat berkembang dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.


    Continue Reading



    Aisha Keem, putri Irfan Hakim meluncurkan sebuah single berjudul "Dead Light". Aisha kini telah resmi berkecimpung di dunia hiburan mengikuti jejak sang Ayah, Irfan Hakim. Dunia musik menjadi daya tarik tersendiri, dan tak tanggung-tanggung singlenya ini menggunakan bahasa Inggris dengan koreografi yang simple namun sangat pas dengan musiknya.  Meski usianya baru menginjak 13 tahun, namun musik yang disajikan sangat mendalam dan pilihan musik dengan beat yang pas. Bisa dibilang bakat seni sang Ayah mengalir pada Aisha dan mendapat dukungan penuh dari Irfan hakim.

    Usia 13 tahun memang segala hal terbuka dan mulai menemukan bakat yang diminati, pun demikian dengan saya pada saat SMP pun mulai memberanikan diri mengikuti kegiatan ektrakulikuler mulai dari OSIS sampai mading. Dulu saya ingat betul selalu mengirimkan beberapa karya saya seperti puisi dan tulisan ringan lainnya di Mading sekolah, dan Alhamdulillah saya sekarang menjadi penulis di blog saya sendiri. 

    Menciptakan sebuah puisi itu sebuah karya yang tak mungkin terlupakan, begitu pula dengan Aisha Keem yang meluncurkan lagu yang merupakan karyanya sendiri. Menulis lagu sendiri dalam bahasa Inggris merupakan satu hal luar biasa. Bakat yang tidak semua orang bisa melakukannya. Satu kata dari saya, Luar Biasa! 

    Oh iya, single Dead Light sudah bisa ditonton melalui Channel Aisha Keem ya. Mari kita tonton sama-sama. 


    Baca juga : Kangen-Kangenan Sama Kahitna Dan Sheila On 7 

    Proses Aisha Keem Menciptakan Lagu Dead Light 


    Buah tak jatuh dari pohon, mungkin inilah yang menginspirasi Aisha Keem terjun ke dunia hiburan, namun bukan berarti Irfan Hakim memaksakan anaknya untuk masuk ke entertainment. Justru karena Aisha Keem ini memiliki banyak talenta seperti menciptakan lagu, menyanyi, menari, olahraga dan masih banyak lainnya, sehingga Irfan Hakim hanya mengarahkan dan mendukung putrinya dalam dunia musik Indonesia. 

    Menciptakan sebuah lagu bagi Aisha itu merupakan sebuah kepuasan batin, dan prosesnya pun dilakukan pada saat merenung di dalam kamar. Inspirasi seakan datang begitu ia merenung tentang berbagai hal mulai dari sahabat, kehidupan dan tentang banyak hal. Dan, lagu Dead Light ini pun merupakan proses kreatif dan inspirasi dari hal yang didapatkan dari pengalaman pribadinya. 

    Dead Light mengisahkan pedihnya kehilangan sahabat yang terinspirasi dari pengalaman nyata Aisha. “Jadi ini memang kisah nyata yang aku alami waktu lulus sekolah. Aku sempat kehilangan sahabat yang membuatku cukup terpukul.” ungkap Aisha. 

    Selain lagu dan lirik yang diciptakan Aisha, untuk aransemen musik dipercayakan kepada Irwan Simanjuntak yang telah bekerja sama dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia seperti Rio Febrian, mendiang Glenn Fredly, Afgan, Project Pop dan lainnya. Apabila kita dengar dan tonton video musik lagu Dead light, maka bisa disimpulkan bahwa lagu nya sangat mudah dinikmati dengan beat yang mengajak kita berdendang dan bergoyang. Menurut saya, musik ini sangat cocok dengan karakter Aisha yang energik dan menyukai olahraga termasuk karate dan berkuda. 

    Dukungan Irfan Hakim dan Hobi Asiha Yang Luar Biasa 


    Meski bukan Irfan Hakim yang secara langsung membujuk Aisha untuk terjun ke industri hiburan, namun talenta yang dimiliki Aishalah yang membuat Irfan yakin. Irfan bukan memaksa putrinya untuk terjun ke dunia hiburan, namun karena inisiatif dari Ashia dengan lagu-lagu ciptaannya yang selalu menarik dan dalam. Jarang sekali anak usia 13 tahun yang mampu menciptakan lagu dan menciptakan nada. 

    Dukungan Irfan buat Aisha bukan hanya dalam soal proses kreatif saja namun dalam dukungan tim produksi yang siap membuat Aisha Keem semakin terasa talentanya dan menjadi musisi yang berkualitas. Selain itu, Irfan Hakim menjadi support system dan garda terdepan untuk mengawal Aisha menjadi artis multitalenta. 

    Seperti pada saat syuting video musik Dead Light, Irfan menemani Aisha dari awal sampai akhir ditengah kesibukannya di beberapa program di TV. Tak hanya itu, pada saat launching single pun Irfan menemani sang putri dan mendukung penuh apapun yang dilakukan sang anak. 


    Selain dukungan keluarga, Aisha pun ternyata memiliki hobi yang luar biasa mulai dari bela diri, menyanyi, menari dan masih banyak lainnya. Tak hanya itu, ternyata Aisha beberapa kali mewakili sekolah ke ajang provinsi bahkan nasional serta mampu berprestasi. 

    Salah satu hobi uniknya adalah berkuda. Dan terbukti dari prestasinya menjadi juara ke-4 dalam ESC 5 Show Jumping 40-60 cm atau menunggang kuda dengan halang rintang tahun 2021. Di tahun 2022 juga Aisha berhasil menjadi juara 4 ESC dalam kategori 70-90 cm dan juara 5 ESC kategori 50-70 cm. Tak heran jika ia pun ingin menjadi atlet berkuda profesional dengan terus giat berlatih.

    Single “Dead Light” Aisha Keem sudah dapat dinikmati melalui aplikasi Joox, Spotify dan Apple Music. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Irfan Hakim Management di nomor telepon 081316153033.

    Youtube Aisha Keem : https://www.youtube.com/c/AishaKeem
    Instagram Aisha Keem : @aishakeem15 

    Continue Reading

     


    Setiap musisi menemukan jalan menuju sukses dengan cara berbeda-beda, mungkin inilah yang dirasakan oleh Aurelia Rahman yang meluncurkan single "Waktu Berbeda" di saat pandemi seperti ini dengan modal smartphone saja. Seperti Aurelia, seorang musisi atau pekerja seni membutuhkan sebuah ruang kreativitas yang tidak terbatas dengan ide yang datang dari mana saja. Bagi semua orang keterbatasan justru kadang membuahkan sebuah kerja keras dengan hasil luar biasa. 

    Aurelia Rahman semenjak SMA rajin mencover lagu-lagu yang menurutnya bisa dilakukan menggunakan keyboard. Dimulai dari iseng mengisi waktu luang, kemudian diseriusin membuahkan karya lagu yang sangat mudah dinikmati dengan suara yang merdu. Alat untuk merekam pun cukup sederhana, hanya menggunakan smartphone, namun hal ini tidak memudarkan semangat Aurelia untuk menghasilkan cover dan lagu yang enak ditelinga penikmat musik di Indonesia. 

    Sama dengan pengalaman saya ketika masa penantian antara selesai kuliah dan mencari pekerjaan, disela-sela waktu inilah saya menemukan beberapa hal yang sangat menyenangkan seperti bergabung dengan komunitas penulis dan ajang Abang Mpok yang membuka mata bahwa ternyata saya memiliki banyak bakat yang sangat kalau dilewatkan begitu saja. Oh iya, persamaan saya dengan Aurelia ini adalah inspirasi atau ide yang datang ketika waktu yang tidak terduga. Di waktu tersebut, saya bisa membuat banyak karya terutama puisi, cerita pendek dan beberapa tulisan di blog. 

    Salah satu cover lagu yang membuat saya terpana dengan suara Aurelia adalah Bahasa Kalbu dari Titi Dj dan dipopulerkan kembali oleh Raisa. Mari kita dengarkan suara merdu dari Aurelia Rahman.

    Lihat postingan ini di Instagram

    Sebuah kiriman dibagikan oleh Aurelia Salsabila (@aureliasals44)

    Baca juga : Love 15 Rio Febrian Concert 

    Dari Mencari Nada Terciptalah Single Waktu Berbeda 

    Aurelia-Rahman-Single-Waktu-Berbeda

    Single "Waktu Berbeda" ini sungguh misterius, menurut Aurelia Rahman, proses pembuatan lagu ini memang berbeda dengan lainnya. Lagu ini tercipta ketika sedang mencari nada malah menemukan rangkaian nada dan terciptalah lagu ini. 

    "Aku coba rekam pakai HP. Setelah direkam lalu aku satukan dan sesuaikan lirik dan nada. Dan aku kaget sendiri ternyata aku berhasil menciptakan sebuah lirik lagu dan musiknya," kata dara berdarah Minang-Palembang ini tersenyum.

    Dari titik inilah, Aurelia mulai memberanikan diri mengupload di social media bahkan mulai meluaskan suara  dengan mengupload lagu Waktu Berbeda ke Spotify, Joox dan Apple Music.

    Kamu bisa menikmati suara Aurelia Rahman di Spotify : Single "Waktu Berbeda" - Aurelia Rahman


    "Aku ingin orang lain mendengarkan lagu Waktu Berbeda. Mumpung masih di rumah aja, aku penasaran bagaimana reaksi orang dengan lagu ini. Sekaligus aku belajar menganalisa bagaimana mempromosikan lagu ini. Single ini sebagai langkah awal aku," kata Aurelia yang pintar memainkan alat musik keyboard, piano dan gitar.

    Meluncurkan lagu mellow bukan berarti Aurelia hanya terfokus pada satu genre saja, melainkan ia pernah mengasah beragam genre pada saat ia berlatih vokal di Purwacaraka dan mengexplore genre lainnya pada saat bangku sekolah.

    Selain itu ia sangat menyukai genre lain seperti lagu-lagu dari Taylor Swift dengan suara khas ceria sehingga membuat mood bahagia sepanjang hari. Dengan beragam jenis genre ini menambah input bagi lagu lainnya yang sedang dipersiapkan dalam waktu dekat sambil menyelesaikan studinya di S2 ini.

    Sukses selalu buat Aurelia Rahman dengan single lagu terbaru yang lebih fresh dan siap mengebrak belantika musik Indonesia.

    Baca juga : Ndengerin Musik Indie di Gtunes aja

    Continue Reading
    Older
    Stories

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top