salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
    • Home
    • About Me
    • Contact Me
    • Film
    • Travel
    • Food
    Sumber gambar : unsplash.com

    Menjelang tahun 2025, 20 tahun menuju generasi emas Indonesia dengan bonus demografi tertinggi, permasalahan gizi pun masih menjadi salah satu momok utama. Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sekitar 21,6 persen pada tahun 2022 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), meskipun terjadi penurunan dari 24,4 pada tahun sebelumnya. Stunting dimulai sejak lahir, terlihat dari 18,5% bayi lahir dengan panjang kurang dari 48 cm (SSGI 2022). Risiko stunting meningkat 1,6 kali pada usia 12-23 bulan, menunjukkan kurang optimalnya pemberian MP-ASI. 

    Selain pada usia balita, pemenuhan gizi pada anak dan remaja pun terbilang sangat penting karena pertumbuhan fisik dan otak, apalagi pada saat penyerapan pelajaran di sekolah. Peran orang tua pun sangat penting dalam pemenuhan gizi anak dan remaja. Apalagi saat ini banyak sekali beredar makanan dan minuman viral yang tidak sesuai dengan standar gizi. Bahkan, konsumsi gula di Indonesia masih sangat tinggi menempati peringkat keenam di dunia dengan 7,5 juta ton per tahun pada 2023/2024. 

    Dengan Realita gizi di Indonesia masih jauh dari kata sempurna inilah yang membuat Ayu Fauziyyah Adhimah, mendirikan Gizipedia Indonesia, sebuah platform edukasi gizi berbasis komunitas dengan melibatkan ahli gizi profesional dari berbagai kalangan di Indonesia. 

    Mendirikan Gizipedia Indonesia, Sebuah Platform Edukasi Gizi di Indonesia


    Diluncurkan pada September 2019 bersama dengan Yusrina Husnul, dan bergabungnya Salsabila Fasya di tahun 2023, Gizipedia bertujuan memberikan edukasi gizi terpercaya. Misalnya dari pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti "Apa itu diet rendah fodmap?" atau "Konsumsi Ultra-processed Food, Apa pengaruhnya buat Bumi?" yang terlontar di instagram gizipedia.id inilah, Ayu membuat masyarakat memahami betapa pentingnya memahami gizi dari sudut pandang yang tepat.

    Media sosial memainkan peran besar dalam edukasi gizi, terutama dalam mencegah stunting dan mendukung ibu hamil. Dengan jangkauan luas dan aksesibilitasnya, media sosial dapat membagikan informasi penting mengenai gizi, seperti kebutuhan nutrisi anak dan ibu hamil, dengan cara yang mudah dipahami. Edukasi ini mencakup pentingnya konsumsi protein, zat besi, dan vitamin A, yang esensial untuk mencegah stunting. 

    Selain itu, media sosial membantu mengoreksi mitos gizi, memberikan panduan pola makan seimbang, serta menyediakan tips praktis untuk pemenuhan gizi sehari-hari. Bagi ibu hamil, informasi tentang nutrisi yang tepat selama masa kehamilan membantu memastikan perkembangan janin yang optimal. Platform ini juga mendorong keterlibatan melalui diskusi dan tanya jawab, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi dalam jangka panjang.

    Konten social media Gizipedia biasanya meliputi edukasi gizi melalui infografis, tips diet seimbang, panduan pola makan sehat, serta informasi tentang nutrisi untuk berbagai kelompok usia. Gizipedia juga sering membagikan informasi terbaru terkait gizi dan kesehatan yang relevan untuk masyarakat luas, serta kolaborasi dengan ahli gizi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan bergizi.

    Selain memberikan edukasi melalui social media, Gizipedia Indonesia pun melakukan seminar edukasi dengan topik-topik menarik seperti diabetes, kesehatan ibu hamil, balita dan lain-lainnya. 

    Aplikasi Gizipedia Indonesia Untuk Membantu Tenaga Kesehatan dan Masyarakat Tentang Gizi

    Sumber gambar : cantika

    Gizipedia Indonesia adalah platform yang berfokus pada edukasi gizi dan kesehatan, didukung oleh ahli gizi profesional, termasuk dietisien dan nutrisionis yang terdaftar dan menjadi anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). 

    Dengan gizipedia ini, Ayu Fauziyyah Adhimah dari Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil meraih apresiasi SATU Indonesia Award 2024 di bidang kesehatan, beberapa hari lalu di Menara ASTRA. Ke depannya, Gizipedia berkomitmen untuk memperluas dampak positifnya melalui kerja sama lintas sektor demi meningkatkan status gizi masyarakat. Selain itu, platform ini mendukung para ahli gizi dengan menyediakan akses pada informasi dan rumus perhitungan gizi. Dengan langkah ini, Gizipedia berharap dapat memperkuat layanan gizi di Indonesia dan menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi gizi yang terpercaya.

    Continue Reading
    Sumber gambar : detik.com

    Menikmati kopi di kala pagi, membuat diri lebih semangat. Kopi dipercaya sebagai salah satu mood booster dikala mata menahan kantuk dan dibutuhkan pemikiran ekstra. Sebagai salah satu penikmat kopi, tentu saja sangat senang menikmati kopi apalagi berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Kopi Indonesia sudah menjadi komoditas sejak dahulu kala karena memiliki citarasa yang unik. Karena keunikan inilah, kopi Indonesia dilirik oleh penikmat kopi di berbagai belahan bumi lain. 

    Salah satu daerah penghasil kopi tersebut adalah desa Cikoneng, Bogor, Jawa Barat. Sebetulnya masyarakat mengenal Ciwidey, Putang dan Pengalengan sebagai daerah penghasil kopi, namun petani kopi banyak berasal dari daerah Cikoneng. Kegiatan setiap pagi pun diwarnai dengan menjemur kopi hasil panen dari kebun disekitar wilayah tersebut. 

    Lahan perkebunan kopi umumnya terletak diantara ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut sehingga memberikan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup. Topografi seperti ini sangat cocok untuk varietas kopi arabika dengan rasa yang lebih kompleks dan aroma yang sangat harum.

    Dengan kondisi tanah yang cocok dengan tanaman kopi, para petani pun menanam komoditas tersebut dengan teknik turun-temurun dari beberapa genarasi sebelumnya sehingga hasil kopi pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun diberkahi dengan kondisi tanah yang cocok, namun dengan teknik penanaman dan pemupukan yang kurang tepat, para petani pun tidak mendapatkan hasil terbaik. Kondisi ini menimbulkan kualitas kopi dan harga jual yang sangat rendah. 

    Salah satu tantangan dari penanaman kopi adalah produktivitas tanah yang sangat kurang memadai dan kurangnya edukasi tentang teknik pertanian yang efektif. Seperti melakukan pemupukan yang kurang efektif dan menggunakan pestisida sebagai pelengkap, namun justru tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga merusak ekosistem dan membuat kualitas kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. 

    Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya edukasi tentang pemupukan dan cara menanam kopi yang benar. Karena harga kopi sangat rendah dan kurangnya edukasi tersebut, petani kopi akhirnya beralih ke komoditas lain yang lebih menguntungkan. 

    Menikmati kopi di kala pagi, membuat diri lebih semangat. Kopi dipercaya sebagai salah satu mood booster dikala mata menahan kantuk dan dibutuhkan pemikiran ekstra. Sebagai salah satu penikmat kopi, tentu saja sangat senang menikmati kopi apalagi berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Kopi Indonesia sudah menjadi komoditas sejak dahulu kala karena memiliki citarasa yang unik. Karena keunikan inilah, kopi Indonesia dilirik oleh penikmat kopi di berbagai belahan bumi lain. 

    Salah satu daerah penghasil kopi tersebut adalah desa Cikoneng, Bandung, Jawa Barat. Sebetulnya masyarakat mengenal Ciwidey, Putang dan Pengalengan sebagai daerah penghasil kopi, namun petani kopi banyak berasal dari daerah Cikoneng. Kegiatan setiap pagi pun diwarnai dengan menjemur kopi hasil panen dari kebun disekitar wilaya tersebut. 

    Dokumentasi : salmanbirioe.com

    Lahan perkebunan kopi umumnya terletak diantara ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut sehingga memberikan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup. Topografi seperti ini sangat cocok untuk varietas kopi arabika dengan rasa yang lebih kompleks dan aroma yang sangat harum.

    Dengan kondisi tanah yang cocok dengan tanaman kopi, para petani pun menanam komoditas tersebut dengan teknik turun-temurun dari beberapa genarasi sebelumnya sehingga hasil kopi pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun diberkahi dengan kondisi tanah yang cocok, namun dengan teknik penanaman dan pemupukan yang kurang tepat, para petani pun tidak mendapatkan hasil terbaik. Kondisi ini menimbulkan kualitas kopi dan harga jual yang sangat rendah. 

    Salah satu tantangan dari penanaman kopi adalah produktivitas tanah yang sangat kurang memadai dan kurangnya edukasi tentang teknik pertanian yang efektif. Seperti melakukan pemupukan yang kurang efektif dan menggunakan pestisida sebagai pelengkap, namun justru tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga merusak ekosistem dan membuat kualitas kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. 

    Atam Gutama, Wakil Ketua Badan Pengurus Daerah AEKI DKI Jakarta dan Ketua Yayasan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Java Robusta Kopi Bogor, menjelaskan bahwa sebelumnya petani hanya mengandalkan pengetahuan seadanya dalam mengelola lahan pertanian dan kini telah mengalami banyak perubahan berkat berbagai inovasi yang telah dilakukan. 

    Inovasi Pertanian Organik Untuk Masa Depan Petani

    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Dengan kondisi tanah yang kurang subur dan menggunakan banyak pestisida, Petani mengeluh dengan harga jual yang kurang baik. Hal yang dilakukan untuk memulihkan kondisi tanah tersebut adalah dengan mengurangi pestisida dan beralih ke pupuk organik. 

    Mulanya dilakukan penelitian dan perbaikan unsur hara tanah dengan menggantikan pupuk pestisida dengan pupuk organik sehingga kualitas tanah pun berangsur-angsur membaik. 

    Pendekatan di Desa Cikoneng mencakup penggunaan pupuk organik dan metode untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air, yang membantu ketahanan terhadap perubahan iklim. Seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor menjelaskan bahwa tanah yang sehat adalah kunci produktivitas. Dan, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah agar dapat menyediakan nutrisi yang cukup bagi tanaman kopi. Transformasi ini bertujuan meningkatkan hasil dan kualitas kopi yang dihasilkan oleh para petani di desa tersebut.

    Sukses Melalui Kolaborasi: Petani Desa Cikoneng Bertransformasi

    Dokumentasi : salmanbirioe.com

    Dengan penelitian dan penerapan metode yang tepat dari mulai penggantian pupuk dari pestisida ke pupuk organik serta metode penanaman yang tepat, membuat petani di Cikoneng pun kini merasakan manfaatnya. Hal ini tidak terlepas dari kolaborasi yang dilakukan antara AEKI, peneliti dan Astra yang bekerjasama dalam penelitian tersebut. 

    Transformasi pertanian di Desa Cikoneng telah membawa perubahan signifikan dalam produktivitas kopi. Sebelumnya, petani hanya dapat menghasilkan 2-3 kilogram kopi per pohon setiap tahun. Namun, dengan penerapan metode pertanian baru, produktivitas meningkat menjadi 5-8 kilogram, dan ada harapan untuk mencapai 20 kilogram per pohon di masa depan. Biaya produksi juga berkurang dari 30 ribu rupiah menjadi 12.500 rupiah per pohon per tahun, memungkinkan petani meraih keuntungan yang lebih besar. 

    Atam menyatakan bahwa peningkatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menurunkan biaya, yang berdampak positif pada kesejahteraan mereka. Pendapatan kelompok tani di desa ini melonjak dari Rp 32 juta tahun lalu menjadi Rp 312 juta tahun ini, menunjukkan dampak nyata dari program pertanian yang baru ini.

    Continue Reading
    Gunung-Muria-Kudus
    Sumber gambar : https://commons.wikimedia.org/

    Dahulu, Gunung Muria terpisah dengan daratan pulau Jawa, dan dilewati oleh kapal-kapal besar yang ingin bersandar di Kudus dan daerah sekitar. Selain itu, Legenda Ratu Kalinyamat sebagai penguasa armada laut di pesisir pantai utara, biasanya mengintai pasukan lawan dari sekitar Gunung Muria. Pasukannya pun terkenal sampai ke Selat Malaka, bahkan pernah berjaya dengan pertempuran melawan Portugis. Dan berjalannya waktu, terjadilah proses pendangkalan yang menyebabkan Gunung Muria dan daratan menyatu akibat dari sedimentasi secara alami, akibat sungai besar di antara gunung dan daratan tersebut. 

    Sedimentasi ratusan bahkan ribuan tahun silam ini membentuk kota-kota pesisir pantai utara seperti Kudus, Pati, Jepara dan sekitarnya. Hamparan lereng gunung Muria ini pun membentuk ekosistem baru sehingga memperkaya ragam hayati dan fauna. Jika sebelumnya merupakan sungai, kemudian berubah menjadi tanah sedimentasi tentu saja merubah dinamika iklim dan dinamika laut. 

    Perubahan tersebut tentu saja membuat perubahan signifikan bagi warga masyarakat, terutama mata pencaharian. Jika sebelumnya mengandalkan laut sebagai mata pencaharian utama, kini beralih mengelola lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Pertanian dengan komoditas padi, Perkebunan dengan kopi dan nanas sebagai komoditas, dan peternakan dengan hewan ternak seperti ayam, domba, kambing dan sapi. 

    Kopi merupakan komoditas yang cukup populer di Kudus. Dengan topografi yang sangat cocok dengan pengembangan tanaman kopi membuat Kudus sebagai salah satu penghasil kopi di Jawa Tengah. Sedangkan nanas, Kudus memiliki desa wisata yaitu Desa Pedawang, Kecamatan Bae.  

    Komoditas Kopi dan Nanas, Unggulan DSA Pattimura, Lereng Gunung Muria, Kudus

    Sumber gambar : instagram @dsa_pattimurakudus

    Dengan topografi gunung, lereng, bukit dan dataran rendah, Kudus memiliki suhu udara yang cocok bagi budidaya kopi, sebagai salah satu komoditas unggulan. Di sekitar gunung Muria, terdapat perbukitan seperti seperti Puncak Saptorenggo, Puncak Rahtawu, dan Puncak Argojembangan. Rata-rata tinggi perbukitan tersebut sekitar 1400-1600 diatas permukaan laut. Suhu di kawasan gunung Muria pun berkisar antara 18,3 -29,6 derajat celsius (BMKG, 2023). 

    Kopi Muria, namanya ternyata telah tersohor dari zaman kolonial Belanda. Beberapa daerah di Kudus yang merupakan penghasil kopi terbaik adalah Colo, Lau dan Japan, Kecamatan Dawe. Dahulu, pada masa tanam paksa, wilayah tersebut ditanami kopi jenis robusta dan arabica. Kebijakan tersebut membuahkan hasil karena Kopi Muria merupakan salah satu kopi sudah dipasarkan sampai ke mancanegara. 

    Warisan dan tradisi mengolah kopi pun turun temurun dengan menggunakan peralatan tradisional. Proses pengeringan masih mengandalkan sinar matahari, sedangkan proses lain pun dilakukan dengan peralatan tradisional. Tantangan tersebut membuat Pattimura pun mengembangkan teknologi pengolahan kopi yang lebih maju.

    Pattimura kemudian menjadi Desa Sejahtera Astra pada bulan November 2023. Meskipun tergolong masih baru, namun DSA Pattimura pun telah menunjukan perkembangan cukup pesat dengan meriah Kampung Berseri Astra - Desa Sejahtera Astra Innovation Award tahun 2024. Tentu saja produk Kopi Muria ini membidik pasar dunia, karena sejatinya dari zaman dulu pun kopi ini telah tersohor di mancanegara. Untuk mengembalikan kejayaan masa lampau, dilakukan berbagai inovasi dalam pengolahan berbagai produk kopi dengan menggunakan teknologi terkini. 

    Sumber gambar : jurnalpantura.id

    Selain itu, Desa Sejahtera Astra Pattimura juga berkesempatan untuk mengikuti beberapa pameran di luar negeri, seperti di Malaysia. DSA Pattimura menjadi bagian dari Pameran Pertanian 100 Tahun Maha Malaysia yang diselenggarakan 11-21 September 2024 lalu. Tak hanya itu, beberapa kerjasama dan pameran pun dilakukan untuk pengembangan baik komoditas kopi dan nanas. 

    Kesejahteraan Berkelanjutan Melalui Kopi dan Nanas yang Mendunia

    komoditas-nana-dsa-pattimura-kudus

    Melalui pengembangan teknologi pengolahan baik kopi maupun nanas, membuat kesejahteraan masyarakat pun ikut terdorong. Bahkan, dengan adanya pengembangan tersebut ikut menyerap banyak tenaga kerja lokal yang bekerja di bidang perkebunan dan sektor lainnya. Menurut penelitian Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus (2024), kontribusi ini sangat strategis karena lapangan kerja yang diciptakan oleh subsektor perkebunan berlokasi di pedesaan, yang dapat membantu mengurangi aliran urbanisasi. Di dalam subsektor perkebunan, terdapat sebuah komoditas unggulan yang disebut kopi.

    Penyerapan tenaga kerja dalam bidang perkebunan membuat peran Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus sangat strategis dan dapat menjadi salah satu wadah. Baik sebagai penyerapan tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan serta inovasi sehingga produk kopi dan nanas yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk lokal maupun internasional.

    Produk Unggulan Dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus

    Dengan potensi komoditas seperti kopi dan nanas, produk-produk yang dihasilkan dari berbagai inovasi yang dikembangkan sehingga produk memiliki keunikan sehingga pasar pun tertarik dengan produk tersebut. 

    Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus memiliki berbagai produk unggulan dari olahan kopi dan nanas, bahkan bahan baku yang kurang bermanfaat seperti kulit nanas pun bisa menjadi salah satu produk unggulan tersebut. 

    Berikut ini produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus. 

    Anarkopi Coffee

    Anarkopi Coffee menggunakan kopi petik merah kemudian diproses dengan cara diroasting setelah itu dijadikan bubuk. Produk ini memiliki dua varian yaitu dark roast dan medium to dark roast yang memiliki jenis gramasi yang berbeda mulai dari 100 gram, 150 gram dan 200 gram. 

    Kopi Muria Zayna

    Kopi Muria robusta Zayna memiliki beberapa jenis kopi yaitu natural, honey, full wash, wine dan lanang. 

    Kopi Tjolo

    Produk kopi Tjolo ini dapat dinikmati dengan harga cukup terjangkau karena dikemas dengan berbagai ukuran seperti 100 gram, 150 gram, hingga 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram. Untuk menikmati kopi ala kafe, kopi Tjolo juga memproduksi kopi Tripper, yaitu kopi yang diseduh tanpa ampas. 

    Kopi Alpukat Tjolo

    Sama seperti kopi Tjolo, produk ini mencampurkan kopi dengan alpukat. Alpukat dilakukan proses fishdry untuk mengeringkan alpukat, kemudian alpukat dijadikan serbuk dan bisa dicampur dengan kopi. Perpaduan kopi dan alpukat ini sangat istimewa sehingga rasanya sangat khas. 

    Pineapple Syrup

    Sirup kulit nanas terbuat dari limbah kulit nanas yang tidak berharga, kemudian diproses menjadi sirup dan bisa dikonsumsi menjadi minuman segar. Olahan sirup kulit nanas dibuat bahan-bahan pilihan yang dicampur bahan lain seperti gula, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan air.

    Teh Celup Kulit Nanas

    Teh celup kulit nanas terbuat dari kulit nanas yang diproses dan dikemas dengan menarik, menjadi sebuah produk unik dan memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Aroma khas dari buah nanas akan tercium saat menuangkan air kedalam cangkir dengan tek celup di dalamnya. 

    Teh Parijotho

    Teh Parijotho terdiri dari Teh Tubruk dan Teh Celup dan Parijotho. Buah Parijotho merupakan buah khas dari lereng Gunung Muria dengan berbagai khasiat yang dimilliki seperti meningkatkan kesuburan, antioksidan, anti inflamsi dan menjaga tekanan darah. Biasa Parijotho diminum pada saat program kehamilan karena membantu meningkatkan kesuburan.    

    Kombucha Kopi Muria

    Kombucha Kopi Muria terbuat dari limbah kulit kopi. Jika kulit kopi biasanya hanya dibuang sebagai limbah, Desa Pattimura menghasilkan minuman Kombucha. Minuman ini memiliki khasiat sebagai probiotik, antioksidan, detoksifikasi, kesehatan jantung dan sumber energi. 

    Keripik Pisang Sarjana

    Keripik pisang kremes menyajikan kombinasi tekstur renyah dari lapisan krim dan kelembutan dari pisang serta memberikan pengalaman berbeda saat memakannya. Rasanya manis dan gurih tentu saja sangat cocok sebagai cemilan atau teman nonton yang menyenangkan.


    Referensi : 
    - Pamflet Desa Sejahtera Astra Pattimura Makmur Sejahtera
    - Instagram @dsa_pattimurakudus
    - Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus, Penelitian dari Heny Alpandari, Tangguh Prakoso , Winda Widyastuti, Shodiq Eko Ariyanto 
    - https://jurnalpantura.id/kopi-muria-antarkan-dsa-pattimura-kudus-juara-1-di-kba-dsa-innovation-award-2024/
    - https://www.detik.com/jateng/kuliner/d-7086615/kopi-muria-warisan-zaman-kolonial-di-kudus-yang-mendunia
    - https://isknews.com/koperasi-muria-raya-sejahtera-dsa-kudus-ikuti-pameran-pertanian-100-tahun-maha-malaysia/

    Continue Reading
    Theresia-Dwiaudina-Bidan-Indonesia-Timur
    Dokumentasi : radioidola.com

    Theresia Dwiaudina, seorang lulusan kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Surabaya ini tidak membayangkan menjadi seorang tenaga medis di sebuah desa di timur Indonesia. Awalnya Theresia melamar sebagai tenaga honorer di kampung halamannya, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Perjuangan menjadi seorang bidan pun bukan tanpa pengorbanan, sebelumnya ia harus menjadi tenaga pemeriksa kesehatan ibu hamil dan keliling ke seluruh desa Uzuzozo, sebuah desa yang terletak sangat jauh dari kota Ende. Untuk menuju ke desa Uzuzozo, ia harus menempuh perjalanan sekitar 1-2 jam dengan jalan tanah berbukit dan melewati sungai dengan motor kesayangannya. Kadang Dini harus rela berjalan kaki jika melewati sungai yang tidak bisa diakses oleh motor. 

    Demi mengabdi di kampung halaman, Dinny - sapaan akrab dari Theresia Dwiaudina Sari Putri pun mengemban tugas yang tak sedikit. Mulai dari kesehatan ibu dan anak, remaja hingga orang tua, semuanya ditangani tanpa mengharapkan imbalan lebih. Akhirnya, kepala desa Uzuzozo meminang Dinny, dengan gaji yang dibayarkan dari anggaran desa pada tahun 2017. 

    "Awalnya saya dipinang dengan bayaran anjing," Ujar Dini, saat diwawancarai oleh Radio Idola. 

    Di kawasan Nusa Tenggara Timur, jasa atau produk bisa saja ditukar dengan barang lain yang sama berharganya. Anjing merupakan hewan peliharaan yang membantu mengamankan rumah serta hewan ternak seperti sapi. 

    Dengan gaji tersebut, Dini akhirnya mengabdi sebagai bidan pertama di daerah tersebut dengan panggilan hati. 

    Panggilan Hati Dini Sebagai Bidan Di Uzuzozo, Ende

    Theresia-Dwiaudina-Bidan-Desa-Uzuzozo
    Sumber gambar : radioidola.com

    Salah satu motivasi Dini menjadi tenaga kesehatan di kampung halamannya adalah akses terhadap fasilitas kesehatan di daerah Uzuzozo dan sekitarnya masih sangat minim. Akses ke puskesmas terdekat pun sangat jauh. 

    "Fasilitas kesehatan disini belum ada dan akses sulit ke faskes," Ujar Dini saat menjadi bidan di daerah tersebut. 

    Sehari-hari, Dini menggunakan motor kesayangannya berkunjung ke beberapa kampung. Kebetulan Dini tinggal di desa tak jauh dari Uzuzozo, namun walaupun begitu akses jalannya pun masih tanah dan kerikil. Terbayang begitu hujan turun, Dini pun terpaksa harus berjalan karena jalan pun sangat licin dan tak mudah dilalui oleh kendaraan bermotor. Untuk mencapai tempat tertentu, kadang aksesnya pun terhalang oleh lintasan sungai, mau tidak mau motornya pun diparkirkan dan Dini kemudian berjalan kaki menempuh berkilo meter ke tempat yang dituju. 

    "Kalau di daerah sini, jalan kaki berkilo-kilo sudah menjadi kebiasaan, seperti ke kebun." Dini menceritakan keadaan daerahnya dalam youtube Mosato Doc, program Orang Kita. 

    Manja. Satu kata yang keluar dari mulut orang Uzuzozo, jika tidak terbiasa jalan kaki berkilometer seperti yang warga lakukan. 

    Menjadi satu-satunya tenaga kesehatan membuat Dini melakukan segala hal. Mulai dari penyuluh kesehatan, pendataan ibu hamil dan anak usia balita, pola asuh, jambanisasi dan beragam hal yang dilakukan terkait dengan kelangsungan kesehatan di daerah tersebut. 

    "Karena saya menjadi satu-satunya tenaga kesehatan, saya melakukan semuanya dari kesehatan ibu dan anak, remaja, reproduksi sampai lansia. "

    Dini mengungkapkan dengan background sebagai D3 Kebidanan, membuat tugas tersebut memberikan banyak tantangan dan pembelajaran yang jauh lebih luas dengan pendekatan personal. Seperti persalinan yang dilakukan dirumah dibantu dukun beranak, ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, Anak-anak tidak mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan posyandu, remaja tidak mendapatkan tablet tambah darah dan lansia, dengan permasalahan ini ditangani oleh seorang Theresia Dwiaudina Sari Putri. 

    Berjalannya waktu, Dini melakukan pendekatan secara personal mulai dari pendataan ibu hamil dan anak, memeriksa ibu hamil secara intensif, memberikan edukasi kehamilan, edukasi imunisasi bagi balita dan pola asuh. Masyarakat pun semakin mengenal dan merasakan manfaat dari kehadiran Dini sebagai Bidan. 

    Sebelum Dini datang, kebiasaan masyarakat yang tradisional dan menganut pola kesehatan yang ada sejak dulu, dan akhirnya pun pola pikir pun berubah dengan program-program yang dikenalkan ke masyarakat. 

    Menjadi Bidan Ibu dan Anak Serta Pencegahan Stunting di Uzuzozo, Indonesia Timur

    Sumber gambar : Kompas.id

    Nusa Tenggara Timur, menjadi provinsi kedua tertinggi permasalahan Stunting di Indonesia. Pada tahun 2023, prevalensi stunting pada balita di NTT mencapai 37,9 persen, artinya dari 100 balita maka 37-38 balita mencapai stunting. 

    Dini pun melakukan beberapa hal terkait dengan stunting. Secara sumber daya, NTT memiliki ragam pangan, namun justru mengalami permasalahan stunting. Setelah dilihat dari pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak di daerah Uzuzozo, orang tua hanya memberikan makanan namun tidak secara langsung berinisiatif memberikan langsung, hanya menyediakan saja di meja makan. Orang tua cenderung pasif tanpa melakukan dorongan sehingga anak pun bersedia menyantap makanan tersebut. 

    Ternyata hal ini berhubungan dengan kebiasaan orang Timur, terutama NTT yang tidak menyuruh secara langsung kepada anak, karena dirasa sudah disajikan makanan tersebut, sehingga anak dituntut untuk melakukan inisiatif sendiri. Akhirnya, Dini pun memberikan pengertian bahwa anak pun membutuhkan dorongan mulai dari interaksi dalam keluarga soal makanan. 

    Pada tahun 2019, Desa Uzuzozo mencatat ada 15 anak mengalami stunting, menurut Kepala Desa Iwan Ray. Namun, jumlah tersebut berhasil menurun berkat upaya Dini yang aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola asuh dan pentingnya gizi bagi anak. Dini secara konsisten menyampaikan informasi terkait cara merawat anak yang baik, sehingga masyarakat lebih sadar akan kesehatan dan perkembangan anak. Selain itu, berdasarkan data dari Desa Uzuzozo, sejak Dini mulai bekerja di desa tersebut, tidak ada lagi kasus kematian ibu melahirkan, yang menunjukkan dampak positif dari edukasi yang diberikan terhadap kesehatan ibu dan anak.

    Walaupun harus door to door, Dini melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh tanggung jawab, tanpa pamrih meski harus menerima gaji tidak dalam 1-2 bulan, harus menunggu sekitar 6 bulan kemudian barulah dana tersebut diterima. Hal tersebut tidak menyurutkan langkah Dini untuk mengabdi sebagai bidan di Uzuzozo. 

    Walaupun dulunya dukun beranak memiliki peran dalam persalinan, kini Dini dan dukun beranak pun bekerja sama, Dini membantu persalinan sedangkan dukun beranak pun membantu mengurus anak yang dilahirkan sehingga semuanya terbantu.

    Saat ini, angka stunting pun menurun, dibarengi dengan kualitas hidup dan pola asuh yang baik. Sementara itu, walaupun akses dan fasilitas kesehatan belum terpenuhi, namun semangat Dini untuk terus membantu warga mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Award tahun 2023 dari Astra. 

    Dengan apresiasi tersebut, Dini mendapatkan dana untuk mendukung program serta membeli peralatan kesehatan dan sarana prasarana kesehatan sehingga menunjang Dini dalam menjalankan tugasnya sebagai bidan di Uzuzozo. 

    Referensi : 

    -https://www.radioidola.com/2023/theresia-dwiaudina-sari-putri-pejuang-kesehatan-dari-ntt-peraih-satu-indonesia-awards-2023/

    -https://www.cantika.com/read/1852639/theresia-dwiaudina-sari-putri-bidan-desa-yang-merangkul-dukun-bayi-dan-mengedukasi-ibu-hamil

    -https://www.youtube.com/watch?v=QxeaW0O-tl8 

    -https://news.detik.com/kolom/d-7439610/mengatasi-darurat-stunting-di-ntt                           


    Continue Reading
    Dokumentasi : unsplash.com

    Berapa jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia setiap harinya? Setiap orang menghasilkan rata-rata 0,7 kg setiap hari, jika diakumulasikan setiap tahun sampah di Indonesia bisa mencapai 69,7 juta ton pada tahun 2023. Dari jumlah sampah tersebut, sekitar 33 persen sampah tidak dikelola dengan baik, artinya sekitar 23,23 juta ton sampah masih tertumpuk dan belum mendapatkan solusi. Jumlah yang sangat fantastis dan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah yang dibuang ke sungai hingga ke luat, sampah rumah tangga yang dibakar dan lain-lainnya. 

    Pengelolaan sampah di Indonesia pun masih tertumpu pada TPA sebagai proses pembuangan terakhir, tanpa ada pengolahan lanjutan sehingga tempat penampungan pun makin menggunung dari tahun ke tahun. Sebetulnya sudah ada beberapa hal yang dilakukan seperti pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan dan daur ulang namun masih terbilang sangat sedikit, dibandingkan dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Tentu saja efek yang dirasakan adalah mendatangkan berbagai penyakit, mencemari lingkungan dan menyebabkan efek rumah kaca. 

    Pemandangan di Tempat Pembuangan Sementara dan Akhir sampah pun bertumpuk-tumpuk hingga menggunung. Ekskavator nampak mengeruk gunungan sampah dan lalu lintas truk sampah pun lalu lalang tanpa jeda. Nampak seorang ibu dan anak mengais sampah-sampah yang masih bisa dikumpulkan seperti botol plastik, kaleng dan lain-lain. Sosok itulah yang turut mengumpulkan sampah untuk kemudian dijual dan mendapatkan imbalan, dialah pemulung. 

    Pemulung bergantung banyak pada sampah yang dipungut, baik dari limbah rumah tangga maupun disekitar TPA. Biasanya pemulung memiliki rumah sederhana di pinggiran TPA atau daerah lain, yang dekat dengan sumber sampah. Kehidupan pemulung pun sangat memprihatin dengan pendidikan rendah dan akses kesehatan yang minim. Beruntung pemulung di daerah Tangerang, Banteng bertemu dengan Siti Salamah, seorang yang peduli dengan nasib pemulung. 

    Siti Salamah, Sosok Pemberdaya Pemulung di Tangerang, Banten

    Siti-Salamah-Dan-Pemulung
    Dokumentasi : https://www.medcom.id/

    Siti Salamah, seorang sosok yang sangat peduli pemulung di daerah Tangerang, Banten. Tak hanya sekedar slogan semata, Siti turut berkontribusi dalam membantu dan mensejahterakan pemulung. Salah satu langkah besarnya adalah dengan mendirikan Taman Maghrib Mengaji, sebuah sarana belajar bacaan Al-Quran. Tak hanya itu, Siti kemudian mendirikan Rumah Pohon sebagai sarana pendidikan non formal untuk anak-anak pemulung yang tidak mendapatkan akses pendidikan. 

    Tak hanya memperhatikan pendidikan, namun Siti Salamah pun turut meningkatkan kesejahteraan pemulung dengan melahirkan Waste Solution Hub. 

    Waste Solution Hub Sejahterakan Pemulung 

    Dokumentasi : gopos.id

    Melihat permasalahan sampah yang kian tak tertangani dengan pertumbuhan sampah pun  semakin meningkat. Disisi lain, pemulung sangat bergantung dengan memilah sampah, namun belum diperhatikan secara ekonomi. Siti Salamah kemudian berkolaborasi dengan Lita, keduanya sangat concern dengan permasalahan sampah dan bagaimana membangun tata kelola sampah yang modern sehingga bisa mensejahterakan baik pemulung dan pihak-pihak yang terkait dengan sampah. 

    Pada tahun 2018, akhirnya lahirlah Waste Solution Hub (WasteHub), sebuah inovasi dalam bidang bisnis sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah perkotaan dan melibatkan pendekatan teknologi.  

    WasteHub fokus pada empat layanan utama:

    1. Consulting

    WasteHub menyediakan layanan konsultasi profesional untuk menjembatani berbagai kepentingan antara masyarakat, pemulung, lapak, dan unit usaha. Tujuannya adalah menciptakan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution) guna meningkatkan efektivitas pengumpulan sampah di berbagai wilayah.

    2. Creating

    WasteHub juga berupaya membangun sistem tata kelola sampah yang lebih terstruktur, terintegrasi, dan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem manajemen sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

    3. Empowering

    WasteHub turut memberikan kontribusi sosial dengan meningkatkan kesejahteraan pemulung. Ini dilakukan melalui pelatihan soft skill serta pemberian peluang tambahan agar pendapatan mereka dapat bertambah, sehingga tercipta perbaikan ekonomi yang lebih luas.

    4. Solving

    Layanan terakhir adalah menawarkan solusi konkret terhadap masalah sanitasi, lingkungan, dan akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai. Dengan demikian, WasteHub tak hanya fokus pada aspek pengelolaan sampah, tetapi juga turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.

    WasteHub telah berhasil memberikan edukasi kepada lebih dari 23.247 pengunjung tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selain itu, mereka telah menyelesaikan lebih dari 10 proyek yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah dan lingkungan. Dengan dukungan lebih dari 60 relawan yang aktif, WasteHub juga telah mengelola 2.437,17 kg sampah, menunjukkan dampak nyata dalam upaya mengurangi limbah.

    Selain fokus pada lingkungan, WasteHub juga memiliki dampak sosial yang signifikan, dengan memberdayakan lebih dari 1.222 pemulung melalui berbagai program. Untuk mendukung kesejahteraan mereka, WasteHub telah mendistribusikan 3.066 paket sembako, menunjukkan komitmen mereka dalam membantu komunitas yang terlibat dalam pengelolaan sampah.

    Siti Salamah mendapatkan apresiasi Semangat ASTRA Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award pada tahun 2021 dengan Waste Hub yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat, menyelesaikan proyek-proyek lingkungan, dan memberdayakan pemulung, sambil memberikan dukungan langsung kepada mereka yang membutuhkan.

    Referensi : 

    -https://www.cnbcindonesia.com/news/20240625131019-4-549127/ri-hasilkan-697-juta-ton-sampah-per-tahun-ini-datanya

    -https://kumparan.com/dwi-p-sugiarti/inovasi-tata-kelola-sampah-ala-siti-salamah-dengan-waste-solution-hub-1zUrFkeYFSR/4

    -https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/8N0GdawK-penerima-apresiasi-satu-indonesia-awards-2021-siti-salmah-berdayakan-pemulung


    Continue Reading

    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Terik matahari membakar aspal, dan debu-debu beterbangan. Tak berapa lama, awan hitam pun berarak di langit. Rintik hujan pun turun diantara udara yang masih lembab. Belakangan ini cuaca kian tak menentu di Indonesia, bahkan hampir merata di seluruh belahan bumi lainnya. Tentu saja bukan tanpa alasan perubahan iklim ini terjadi,  hal ini akibat akumulasi dari perilaku masyarakat dunia dalam menciptakan ketidakseimbangan ini. Sebut saja peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan secara masif, dan praktik industrialisasi ikut mendorong terjadinya perubahan iklim. 

    Badan Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan bahwa pada tahun 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang pengamatan terukur. Suhu global pun mengalami peningkatan cukup signifikan sekitar 1,40 derajat Celcius dibandingkan dengan era pra industrialisasi. Bahkan sepanjang tahun 2023 terjadi gelombang panas ekstrem yang melanda negara-negara di kawasan Asia dan Eropa. 

    Perubahan iklim ini tentu saja berdampak dan mengancam kehidupan manusia dengan terjadinya kekeringan, banjir, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur, bahkan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli dengan keberlangsungan hidup di bumi kita tercinta. Untuk melawan perubahan iklim yang semakin masif, Kampung Berseri Astra Pekayon, Bekasi melakukan berbagai upaya dengan solusi hijau sebagai bentuk pencegahan sekaligus mengurangi dampaknya. 

    Kampung Berseri Astra Pekayon, ProKlim Bukan Slogan Semata

    Kantor-RW-10-Kampung-Berseri-Astra-Pekayon
    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Saat berkunjung ke kantor RW 10, Pondok Pekayon Indah, Bekasi Selatan, suasana hijau sangat mendominasi. Jeruk purut yang ditanam di kantor sekretariat RW ini cukup menggoda siapapun untuk memetiknya. Namun, buahnya masih hijau, belum kekuning-kuningan jadi belum bisa dinikmati. 

    Kami disambut oleh Pak Eko Purwanto, sosok dibalik Kampung Berseri Astra Pekayon yang telah meraih predikat sebagai ProKlim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setelah sebelumnya 3 tahun berturut-turut menyandang predikat ProKlim Utama. Kategori ProKlim diakumulasikan dari hasil perhitungan beberapa nilai komponen seperti kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan. 

    Perjalanan Pekayon menjadi Kampung Berseri Astra cukup panjang, dimulai dari inisiasi dari warga  RW 11 terutama ibu-ibu yang mencintai lingkungan sehingga berusaha untuk menjaga lingkungan dengan tanaman hijau dan kebersihan lingkungan di tahun 2005, kemudian beberapa tahun berikutnya diikuti oleh RW 8, 9 dan 10 hingga mencakup wilayah sekitar 17 hektar dengan penduduk 3.300 jiwa. 

    Pak-Boy-Kelana-Dan-Pak-Eko-KBA-Pekayon
    Pak Boy Kelana (Astra) menerima cinderamata dari Pak Eko (KBA Pekayon),
    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    10 tahun kemudian, Pekayon pun bertemu dengan PT Astra International Tbk. yang memiliki kepedulian dengan isu lingkungan terutama perubahan iklim. Astra memiliki tujuan Sejahtera Bersama Bangsa, merupakan manifestasi dari filosofi pohon rindang yang menaungi sekitar dan memberikan manfaat melalui buahnya, seperti Catur Dharma sebagai nilai-nilai dan prinsip dari pendiri Astra, Bapak William Soeryadjaya. Astra tidak hanya berfokus pada lini bisnisnya saja melainkan pilar lain seperti pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan.     

    Melawan ketidakpastian iklim, Pekayon memiliki banyak cara yang dilakukan diantaranya pemilahan sampah (organik dan non-organik), bank sampah, penghijauan, energi terbarukan, kegiatan hemat energi dan penghijauan kota. Tentu saja ini sejalan dengan pilar lingkungan sebagai salah satu dari keempat pilar dari Astra.  

    Kota Bekasi Darurat Sampah : KBA Pekayon Upayakan Praktik Pemilahan Sampah (Organik dan Non Organik), Bank Sampah dan Rumah Kompos

    Rumah-Kompos-KBA-Pekayon
    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Jika selama ini, sampah hanya dibuang begitu saja, tidak dengan warga Pekayon. Setiap hari, ibu-ibu rumah tangga memilah sampah menjadi 2 bagian, sampah organik dan non-organik. Sampah organik yang selama ini tidak dimanfaatkan, kini disalurkan ke rumah kompos. Sedangkan sampah non-organik, ditampung di bank sampah. Hingga kini, warga pun telah berhasil mengumpulkan 570 kg sampah plastik sekali pakai. 

    Tak hanya sampah plastik saja yang ditampung, minyak jelantah pun ditampung di bank sampah, untuk kemudian diolah kembali menjadi produk dengan nilai jual seperti sabun organik dan aromaterapi. Minyak jelantah yang telah terkumpul kemudian dilakukan pemurnian dengan menggunakan arang aktif. Proses ini dilakukan kurang lebih 2 hari, setelah itu dilakukan penyaringan. Tahap selanjutnya, dilakukan proses mencampurkan minyak jelantah dengan soda api (NaOH) dengan perbandingan 1:2 dan dipanaskan dengan suhu 60 derajat selama 45 menit. Setelah itu, dicetak dan didiamkan selama 2 hari. 

    Menurut www.metrotvnews.com, berdasarkan data SIPN Kementerian LHK, sampah di Kota Bekasi tahun 2023 dan 2022 merupakan tertinggi nomor dua se-provinsi Jawa Barat, setelah Kabupaten Bekasi. Tak tanggung-tanggung, tumpukan sampah di Kota Bekasi pada tahun 2023 ini mencapai 638 ribu ton dan 668 ribu ton pada tahun 2022. Bahkan, tahun 2021 silam, Kota Bekasi mencapai rekor timbunan sampah tertinggi di Jawa Barat dengan 867 ribu ton, lebih tinggi dari Bandung. 

    Upaya mengurangi sampah plastik pun dilakukan dengan melakukan Gempar, Gerakan Mengurangi Plastik. Kalau biasanya pada saat belanja ke pasar menggunakan banyak plastik, gerakan ini menggantikan plastik sekali pakai dengan goodie bag atau tas belanja, sehingga bisa digunakan kembali pada saat belanja di pasar atau di mini market. 

    Sampah Organik di Rumah Kompos (Dokumentasi : salmanbiroe.com)

    Mengurangi sampah, organik pun dilakukan dengan menampung sampah organik (limbah rumah tangga) di Rumah Kompos. Dengan memproses sampah organik menjadi kompos, maka selain mengurangi sampah juga bisa menjadi pupuk organik. Penerapan ini bisa disebut sebagai zero waste, sehingga sebisa mungkin tidak menimbulkan residu atau sampah hasil dari proses atau produksi. 

    Tak hanya itu, sampah dapur organik pun dapat diolah menjadi eco-enzim. Eco-enzim sangat ramah lingkungan karena terbuat dari sampah organik dan dicampur dengan gula dan air, diproses melalui cara fermentasi. Ternyata eco-enzim bisa mengusir serangga, pembersih udara, dan pembersih rumah. Produk ini bisa menggantikan produk pembersih komersial yang dijual dipasaran, selain mudah membuatnya, eco-enzim pun bisa mengurangi dampak residu zat tidak alami yang mencemari lingkungan dan sungai di sekitar Pekayon. 

    Pemberdayaan Masyarakat Pekayon Dengan Ecoprint, Kain Batik Ramah Lingkungan 

    Kain dan Baju dari teknik Ecoprint (Dokumentasi : salmanbiroe.com)

    Saat masuk ke dalam sekretariat RW 10, Pekayon, mata terpana melihat kain dan pakaian warna-warni yang dipajang. Motifnya daun-daun yang bisa ditemukan di pekarangan rumah warga. Bukan dicap atau ditulis, ternyata kain ini diproses dengan teknik ecoprint. Teknik ini merupakan cara membuat motif dari daun-daun di kain dengan proses mudah dan menghasilkan kain indah dipandang mata. 

    Dengan proses yang cukup mudah ini, ibu-ibu tidak memerlukan peralatan canggih, cukup menggunakan alat dan bahan yang ada seperti daun, kain, plastik dan pewarna. Walaupun menggunakan teknik sederhana, namun kain yang dihasilkan tidak kalah dengan kain-kain lain yang menggunakan teknik dan proses yang lebih rumit.


    Ibu-ibu di Pekayon pun secara rutin memproduksi kain ecoprint untuk memenuhi permintaan dari berbagai pihak, baik di galeri maupun secara online. Dengan diperjualbelikan kain ecoprint ini telah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta rupiah per bulan. Setiap produk memiliki harga yang berbeda-beda tergantung bahan dan pajang kain. Harganya berkisar antara 125 ribu hingga 600 ribu untuk kain ecoprint termahal. Biasanya produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan pembeli, sehingga tercipta banyak produk seperti kemeja, dress, outer, topi, jilbab dan lain-lainnya. 

    Produk ecoprint ini dijual juga melalui koperasi KBA Pekayon. Koperasi ini merupakan wadah bagi UMKM di lingkungan RW 8,9,10 dan 11 dalam mempromosikan sekaligus menjual produk. Saat ini setidaknya terdapat 50 usaha mikro kecil diantara 800 kepala keluarga di Pekayon. 

    ProKlim Yang Peduli Pendidikan dengan Taman Baca dan Posyandu


    Menyadang gelar ProKlim Lestari, tak lantas membuat KBA Pekayon melupakan sektor pendidikan dan kesehatan. Pekayon memiliki taman bacaan yang menyediakan buku-buku bacaan terutama bagi anak-anak dan usia remaja. Minat baca yang selama ini dikhawatirkan ditepis dengan adanya taman bacaan sekaligus memberikan ruang anak-anak dan remaja untuk mengembangkan diri di luar dari jam sekolah. Selain itu, Astra juga memberikan beasiswa sekaligus sekolah disekitarnya pun mendapatkan dukungan menjadi sekolah adiwiyata. Program pemberian beasiswa ini memberikan kesempatan pada generasi muda yang lolos seleksi sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Astra. 

    Selain itu, KBA Pekayon pun memiliki posyandu dan poswindu yang secara rutin dilakukan oleh pengurus. Kegiatan ini dilakukan secara door to door dan sangat efektif untuk memberikan pelayanan dan edukasi. Tak hanya itu, warga pun secara rutin mengadakan senam dan olahraga bersama sehingga menginspirasi masyarakat untuk bergaya hidup sehat, sejalan dengan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). 

    Melawan Perubahan Iklim Dengan Tanaman Hidroponik dan Tanaman Herbal 

    Warga Pekayon melawan perubahan iklim dengan menanam tanaman. Dengan memanfaatkan lahan terbatas, warga menanam hidroponik tanaman hias, tanaman konsumsi dan tanaman herbal yang berkhasiat tumbuh di atap dan pekarangan rumah mereka. Selama ini, lahan yang terbatas tidak dimanfaatkan sama sekali, hingga akhirnya Pak Eko Purwanto dan penggerak KBA Pekayon mengupayakan pemanfaatan lahan sempit baik di pekarangan maupun di atas atap dan di pekarangan rumah dengan teknik hidroponik. 

    Hidroponik merupakan teknik menanam tanaman dengan menggunakan media air. Selain menghemat tempat, juga tidak membutuhkan perlengkapan mahal. Cukup menggunakan bahan-bahan daur ulang dari ember, paralon, botol plastik dan lainnya. Biasanya tanaman yang ditanam seperti sayuran, tanaman herbal dan tanaman hias yang bisa hidup menggunakan media air. Selain menghijaukan lingkungan, tanaman tersebut bisa menjadi sumber pangan dan menambah pundi penghasilan warga. 


    Pak Eko Purwanto menyebutkan bahwa dukungan Astra itu tidak hanya dari depan saja, namun dibantu hingga berkembang sampai sekarang. 

    "Ada 3 hal peran yang Astra berikan, seperti visi, dan pendampingan, serta peningkatan kompetensi dengan kompetisi."

    Tidak hanya diedukasi dan didampingi, Astra juga memberikan kompetensi melalui kompetisi yang diadakan sehingga membuat KBA Pekayon berkembang dan menjadi seperti saat ini dengan memiliki 19 penghargaan. Astra ini memiliki aspirasi Astra keberlanjutan pada tahun 2030, dan impian dari KBA Pekayon sebagai kampung wisata edukasi 2027, dan pendampingan berbagai kegiatan dan fasilitas lain secara berkelanjutan. 

    Hingga tahun ini, Astra telah membina 194 Kampung Berseri Astra (KBA), termasuk 78 Kampung PROKLIM sebagai bagian dari komitmen Astra dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu, Astra membina 1.060 Desa Sejahtera Astra (DSA) dengan bekerja sama dengan pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa. Program ini berfokus pada pengembangan ekonomi pedesaan berbasis sumber daya lokal. Melalui DSA, beberapa UMKM di KBA dan DSA yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia berhasil mengekspor produknya, menunjukkan kontribusi signifikan Astra terhadap pengembangan komunitas dan keberlanjutan ekonomi di tingkat nasional.

    Referensi : 
    • https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg-dampak-perubahan-iklim-makin-mengkhawatirkan&tag=press-release&lang=ID 
    • https://www.brin.go.id/news/116543/potensi-dampak-perubahan-iklim-terhadap-lingkungan
    • Wawancara saat kunjungan ke Kampung Berseri Astra Pekayon 2023

    • https://www.astra.co.id/press-release/the-2023-astra-environmental-workshop-2023-kampung-berseri-astra-kba-pekayons-commitment-to-the-environment-for-today-and-the-future-of-indonesia
    • https://www.metrotvnews.com/read/koGCROvl-darurat-sampah-proyek-psel-di-kota-bekasi-dinilai-perlu-dilanjutkan
    • https://news.detik.com/berita/d-7055789/serunya-warga-pekayon-bekasi-belajar-ecoprint-dari-daun-bareng-astra


    Continue Reading

    UMKM-Binaan-YDBA-Trade-Expo-Indonesia

    Trade Expo Indonesia 2024 telah digelar beberapa waktu lalu di ICE BSD. Pagelaran produk-produk dari seluruh Indonesia dari berbagai bidang usaha menjadi primadona dalam expo ini, tak terkecuali produk dari UMKM (Usaha Menengah, Kecil dan Mikro) dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Desa Sejahtera Astra di Hall 3A. YDBA merupakan CSR dari Astra International Tbk yang terfokus dalam bidang pelatihan UMKM menuju kemandirian. Hingga Desember 2023, YDBA telah membina sekitar 13.082 UMKM dengan 74.146 tenaga kerja yang dilibatkan dalam produksi tersebut. 

    UMKM yang dibina pun tidak hanya manufaktur dan bengkel umum, namun sektor pertanian, kuliner, dan kerajinan pun turut dikembangkan dan diberikan ruang untuk diberikan pelatihan, rebranding dan melakukan berbagai inovasi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing serta berkualitas ekspor. 

    Produk UMKM Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Kualitas Ekspor

    Produk-UMKM-YDBA-Kualitas-Ekspor
    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Di Booth SATU Indonesia Astra dalam Trade Expo Indonesia 2024, ditampilkan berbagai produk dari UMKM binaan YDBA dan Desa Sejahtera Astra. YDBA menampilkan beberapa UMKM binaan yang bergerak dalam berbagai bidang seperti kuliner, herbal, kopi, kerajinan tangan dan lainnya. 

    Abon Ayam dan Sapi dari PS Mas


    PS Mas, dari namanya yang mengandung unsur Mas, ternyata UMKM ini berasal dari Solo. Usaha abon ayam dan sapi ini ternyata turun temurun dari generasi sebelumnya. Hammam Abur Rasyid, seorang pemuda dari Solo merupakan generasi ketiga yang melanjutkan usaha dari Kakek dan Ayahnya. Dalam perjalanan usaha, produksi yang semula menggunakan cara tradisional, kini telah menggunakan mesin produksi. Dengan penggunaan mesin tersebut, maka kapasitas produksi pun meningkat sehingga mampu memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat. 

    PS Mas mampu memberdayakan masyarakat setempat dalam proses produksinya mulai dari proses penggilingan dan packing. Tak hanya melakukan inovasi dalam proses produksi, Hammam juga melakukan inovasi dalam packing. Kemasan abon ayam dan sapi mengalami peningkatan sehingga tampilan produk semakin modern dan tahan lama. Kini Abon PS Mas telah merambah ke toko online sehingga bisa dipesan dan dikirim ke seluruh Indonesia. Kedepannya, tentu saja akan memidik pasar internasional, amin. 

    Informasi Abon PS Mas : 
    https://www.instagram.com/psmas.official/

    Minuman Hebal Modern Ing Pawon

    Minuman-Herbal-Ing-Pawon

    Selama ini minuman herbal sangat kental dengan unsur tradisional. Kesan kuno dari minuman herbal ternyata ditepis oleh Ing Pawon. UMKM binaan YDBA ini mampu menyulap dan memberikan kesan modern dalam minuman herbal. Rempah-rempah yang melimpah di Indonesia mampu diubah dan dikemas dengan modern sehingga mampu bersaing pasar nasional dan internasional di Trade Expo Indonesia 2024. 

    Produk minuman instan dalam kemasan sachet dan botol pun sangat menarik minat bukan hanya masyarakat Indonesia namun pengunjung dari luar negeri. Dengan segudang manfaat dari minuman herbal tersebut, bukan tidak mungkin Ing Pawon kedepannya bisa mengeskspor produknya sampai ke mancanegara. 

    Informasi minuman herbal Ing Pawon
    https://www.instagram.com/ingpawon/

    Batik KarieNina Art 


    Batik, kain tradisional asli dari Indonesia khususnya di pulau Jawa ini telah hadir ratusan tahun lalu. Dalam perkembangannya, Batik kini memiliki ragam motif dan teknik pembuatan yang semakin modern. Salah satu UMKM binaan YDBA, Batik KarieNina Art merupakan salah satu pelestari Batik yang menghadrikan berbagai produk tidak hanya kain tetapi kemeja dan pakaian untuk wanita dan pria. 

    Usaha pelestarian warisan budaya asli dari Indonesia ini patut diapresiasi dan dikembangkan, YDBA pun melakukan pendampingan dan pelatihan sehingga Batik KarieNina Art ini telah memiliki toko offline dan kini telah dijual melalui online.  

    Informasi Batik KarieNina Art 
    https://www.instagram.com/batikkarienina/

    Kopi Herbal Dari Hofi 


    Pasak bumi, cukup populer sebagai peningkat stamina bagi pria. Ditangan Hofi, pasak bumi diracik dengan kopi lokal sehingga menjadi kopi favorite bagi kaum pria. Hofi melihat peluang herbal seperti pasak bumi dan jahe serta herbal lain dan dikombinasikan dengan kopi lokal sehingga memiliki keunikan tersendiri. 

    Arsani adalah sosok dibalik produk Hofi. Bisa dibilang Arsani inilah pelopor inovasi unik dengan memadukan kopi dengan campuran bahan-bahan herbal, Ia tinggal di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. 

    Awalnya, Arsani hanya ingin membuat nilai tambah gula aren meningkat, sehingga melakukan inovasi dari tahun 2014. Tabalong terkenal dengan produk gula aren, dengan racikan bersama kopi, maka terciptalah Hofi. Kopi yang digunakan adalah kopi robusta yang berasal dari Tabalong, Kalimantan Selatan. Dengan produk ini, Arsani pun turut memberdayakan petani kopi di daerah tersebut. 

    Informasi Kopi Hofi 
    https://www.instagram.com/kopi.hofi/

    Kerajinan Kain, Nena Collection 


    Tas, dompet, gantungan kunci, pounch, dan berbagai produk lainnya dihasilkan oleh Nena Collection. Kain berbagai motif diubah menjadi produk aksesoris pelengkap fashion, biasanya wanita sangat suka dengan produk pelengkap untuk mempercantik dalam berbagai tampilan. Nena Collection mampu memenuhi kebutuhan tersebut dengan memanfaatkan kain dan potongan kain yang disulap menjadi berbagai produk tersebut. 

    Desa-Sejahtera-Astra-Bandeng-Salto-Pemalang

    Selain UMKM binaan YDBA, terdapat Desa Sejahtera Astra berbagai wilayah di Indonesia seperti Bandeng Salto dari Pemalang dan Kopi Tjolo dari Desa Sejahtera Pattimura, Kudus. Keduanya merupakan Desa penghasil produk-produk dari tambak dan pertanian. 

    Bandeng Salto berasal dari Ulujami, Pemalang, merupakan salah satu kabupaten penghasil Bandeng Punggung Hitam. Budidaya ikan bandeng ini dilakukan di perairan payau disekitaran tanjung, daratan yang menjorok ke laut, dan akhirnya bandeng punggung hitam pun berhasil dikembangkan disekitaran manggrove. Kini, Ulujami mampu menghasilkan 25 ton ikan bandeng punggung hitam dan diolah menjadi berbagai produk seperti bandeng salto, salai bandeng, bandeng kriuk dan lain-lain. 

    Daerah Muria yang sangat luas ternyata menghasilkan beberapa produk unggulan yaitu komoditas kopi dan nanas. Desa Sejahtera Astra Pattimura, menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik seperti Anarkopi, Kopi Muria Zayna, Kopi Tjolo, Kopi Alpukat Tjolo, Pineapple Syrup, dan produk lainnya. 

    Informasi Yayasan Dharma Bhakti Astra : 
    Instagram : https://www.instagram.com/ydba_astra/
    Website : https://ydba.astra.co.id/

    Continue Reading
    Bandeng-Salto-Ulujami-Pemalang
    Dokumentasi : Facebook Bandeng Salto

    Ulujami, sebuah kecamatan di Kabupaten Pemalang. Kota di pesisir pantai utara ini memiliki daratan yang menjorok ke laut, atau di kenal dengan tanjung. Proses pembentukan tanjung disebabkan oleh erosi yang mengikis garis pantai sehingga tak beraturan. Ulujami adalah salah satu tanjung di Pemalang. Dengan topografi tersebut, Ulujami pun dikenal sebagai sentra tambak ikan. 

    Pertemuan antara air laut dan air sungai membuat air di Ulujami menjadi payau. Sebetulnya, air payau tidak menjadi kendala, karena ikan pun bisa hidup dengan kondisi air tersebut, salah satunya adalah ikan Bandeng. Budidaya ikan Bandeng inilah menggerakan ekonomi masyarakat Ulujami. 

    Pada awalnya, budidaya ikan Bandeng dilakukan secara otodidak oleh petani. Mulai dari menyebar bibit, proses pemeliharaan dan panen, namun terkendala proses pemasaran dan distribusi yang kurang optimal. Harapan ikan Bandeng bisa menopang ekonomi pun terhambat, sehingga perlu dilakukan peningkatan mulai dari awal hingga panen serta proses distribusi. 

    Ikan Bandeng Punggung Hitam, Komoditas Penggerak Ekonomi di Ulujami, Pemalang 

    Bandeng-Salto-Ulujami-Pemalang
    Dokumentasi : Facebook Bandeng Salto

    Tambak BUMDesa bersama dan Petani ikan di kecamatan Ulujami, Pemalang kemudian berupaya meningkatkan dan mengembangkan budidaya ikan Bandeng Punggung Hitam. Ikan Bandeng Punggung Hitam adalah salah satu jenis ikan Bandeng yang cocok dengan air payau di wilayah tersebut. 

    Ikan Bandeng punggung hitam ini salah satu jenis ikan yang mudah dibudidayakan, dan pakannya pun sangat mudah. Beberapa hal pertimbangan memilih budidaya ikan Bandeng adalah sebagai berikut :
    • Induknya memiliki fekunditas yang tinggi dan teknik pembenihannya telah dikuasai sehingga pasok nener tidak tergantung dari alam
    • Bersifat eurihalin serta bersifat herbivora, tetapi dapat juga menjadi omnivora dan tanggap terhadap pakan buatan 
    • Teknologi budidayanya relatif mudah 
    • Pakan relatif murah dan tersedia secara komersial
    • Tidak bersifat kanibal sehingga aman bagi lingkungan 
    • Dapat dibudidayakan secara polikultur dengan komoditas budidaya payau, seperti udang, rumput laut dan kekerangan. 
    Dengan pertimbangan tersebut, masyarakat Ulujami, Pemalang pun membudidayakan ikan Bandeng punggung hitam sebagai komoditas unggulan. Bukan tanpa sebab ikan Bandeng ini menjadi salah satu komoditas, karena memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi. 

    Beberapa manfaat mengkonsumi Bandeng Salto antara lain adalah 
    • Mencerdaskan otak dan sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak karena mengandung protein tinggi dan omega 3. 
    • Kaya vitamin B1 atau Tiamin.
    • Merawat kesehatan tulang dan gigi karena mengandung kalsium, magnesium dan foster. 
    • Menjaga daya tahan atau imun tubuh karena mengandung vitamin A dan zat besi.
    • Menurukan kolesterol karena mengandung asam lemak esensial.
    • Dapat mencegah anemia karena mengandung vitamin B12.

    Bandeng Salto, Pemberdayaan Tambak Masyarakat Ulujami, Pemalang

    Dokumentasi : Facebook Bandeng Salto

    Dengan kemitraan antara tambak BUM Desa bersama dan tambak petani ikan Bandeng Ulujami Pemalang dengan Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN), Kelompok Pengolahan Ikan dan Pemasar (POKLAHSAR) dan TPI serta kelompok lain, budidaya ikan Bandeng pun kian berkembang. Bahkan pada saat ditetapkan sebagai Kampung Berseri Astra, kapasitas produksi pun sebesar 1000 kg per hari dan 20.000 pcs per bulan. 

    Warga pun sangat antusias pada saat Festival Bakar Bandeng diselenggarakan pada saat hari jadi Pemalang ke 449 di Ulujami. Tak tanggung-tanggung, 1 ton ikan Bandeng Salto disiapkan untuk memeriahkan acara tersebut dengan harga cukup murah seharga 10.000 Rupiah saja. 

    Festival Bakar Bandeng ini merupakan salah satu upaya pemasaran dan pengenalan Bandeng Salto sebagai salah satu ikon oleh-oleh khas Pemalang yang diproduksi oleh petani tambak asal Ulujami. Bukan hanya Bandeng segar semata, namun Bandeng Salto memiliki varian produk yang menjadi pilihan pada saat mampir di Pemalang.

    Beberapa produk Bandeng Salto yang bisa dibeli pada saat mampir ke Pemalang, atau bisa juga dibeli melalui online sebagai berikut : 

    Bandeng Presto 

    Bandeng Presto diproses menggunakan teknik khusus untuk menciptakan daging lembut dan tulang lunak dengan menggunakan campuran bumbu-bumbu rempah khas Nusantara. 

    Salai Bandeng (Asap Cabut Duri)

    Salai Bandeng Cabut Duri merupakan sumber protein yang baik dan banyak mengandung vitamin dan mineral penting. Dimasak dengan pengasapan menggunakan arang kelapa sehingga rasa asap ikannya menjadi sangat lezat. 

    Bandeng Kriuk (Salted Milkfish) 

    Bandeng Kriuk merupakan olahan khas Pemalang, ikan dibelah dan dibumbui dengan garam sebelum dikeringkan di bawah sinar matahari. Proses ini membuat ikan menjadi lebih kriuk dan gurih.

    Abon Rendang 

    Abon Bandeng adalah produk turunan dari Bandeng Salto, Abon ini menghadirkan citarasa gurih yang lembut dan kaya nutrisi. Cocok dinikmati dengan nasi hangat, roti atau sebagai cemilan praktis keluarga. 

    Kepiting Soka Pemalang

    Kepiting Soka, adalah salah satu kepiting khas dari Pemalang dengan daging lembut dan cangkang dapat dimakan dan cocok disajikan dalam berbagai hidangan daei gorengan crispy hingga saus tiram. 

    Bandeng Salto membuat masyarakat Ulujami meningkat dari segi ekonomi dengan pengembangan tambak petani dan pembinaan dari berbagai kalangan termasuk dari Astra, sebagai bagian dari Sejahtera bersama Bangsa dengan empat pilar yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan. 

    Referensi : 
    - www.facebook.com/bandengsalto
    - https://suksespedia.id/budidaya-ikan-bandeng/
    - https://www.infopublik.id/kategori/nusantara/656534/bandeng-jadi-komoditas-penting-di-pemalang
    - https://impresife.com/festival-bakar-bandeng-pemalang-bayar-rp-10-ribu-dapat-bandeng-segar/
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories
    Logo Komunitas BRT Network
    Seedbacklink
    Intellifluence Herd Worth Value: $165

    Search

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • youtube
    • instagram

    New Post

    Postingan Populer

    • Buku, Hidup dan Para Penulis yang Menginspirasi Saya
    • Tetap Tajam di Tengah Deadline dan Perjalanan
    • Tips Memperkenalkan Keuangan kepada Anak Lewat Game Seru!
    • Glow & Grow : Cantik Tanpa Merusak Lingkungan
    • Rekomendasi Game Online Edukatif Seru: Dari Teka-teki hingga Arcade
    • Mengupas Masalah Kesuburan: dr. Indra N.C. Anwar SpOG Hadirkan Solusi Lewat Program Bayi Tabung
    • Yuk Ikutan Donate for Comments
    • Kuasai Soft Skill, Wujudkan Mimpi: Kunci Sukses Gen Z di Masa Depan
    • Nescafe Dolce Gusto Piccolo : 'Create Your Own Taste'
    • Mengangkat UMKM Tenun Timur Indonesia: Peran BRI di Kampung Umauta, Flores

    Blog Archive

    • ►  2025 (18)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (5)
    • ▼  2024 (52)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (7)
      • ▼  Oktober (8)
        • Gizipedia : Ayu Fauziyyah, Pionir Edukasi Gizi unt...
        • Menciptakan Masa Depan: Kopi dan Peningkatan Ekono...
        • Kesejahteraan Berkelanjutan Melalui Kopi dan Nanas...
        • Perjuangan Theresia Dwiaudina: Bidan Desa Pembangu...
        • Siti Salamah, Ciptakan Waste Solution Hub Untuk Ku...
        • Inisiatif Pekayon : Solusi Hijau di Tengah Beton K...
        • UMKM YDBA Tampilkan Produk Kualitas Ekspor di Trad...
        • Bandeng Salto : Inovasi Pemberdayaan Tambak Masyar...
      • ►  September (4)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2023 (68)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (8)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (8)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (7)
      • ►  Maret (8)
      • ►  Februari (6)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2022 (75)
      • ►  Desember (14)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (12)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (4)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (12)
      • ►  Maret (6)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2021 (38)
      • ►  Desember (4)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (4)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (7)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2020 (25)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (2)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (53)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (4)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (7)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (8)
    • ►  2018 (83)
      • ►  Desember (9)
      • ►  November (8)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (8)
      • ►  Agustus (13)
      • ►  Juli (6)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (8)
      • ►  April (9)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2017 (36)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2016 (41)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (4)
      • ►  September (3)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (7)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2015 (63)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (11)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (6)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2014 (11)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2013 (5)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
    • ►  2010 (1)
      • ►  Desember (1)

    Blogger Friend

    • - Connect and Share Blogging Tips in Two Languages
      What Is the Integrated Ethics Model? Key Components & Examples
      4 jam yang lalu
    • ge[n][d]ud BlogPacker
      Nuansa Bening yang Kini Keruh
      5 jam yang lalu
    • BLOGFAM – When Sharing Meets Caring
      Nuansa Bening yang Kini Keruh
      5 jam yang lalu
    • Blognya bisot
      The Amateur (2025) - Ketika Tukang Ngoding CIA Berubah Jadi Pemburu Teroris
      8 jam yang lalu
    • fitrian.net
      Review Buku “Kupas Tuntas Masalah Kesuburan” Karya dr. Indra NC Anwar, SpOG: Sebuah Mercusuar Bagi Pejuang “Dua Garis”
      1 hari yang lalu
    • The TraveLearn
      10 Tips Liburan ke Bali untuk Pemula: Panduan Hemat & Nyaman
      1 hari yang lalu
    • YOGA AS YOGGAAS
      Membasuh Trauma dengan Prosa Hujan
      1 hari yang lalu
    • Langkah Baruku
      Insto Dry Eyes Andalan di Front Office: Mata Segar, Pelayanan Lancar
      2 hari yang lalu
    • Putrinyanormal
      Tertambat Hati di Desa Sawarna
      2 hari yang lalu
    • Pipit Widya
      Tentang Driver Online
      3 hari yang lalu
    • HM Zwan
      5 Types of Tummy Control Shapewear
      3 hari yang lalu
    • My Life My Style
      Mengungkap Kelezatan Tiada Tara Ayam d’BestO
      1 minggu yang lalu
    • Small Things, Kecil Tapi Penting :)
      Rela Resign dari Kantor Demi Keluarga, Cerita Pengorbananku
      1 minggu yang lalu
    • Rumah Mayaku
      Ada Apa Di Balik Cerita "Lauk Daun"?
      2 minggu yang lalu
    • Motherhood
      Saat Mata Mengalami SePeLe yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
      2 minggu yang lalu
    • Akhmad Muhaimin Azzet | mari bersama menggapai ridha-Nya
      Apakah Kita Mau Jadi Orang Kebanyakan?
      3 minggu yang lalu
    • Cerita EKA
      Apa yang Layak Dibaca Saat Memulai Hidup dari Awal
      3 minggu yang lalu
    • Berbagi Cerita
      Mata Kering Jangan SePeLein, Cegah Sebelum Parah!
      4 minggu yang lalu
    • Melfeyadin
      Cara Efektif Mengatasi Mata Kering
      4 minggu yang lalu
    • Shintaries
      The Art of Solo Traveling
      4 minggu yang lalu
    • pemainkata | sekadar bilik kecil pecinta kata
      Humor Konyol Kata Kata Bijak Lucu: Obat Ampuh Untuk Hidup
      4 minggu yang lalu
    • my story
      Saat Mata Kering Mengganggu Aktivitas Kerja, Insto Dry Eyes Solusinya
      5 minggu yang lalu
    • Mampir yuk, kerumahku
      Ini Dia, Seafood Enak Murah di Menganti Gresik Yang Wajib Dicoba
      1 bulan yang lalu
    • ..:: ntan™ | bunga dengan nama terbuka
      Saat Musik Menyentuh Hati – Sebuah Resonansi Emosi Lewat Solo Project Member BTS 💜
      1 bulan yang lalu
    • Menuliskan Sebelum Terlupakan
      Panduan Lengkap Memilih VPS Murah dengan Kualitas Terbaik
      1 bulan yang lalu
    • tindak tanduk arsitek
      kartini menulis
      1 bulan yang lalu
    • Macangadungan
      Microsoft is bringing cloud gaming to Xbox consoles later this year
      2 bulan yang lalu
    • My Purple World
      Sukacita Hari Raya 1447H
      2 bulan yang lalu
    • desperate housewife
      Dear, Papa
      3 bulan yang lalu
    • udafanz[dot]com
      Strategi SEO untuk Meningkatkan Prospek Bisnis Anda
      3 bulan yang lalu
    • Lucia Priandarini
      Benteng Terakhir
      4 bulan yang lalu
    • WHEN IT'S ONLY JG & AST
      2024
      4 bulan yang lalu
    • Blog Bukunya Kimi | Banyak-banyaklah Membaca. Biar Pintar.
      #158 – Pasta Kacang Merah
      5 bulan yang lalu
    • The Shymphony Of EKA
      Serunya Outbond Pengalengan
      5 bulan yang lalu
    • Linda Leenk - Little Part of My Life
      2024 Fellowship Journey
      5 bulan yang lalu
    • Life begins at 30...
      Liburan di Tokyo
      6 bulan yang lalu
    • Dunia Kecil Indi
      Surat untuk Mika di Surga (Hari AIDS Sedunia)
      6 bulan yang lalu
    • Gembul Kecil Penuh Debu
      Mangut Iwak Wader ❤
      7 bulan yang lalu
    • Indah Julianti
      Web Canvas Rally Jogjakarta 2024
      7 bulan yang lalu
    • Wira Nurmansyah
      Discovering Macao: A Unique Fusion of East and West
      8 bulan yang lalu
    • Sisi Hidupku
      Apa Kabar Senin Pagi
      8 bulan yang lalu
    • Lianny Hendrawati
      Resep Mini Banana Choco Cake Tanpa Mixer
      9 bulan yang lalu
    • punyapista
      Perubahan Arti dari Bobot Sebuah Nilai
      10 bulan yang lalu
    • Kimi's Cool Blog
      Apa yang Orang Tua Ajarkan Kepada Anaknya?
      10 bulan yang lalu
    • a Dreamer - Travelographer - Food Adventurer - Travel Blogger
      Mau Liburan ke Vietnam? Catat 5 Tips Berikut!
      10 bulan yang lalu
    • Una Vida Escrita de la Una
      Bye Bye My Friend
      11 bulan yang lalu
    • every mom has a story
      Sastra masuk sekolah, mana buku sastra yang layak dibaca pelajar SMA, mana yang tidak?
      1 tahun yang lalu
    • Mira Sahid
      Hati Seperti Kertas
      1 tahun yang lalu
    • Cokelat Gosong
      Jangan Biarkan Usia Membatasimu, Stay #AgelessLimitless with ERHA ULTIMATE
      1 tahun yang lalu
    • DISGiOVERY
      Keindahan Pantai Pasir Kencana Pekalongan yang Memukau
      1 tahun yang lalu
    • Catatan Perjalananku
      Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
      1 tahun yang lalu
    • Redcarra
      PLTS: Membangun Masa Depan Bersih dan Berkelanjutan
      1 tahun yang lalu
    • Ratu de Blog
      Rekomendasi Olahraga Untuk Menurunkan Berat Badan
      2 tahun yang lalu
    • Jurnal Evi Indrawanto
      Pengaruh Budaya Dalam Memaknai Produk
      2 tahun yang lalu
    • Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik » Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik
      Over 50 Dating – Finding a Good Online Dating Site for You
      2 tahun yang lalu
    • suarane.org
      Kere-Aktif
      2 tahun yang lalu
    • SimBale - Download Software Gratis
      AVG Anti-Virus 22.8.7500
      2 tahun yang lalu
    • backpackstory
      Puncak 29 Rahtawu Gunung Muria: Kisah Pendakian Penuh Petilasan
      2 tahun yang lalu
    • Cinta Teknologi
      Router Static Berbasis CLI di Cisco Packet Tracer - Cinta Teknologi
      2 tahun yang lalu
    • Sometimes you have to go a little crazy to stay a little sane
      Top 10 Satisfactory Depended On Loose Bitcoin Cloud Mining Websites Without Investment Of 2021 – The Bharat Specific News
      3 tahun yang lalu
    • Dunia Senja
      Catatan Hati Penghujung Tahun 2021
      3 tahun yang lalu
    • Blog - Lucedale.
      Dearest: New Post
      3 tahun yang lalu
    • #FDCG
      bye 🌻
      3 tahun yang lalu
    • jinjinger
      Kompleks
      3 tahun yang lalu
    • Write Your Diary
      Icip-Icip Kuliner Juwara dari Medan dan Lampung
      3 tahun yang lalu
    • Jefferson's Stage.
      The Diplovemat
      4 tahun yang lalu
    • Ika Koentjoro
      德克萨斯精英赛首轮未完 刘钰T31阎菁T58林希妤T80
      4 tahun yang lalu
    • Nova Wijaya
      Sebelum Mulai Investasi Online, Yuk Pahami 5 Cara Aman Berinvestasi Berikut Ini
      4 tahun yang lalu
    • Resep Kuliner Indonesia dan Dunia
      Karedok Leunca
      4 tahun yang lalu
    • Dian Kelana
      Lindungi Keluarga Kita dengan Antiseptik.
      4 tahun yang lalu
    • SALAMINZAGHI
      Camping di Pantai Ngetun Gunung Kidul Yogyakarta
      5 tahun yang lalu
    • Garis Horizon
      Apakah benar semua akan baik-baik saja?
      5 tahun yang lalu
    • The Dusty Sneakers
      Ingatan-Ingatan Aoetearoa
      5 tahun yang lalu
    • .: adie DOES :.
      Sendirian di Uchisar Castle
      5 tahun yang lalu
    • Kehidupan Di Jepang
      Main Snowboard
      5 tahun yang lalu
    • Herdis Suryatna | Pengalaman adalah guru yang terbaik
      Ribuan Alumni SMAN 1 Kawali Ciamis Sukses Gelar Reunian
      5 tahun yang lalu
    • Kaleng Harapan » Kamera Lubang Jarum
      3 Fakta dibalik Promo 12.12
      5 tahun yang lalu
    • Stay Hungry. Stay Foolish
      Rindu Budaya Ilmu
      5 tahun yang lalu
    • Dunia Iwok
      [Family Vacation] Menikmati Petik Apel di Kota Batu Malang - Part 4
      5 tahun yang lalu
    • Pemimpi Hujan
      Nyobain 6 Menu Terbaru Horison Ultima Ratu
      5 tahun yang lalu
    • Dija Princess
      Jelajah Desa Galengdowo
      5 tahun yang lalu
    • Fardelyn Hacky
      Setop Stigma Orang dengan Gangguan Jiwa
      5 tahun yang lalu
    • Taqorrub.com
      new chair
      5 tahun yang lalu
    • Tukang Ngukur Jalan
      Menulis Cerita Desa
      5 tahun yang lalu
    • BlogCamp
      Menunggu Keputusan MK
      5 tahun yang lalu
    • Bangsari
      Nahdliyyin Yang Bersujud Di Hadapan Yesus
      5 tahun yang lalu
    • Donna Imelda
      Bebas Komedo dan Bekas Jerawat dengan Sabun Herbal Banana Peel Carbon
      5 tahun yang lalu
    • Keluarga Haripahargio
      REPLACED
      5 tahun yang lalu
    • Blog Adi Nugraha
      Wisata Alam yang Menakjubkan di Sulawesi Utara
      6 tahun yang lalu
    • All of Putri (¬.¬)ƪ_(˘⌣˘'!)
      I wanna asking...
      6 tahun yang lalu
    • A HOUSEWIFE'S DAY OUT
      Vincent van Gogh, just my simple thought.
      6 tahun yang lalu
    • Natureve Shop
      Istri Marah Karena Terlalu Cepat Ejakulasi? Pake Ini Biar Gagah
      6 tahun yang lalu
    • BETOIJO
      GOD'S MIRACLE: I GOT A NEW JOB!
      6 tahun yang lalu
    • Ninik Setyarini
      [Bukan Sinopsis] Bohemian Rhapsody
      6 tahun yang lalu
    • TGIF! Magazine
      Kereta Hantu Pagi Hari
      6 tahun yang lalu
    • fanabis
      Craftsman Style Kitchen Faucet
      6 tahun yang lalu
    • lalank pattrya dan hal random lainnya.
      Ngatain Mereka Disini
      6 tahun yang lalu
    • Galaksi Pungky
      Review: Sakura Collagen Cream Anti Age's, Siap Menua dengan Kulit Bahagia!
      6 tahun yang lalu
    • Aksaraku
      Rasakan Indahnya Malam Pertama di Bali Itu Mudah dan Murah, Begini Caranya
      6 tahun yang lalu
    • Aulia Fasya
      Masa Lalu dan Jejak Digital
      6 tahun yang lalu
    • Anisa AE
      Penyebab Ibu Kandung Aniaya Bayi Calista
      7 tahun yang lalu
    • Narzis Blog
      Ayo Move On!
      7 tahun yang lalu
    • Beby's Diary
      Ayang-Ayangan di Depan Umum
      7 tahun yang lalu
    • sketsa hati
      Visit Zugspitze from Munich by Train
      7 tahun yang lalu
    • Ca Ya
      Yang Tidak Biasa dari Nikahan Incess Ca Ya
      7 tahun yang lalu
    • A Border that Breaks
      Janus dalam Mozaik-Mozaik Kecil
      7 tahun yang lalu
    • irhapunya
      #PontianakTrip : Menjelajah Rasa dengan Kuliner Pontianak
      7 tahun yang lalu
    • Tulisanku
      Begini Cara Memindahkan Data dari Blogdetik ke WordPress
      7 tahun yang lalu
    • Bibi Titi Teliti
      Menyongsong Masa Depan Digital bersama CBN
      7 tahun yang lalu
    • HELLO!
      9 Teknik Dasar Yang Harus di Kuasai Dalam Permainan Tenis Meja
      7 tahun yang lalu
    • Catatan Anazkia
      Gerbong Wanita, Tak Semenyeramkan yang Dikira
      7 tahun yang lalu
    • My Daily Notes
      Berbagi Inspirasi
      7 tahun yang lalu
    • Ruang Emak
      SO GOOD Ayam Potong Kuah Cabe Hijau, Sajian Spesial Di Hari Lebaran
      7 tahun yang lalu
    • eithea
      Life is living in Moments
      7 tahun yang lalu
    • Rianda Prayoga Blog
      Ngabisin Uang THR, Kenapa Gak?
      7 tahun yang lalu
    • Blog Anak Nelayan
      Blog Gak Pernah Update
      8 tahun yang lalu
    • Jalan Pendaki
      Annapurna Basecamp Series: Drama Pertama Menuju Tanah Dewa-Dewa Himalaya
      8 tahun yang lalu
    • Netnesia
      Telkom Buka Pemblokiran Netflix
      8 tahun yang lalu
    • Widaku.com
      Temukan Sunscreen Yang Baik Untuk Wajah Disini
      8 tahun yang lalu
    • Perjalanan Tak Berujung
      Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
      8 tahun yang lalu
    • Gulanya Gulali
      Ingin Menghemat Pengeluaran? Gunakan Jasa Catering Aja!
      8 tahun yang lalu
    • Travel Diary
      Si Yaki dan Tarsius Bitung yang menggemaskan
      8 tahun yang lalu
    • Jendela Keluarga
      Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Sosial
      8 tahun yang lalu
    • Ayu Saritem Blog
      Cara Membuka Aura Kecantikan Bagi Wanita Hamil
      8 tahun yang lalu
    • mata buku indri
      Review: Trilogi Insiden
      8 tahun yang lalu
    • Arsitektur Dunia | Gallery Arsitektur Dunia
      Lorem ipsum dolor sit amet
      9 tahun yang lalu
    • when journalist becomes backpacker
      THE FACE OF TERRACOTTA, CHINA
      9 tahun yang lalu
    • Jurnal Mira Sahid | Emak Blogger
      That Moment!
      9 tahun yang lalu
    • Jejak BOcahiLANG
      Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
      9 tahun yang lalu
    • aksara senandika | Sedikit noktah kehidupan
      Aku Sedang Malas
      9 tahun yang lalu
    • Petrus Andre Blog
      10 Hal yang Harus Dilakukan agar Blog Kamu Lebih Menghasilkan
      9 tahun yang lalu
    • Nicegreen
      Allah Menegurku Dengan Syaraf Kejepit
      9 tahun yang lalu
    • Wuri Nugraeni | Reporter, Menulis, dan Wisata
      Pindah Rumah ke wurinugraeni.com
      9 tahun yang lalu
    • AGIASAZIYA
      PAKSAISME
      9 tahun yang lalu
    • Controversy
      Less is More dalam Kumpulan Cerita
      9 tahun yang lalu
    • SECAWANKOPISENJA
      [Flash Fiction] PURA-PURA PULANG
      9 tahun yang lalu
    • Febry Hadinata WordPress
      Jogja x Dieng x Solo Part 1
      9 tahun yang lalu
    • Saoscabe.com | Website Humor Indonesia
      Fakta Kota Tembung
      9 tahun yang lalu
    • Albarnation
      Mau Kredit Motor ? Di Cermati.com Aja
      9 tahun yang lalu
    • Makhluk Kecil
      Pindah
      10 tahun yang lalu
    • Ahmad Rafiq Chaniago
      Pameran Seni Rupa Lima Jari
      10 tahun yang lalu
    • Melihat Dunia
      Before I Die I Want...
      10 tahun yang lalu
    • Catatan Ruslan
      Satu Jam Menyusuri Sungai Kahayan
      10 tahun yang lalu
    • .:: Nhie ::. | Just another WordPress.com weblog
      Noda Makanan di Pakaian
      10 tahun yang lalu
    • Beautify Me
      Etude House Etoinette Princess Pouch
      12 tahun yang lalu
    • yosbeda
    • Chronosphere
    • hidayah-art.blogspot.co
    • zubaid.ID
    • Tukangecuprus
    • Arian's Blog
    • Benablog - Cerita Si Benakribo
    • Jogja Ready
    • Angga Ong
    • yandi punya cerita
    • Jejaring Miss Fenny
    • pegipegi.com: Pesan Hotel & Tiket Pesawat Termurah Online
    • BlogS of Hariyanto
    • Catatan Kartina
    Perlihatkan 5 Perlihatkan Semua

    Labels

    Asuransi Backpacker Bank Budaya Fashion Film Movie Review Wisata otomotif
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top