salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
    • Home
    • About Me
    • Contact Me
    • Film
    • Travel
    • Food
    Sumber gambar : unsplash.com

    Indonesia merupakan negara kepulauan beriklim tropis, cocok dengan tanaman pantai seperti kelapa. Selain buah kelapa, ternyata Indonesia memiliki kopra sebagai salah satu komoditas yang banyak diminati oleh negara lain. Tak dipungkiri, Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa terbesar di dunia dengan perkebunan seluas 3,3 juta hektar. Walaupun demikian, saat ini produksi kelapa Indonesia dikalahkan oleh Filipina. 

    Potensi produk kelapa di Indonesia sangat banyak, namun belum dimaksimalkan dari sisi produk olahan kelapa yang dihasilkan. Berbeda dengan Filipina yang mampu mengolah kelapa menjadi berbagai produk sehingga diminati oleh negara lain. Salah satu olahan kelapa yang paling diminati adalah kopra. 

    Kopra merupakan daging buah kelapa yang dikeringkan dan dapat dijadikan sebagai bahan pembuat minyak kelapa. Kopra memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan banyak diminati oleh negara lain sebagai bahan pembuat minyak kelapa dan produk olahan lainnya. 

    Potensi Desa Indragiri Hilir, Sebagai Penghasil Kopra 

    Sumber gambar : wikimedia

    Salah satu penghasil kopra di Indonesia adalah Provinsi Riau, terutama Kabupaten Indragiri Hilir. Dengan ibukota Tembilahan, Indragiri Hilir merupakan pusat perkebunan kelapa karena memiliki pantai dan sungai yang luas dan berbatasan dengan provinsi Kepulauan Riau. Bisa dibilang, Kabupaten ini merupakan penghasil kelapa terbesar di Indonesia dengan populasi multietnis seperti Melayu, Bugis dan Jawa. 

    Perkebunan kelapa luasnya mencapai 401.320 ha, di mana 85% dikelola masyarakat dan 15% oleh perusahaan. Terdapat 550 kelompok tani yang terlibat dalam produksi dan pengolahan kelapa. Kabupaten ini menyumbang 11% luas perkebunan kelapa nasional, dengan produksi mencapai 4,22 juta butir per hari atau sekitar 1,5 miliar butir per tahun (313.396 ton). 

    Dengan potensi tersebut, sangat terbuka untuk melakukan inovasi terhadap produk olahan kelapa seperti kopra dan produk lainnya. Selain itu, sangat terbuka kesempatan untuk memperluas potensi pasar baik dalam negeri maupun luar negeri seperti India. Selai itu, dukungan Astra pun sangat membantu pengembangan produksi kopra.

    Dukungan ASTRA Terhadap Indragiri Hilir Dan Potensi Ekspor Kopra Ke Luar Negeri

    Sumber gambar : PT Astra International Tbk dari kontan.co.id

    Pada beberapa tahun lalu, setelah produksi kopra putih dari Desa Indragiri Hilir mencapai 26 juta ton per bulan, dan penetapan sebagai Desa Sejahtera Astra. Kemudian, dilakukan kerjasama dengan Parshwanath Agri Resources dari India dengan total kontrak kerjasama sebesar 15 kontainer kopra atau sebesar 390 ton. Peluang ini tentu saja membuka peluang dari negara lain. 

    Sejak 2019, sepuluh desa di Inhil telah mengikuti program ini, yang berhasil menciptakan 50 lapangan kerja baru dan meningkatkan produksi olahan kopra. Selain itu, mampu menyerap masyarakat yang terlibat sebanyak 900 orang. Sejak pembinaan desa tersebut, pendapatan masyarakat telah meningkat 16% menjadi Rp1,4 juta per bulan dari sebelumnya Rp1,2 juta per bulan. Dengan dukungan Astra, diharapkan potensi kelapa Indragiri Hilir dapat lebih dioptimalkan, sehingga produk turunannya memiliki nilai ekonomi tinggi dan mendukung sektor lain di Inhil. 

    Desa Sejahtera Astra Indragiri Hilir pun tampil dalam CAEXPO 2024 di China, berserta Kementerian Perdagangan. Sebanyak 25 Desa Sejahtera Astra dan 5 UMKM binaan YDBA turut meramaikan di paviliun Indonesia. Acara ini tentu saja membuka peluang kerjasama antara DSA dan UMKM binaan YDBA dengan investor dari Tiongkok dan negara lain yang hadir dalam CAEXPO ini. 

    Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, menyatakan bahwa Astra berkomitmen memajukan sosial Indonesia melalui program Desa Sejahtera Astra yang mendukung pemberdayaan kewirausahaan desa. Astra berharap produk unggulan desa ini menjadi kebanggaan nasional dan berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor Indonesia kini dan di masa depan.


    Referensi : 
    -https://riau.bsip.pertanian.go.id/berita/tingkatkan-standar-mutu-kopra-inhil-bsip-riau-gelar-fgd
    -https://pressrelease.kontan.co.id/release/ekspor-perdana-produk-unggulan-desa-sejahtera-astra-indragiri-hilir-riau?page=all
    -https://mediacenter.inhilkab.go.id/berita/program-desa-sejahtera-astra-wujudkan-kesejahteraan-masyarakat
    -https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/10/08/buka-peluang-kerjasama-dengan-tiongkok-desa-sejahtera-astra-tampil-dalam-caexpo-2024


    Continue Reading
    Kemasan Produk Makanan Dari Pelepah Pinang - Sumber Gambar : tempo.co.id

    Saat memesan makanan online, sering kali mendapati kemasan dari Styrofoam. Memang sangat praktis dan sangat murah sehingga dipilih oleh penjual makanan, namun ternyata dampaknya terhadap lingkungan pun tak main-main. Selain plastik, ternyata styrofoam pun mengancam kerusakan lingkungan yang cukup masif, terbukti dengan beberapa pulau di kepulauan seribu terdampak dengan penumpukan berbagai sampah. 

    Pada tahun 2018, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melakukan penelitian di 18 kota besar di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 0,27 hingga 0,59 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya. Styrofoam menjadi salah satu jenis sampah yang paling sering ditemukan di perairan, menimbulkan ancaman besar bagi ekosistem laut. Temuan ini menyoroti tantangan besar dalam pengelolaan sampah dan pentingnya upaya untuk mengurangi polusi laut di Indonesia.

    Sampah styrofoam tidak bisa terurai dalam jangka waktu pendek, diperlukan waktu cukup lama berkisar antara ratusan hingga jutaan tahun, sehingga penumpukan akan terus terjadi jika penggunaan styrofoam tidak dikurangi atau dihentikan. Styrofoam tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, namun berbahaya bagi kesehatan. Styrofoam mengandung benzena, salah satu zat yang dihasilkan dari bahan bakar dan tidak disarankan sebagai kemasan. Selain itu, Styrofoam mengandung Stirena, sebuah zat pemicu kanker yang terdapat di kandungan material styrofoam. 

    Berawal Dari Keresahan Mengenai Styrofoam dan Plastik Bungkus Makanan

    Sumber gambar : Radio 

    Keresahan ini rupanya dirasakan oleh Rengkuh Banyu Mahandaru, banyak beredar kemasan produk makanan tidak ramah lingkungan seperti plastik dan styrofoam. Pada saat perjalanan di Jaipur, India, Rengkuh terkesima dengan penggunaan piring dan mangkuk kecil dari dedaunan tanaman endemik di daerah tersebut. Daun jati dikeringkan dan kemudian dibentuk sebagai piring dan mangkuk. 

    "Pada saat traveling, melihat langsung pada diving di laut ternyata isinya bukan ikan melainkan styrofoam box dan plastik kemasan," Ujar Rengkuh dalam wawancara dengan Radio Idola. 

    "Kebiasaan Indonesia dan India terbilang mirip tentang membuang sampah, namun di India tumpukan sampah itu organik semua, sehingga bisa dijadikan kompos. Nah, di Indonesia juga sebelumnya pun membungkus makanan dengan menggunakan daun pisang atau daun jati seperti di Semarang," Tambahnya saat mencari inspirasi di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. 

    Dengan maraknya pesanan makanan online dengan menggunakan pembungkus menggunakan plastik dan styrofoam, maka bukan tidak mungkin di Indonesia akan terjadi penumpukan sampah yang masif. Dari data SIPN, sepanjang tahun 2023 terjadi timbunan sampah di DKI Jakarta sebesar 3,14 juta ton, meningkat dari tahun 2022 sebesar 3,11 juta ton. 

    Berbagai permasalahan sampah pembungkus makanan tersebut rupanya membuat Rengkuh mengubah pola hidup untuk menjawab berbagai permasalahan. Di samping itu, rupanya di pedesaan terutama di Sumatera Selatan dan Jambi terdapat limbah pelepah pohon pinang yang belum dimanfaatkan dengan baik. 

    Sumber gambar : instagram @plepah_id

    Ternyata permasalahan sampah dari pembungkus makanan yang harus dikurangi atau digantikan (Subtitusi) dengan pembungkus ramah lingkungan. Inspirasi dari Jaipur, India, piring dan mangkuk dari daun jati kering dan permasalahan limbah pelepah pohon pinang ternyata menjadi ide brilian. 

    "Sebetulnya, di Indonesia sebelum mengenal pembungkus plastik dan styrofoam, telah membungkus makanan dengan daun pisang atau daun jati."

    Bermula dengan keresahan itulah, Rengkuh kemudian mengoptimalkan limbah pelepah pohon pinang dengan membuatnya naik level menjadi produk kemasan makanan ramah lingkungan. 

    Pemberdayaan Petani Pohon Pinang, Limbah Pelepah Jadi Kemasan Ramah Lingkungan 

    Sumber gambar : instagram @plepah_id

    Rengkuh kemudian membuat wadah bernama "Plepah", sebuah perusahaan yang mengembangkan pelepah pohon pinang yang tidak dimanfaatkan untuk kemudian diubah bentuknya menjadi kemasan ramah lingkungan pada tahun 2018. Plepah dikembangkan dibeberapa daerah yaitu Cibinong, Sumatera Selatan dan Jambi dengan memberdayakan masyarakat sekitar dengan 20 tenaga kerja yang diserap di berbagai daerah. 

    Supaya pelepah pohon pinang bisa dibentuk, diperlukan peralatan seperti mesin atau alat pengepresan. Dengan mengenalkan teknologi ini ke petani lokal di Sumatera Selatan dan Jambi, Rengkuh senang bisa meningkatkan taraf hidup petani. Sebelumnya, petani hanya memanfaatkan buah pohon pinang saja, namun kini bisa mengolah pelepah yang ternyata memiliki nilai tambah ekonomi. 

    Jika pelepah pohon pinang hanya dibandrol dengan harga 2000 per kilogram, kini dengan sistem koperasi, petani mendapatkan tambahan pendapatan dari 1,5 juta - 3 juta rupiah per bulan. Bahkan kini pengolahan pelepah pohon pinang ini telah melibat lebih dari 3.176 petani (854 KK) dengan luas area perkebunan sekitar 150.000 hektar. 

    Meskipun produksi berjalan lancar, namun Rengkuh mengaku terkendala dengan harga jual terlalu tinggi dibandingkan produk kemasan lainnya. Saat ini, Plepah mampu memproduksi antara 2.000-5.000 kemasan per minggu dengan harga jual sekitar 2.000 per buah. 

    Walaupun demikian, Plepah pun membuka pasar internasional sehingga harga produk pun bisa disesuaikan dikisaran antara 3.500 - 5.000 ke beberapa negara seperti Jepang dan Australia. Dengan terbukanya pasar internasional, maka peluang untuk melakukan ekspor dalam jumlah yang lebih besar sangat terbuka. 

    Sumber gambar : instagram @plepah_id

    Produk Plepah memiliki kualitas yang bagus yaitu anti air dan tahan dipanaskan sampai suhu 200 derajat celcius selama 4 menit dalam microwave dan 20 menit dalam oven sehingga bisa digunakan untuk makanan panas maupun berkuah. Tak hanya itu, sebelum diedarkan dipasaran, produk ini telah disteril dengan menggunakan sinar UV. 

    Dengan start-up Plepah tersebut, Rengkuh Banyu Mahandaru bersama timnya mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2023 dalam kategori kelompok. Penghargaan ini membuktikan bahwa Plepah memberikan dampak positif dalam pemberdayaan petani dan memberikan nilai tambah dari limbah pelepah pohon pinang serta mengatasi permasalahan sampah yang semakin menumpuk dari tahun ke tahun. 


    Referensi :
    -https://www.mongabay.co.id/2022/12/19/tidak-mudah-terurai-sampah-styrofoam-bisa-merusak-lingkungan/
    -https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/938-4-bahaya-penggunaan-styrofoam--yang-wajib-diketahui
    -https://www.radioidola.com/2024/rengkuh-banyu-mahandaru-sang-peduli-lingkungan-dengan-kreasi-produk-kemasan-pelepah-pinang/
    -https://www.instagram.com/plepah_id
    -https://www.jawapos.com/features/015264165/rengkuh-banyu-mahandaru-berdayakan-petani-olah-limbah-pelepah-pinang-jadi-kemasan-ramah-lingkungan-diekspor-ke-australia-jepang?page=2
    Continue Reading
    Sumber gambar : unsplash.com

    Menjelang tahun 2025, 20 tahun menuju generasi emas Indonesia dengan bonus demografi tertinggi, permasalahan gizi pun masih menjadi salah satu momok utama. Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sekitar 21,6 persen pada tahun 2022 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), meskipun terjadi penurunan dari 24,4 pada tahun sebelumnya. Stunting dimulai sejak lahir, terlihat dari 18,5% bayi lahir dengan panjang kurang dari 48 cm (SSGI 2022). Risiko stunting meningkat 1,6 kali pada usia 12-23 bulan, menunjukkan kurang optimalnya pemberian MP-ASI. 

    Selain pada usia balita, pemenuhan gizi pada anak dan remaja pun terbilang sangat penting karena pertumbuhan fisik dan otak, apalagi pada saat penyerapan pelajaran di sekolah. Peran orang tua pun sangat penting dalam pemenuhan gizi anak dan remaja. Apalagi saat ini banyak sekali beredar makanan dan minuman viral yang tidak sesuai dengan standar gizi. Bahkan, konsumsi gula di Indonesia masih sangat tinggi menempati peringkat keenam di dunia dengan 7,5 juta ton per tahun pada 2023/2024. 

    Dengan Realita gizi di Indonesia masih jauh dari kata sempurna inilah yang membuat Ayu Fauziyyah Adhimah, mendirikan Gizipedia Indonesia, sebuah platform edukasi gizi berbasis komunitas dengan melibatkan ahli gizi profesional dari berbagai kalangan di Indonesia. 

    Mendirikan Gizipedia Indonesia, Sebuah Platform Edukasi Gizi di Indonesia


    Diluncurkan pada September 2019 bersama dengan Yusrina Husnul, dan bergabungnya Salsabila Fasya di tahun 2023, Gizipedia bertujuan memberikan edukasi gizi terpercaya. Misalnya dari pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti "Apa itu diet rendah fodmap?" atau "Konsumsi Ultra-processed Food, Apa pengaruhnya buat Bumi?" yang terlontar di instagram gizipedia.id inilah, Ayu membuat masyarakat memahami betapa pentingnya memahami gizi dari sudut pandang yang tepat.

    Media sosial memainkan peran besar dalam edukasi gizi, terutama dalam mencegah stunting dan mendukung ibu hamil. Dengan jangkauan luas dan aksesibilitasnya, media sosial dapat membagikan informasi penting mengenai gizi, seperti kebutuhan nutrisi anak dan ibu hamil, dengan cara yang mudah dipahami. Edukasi ini mencakup pentingnya konsumsi protein, zat besi, dan vitamin A, yang esensial untuk mencegah stunting. 

    Selain itu, media sosial membantu mengoreksi mitos gizi, memberikan panduan pola makan seimbang, serta menyediakan tips praktis untuk pemenuhan gizi sehari-hari. Bagi ibu hamil, informasi tentang nutrisi yang tepat selama masa kehamilan membantu memastikan perkembangan janin yang optimal. Platform ini juga mendorong keterlibatan melalui diskusi dan tanya jawab, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi dalam jangka panjang.

    Konten social media Gizipedia biasanya meliputi edukasi gizi melalui infografis, tips diet seimbang, panduan pola makan sehat, serta informasi tentang nutrisi untuk berbagai kelompok usia. Gizipedia juga sering membagikan informasi terbaru terkait gizi dan kesehatan yang relevan untuk masyarakat luas, serta kolaborasi dengan ahli gizi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan bergizi.

    Selain memberikan edukasi melalui social media, Gizipedia Indonesia pun melakukan seminar edukasi dengan topik-topik menarik seperti diabetes, kesehatan ibu hamil, balita dan lain-lainnya. 

    Aplikasi Gizipedia Indonesia Untuk Membantu Tenaga Kesehatan dan Masyarakat Tentang Gizi

    Sumber gambar : cantika

    Gizipedia Indonesia adalah platform yang berfokus pada edukasi gizi dan kesehatan, didukung oleh ahli gizi profesional, termasuk dietisien dan nutrisionis yang terdaftar dan menjadi anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). 

    Dengan gizipedia ini, Ayu Fauziyyah Adhimah dari Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil meraih apresiasi SATU Indonesia Award 2024 di bidang kesehatan, beberapa hari lalu di Menara ASTRA. Ke depannya, Gizipedia berkomitmen untuk memperluas dampak positifnya melalui kerja sama lintas sektor demi meningkatkan status gizi masyarakat. Selain itu, platform ini mendukung para ahli gizi dengan menyediakan akses pada informasi dan rumus perhitungan gizi. Dengan langkah ini, Gizipedia berharap dapat memperkuat layanan gizi di Indonesia dan menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi gizi yang terpercaya.

    Continue Reading
    Sumber gambar : detik.com

    Menikmati kopi di kala pagi, membuat diri lebih semangat. Kopi dipercaya sebagai salah satu mood booster dikala mata menahan kantuk dan dibutuhkan pemikiran ekstra. Sebagai salah satu penikmat kopi, tentu saja sangat senang menikmati kopi apalagi berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Kopi Indonesia sudah menjadi komoditas sejak dahulu kala karena memiliki citarasa yang unik. Karena keunikan inilah, kopi Indonesia dilirik oleh penikmat kopi di berbagai belahan bumi lain. 

    Salah satu daerah penghasil kopi tersebut adalah desa Cikoneng, Bogor, Jawa Barat. Sebetulnya masyarakat mengenal Ciwidey, Putang dan Pengalengan sebagai daerah penghasil kopi, namun petani kopi banyak berasal dari daerah Cikoneng. Kegiatan setiap pagi pun diwarnai dengan menjemur kopi hasil panen dari kebun disekitar wilayah tersebut. 

    Lahan perkebunan kopi umumnya terletak diantara ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut sehingga memberikan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup. Topografi seperti ini sangat cocok untuk varietas kopi arabika dengan rasa yang lebih kompleks dan aroma yang sangat harum.

    Dengan kondisi tanah yang cocok dengan tanaman kopi, para petani pun menanam komoditas tersebut dengan teknik turun-temurun dari beberapa genarasi sebelumnya sehingga hasil kopi pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun diberkahi dengan kondisi tanah yang cocok, namun dengan teknik penanaman dan pemupukan yang kurang tepat, para petani pun tidak mendapatkan hasil terbaik. Kondisi ini menimbulkan kualitas kopi dan harga jual yang sangat rendah. 

    Salah satu tantangan dari penanaman kopi adalah produktivitas tanah yang sangat kurang memadai dan kurangnya edukasi tentang teknik pertanian yang efektif. Seperti melakukan pemupukan yang kurang efektif dan menggunakan pestisida sebagai pelengkap, namun justru tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga merusak ekosistem dan membuat kualitas kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. 

    Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya edukasi tentang pemupukan dan cara menanam kopi yang benar. Karena harga kopi sangat rendah dan kurangnya edukasi tersebut, petani kopi akhirnya beralih ke komoditas lain yang lebih menguntungkan. 

    Menikmati kopi di kala pagi, membuat diri lebih semangat. Kopi dipercaya sebagai salah satu mood booster dikala mata menahan kantuk dan dibutuhkan pemikiran ekstra. Sebagai salah satu penikmat kopi, tentu saja sangat senang menikmati kopi apalagi berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Kopi Indonesia sudah menjadi komoditas sejak dahulu kala karena memiliki citarasa yang unik. Karena keunikan inilah, kopi Indonesia dilirik oleh penikmat kopi di berbagai belahan bumi lain. 

    Salah satu daerah penghasil kopi tersebut adalah desa Cikoneng, Bandung, Jawa Barat. Sebetulnya masyarakat mengenal Ciwidey, Putang dan Pengalengan sebagai daerah penghasil kopi, namun petani kopi banyak berasal dari daerah Cikoneng. Kegiatan setiap pagi pun diwarnai dengan menjemur kopi hasil panen dari kebun disekitar wilaya tersebut. 

    Dokumentasi : salmanbirioe.com

    Lahan perkebunan kopi umumnya terletak diantara ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut sehingga memberikan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup. Topografi seperti ini sangat cocok untuk varietas kopi arabika dengan rasa yang lebih kompleks dan aroma yang sangat harum.

    Dengan kondisi tanah yang cocok dengan tanaman kopi, para petani pun menanam komoditas tersebut dengan teknik turun-temurun dari beberapa genarasi sebelumnya sehingga hasil kopi pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun diberkahi dengan kondisi tanah yang cocok, namun dengan teknik penanaman dan pemupukan yang kurang tepat, para petani pun tidak mendapatkan hasil terbaik. Kondisi ini menimbulkan kualitas kopi dan harga jual yang sangat rendah. 

    Salah satu tantangan dari penanaman kopi adalah produktivitas tanah yang sangat kurang memadai dan kurangnya edukasi tentang teknik pertanian yang efektif. Seperti melakukan pemupukan yang kurang efektif dan menggunakan pestisida sebagai pelengkap, namun justru tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga merusak ekosistem dan membuat kualitas kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. 

    Atam Gutama, Wakil Ketua Badan Pengurus Daerah AEKI DKI Jakarta dan Ketua Yayasan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Java Robusta Kopi Bogor, menjelaskan bahwa sebelumnya petani hanya mengandalkan pengetahuan seadanya dalam mengelola lahan pertanian dan kini telah mengalami banyak perubahan berkat berbagai inovasi yang telah dilakukan. 

    Inovasi Pertanian Organik Untuk Masa Depan Petani

    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Dengan kondisi tanah yang kurang subur dan menggunakan banyak pestisida, Petani mengeluh dengan harga jual yang kurang baik. Hal yang dilakukan untuk memulihkan kondisi tanah tersebut adalah dengan mengurangi pestisida dan beralih ke pupuk organik. 

    Mulanya dilakukan penelitian dan perbaikan unsur hara tanah dengan menggantikan pupuk pestisida dengan pupuk organik sehingga kualitas tanah pun berangsur-angsur membaik. 

    Pendekatan di Desa Cikoneng mencakup penggunaan pupuk organik dan metode untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air, yang membantu ketahanan terhadap perubahan iklim. Seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor menjelaskan bahwa tanah yang sehat adalah kunci produktivitas. Dan, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah agar dapat menyediakan nutrisi yang cukup bagi tanaman kopi. Transformasi ini bertujuan meningkatkan hasil dan kualitas kopi yang dihasilkan oleh para petani di desa tersebut.

    Sukses Melalui Kolaborasi: Petani Desa Cikoneng Bertransformasi

    Dokumentasi : salmanbirioe.com

    Dengan penelitian dan penerapan metode yang tepat dari mulai penggantian pupuk dari pestisida ke pupuk organik serta metode penanaman yang tepat, membuat petani di Cikoneng pun kini merasakan manfaatnya. Hal ini tidak terlepas dari kolaborasi yang dilakukan antara AEKI, peneliti dan Astra yang bekerjasama dalam penelitian tersebut. 

    Transformasi pertanian di Desa Cikoneng telah membawa perubahan signifikan dalam produktivitas kopi. Sebelumnya, petani hanya dapat menghasilkan 2-3 kilogram kopi per pohon setiap tahun. Namun, dengan penerapan metode pertanian baru, produktivitas meningkat menjadi 5-8 kilogram, dan ada harapan untuk mencapai 20 kilogram per pohon di masa depan. Biaya produksi juga berkurang dari 30 ribu rupiah menjadi 12.500 rupiah per pohon per tahun, memungkinkan petani meraih keuntungan yang lebih besar. 

    Atam menyatakan bahwa peningkatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menurunkan biaya, yang berdampak positif pada kesejahteraan mereka. Pendapatan kelompok tani di desa ini melonjak dari Rp 32 juta tahun lalu menjadi Rp 312 juta tahun ini, menunjukkan dampak nyata dari program pertanian yang baru ini.

    Continue Reading
    Gunung-Muria-Kudus
    Sumber gambar : https://commons.wikimedia.org/

    Dahulu, Gunung Muria terpisah dengan daratan pulau Jawa, dan dilewati oleh kapal-kapal besar yang ingin bersandar di Kudus dan daerah sekitar. Selain itu, Legenda Ratu Kalinyamat sebagai penguasa armada laut di pesisir pantai utara, biasanya mengintai pasukan lawan dari sekitar Gunung Muria. Pasukannya pun terkenal sampai ke Selat Malaka, bahkan pernah berjaya dengan pertempuran melawan Portugis. Dan berjalannya waktu, terjadilah proses pendangkalan yang menyebabkan Gunung Muria dan daratan menyatu akibat dari sedimentasi secara alami, akibat sungai besar di antara gunung dan daratan tersebut. 

    Sedimentasi ratusan bahkan ribuan tahun silam ini membentuk kota-kota pesisir pantai utara seperti Kudus, Pati, Jepara dan sekitarnya. Hamparan lereng gunung Muria ini pun membentuk ekosistem baru sehingga memperkaya ragam hayati dan fauna. Jika sebelumnya merupakan sungai, kemudian berubah menjadi tanah sedimentasi tentu saja merubah dinamika iklim dan dinamika laut. 

    Perubahan tersebut tentu saja membuat perubahan signifikan bagi warga masyarakat, terutama mata pencaharian. Jika sebelumnya mengandalkan laut sebagai mata pencaharian utama, kini beralih mengelola lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Pertanian dengan komoditas padi, Perkebunan dengan kopi dan nanas sebagai komoditas, dan peternakan dengan hewan ternak seperti ayam, domba, kambing dan sapi. 

    Kopi merupakan komoditas yang cukup populer di Kudus. Dengan topografi yang sangat cocok dengan pengembangan tanaman kopi membuat Kudus sebagai salah satu penghasil kopi di Jawa Tengah. Sedangkan nanas, Kudus memiliki desa wisata yaitu Desa Pedawang, Kecamatan Bae.  

    Komoditas Kopi dan Nanas, Unggulan DSA Pattimura, Lereng Gunung Muria, Kudus

    Sumber gambar : instagram @dsa_pattimurakudus

    Dengan topografi gunung, lereng, bukit dan dataran rendah, Kudus memiliki suhu udara yang cocok bagi budidaya kopi, sebagai salah satu komoditas unggulan. Di sekitar gunung Muria, terdapat perbukitan seperti seperti Puncak Saptorenggo, Puncak Rahtawu, dan Puncak Argojembangan. Rata-rata tinggi perbukitan tersebut sekitar 1400-1600 diatas permukaan laut. Suhu di kawasan gunung Muria pun berkisar antara 18,3 -29,6 derajat celsius (BMKG, 2023). 

    Kopi Muria, namanya ternyata telah tersohor dari zaman kolonial Belanda. Beberapa daerah di Kudus yang merupakan penghasil kopi terbaik adalah Colo, Lau dan Japan, Kecamatan Dawe. Dahulu, pada masa tanam paksa, wilayah tersebut ditanami kopi jenis robusta dan arabica. Kebijakan tersebut membuahkan hasil karena Kopi Muria merupakan salah satu kopi sudah dipasarkan sampai ke mancanegara. 

    Warisan dan tradisi mengolah kopi pun turun temurun dengan menggunakan peralatan tradisional. Proses pengeringan masih mengandalkan sinar matahari, sedangkan proses lain pun dilakukan dengan peralatan tradisional. Tantangan tersebut membuat Pattimura pun mengembangkan teknologi pengolahan kopi yang lebih maju.

    Pattimura kemudian menjadi Desa Sejahtera Astra pada bulan November 2023. Meskipun tergolong masih baru, namun DSA Pattimura pun telah menunjukan perkembangan cukup pesat dengan meriah Kampung Berseri Astra - Desa Sejahtera Astra Innovation Award tahun 2024. Tentu saja produk Kopi Muria ini membidik pasar dunia, karena sejatinya dari zaman dulu pun kopi ini telah tersohor di mancanegara. Untuk mengembalikan kejayaan masa lampau, dilakukan berbagai inovasi dalam pengolahan berbagai produk kopi dengan menggunakan teknologi terkini. 

    Sumber gambar : jurnalpantura.id

    Selain itu, Desa Sejahtera Astra Pattimura juga berkesempatan untuk mengikuti beberapa pameran di luar negeri, seperti di Malaysia. DSA Pattimura menjadi bagian dari Pameran Pertanian 100 Tahun Maha Malaysia yang diselenggarakan 11-21 September 2024 lalu. Tak hanya itu, beberapa kerjasama dan pameran pun dilakukan untuk pengembangan baik komoditas kopi dan nanas. 

    Kesejahteraan Berkelanjutan Melalui Kopi dan Nanas yang Mendunia

    komoditas-nana-dsa-pattimura-kudus

    Melalui pengembangan teknologi pengolahan baik kopi maupun nanas, membuat kesejahteraan masyarakat pun ikut terdorong. Bahkan, dengan adanya pengembangan tersebut ikut menyerap banyak tenaga kerja lokal yang bekerja di bidang perkebunan dan sektor lainnya. Menurut penelitian Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus (2024), kontribusi ini sangat strategis karena lapangan kerja yang diciptakan oleh subsektor perkebunan berlokasi di pedesaan, yang dapat membantu mengurangi aliran urbanisasi. Di dalam subsektor perkebunan, terdapat sebuah komoditas unggulan yang disebut kopi.

    Penyerapan tenaga kerja dalam bidang perkebunan membuat peran Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus sangat strategis dan dapat menjadi salah satu wadah. Baik sebagai penyerapan tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan serta inovasi sehingga produk kopi dan nanas yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk lokal maupun internasional.

    Produk Unggulan Dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus

    Dengan potensi komoditas seperti kopi dan nanas, produk-produk yang dihasilkan dari berbagai inovasi yang dikembangkan sehingga produk memiliki keunikan sehingga pasar pun tertarik dengan produk tersebut. 

    Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus memiliki berbagai produk unggulan dari olahan kopi dan nanas, bahkan bahan baku yang kurang bermanfaat seperti kulit nanas pun bisa menjadi salah satu produk unggulan tersebut. 

    Berikut ini produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus. 

    Anarkopi Coffee

    Anarkopi Coffee menggunakan kopi petik merah kemudian diproses dengan cara diroasting setelah itu dijadikan bubuk. Produk ini memiliki dua varian yaitu dark roast dan medium to dark roast yang memiliki jenis gramasi yang berbeda mulai dari 100 gram, 150 gram dan 200 gram. 

    Kopi Muria Zayna

    Kopi Muria robusta Zayna memiliki beberapa jenis kopi yaitu natural, honey, full wash, wine dan lanang. 

    Kopi Tjolo

    Produk kopi Tjolo ini dapat dinikmati dengan harga cukup terjangkau karena dikemas dengan berbagai ukuran seperti 100 gram, 150 gram, hingga 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram. Untuk menikmati kopi ala kafe, kopi Tjolo juga memproduksi kopi Tripper, yaitu kopi yang diseduh tanpa ampas. 

    Kopi Alpukat Tjolo

    Sama seperti kopi Tjolo, produk ini mencampurkan kopi dengan alpukat. Alpukat dilakukan proses fishdry untuk mengeringkan alpukat, kemudian alpukat dijadikan serbuk dan bisa dicampur dengan kopi. Perpaduan kopi dan alpukat ini sangat istimewa sehingga rasanya sangat khas. 

    Pineapple Syrup

    Sirup kulit nanas terbuat dari limbah kulit nanas yang tidak berharga, kemudian diproses menjadi sirup dan bisa dikonsumsi menjadi minuman segar. Olahan sirup kulit nanas dibuat bahan-bahan pilihan yang dicampur bahan lain seperti gula, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan air.

    Teh Celup Kulit Nanas

    Teh celup kulit nanas terbuat dari kulit nanas yang diproses dan dikemas dengan menarik, menjadi sebuah produk unik dan memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Aroma khas dari buah nanas akan tercium saat menuangkan air kedalam cangkir dengan tek celup di dalamnya. 

    Teh Parijotho

    Teh Parijotho terdiri dari Teh Tubruk dan Teh Celup dan Parijotho. Buah Parijotho merupakan buah khas dari lereng Gunung Muria dengan berbagai khasiat yang dimilliki seperti meningkatkan kesuburan, antioksidan, anti inflamsi dan menjaga tekanan darah. Biasa Parijotho diminum pada saat program kehamilan karena membantu meningkatkan kesuburan.    

    Kombucha Kopi Muria

    Kombucha Kopi Muria terbuat dari limbah kulit kopi. Jika kulit kopi biasanya hanya dibuang sebagai limbah, Desa Pattimura menghasilkan minuman Kombucha. Minuman ini memiliki khasiat sebagai probiotik, antioksidan, detoksifikasi, kesehatan jantung dan sumber energi. 

    Keripik Pisang Sarjana

    Keripik pisang kremes menyajikan kombinasi tekstur renyah dari lapisan krim dan kelembutan dari pisang serta memberikan pengalaman berbeda saat memakannya. Rasanya manis dan gurih tentu saja sangat cocok sebagai cemilan atau teman nonton yang menyenangkan.


    Referensi : 
    - Pamflet Desa Sejahtera Astra Pattimura Makmur Sejahtera
    - Instagram @dsa_pattimurakudus
    - Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus, Penelitian dari Heny Alpandari, Tangguh Prakoso , Winda Widyastuti, Shodiq Eko Ariyanto 
    - https://jurnalpantura.id/kopi-muria-antarkan-dsa-pattimura-kudus-juara-1-di-kba-dsa-innovation-award-2024/
    - https://www.detik.com/jateng/kuliner/d-7086615/kopi-muria-warisan-zaman-kolonial-di-kudus-yang-mendunia
    - https://isknews.com/koperasi-muria-raya-sejahtera-dsa-kudus-ikuti-pameran-pertanian-100-tahun-maha-malaysia/

    Continue Reading
    Theresia-Dwiaudina-Bidan-Indonesia-Timur
    Dokumentasi : radioidola.com

    Theresia Dwiaudina, seorang lulusan kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Surabaya ini tidak membayangkan menjadi seorang tenaga medis di sebuah desa di timur Indonesia. Awalnya Theresia melamar sebagai tenaga honorer di kampung halamannya, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Perjuangan menjadi seorang bidan pun bukan tanpa pengorbanan, sebelumnya ia harus menjadi tenaga pemeriksa kesehatan ibu hamil dan keliling ke seluruh desa Uzuzozo, sebuah desa yang terletak sangat jauh dari kota Ende. Untuk menuju ke desa Uzuzozo, ia harus menempuh perjalanan sekitar 1-2 jam dengan jalan tanah berbukit dan melewati sungai dengan motor kesayangannya. Kadang Dini harus rela berjalan kaki jika melewati sungai yang tidak bisa diakses oleh motor. 

    Demi mengabdi di kampung halaman, Dinny - sapaan akrab dari Theresia Dwiaudina Sari Putri pun mengemban tugas yang tak sedikit. Mulai dari kesehatan ibu dan anak, remaja hingga orang tua, semuanya ditangani tanpa mengharapkan imbalan lebih. Akhirnya, kepala desa Uzuzozo meminang Dinny, dengan gaji yang dibayarkan dari anggaran desa pada tahun 2017. 

    "Awalnya saya dipinang dengan bayaran anjing," Ujar Dini, saat diwawancarai oleh Radio Idola. 

    Di kawasan Nusa Tenggara Timur, jasa atau produk bisa saja ditukar dengan barang lain yang sama berharganya. Anjing merupakan hewan peliharaan yang membantu mengamankan rumah serta hewan ternak seperti sapi. 

    Dengan gaji tersebut, Dini akhirnya mengabdi sebagai bidan pertama di daerah tersebut dengan panggilan hati. 

    Panggilan Hati Dini Sebagai Bidan Di Uzuzozo, Ende

    Theresia-Dwiaudina-Bidan-Desa-Uzuzozo
    Sumber gambar : radioidola.com

    Salah satu motivasi Dini menjadi tenaga kesehatan di kampung halamannya adalah akses terhadap fasilitas kesehatan di daerah Uzuzozo dan sekitarnya masih sangat minim. Akses ke puskesmas terdekat pun sangat jauh. 

    "Fasilitas kesehatan disini belum ada dan akses sulit ke faskes," Ujar Dini saat menjadi bidan di daerah tersebut. 

    Sehari-hari, Dini menggunakan motor kesayangannya berkunjung ke beberapa kampung. Kebetulan Dini tinggal di desa tak jauh dari Uzuzozo, namun walaupun begitu akses jalannya pun masih tanah dan kerikil. Terbayang begitu hujan turun, Dini pun terpaksa harus berjalan karena jalan pun sangat licin dan tak mudah dilalui oleh kendaraan bermotor. Untuk mencapai tempat tertentu, kadang aksesnya pun terhalang oleh lintasan sungai, mau tidak mau motornya pun diparkirkan dan Dini kemudian berjalan kaki menempuh berkilo meter ke tempat yang dituju. 

    "Kalau di daerah sini, jalan kaki berkilo-kilo sudah menjadi kebiasaan, seperti ke kebun." Dini menceritakan keadaan daerahnya dalam youtube Mosato Doc, program Orang Kita. 

    Manja. Satu kata yang keluar dari mulut orang Uzuzozo, jika tidak terbiasa jalan kaki berkilometer seperti yang warga lakukan. 

    Menjadi satu-satunya tenaga kesehatan membuat Dini melakukan segala hal. Mulai dari penyuluh kesehatan, pendataan ibu hamil dan anak usia balita, pola asuh, jambanisasi dan beragam hal yang dilakukan terkait dengan kelangsungan kesehatan di daerah tersebut. 

    "Karena saya menjadi satu-satunya tenaga kesehatan, saya melakukan semuanya dari kesehatan ibu dan anak, remaja, reproduksi sampai lansia. "

    Dini mengungkapkan dengan background sebagai D3 Kebidanan, membuat tugas tersebut memberikan banyak tantangan dan pembelajaran yang jauh lebih luas dengan pendekatan personal. Seperti persalinan yang dilakukan dirumah dibantu dukun beranak, ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, Anak-anak tidak mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan posyandu, remaja tidak mendapatkan tablet tambah darah dan lansia, dengan permasalahan ini ditangani oleh seorang Theresia Dwiaudina Sari Putri. 

    Berjalannya waktu, Dini melakukan pendekatan secara personal mulai dari pendataan ibu hamil dan anak, memeriksa ibu hamil secara intensif, memberikan edukasi kehamilan, edukasi imunisasi bagi balita dan pola asuh. Masyarakat pun semakin mengenal dan merasakan manfaat dari kehadiran Dini sebagai Bidan. 

    Sebelum Dini datang, kebiasaan masyarakat yang tradisional dan menganut pola kesehatan yang ada sejak dulu, dan akhirnya pun pola pikir pun berubah dengan program-program yang dikenalkan ke masyarakat. 

    Menjadi Bidan Ibu dan Anak Serta Pencegahan Stunting di Uzuzozo, Indonesia Timur

    Sumber gambar : Kompas.id

    Nusa Tenggara Timur, menjadi provinsi kedua tertinggi permasalahan Stunting di Indonesia. Pada tahun 2023, prevalensi stunting pada balita di NTT mencapai 37,9 persen, artinya dari 100 balita maka 37-38 balita mencapai stunting. 

    Dini pun melakukan beberapa hal terkait dengan stunting. Secara sumber daya, NTT memiliki ragam pangan, namun justru mengalami permasalahan stunting. Setelah dilihat dari pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak di daerah Uzuzozo, orang tua hanya memberikan makanan namun tidak secara langsung berinisiatif memberikan langsung, hanya menyediakan saja di meja makan. Orang tua cenderung pasif tanpa melakukan dorongan sehingga anak pun bersedia menyantap makanan tersebut. 

    Ternyata hal ini berhubungan dengan kebiasaan orang Timur, terutama NTT yang tidak menyuruh secara langsung kepada anak, karena dirasa sudah disajikan makanan tersebut, sehingga anak dituntut untuk melakukan inisiatif sendiri. Akhirnya, Dini pun memberikan pengertian bahwa anak pun membutuhkan dorongan mulai dari interaksi dalam keluarga soal makanan. 

    Pada tahun 2019, Desa Uzuzozo mencatat ada 15 anak mengalami stunting, menurut Kepala Desa Iwan Ray. Namun, jumlah tersebut berhasil menurun berkat upaya Dini yang aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola asuh dan pentingnya gizi bagi anak. Dini secara konsisten menyampaikan informasi terkait cara merawat anak yang baik, sehingga masyarakat lebih sadar akan kesehatan dan perkembangan anak. Selain itu, berdasarkan data dari Desa Uzuzozo, sejak Dini mulai bekerja di desa tersebut, tidak ada lagi kasus kematian ibu melahirkan, yang menunjukkan dampak positif dari edukasi yang diberikan terhadap kesehatan ibu dan anak.

    Walaupun harus door to door, Dini melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh tanggung jawab, tanpa pamrih meski harus menerima gaji tidak dalam 1-2 bulan, harus menunggu sekitar 6 bulan kemudian barulah dana tersebut diterima. Hal tersebut tidak menyurutkan langkah Dini untuk mengabdi sebagai bidan di Uzuzozo. 

    Walaupun dulunya dukun beranak memiliki peran dalam persalinan, kini Dini dan dukun beranak pun bekerja sama, Dini membantu persalinan sedangkan dukun beranak pun membantu mengurus anak yang dilahirkan sehingga semuanya terbantu.

    Saat ini, angka stunting pun menurun, dibarengi dengan kualitas hidup dan pola asuh yang baik. Sementara itu, walaupun akses dan fasilitas kesehatan belum terpenuhi, namun semangat Dini untuk terus membantu warga mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Award tahun 2023 dari Astra. 

    Dengan apresiasi tersebut, Dini mendapatkan dana untuk mendukung program serta membeli peralatan kesehatan dan sarana prasarana kesehatan sehingga menunjang Dini dalam menjalankan tugasnya sebagai bidan di Uzuzozo. 

    Referensi : 

    -https://www.radioidola.com/2023/theresia-dwiaudina-sari-putri-pejuang-kesehatan-dari-ntt-peraih-satu-indonesia-awards-2023/

    -https://www.cantika.com/read/1852639/theresia-dwiaudina-sari-putri-bidan-desa-yang-merangkul-dukun-bayi-dan-mengedukasi-ibu-hamil

    -https://www.youtube.com/watch?v=QxeaW0O-tl8 

    -https://news.detik.com/kolom/d-7439610/mengatasi-darurat-stunting-di-ntt                           


    Continue Reading
    Dokumentasi : unsplash.com

    Berapa jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia setiap harinya? Setiap orang menghasilkan rata-rata 0,7 kg setiap hari, jika diakumulasikan setiap tahun sampah di Indonesia bisa mencapai 69,7 juta ton pada tahun 2023. Dari jumlah sampah tersebut, sekitar 33 persen sampah tidak dikelola dengan baik, artinya sekitar 23,23 juta ton sampah masih tertumpuk dan belum mendapatkan solusi. Jumlah yang sangat fantastis dan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah yang dibuang ke sungai hingga ke luat, sampah rumah tangga yang dibakar dan lain-lainnya. 

    Pengelolaan sampah di Indonesia pun masih tertumpu pada TPA sebagai proses pembuangan terakhir, tanpa ada pengolahan lanjutan sehingga tempat penampungan pun makin menggunung dari tahun ke tahun. Sebetulnya sudah ada beberapa hal yang dilakukan seperti pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan dan daur ulang namun masih terbilang sangat sedikit, dibandingkan dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Tentu saja efek yang dirasakan adalah mendatangkan berbagai penyakit, mencemari lingkungan dan menyebabkan efek rumah kaca. 

    Pemandangan di Tempat Pembuangan Sementara dan Akhir sampah pun bertumpuk-tumpuk hingga menggunung. Ekskavator nampak mengeruk gunungan sampah dan lalu lintas truk sampah pun lalu lalang tanpa jeda. Nampak seorang ibu dan anak mengais sampah-sampah yang masih bisa dikumpulkan seperti botol plastik, kaleng dan lain-lain. Sosok itulah yang turut mengumpulkan sampah untuk kemudian dijual dan mendapatkan imbalan, dialah pemulung. 

    Pemulung bergantung banyak pada sampah yang dipungut, baik dari limbah rumah tangga maupun disekitar TPA. Biasanya pemulung memiliki rumah sederhana di pinggiran TPA atau daerah lain, yang dekat dengan sumber sampah. Kehidupan pemulung pun sangat memprihatin dengan pendidikan rendah dan akses kesehatan yang minim. Beruntung pemulung di daerah Tangerang, Banteng bertemu dengan Siti Salamah, seorang yang peduli dengan nasib pemulung. 

    Siti Salamah, Sosok Pemberdaya Pemulung di Tangerang, Banten

    Siti-Salamah-Dan-Pemulung
    Dokumentasi : https://www.medcom.id/

    Siti Salamah, seorang sosok yang sangat peduli pemulung di daerah Tangerang, Banten. Tak hanya sekedar slogan semata, Siti turut berkontribusi dalam membantu dan mensejahterakan pemulung. Salah satu langkah besarnya adalah dengan mendirikan Taman Maghrib Mengaji, sebuah sarana belajar bacaan Al-Quran. Tak hanya itu, Siti kemudian mendirikan Rumah Pohon sebagai sarana pendidikan non formal untuk anak-anak pemulung yang tidak mendapatkan akses pendidikan. 

    Tak hanya memperhatikan pendidikan, namun Siti Salamah pun turut meningkatkan kesejahteraan pemulung dengan melahirkan Waste Solution Hub. 

    Waste Solution Hub Sejahterakan Pemulung 

    Dokumentasi : gopos.id

    Melihat permasalahan sampah yang kian tak tertangani dengan pertumbuhan sampah pun  semakin meningkat. Disisi lain, pemulung sangat bergantung dengan memilah sampah, namun belum diperhatikan secara ekonomi. Siti Salamah kemudian berkolaborasi dengan Lita, keduanya sangat concern dengan permasalahan sampah dan bagaimana membangun tata kelola sampah yang modern sehingga bisa mensejahterakan baik pemulung dan pihak-pihak yang terkait dengan sampah. 

    Pada tahun 2018, akhirnya lahirlah Waste Solution Hub (WasteHub), sebuah inovasi dalam bidang bisnis sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah perkotaan dan melibatkan pendekatan teknologi.  

    WasteHub fokus pada empat layanan utama:

    1. Consulting

    WasteHub menyediakan layanan konsultasi profesional untuk menjembatani berbagai kepentingan antara masyarakat, pemulung, lapak, dan unit usaha. Tujuannya adalah menciptakan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution) guna meningkatkan efektivitas pengumpulan sampah di berbagai wilayah.

    2. Creating

    WasteHub juga berupaya membangun sistem tata kelola sampah yang lebih terstruktur, terintegrasi, dan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem manajemen sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

    3. Empowering

    WasteHub turut memberikan kontribusi sosial dengan meningkatkan kesejahteraan pemulung. Ini dilakukan melalui pelatihan soft skill serta pemberian peluang tambahan agar pendapatan mereka dapat bertambah, sehingga tercipta perbaikan ekonomi yang lebih luas.

    4. Solving

    Layanan terakhir adalah menawarkan solusi konkret terhadap masalah sanitasi, lingkungan, dan akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai. Dengan demikian, WasteHub tak hanya fokus pada aspek pengelolaan sampah, tetapi juga turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.

    WasteHub telah berhasil memberikan edukasi kepada lebih dari 23.247 pengunjung tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selain itu, mereka telah menyelesaikan lebih dari 10 proyek yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah dan lingkungan. Dengan dukungan lebih dari 60 relawan yang aktif, WasteHub juga telah mengelola 2.437,17 kg sampah, menunjukkan dampak nyata dalam upaya mengurangi limbah.

    Selain fokus pada lingkungan, WasteHub juga memiliki dampak sosial yang signifikan, dengan memberdayakan lebih dari 1.222 pemulung melalui berbagai program. Untuk mendukung kesejahteraan mereka, WasteHub telah mendistribusikan 3.066 paket sembako, menunjukkan komitmen mereka dalam membantu komunitas yang terlibat dalam pengelolaan sampah.

    Siti Salamah mendapatkan apresiasi Semangat ASTRA Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award pada tahun 2021 dengan Waste Hub yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat, menyelesaikan proyek-proyek lingkungan, dan memberdayakan pemulung, sambil memberikan dukungan langsung kepada mereka yang membutuhkan.

    Referensi : 

    -https://www.cnbcindonesia.com/news/20240625131019-4-549127/ri-hasilkan-697-juta-ton-sampah-per-tahun-ini-datanya

    -https://kumparan.com/dwi-p-sugiarti/inovasi-tata-kelola-sampah-ala-siti-salamah-dengan-waste-solution-hub-1zUrFkeYFSR/4

    -https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/8N0GdawK-penerima-apresiasi-satu-indonesia-awards-2021-siti-salmah-berdayakan-pemulung


    Continue Reading

    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Terik matahari membakar aspal, dan debu-debu beterbangan. Tak berapa lama, awan hitam pun berarak di langit. Rintik hujan pun turun diantara udara yang masih lembab. Belakangan ini cuaca kian tak menentu di Indonesia, bahkan hampir merata di seluruh belahan bumi lainnya. Tentu saja bukan tanpa alasan perubahan iklim ini terjadi,  hal ini akibat akumulasi dari perilaku masyarakat dunia dalam menciptakan ketidakseimbangan ini. Sebut saja peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan secara masif, dan praktik industrialisasi ikut mendorong terjadinya perubahan iklim. 

    Badan Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan bahwa pada tahun 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang pengamatan terukur. Suhu global pun mengalami peningkatan cukup signifikan sekitar 1,40 derajat Celcius dibandingkan dengan era pra industrialisasi. Bahkan sepanjang tahun 2023 terjadi gelombang panas ekstrem yang melanda negara-negara di kawasan Asia dan Eropa. 

    Perubahan iklim ini tentu saja berdampak dan mengancam kehidupan manusia dengan terjadinya kekeringan, banjir, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur, bahkan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli dengan keberlangsungan hidup di bumi kita tercinta. Untuk melawan perubahan iklim yang semakin masif, Kampung Berseri Astra Pekayon, Bekasi melakukan berbagai upaya dengan solusi hijau sebagai bentuk pencegahan sekaligus mengurangi dampaknya. 

    Kampung Berseri Astra Pekayon, ProKlim Bukan Slogan Semata

    Kantor-RW-10-Kampung-Berseri-Astra-Pekayon
    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Saat berkunjung ke kantor RW 10, Pondok Pekayon Indah, Bekasi Selatan, suasana hijau sangat mendominasi. Jeruk purut yang ditanam di kantor sekretariat RW ini cukup menggoda siapapun untuk memetiknya. Namun, buahnya masih hijau, belum kekuning-kuningan jadi belum bisa dinikmati. 

    Kami disambut oleh Pak Eko Purwanto, sosok dibalik Kampung Berseri Astra Pekayon yang telah meraih predikat sebagai ProKlim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setelah sebelumnya 3 tahun berturut-turut menyandang predikat ProKlim Utama. Kategori ProKlim diakumulasikan dari hasil perhitungan beberapa nilai komponen seperti kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan. 

    Perjalanan Pekayon menjadi Kampung Berseri Astra cukup panjang, dimulai dari inisiasi dari warga  RW 11 terutama ibu-ibu yang mencintai lingkungan sehingga berusaha untuk menjaga lingkungan dengan tanaman hijau dan kebersihan lingkungan di tahun 2005, kemudian beberapa tahun berikutnya diikuti oleh RW 8, 9 dan 10 hingga mencakup wilayah sekitar 17 hektar dengan penduduk 3.300 jiwa. 

    Pak-Boy-Kelana-Dan-Pak-Eko-KBA-Pekayon
    Pak Boy Kelana (Astra) menerima cinderamata dari Pak Eko (KBA Pekayon),
    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    10 tahun kemudian, Pekayon pun bertemu dengan PT Astra International Tbk. yang memiliki kepedulian dengan isu lingkungan terutama perubahan iklim. Astra memiliki tujuan Sejahtera Bersama Bangsa, merupakan manifestasi dari filosofi pohon rindang yang menaungi sekitar dan memberikan manfaat melalui buahnya, seperti Catur Dharma sebagai nilai-nilai dan prinsip dari pendiri Astra, Bapak William Soeryadjaya. Astra tidak hanya berfokus pada lini bisnisnya saja melainkan pilar lain seperti pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan.     

    Melawan ketidakpastian iklim, Pekayon memiliki banyak cara yang dilakukan diantaranya pemilahan sampah (organik dan non-organik), bank sampah, penghijauan, energi terbarukan, kegiatan hemat energi dan penghijauan kota. Tentu saja ini sejalan dengan pilar lingkungan sebagai salah satu dari keempat pilar dari Astra.  

    Kota Bekasi Darurat Sampah : KBA Pekayon Upayakan Praktik Pemilahan Sampah (Organik dan Non Organik), Bank Sampah dan Rumah Kompos

    Rumah-Kompos-KBA-Pekayon
    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Jika selama ini, sampah hanya dibuang begitu saja, tidak dengan warga Pekayon. Setiap hari, ibu-ibu rumah tangga memilah sampah menjadi 2 bagian, sampah organik dan non-organik. Sampah organik yang selama ini tidak dimanfaatkan, kini disalurkan ke rumah kompos. Sedangkan sampah non-organik, ditampung di bank sampah. Hingga kini, warga pun telah berhasil mengumpulkan 570 kg sampah plastik sekali pakai. 

    Tak hanya sampah plastik saja yang ditampung, minyak jelantah pun ditampung di bank sampah, untuk kemudian diolah kembali menjadi produk dengan nilai jual seperti sabun organik dan aromaterapi. Minyak jelantah yang telah terkumpul kemudian dilakukan pemurnian dengan menggunakan arang aktif. Proses ini dilakukan kurang lebih 2 hari, setelah itu dilakukan penyaringan. Tahap selanjutnya, dilakukan proses mencampurkan minyak jelantah dengan soda api (NaOH) dengan perbandingan 1:2 dan dipanaskan dengan suhu 60 derajat selama 45 menit. Setelah itu, dicetak dan didiamkan selama 2 hari. 

    Menurut www.metrotvnews.com, berdasarkan data SIPN Kementerian LHK, sampah di Kota Bekasi tahun 2023 dan 2022 merupakan tertinggi nomor dua se-provinsi Jawa Barat, setelah Kabupaten Bekasi. Tak tanggung-tanggung, tumpukan sampah di Kota Bekasi pada tahun 2023 ini mencapai 638 ribu ton dan 668 ribu ton pada tahun 2022. Bahkan, tahun 2021 silam, Kota Bekasi mencapai rekor timbunan sampah tertinggi di Jawa Barat dengan 867 ribu ton, lebih tinggi dari Bandung. 

    Upaya mengurangi sampah plastik pun dilakukan dengan melakukan Gempar, Gerakan Mengurangi Plastik. Kalau biasanya pada saat belanja ke pasar menggunakan banyak plastik, gerakan ini menggantikan plastik sekali pakai dengan goodie bag atau tas belanja, sehingga bisa digunakan kembali pada saat belanja di pasar atau di mini market. 

    Sampah Organik di Rumah Kompos (Dokumentasi : salmanbiroe.com)

    Mengurangi sampah, organik pun dilakukan dengan menampung sampah organik (limbah rumah tangga) di Rumah Kompos. Dengan memproses sampah organik menjadi kompos, maka selain mengurangi sampah juga bisa menjadi pupuk organik. Penerapan ini bisa disebut sebagai zero waste, sehingga sebisa mungkin tidak menimbulkan residu atau sampah hasil dari proses atau produksi. 

    Tak hanya itu, sampah dapur organik pun dapat diolah menjadi eco-enzim. Eco-enzim sangat ramah lingkungan karena terbuat dari sampah organik dan dicampur dengan gula dan air, diproses melalui cara fermentasi. Ternyata eco-enzim bisa mengusir serangga, pembersih udara, dan pembersih rumah. Produk ini bisa menggantikan produk pembersih komersial yang dijual dipasaran, selain mudah membuatnya, eco-enzim pun bisa mengurangi dampak residu zat tidak alami yang mencemari lingkungan dan sungai di sekitar Pekayon. 

    Pemberdayaan Masyarakat Pekayon Dengan Ecoprint, Kain Batik Ramah Lingkungan 

    Kain dan Baju dari teknik Ecoprint (Dokumentasi : salmanbiroe.com)

    Saat masuk ke dalam sekretariat RW 10, Pekayon, mata terpana melihat kain dan pakaian warna-warni yang dipajang. Motifnya daun-daun yang bisa ditemukan di pekarangan rumah warga. Bukan dicap atau ditulis, ternyata kain ini diproses dengan teknik ecoprint. Teknik ini merupakan cara membuat motif dari daun-daun di kain dengan proses mudah dan menghasilkan kain indah dipandang mata. 

    Dengan proses yang cukup mudah ini, ibu-ibu tidak memerlukan peralatan canggih, cukup menggunakan alat dan bahan yang ada seperti daun, kain, plastik dan pewarna. Walaupun menggunakan teknik sederhana, namun kain yang dihasilkan tidak kalah dengan kain-kain lain yang menggunakan teknik dan proses yang lebih rumit.


    Ibu-ibu di Pekayon pun secara rutin memproduksi kain ecoprint untuk memenuhi permintaan dari berbagai pihak, baik di galeri maupun secara online. Dengan diperjualbelikan kain ecoprint ini telah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta rupiah per bulan. Setiap produk memiliki harga yang berbeda-beda tergantung bahan dan pajang kain. Harganya berkisar antara 125 ribu hingga 600 ribu untuk kain ecoprint termahal. Biasanya produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan pembeli, sehingga tercipta banyak produk seperti kemeja, dress, outer, topi, jilbab dan lain-lainnya. 

    Produk ecoprint ini dijual juga melalui koperasi KBA Pekayon. Koperasi ini merupakan wadah bagi UMKM di lingkungan RW 8,9,10 dan 11 dalam mempromosikan sekaligus menjual produk. Saat ini setidaknya terdapat 50 usaha mikro kecil diantara 800 kepala keluarga di Pekayon. 

    ProKlim Yang Peduli Pendidikan dengan Taman Baca dan Posyandu


    Menyadang gelar ProKlim Lestari, tak lantas membuat KBA Pekayon melupakan sektor pendidikan dan kesehatan. Pekayon memiliki taman bacaan yang menyediakan buku-buku bacaan terutama bagi anak-anak dan usia remaja. Minat baca yang selama ini dikhawatirkan ditepis dengan adanya taman bacaan sekaligus memberikan ruang anak-anak dan remaja untuk mengembangkan diri di luar dari jam sekolah. Selain itu, Astra juga memberikan beasiswa sekaligus sekolah disekitarnya pun mendapatkan dukungan menjadi sekolah adiwiyata. Program pemberian beasiswa ini memberikan kesempatan pada generasi muda yang lolos seleksi sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Astra. 

    Selain itu, KBA Pekayon pun memiliki posyandu dan poswindu yang secara rutin dilakukan oleh pengurus. Kegiatan ini dilakukan secara door to door dan sangat efektif untuk memberikan pelayanan dan edukasi. Tak hanya itu, warga pun secara rutin mengadakan senam dan olahraga bersama sehingga menginspirasi masyarakat untuk bergaya hidup sehat, sejalan dengan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). 

    Melawan Perubahan Iklim Dengan Tanaman Hidroponik dan Tanaman Herbal 

    Warga Pekayon melawan perubahan iklim dengan menanam tanaman. Dengan memanfaatkan lahan terbatas, warga menanam hidroponik tanaman hias, tanaman konsumsi dan tanaman herbal yang berkhasiat tumbuh di atap dan pekarangan rumah mereka. Selama ini, lahan yang terbatas tidak dimanfaatkan sama sekali, hingga akhirnya Pak Eko Purwanto dan penggerak KBA Pekayon mengupayakan pemanfaatan lahan sempit baik di pekarangan maupun di atas atap dan di pekarangan rumah dengan teknik hidroponik. 

    Hidroponik merupakan teknik menanam tanaman dengan menggunakan media air. Selain menghemat tempat, juga tidak membutuhkan perlengkapan mahal. Cukup menggunakan bahan-bahan daur ulang dari ember, paralon, botol plastik dan lainnya. Biasanya tanaman yang ditanam seperti sayuran, tanaman herbal dan tanaman hias yang bisa hidup menggunakan media air. Selain menghijaukan lingkungan, tanaman tersebut bisa menjadi sumber pangan dan menambah pundi penghasilan warga. 


    Pak Eko Purwanto menyebutkan bahwa dukungan Astra itu tidak hanya dari depan saja, namun dibantu hingga berkembang sampai sekarang. 

    "Ada 3 hal peran yang Astra berikan, seperti visi, dan pendampingan, serta peningkatan kompetensi dengan kompetisi."

    Tidak hanya diedukasi dan didampingi, Astra juga memberikan kompetensi melalui kompetisi yang diadakan sehingga membuat KBA Pekayon berkembang dan menjadi seperti saat ini dengan memiliki 19 penghargaan. Astra ini memiliki aspirasi Astra keberlanjutan pada tahun 2030, dan impian dari KBA Pekayon sebagai kampung wisata edukasi 2027, dan pendampingan berbagai kegiatan dan fasilitas lain secara berkelanjutan. 

    Hingga tahun ini, Astra telah membina 194 Kampung Berseri Astra (KBA), termasuk 78 Kampung PROKLIM sebagai bagian dari komitmen Astra dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu, Astra membina 1.060 Desa Sejahtera Astra (DSA) dengan bekerja sama dengan pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa. Program ini berfokus pada pengembangan ekonomi pedesaan berbasis sumber daya lokal. Melalui DSA, beberapa UMKM di KBA dan DSA yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia berhasil mengekspor produknya, menunjukkan kontribusi signifikan Astra terhadap pengembangan komunitas dan keberlanjutan ekonomi di tingkat nasional.

    Referensi : 
    • https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg-dampak-perubahan-iklim-makin-mengkhawatirkan&tag=press-release&lang=ID 
    • https://www.brin.go.id/news/116543/potensi-dampak-perubahan-iklim-terhadap-lingkungan
    • Wawancara saat kunjungan ke Kampung Berseri Astra Pekayon 2023

    • https://www.astra.co.id/press-release/the-2023-astra-environmental-workshop-2023-kampung-berseri-astra-kba-pekayons-commitment-to-the-environment-for-today-and-the-future-of-indonesia
    • https://www.metrotvnews.com/read/koGCROvl-darurat-sampah-proyek-psel-di-kota-bekasi-dinilai-perlu-dilanjutkan
    • https://news.detik.com/berita/d-7055789/serunya-warga-pekayon-bekasi-belajar-ecoprint-dari-daun-bareng-astra


    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories
    Logo Komunitas BRT Network
    Seedbacklink
    Intellifluence Herd Worth Value: $165

    Search

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • youtube
    • instagram

    New Post

    Postingan Populer

    • Buku, Hidup dan Para Penulis yang Menginspirasi Saya
    • Tetap Tajam di Tengah Deadline dan Perjalanan
    • Tips Memperkenalkan Keuangan kepada Anak Lewat Game Seru!
    • Glow & Grow : Cantik Tanpa Merusak Lingkungan
    • Mengupas Masalah Kesuburan: dr. Indra N.C. Anwar SpOG Hadirkan Solusi Lewat Program Bayi Tabung
    • Rekomendasi Game Online Edukatif Seru: Dari Teka-teki hingga Arcade
    • Yuk Ikutan Donate for Comments
    • Kuasai Soft Skill, Wujudkan Mimpi: Kunci Sukses Gen Z di Masa Depan
    • Nescafe Dolce Gusto Piccolo : 'Create Your Own Taste'
    • Mengangkat UMKM Tenun Timur Indonesia: Peran BRI di Kampung Umauta, Flores

    Blog Archive

    • ▼  2025 (18)
      • ▼  Juni (1)
        • Mengupas Masalah Kesuburan: dr. Indra N.C. Anwar S...
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2024 (52)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (7)
      • ►  Oktober (8)
      • ►  September (4)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2023 (68)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (8)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (8)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (7)
      • ►  Maret (8)
      • ►  Februari (6)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2022 (75)
      • ►  Desember (14)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (12)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (4)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (12)
      • ►  Maret (6)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2021 (38)
      • ►  Desember (4)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (4)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (7)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2020 (25)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (2)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (53)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (4)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (7)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (8)
    • ►  2018 (83)
      • ►  Desember (9)
      • ►  November (8)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (8)
      • ►  Agustus (13)
      • ►  Juli (6)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (8)
      • ►  April (9)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2017 (36)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2016 (41)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (4)
      • ►  September (3)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (7)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2015 (63)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (11)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (6)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2014 (11)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2013 (5)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
    • ►  2010 (1)
      • ►  Desember (1)

    Blogger Friend

    • - Connect and Share Blogging Tips in Two Languages
      What Is the Integrated Ethics Model? Key Components & Examples
      16 jam yang lalu
    • ge[n][d]ud BlogPacker
      Nuansa Bening yang Kini Keruh
      18 jam yang lalu
    • BLOGFAM – When Sharing Meets Caring
      Nuansa Bening yang Kini Keruh
      18 jam yang lalu
    • Blognya bisot
      The Amateur (2025) - Ketika Tukang Ngoding CIA Berubah Jadi Pemburu Teroris
      20 jam yang lalu
    • fitrian.net
      Review Buku “Kupas Tuntas Masalah Kesuburan” Karya dr. Indra NC Anwar, SpOG: Sebuah Mercusuar Bagi Pejuang “Dua Garis”
      1 hari yang lalu
    • The TraveLearn
      10 Tips Liburan ke Bali untuk Pemula: Panduan Hemat & Nyaman
      2 hari yang lalu
    • YOGA AS YOGGAAS
      Membasuh Trauma dengan Prosa Hujan
      2 hari yang lalu
    • Langkah Baruku
      Insto Dry Eyes Andalan di Front Office: Mata Segar, Pelayanan Lancar
      2 hari yang lalu
    • Putrinyanormal
      Tertambat Hati di Desa Sawarna
      3 hari yang lalu
    • Pipit Widya
      Tentang Driver Online
      3 hari yang lalu
    • HM Zwan
      5 Types of Tummy Control Shapewear
      3 hari yang lalu
    • My Life My Style
      Mengungkap Kelezatan Tiada Tara Ayam d’BestO
      1 minggu yang lalu
    • Small Things, Kecil Tapi Penting :)
      Rela Resign dari Kantor Demi Keluarga, Cerita Pengorbananku
      1 minggu yang lalu
    • Rumah Mayaku
      Ada Apa Di Balik Cerita "Lauk Daun"?
      2 minggu yang lalu
    • Motherhood
      Saat Mata Mengalami SePeLe yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
      2 minggu yang lalu
    • Akhmad Muhaimin Azzet | mari bersama menggapai ridha-Nya
      Apakah Kita Mau Jadi Orang Kebanyakan?
      3 minggu yang lalu
    • Cerita EKA
      Apa yang Layak Dibaca Saat Memulai Hidup dari Awal
      3 minggu yang lalu
    • Berbagi Cerita
      Mata Kering Jangan SePeLein, Cegah Sebelum Parah!
      4 minggu yang lalu
    • Melfeyadin
      Cara Efektif Mengatasi Mata Kering
      4 minggu yang lalu
    • Shintaries
      The Art of Solo Traveling
      4 minggu yang lalu
    • pemainkata | sekadar bilik kecil pecinta kata
      Humor Konyol Kata Kata Bijak Lucu: Obat Ampuh Untuk Hidup
      4 minggu yang lalu
    • my story
      Saat Mata Kering Mengganggu Aktivitas Kerja, Insto Dry Eyes Solusinya
      5 minggu yang lalu
    • Mampir yuk, kerumahku
      Ini Dia, Seafood Enak Murah di Menganti Gresik Yang Wajib Dicoba
      1 bulan yang lalu
    • ..:: ntan™ | bunga dengan nama terbuka
      Saat Musik Menyentuh Hati – Sebuah Resonansi Emosi Lewat Solo Project Member BTS 💜
      1 bulan yang lalu
    • Menuliskan Sebelum Terlupakan
      Panduan Lengkap Memilih VPS Murah dengan Kualitas Terbaik
      1 bulan yang lalu
    • tindak tanduk arsitek
      kartini menulis
      1 bulan yang lalu
    • Macangadungan
      Microsoft is bringing cloud gaming to Xbox consoles later this year
      2 bulan yang lalu
    • My Purple World
      Sukacita Hari Raya 1447H
      2 bulan yang lalu
    • desperate housewife
      Dear, Papa
      3 bulan yang lalu
    • udafanz[dot]com
      Strategi SEO untuk Meningkatkan Prospek Bisnis Anda
      3 bulan yang lalu
    • Lucia Priandarini
      Benteng Terakhir
      4 bulan yang lalu
    • WHEN IT'S ONLY JG & AST
      2024
      4 bulan yang lalu
    • Blog Bukunya Kimi | Banyak-banyaklah Membaca. Biar Pintar.
      #158 – Pasta Kacang Merah
      5 bulan yang lalu
    • The Shymphony Of EKA
      Serunya Outbond Pengalengan
      5 bulan yang lalu
    • Linda Leenk - Little Part of My Life
      2024 Fellowship Journey
      5 bulan yang lalu
    • Life begins at 30...
      Liburan di Tokyo
      6 bulan yang lalu
    • Dunia Kecil Indi
      Surat untuk Mika di Surga (Hari AIDS Sedunia)
      6 bulan yang lalu
    • Gembul Kecil Penuh Debu
      Mangut Iwak Wader ❤
      7 bulan yang lalu
    • Indah Julianti
      Web Canvas Rally Jogjakarta 2024
      7 bulan yang lalu
    • Wira Nurmansyah
      Discovering Macao: A Unique Fusion of East and West
      8 bulan yang lalu
    • Sisi Hidupku
      Apa Kabar Senin Pagi
      8 bulan yang lalu
    • Lianny Hendrawati
      Resep Mini Banana Choco Cake Tanpa Mixer
      9 bulan yang lalu
    • punyapista
      Perubahan Arti dari Bobot Sebuah Nilai
      10 bulan yang lalu
    • Kimi's Cool Blog
      Apa yang Orang Tua Ajarkan Kepada Anaknya?
      10 bulan yang lalu
    • a Dreamer - Travelographer - Food Adventurer - Travel Blogger
      Mau Liburan ke Vietnam? Catat 5 Tips Berikut!
      10 bulan yang lalu
    • Una Vida Escrita de la Una
      Bye Bye My Friend
      11 bulan yang lalu
    • every mom has a story
      Sastra masuk sekolah, mana buku sastra yang layak dibaca pelajar SMA, mana yang tidak?
      1 tahun yang lalu
    • Mira Sahid
      Hati Seperti Kertas
      1 tahun yang lalu
    • Cokelat Gosong
      Jangan Biarkan Usia Membatasimu, Stay #AgelessLimitless with ERHA ULTIMATE
      1 tahun yang lalu
    • DISGiOVERY
      Keindahan Pantai Pasir Kencana Pekalongan yang Memukau
      1 tahun yang lalu
    • Catatan Perjalananku
      Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
      1 tahun yang lalu
    • Redcarra
      PLTS: Membangun Masa Depan Bersih dan Berkelanjutan
      1 tahun yang lalu
    • Ratu de Blog
      Rekomendasi Olahraga Untuk Menurunkan Berat Badan
      2 tahun yang lalu
    • Jurnal Evi Indrawanto
      Pengaruh Budaya Dalam Memaknai Produk
      2 tahun yang lalu
    • Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik » Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik
      Over 50 Dating – Finding a Good Online Dating Site for You
      2 tahun yang lalu
    • suarane.org
      Kere-Aktif
      2 tahun yang lalu
    • SimBale - Download Software Gratis
      AVG Anti-Virus 22.8.7500
      2 tahun yang lalu
    • backpackstory
      Puncak 29 Rahtawu Gunung Muria: Kisah Pendakian Penuh Petilasan
      2 tahun yang lalu
    • Cinta Teknologi
      Router Static Berbasis CLI di Cisco Packet Tracer - Cinta Teknologi
      2 tahun yang lalu
    • Sometimes you have to go a little crazy to stay a little sane
      Top 10 Satisfactory Depended On Loose Bitcoin Cloud Mining Websites Without Investment Of 2021 – The Bharat Specific News
      3 tahun yang lalu
    • Dunia Senja
      Catatan Hati Penghujung Tahun 2021
      3 tahun yang lalu
    • Blog - Lucedale.
      Dearest: New Post
      3 tahun yang lalu
    • #FDCG
      bye 🌻
      3 tahun yang lalu
    • jinjinger
      Kompleks
      3 tahun yang lalu
    • Write Your Diary
      Icip-Icip Kuliner Juwara dari Medan dan Lampung
      3 tahun yang lalu
    • Jefferson's Stage.
      The Diplovemat
      4 tahun yang lalu
    • Ika Koentjoro
      德克萨斯精英赛首轮未完 刘钰T31阎菁T58林希妤T80
      4 tahun yang lalu
    • Nova Wijaya
      Sebelum Mulai Investasi Online, Yuk Pahami 5 Cara Aman Berinvestasi Berikut Ini
      4 tahun yang lalu
    • Resep Kuliner Indonesia dan Dunia
      Karedok Leunca
      4 tahun yang lalu
    • Dian Kelana
      Lindungi Keluarga Kita dengan Antiseptik.
      4 tahun yang lalu
    • SALAMINZAGHI
      Camping di Pantai Ngetun Gunung Kidul Yogyakarta
      5 tahun yang lalu
    • Garis Horizon
      Apakah benar semua akan baik-baik saja?
      5 tahun yang lalu
    • The Dusty Sneakers
      Ingatan-Ingatan Aoetearoa
      5 tahun yang lalu
    • .: adie DOES :.
      Sendirian di Uchisar Castle
      5 tahun yang lalu
    • Kehidupan Di Jepang
      Main Snowboard
      5 tahun yang lalu
    • Herdis Suryatna | Pengalaman adalah guru yang terbaik
      Ribuan Alumni SMAN 1 Kawali Ciamis Sukses Gelar Reunian
      5 tahun yang lalu
    • Kaleng Harapan » Kamera Lubang Jarum
      3 Fakta dibalik Promo 12.12
      5 tahun yang lalu
    • Stay Hungry. Stay Foolish
      Rindu Budaya Ilmu
      5 tahun yang lalu
    • Dunia Iwok
      [Family Vacation] Menikmati Petik Apel di Kota Batu Malang - Part 4
      5 tahun yang lalu
    • Pemimpi Hujan
      Nyobain 6 Menu Terbaru Horison Ultima Ratu
      5 tahun yang lalu
    • Dija Princess
      Jelajah Desa Galengdowo
      5 tahun yang lalu
    • Fardelyn Hacky
      Setop Stigma Orang dengan Gangguan Jiwa
      5 tahun yang lalu
    • Taqorrub.com
      new chair
      5 tahun yang lalu
    • Tukang Ngukur Jalan
      Menulis Cerita Desa
      5 tahun yang lalu
    • BlogCamp
      Menunggu Keputusan MK
      5 tahun yang lalu
    • Bangsari
      Nahdliyyin Yang Bersujud Di Hadapan Yesus
      5 tahun yang lalu
    • Donna Imelda
      Bebas Komedo dan Bekas Jerawat dengan Sabun Herbal Banana Peel Carbon
      5 tahun yang lalu
    • Keluarga Haripahargio
      REPLACED
      5 tahun yang lalu
    • Blog Adi Nugraha
      Wisata Alam yang Menakjubkan di Sulawesi Utara
      6 tahun yang lalu
    • All of Putri (¬.¬)ƪ_(˘⌣˘'!)
      I wanna asking...
      6 tahun yang lalu
    • A HOUSEWIFE'S DAY OUT
      Vincent van Gogh, just my simple thought.
      6 tahun yang lalu
    • Natureve Shop
      Istri Marah Karena Terlalu Cepat Ejakulasi? Pake Ini Biar Gagah
      6 tahun yang lalu
    • BETOIJO
      GOD'S MIRACLE: I GOT A NEW JOB!
      6 tahun yang lalu
    • Ninik Setyarini
      [Bukan Sinopsis] Bohemian Rhapsody
      6 tahun yang lalu
    • TGIF! Magazine
      Kereta Hantu Pagi Hari
      6 tahun yang lalu
    • fanabis
      Craftsman Style Kitchen Faucet
      6 tahun yang lalu
    • lalank pattrya dan hal random lainnya.
      Ngatain Mereka Disini
      6 tahun yang lalu
    • Galaksi Pungky
      Review: Sakura Collagen Cream Anti Age's, Siap Menua dengan Kulit Bahagia!
      6 tahun yang lalu
    • Aksaraku
      Rasakan Indahnya Malam Pertama di Bali Itu Mudah dan Murah, Begini Caranya
      6 tahun yang lalu
    • Aulia Fasya
      Masa Lalu dan Jejak Digital
      6 tahun yang lalu
    • Anisa AE
      Penyebab Ibu Kandung Aniaya Bayi Calista
      7 tahun yang lalu
    • Narzis Blog
      Ayo Move On!
      7 tahun yang lalu
    • Beby's Diary
      Ayang-Ayangan di Depan Umum
      7 tahun yang lalu
    • sketsa hati
      Visit Zugspitze from Munich by Train
      7 tahun yang lalu
    • Ca Ya
      Yang Tidak Biasa dari Nikahan Incess Ca Ya
      7 tahun yang lalu
    • A Border that Breaks
      Janus dalam Mozaik-Mozaik Kecil
      7 tahun yang lalu
    • irhapunya
      #PontianakTrip : Menjelajah Rasa dengan Kuliner Pontianak
      7 tahun yang lalu
    • Tulisanku
      Begini Cara Memindahkan Data dari Blogdetik ke WordPress
      7 tahun yang lalu
    • Bibi Titi Teliti
      Menyongsong Masa Depan Digital bersama CBN
      7 tahun yang lalu
    • HELLO!
      9 Teknik Dasar Yang Harus di Kuasai Dalam Permainan Tenis Meja
      7 tahun yang lalu
    • Catatan Anazkia
      Gerbong Wanita, Tak Semenyeramkan yang Dikira
      7 tahun yang lalu
    • My Daily Notes
      Berbagi Inspirasi
      7 tahun yang lalu
    • Ruang Emak
      SO GOOD Ayam Potong Kuah Cabe Hijau, Sajian Spesial Di Hari Lebaran
      7 tahun yang lalu
    • eithea
      Life is living in Moments
      7 tahun yang lalu
    • Rianda Prayoga Blog
      Ngabisin Uang THR, Kenapa Gak?
      7 tahun yang lalu
    • Blog Anak Nelayan
      Blog Gak Pernah Update
      8 tahun yang lalu
    • Jalan Pendaki
      Annapurna Basecamp Series: Drama Pertama Menuju Tanah Dewa-Dewa Himalaya
      8 tahun yang lalu
    • Netnesia
      Telkom Buka Pemblokiran Netflix
      8 tahun yang lalu
    • Widaku.com
      Temukan Sunscreen Yang Baik Untuk Wajah Disini
      8 tahun yang lalu
    • Perjalanan Tak Berujung
      Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
      8 tahun yang lalu
    • Gulanya Gulali
      Ingin Menghemat Pengeluaran? Gunakan Jasa Catering Aja!
      8 tahun yang lalu
    • Travel Diary
      Si Yaki dan Tarsius Bitung yang menggemaskan
      8 tahun yang lalu
    • Jendela Keluarga
      Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Sosial
      8 tahun yang lalu
    • Ayu Saritem Blog
      Cara Membuka Aura Kecantikan Bagi Wanita Hamil
      8 tahun yang lalu
    • mata buku indri
      Review: Trilogi Insiden
      8 tahun yang lalu
    • Arsitektur Dunia | Gallery Arsitektur Dunia
      Lorem ipsum dolor sit amet
      9 tahun yang lalu
    • when journalist becomes backpacker
      THE FACE OF TERRACOTTA, CHINA
      9 tahun yang lalu
    • Jurnal Mira Sahid | Emak Blogger
      That Moment!
      9 tahun yang lalu
    • Jejak BOcahiLANG
      Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
      9 tahun yang lalu
    • aksara senandika | Sedikit noktah kehidupan
      Aku Sedang Malas
      9 tahun yang lalu
    • Petrus Andre Blog
      10 Hal yang Harus Dilakukan agar Blog Kamu Lebih Menghasilkan
      9 tahun yang lalu
    • Nicegreen
      Allah Menegurku Dengan Syaraf Kejepit
      9 tahun yang lalu
    • Wuri Nugraeni | Reporter, Menulis, dan Wisata
      Pindah Rumah ke wurinugraeni.com
      9 tahun yang lalu
    • AGIASAZIYA
      PAKSAISME
      9 tahun yang lalu
    • Controversy
      Less is More dalam Kumpulan Cerita
      9 tahun yang lalu
    • SECAWANKOPISENJA
      [Flash Fiction] PURA-PURA PULANG
      9 tahun yang lalu
    • Febry Hadinata WordPress
      Jogja x Dieng x Solo Part 1
      9 tahun yang lalu
    • Saoscabe.com | Website Humor Indonesia
      Fakta Kota Tembung
      9 tahun yang lalu
    • Albarnation
      Mau Kredit Motor ? Di Cermati.com Aja
      9 tahun yang lalu
    • Makhluk Kecil
      Pindah
      10 tahun yang lalu
    • Ahmad Rafiq Chaniago
      Pameran Seni Rupa Lima Jari
      10 tahun yang lalu
    • Melihat Dunia
      Before I Die I Want...
      10 tahun yang lalu
    • Catatan Ruslan
      Satu Jam Menyusuri Sungai Kahayan
      10 tahun yang lalu
    • .:: Nhie ::. | Just another WordPress.com weblog
      Noda Makanan di Pakaian
      10 tahun yang lalu
    • Beautify Me
      Etude House Etoinette Princess Pouch
      12 tahun yang lalu
    • yosbeda
    • Chronosphere
    • hidayah-art.blogspot.co
    • zubaid.ID
    • Tukangecuprus
    • Arian's Blog
    • Benablog - Cerita Si Benakribo
    • Jogja Ready
    • Angga Ong
    • yandi punya cerita
    • Jejaring Miss Fenny
    • pegipegi.com: Pesan Hotel & Tiket Pesawat Termurah Online
    • BlogS of Hariyanto
    • Catatan Kartina
    Perlihatkan 5 Perlihatkan Semua

    Labels

    Asuransi Backpacker Bank Budaya Fashion Film Movie Review Wisata otomotif
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top