Stasiun Tugu Jogjakarta - Salah Satu gerbang menuju Jogjakarta |
Berbicara Yogyakarta memang tiada habisnya. Banyak tempat-tempat wisata yang harus kita singahi. Salah tiganya adalah House of Raminten, Candi Prambanan (Candi Sewu) dan Candi Ratu Boko.
House of Raminten
Moto Raminten : Hidup adalah Bekerja |
Raminten sendiri merupakan tokoh yang diperankan oleh Hamzah. Raminten lahir dari Komedi Situati di stasiun televisi terkenal di Jogja yaitu Jogja TV.
House of Raminten berjarak sekitar 1,1 kilometer dari jalan Malioboro. Alamat lengkapnya di jalan FM Noto 7. Jadi apabila anda mau ke sana, anda bisa naik becak atau pun transportasi lainnya seperti taksi, dan apabila mau lebih sehat lagi anda bisa jalan kaki.
Note : Lokasi dan Peta House of Raminten
Note : Lokasi dan Peta House of Raminten
Menu Spesial
House of Raminten menyajikan berbagai macam masakan khas Yogyakarta (tentunya), masakan Indonesia dan masakan ala Raminten. Masakan ala raminten ini merupakan ide bilian dari House of Raminten yaitu memadukan Koteka dan Ayam dan disebut dengan Ayam Koteka. Konsepnya adalah memasak ayam dengan bungkus bambu yang mirip koteka. Ayam dimasak dengan cara seperti ayam suwir dengan telor didalamnya. Jadi kebayang dong gimana rasanya ayam suwir yang gurih dan telornya, hmmm sedap.
Selain Ayam Koteka masih terdapat menu-menu lainnya seperti Gudeg, Es Dawet, Rawon , Sego Goreng, Garang Asem (Ini dia menu yang bikin merem melek karena segarnya), dan lainnya.
Kaos Raminten Lucu & Jajanan
Selain masakan dan makanan, terdapat souvenir berupa kaos dan gantungan kunci serta asesoris lainnya. Kalau anda berburu oleh-oleh jajanan, jangan khawatir, di House of Raminten ini disediakan beberapa jajanan seperti bakpia dan jajanan khas Yogyakarta lainnya.
Candi PrambananAyam Koteka dan Gudeg |
Kaos Raminten Lucu & Jajanan
Selain masakan dan makanan, terdapat souvenir berupa kaos dan gantungan kunci serta asesoris lainnya. Kalau anda berburu oleh-oleh jajanan, jangan khawatir, di House of Raminten ini disediakan beberapa jajanan seperti bakpia dan jajanan khas Yogyakarta lainnya.
Sore itu matahari enggan muncul di Prambanan, entah karena memang malas atau sang awan saja yang menutupinya sehingga saya pun tak bisa merekam keindahannya bersama matahari. Hanya saja saya mencoba mengabadikan dengan kondisi mendung dan hampir senja.
Niat dan tujuan ke Candi Prambanan adalah berburu senja yang kemerahan itu. Saya telah observasi di google bagaimana indahnya sebuah senja di Candi Prambanan.
Betapa Indahnya Senja di Candi Prambanan |
Naik TransJogja
Transjogja merupakan transportasi massal di Yogyakarta. Jika anda ingin menuju ke Prambanan, anda bisa naik Transjogja dari rute mana saja. Saya kebetulan menginap di daerah dekat Malioboro sehingga saya mengikuti rute Malioboro - Prambanan. Pilih Rute/Trayek 1A yaitu Prambanan - Bandara Adi Sucipto - Stasiun Tugu - Malioboro. (Sumber : Wikipedia Trans Jogja )
Museum Prambanan
Pintu Masuk Museum Prambanan |
Apabila kita menyusuri bagian utara Candi Prambanan (terletak di pintu keluar Candi Prambanan) terdapat sebuah museum. Museum ini menyimpang benda-benda purbakala temuan di sekitar kompleks Candi Prambanan.
Salah Satu Arca Purbakala |
Berbagai macam Arca dan Batu-batuan yang di simpan di Museum Prambanan diantaranya arca lembu Nandi, resi Agastya, Siwa, Wishnu, Garuda, dan arca Durga Mahisasuramardini, serta batu Lingga Siwa. (Sumber : Wikipedia )
Setelah mengelilingi Museum Prambanan, di sebelah kanan tengah Museum, terdapat Museum Audio Visual. Museum tersebut mempertunjukan Video Prambanan.
Dalam Museum Audio Visual |
Prambanan yang "Memerah"
Setelah puas berkeliling dan menonton pertunjukan di Museum Prambanan, saatnya untuk pulang. Masih membayangkan betapa indahnya sunset di Prambanan ini.
"Sayang sekali tidak bisa melihat sunset yang melegenda di Prambanan," Batin Saya dalam hati.
Saya berjalanan beriringan dengan lainnya. Sepertinya memang sudah tidak ada harapan lagi sebab memang langit di Prambanan memang sudah gelap, dan orang telah bergeges pulang. Candi Prambanan di tutup sekitar pukul 18.00 WIB, jadi wajar saja pengunjung sudah bergeges pulang.
Entah apa yang menyebabkan saya berjalan menuju arah tengah. Dan, di jalan tengah itu saya melihat beberapa orang yang tengah memotret sesuatu. Betapa kagetnya saya ketika melihat kearah Candi Prambanan. Candi itu "Memerah"dan menyajikan pemandangan yang luar biasa. Inilah takdir yang tak disangka-sangka. Betul kata pepatah, kalau jodoh tak kemana.
Prambanan "Memerah" |
Ratu Boko yang Ramai |
Candi Ratu Boko ini unik karena terletak di perbukitan di Yogyakarta. Tipikal landscape Yogyakarta memang berbukit dan terkenal juga dengan pantai-pantai yang bagus.
Untuk menuju Candi Ratu Boko, anda bisa masuk melalui Candi Prambanan. Candi Prambanan menyedikan shuttle bus menuju Candi Ratu Boko, tapi ada syaratnya, yaitu harus beli tiket terusan Candi Prambanan dan Ratu Boko. Harga tiket terusan sekitar Rp 45.000. Hanya menambah sekitar Rp 15.000 dari tiket Candi Prambanan yaitu Rp 30.000.
Salah satu kegiatan yang bisa anda lakukan di Ratu Boko adalah berburu senja. Silahkan baca Berburu Senja di Ratu Boko.
Anda pun bisa menikmati Indahnya pemandangan di sekitar, menikmati air buah kelapa yang segar, kemudian anda bisa juga melakukan yoga seperti yang saya lakukan hihihi.
Yoga Yogi ini namanya hahaha |
Untuk informasi Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko anda dapat mengunjungi website resmi dari pengelola yaitu Borobudur Park Group . Dan ternyata layanan tiket online sudah ada, namun masih terkendala masalah teknis webnya. Semoga bisa secepatnya digunakan.