Konser Syukur Atas Cinta & Kehidupan

7/08/2015 10:00:00 PM



Tepat tanggal 27 Juni lalu, sebuah konser musik untuk pendidikan anak bertajuk Syukur Atas Cinta dan Kehidupan di gelar di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Konser ini merupakan persembahan anak-anak Sanggar Anak Akar yang menyajikan beberapa penampil termasuk Akar Grandsamble yang dibesut oleh pengelola Sanggar Anak Akar.

Dalam postingan sebelumnya mengenai konser ini, dijelaskan bahwa lahan dan bangunan yang berada di wilayah Cipinang Melayu, tempat sebagian anak-anak jalanan dan kaum marjinal menimba berbagai ilmu ini akan di hancurkan oleh sebuah proyek pembuatan jalan tol Bekasi, Cakung, Kalimalang, Kampung Melayu atau yang biasa di sebut dengan Tol Becakayu yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sungguh menyentuh kabar tersebut, apalagi pendidikan formal dengan slogan wajib belajar 9 tahun pun tak menyentuh beberapa anak yang putus sekolah dan anak jalanan.

Masalah ini pelik, namun sebagai lulusan pendidikan tinggi dari orang tua berpunya, saya selalu mengucap syukur, saya tak merasakan kesulitan yang dialami anak-anak Sanggar Akar. Wajib belajar 9 tahun di tambah dengan pendidikan tinggi di Universitas saya peroleh dengan biaya orang tua. Namun, anak-anak ini memiliki kendala yang harus dipikirkan bersama, karena masalah sosial seperti ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun masyarakat pun memiliki tanggung jawab yang sama. 


Akar Grandsamble Penampil Pertama 

Sebelum konser di mulai, Rektor IKJ sempat menyampaikan beberapa kalimat mengenai peran penting sebuah institusi pendidikan tinggi yang ikut turut serta membantu pendidikan non formal seperti yang dilaksanakan Sanggar Anak Akar. Hadir pula Menteri Pendidikan, Bapak Anis Baswedan yang ikut serta mendukung Konser  Musik Untuk Pendidikan. Bapak Anis menyebutkan bahwa tak hanya Pemerintah, namun masyarakat juga harus memiliki visi sama mengenai pendidikan non formal, dan dapat dilaksanakan oleh siapapun.

Akar Grandsamble menampilkan beberapa lagu yang di arasemen langsung oleh anggota Akar Grandsamble. Tampil membawakan lagu dengan santai dan menyenangkan, namun sangat menghibur. Anak-anak pun tampil bernyanyi dan bermain berserta Akar Grandsamble. 

Setelah Akar Grandsamble, giliran Marya Genova dan Ratu Queenous menampilkan lagu sendu yang diciptakan semuanya oleh Akart Grandsamble. Lagu-lagu yang ditampilkan merupakan buah dari kegundahan akan nasib anak-anak yang ingin mengenyam pendidikan di Sanggar Anak Akar, namun sepertinya impian dan cita-cita mereka sirnah karena traktor-traktor dan tiang pancang besi itu menancapkan kepedihan mendalam. Tak hanya mengenai pendidikan, namun kritik sosial pun menwarnai beberapa lagu yang dibawakan secara mendalam oleh Marya Genova dan Ratu Queenous.


Bonita dan The Hus Band membangunkan saya dari kantuk, ketika membawakan sebuah lagu dengan suara merdu Bonita. Nah, saya suka sebuah lagu yang dinyanyikan Bonita, salah satu pengalan dari lagu itu adalah 

Dunia ini semakin gelap ...

Penuh duka nestapa

Bongkar telinga hatimu
Tuk mendengar suara-suara di sekelilingmu
Tentang hilangnya harapan ....

Dari lirik, saya temukan makna empati, simpati dan rasa berbagi terhadap orang lain di sekitar kita. Mungkin, saya memilih keluarga yang harus saya perhatikan, kemudian teman, tetangga dan orang tak dikenal sekalipun yang memiliki kekurangan, wajib hukumnya untuk kita tolong. Menolong pun sesuai dengan kemampuan dan kemauan yang dimiliki, misalnya yang saya lakukan sampai saat ini adalah berbagi melalui tulisan dan pemikiran.


Di akhir, Tony Q Rastavara dan Navicula mengoyang Taman Ismail Marzuki dengan lagu-lagu yang sangat familiar di telinga para fans fanatiknya masing-masing. Tony Q Rastavara dengan genre musik reagenya dan Navicula dengan musik poprock yang liriknya banyak mengkritisi pejabat yang senang mengelapkan uang rakyat.

Diantara waktu jeda, terdapat lelang lukisan dan hasil karya beberapa orang seperti lukisan Tony Q Rastavara, kemudian foto hasil karya kamera lubang jarum yang dipersembahkan dari Sekolah Raya dan beberapa orang lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.



Dari Lelang tersebut, terkumpul dana lahan dan bangunan sekitar 28 Juta Rupiah, dari nominal tersebut diantaranya merupakan sumbangan langsung dari Kementerian Pendidikan RI. Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berbaik hati menyumbangkan dana, tenaga dan pemikiran untuk konser kali ini. Merekalah malaikat tanpa sayap yang hadir di Dunia ini untuk membantu sesamanya.


You Might Also Like

17 Comments

  1. Kalo jadi dibongkar, trus sekolah mereka pindah pindah kemana?
    Berhenti sampai di situ aja atau dapat lokal baru di tempat lain? Ahhh bikin sedih ini :(

    BalasHapus
  2. "Merekalah malaikat tanpa sayap yang hadir di Dunia ini untuk membantu sesamanya." <---- terharu baca ini :)

    BalasHapus
  3. gak tau band2 nya.. tapi kayaknya seru ya... :)

    BalasHapus
  4. Eh bonita itu suami nya 3 gitu yaaaa ??? #dikeplak

    BalasHapus
  5. wah, konser amal ya? Keren lah acara seperti ini :) menghibur sekalian beramal.

    BalasHapus
  6. ada Tony Q Rastavara dan Navicula, pasti seru banget

    BalasHapus
  7. pasti seru nih mas acaranya :)

    BalasHapus
  8. saya juga nonton konser ini. Semoga mereka dapat lahan pengganti yang baik

    BalasHapus
  9. konsernya keren..semoga bisa dapat lokasi pengganti ya salman aamiin :(

    BalasHapus
  10. yang begini perlu terus diadakan untuk membantu mereka yang mmbutuhkan. memang bung salman ini luar biasa,

    BalasHapus
  11. Semoga acara tersebut cepat terwujud dan bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan :)

    BalasHapus
  12. ternyata mereka malaikat tanpa sayap :)

    BalasHapus
  13. "Bonita dan The Hus Band membangunkan saya dari kantuk, ... "
    ealaa... kok ngantuk??? :)

    BalasHapus
  14. Disayangkan banget kalau tempat menimba ilmu kaum marjinal dihantcurkan, kasihan. Kalau saja ada relokasi yang lebih tepat dan layak munkin jadi solusi baik :-D

    BalasHapus
  15. alhamdulillah sukses dan lumayan juga donasi yang terkumpul. trims infonya mas :)

    BalasHapus