salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
    • Home
    • About Me
    • Contact Me
    • Film
    • Travel
    • Food

    Gelaran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2025 hadir di awal tahun, tanggal 5-9 Februari di Jakarta International Convetion Center (JICC). Pada lobby hall JCC sebelum masuk ke area pameran, Tugu Jogja sengaja disuguhkan sebagai ikon Yogyakarta dan tema Inacraft tahun ini. Inacraft tahun ini memasuki perayaan ke-25 dan mengusung tema "From Smart Village to Global Market" dengan konsep “Sustainability and Collaboration”. Sejalan dengan tema tersebut, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), sebagai salah satu pelopor pembina UMKM di Indonesia pun menghadirkan UMKM binaan dan produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra (DSA).

    Tema Inacraft From Smart Village to Global Market, memberikan kesempatan produk UMKM lokal untuk memasarkannya ke pasar global, sedangkan Sustainability and Collaboration mengusung produk ramah lingkungan dan berkelanjutan, disamping itu Inacraft memberikan ruang berkolaborasi baik antar UMKM, pemerintah, swasta, perorangan dan negara lain. 

    6 UMKM binaan YDBA dan 3 Desa Sejahtera Astra menampilkan produk unik dan ramah lingkungan di hadir di Assembly Hall JCC, Senayan Jakarta No. 123 – 126 mulai Rabu, 5 Februari 2025 hingga Minggu, 9 Februari 2025.

    Produk Unggulan UMKM Astra Hadir di Inacraft 2025


    Produk ramah lingkungan dan unik dan berbagai kreasi dihasilkan oleh UMKM binaan Astra dan Desa Sejahtera Astra dipamerkan di Assembley Hall, Jakarta International Convention Center (JICC) hingga 9 Februari mendatang di pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara. 

    Nah, inilah deretan UMKM binaan YDBA dan produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra :

    UMKM Sigawawak Farm


    Aromaterapi, minyak pijat, pewangi dari bahan dasar serai dan minyak asiri dihasilkan oleh petani di Lebak, Banten. UMKM Sigawawak Farm mampu menghasilkan 40-50 kg produk untuk kebutuhan beberapa perusahaan besar di daerah Banten, sedangkan produk turunannya dilakukan kerjasama dengan pengecer parfum, tukang pijat dan ibu-ibu rumah tangga. 

    UMKM Batik Namburan


    Batik Namburan asal Yogyakarta meraih runner-up di acara UMKM Award dari Indonesian Marketing Association pada Desember 2024 lalu menjadikannya sebagai salah satu UMKM dengan produk unggulan ramah lingkungan. Proses pembuatan Batik menggunakan malam ramah lingkungan dan teknik colet untuk meminimalisir limbah. 

    UMKM KaIND 


    Dari sutra eri, katun, rami dan serat nanas diubah menjadi serat alami dengan hasil akhir menjadi produk fashion ramah lingkungan. Walaupun menggunakan serat alami, namun kualitas produk yang ditampilkan sangat menawan. Dalam pengerjaannya, UMKM KaIND melibatkan peran anak muda dalam menenun dan membatik. 

    UMKM Loka Bina Karya (LBK) Malaka


    UMKM Loka Bina Karya (LBK) Malaka memberdayakan difabel dengan menciptakan produk bernilai tambah dan kompetitif. Berfokus pada kerajinan tangan, LBK menghasilkan berbagai produk seperti tas, celengan decoupage, tas rajut, dan keset. Melalui inovasi dan keterampilan, UMKM ini membuka peluang ekonomi bagi difabel, mendorong kemandirian, serta meningkatkan daya saing produk lokal.

    UMKM Khanaya Zhafira

    UMKM Khanaya Zhafira dari Bogor memproduksi berbagai jenis tas dengan melibatkan kaum difabel dalam proses produksi, quality control, pemasaran, penjualan, dan pengantaran. Melalui pemberdayaan ini, UMKM tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tetapi juga mendukung inklusivitas dan kemandirian ekonomi bagi difabel.

    UMKM Dewoz Art


    UMKM Dewoz Art memproduksi kerajinan dari kayu jati Belanda, seperti tempat sendok, rak bumbu, meja, kursi, dan produk customized lainnya. Mengutamakan kualitas dan keberlanjutan, produk Dewoz Art ramah lingkungan serta dirancang dengan kreativitas dan keunikan.

    Sedangkan 3 produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra, adalah sebagai berikut : 

    Desa Sejahtera Astra Blitar, Kendang Djembe 


    DSA Blitar dikenal dengan produk unggulannya, seperti Kendang Djembe dari kayu mahoni serta berbagai peralatan rumah tangga dari kayu jati dan mahoni. Produk-produknya telah menembus pasar internasional, termasuk Hong Kong, China, Kanada, dan India. Selain itu, DSA Blitar memanfaatkan limbah kulit untuk diolah menjadi kendang dan produk lainnya, mendukung prinsip keberlanjutan. 

    Di China, kendang hasil produksi mereka digunakan sebagai terapi penyembuhan bagi tuna rungu dan grahita melalui terapi musik. Dengan skala produksi besar, DSA Blitar telah mengirimkan produk hingga dalam jumlah kontainer, membuktikan daya saing dan kualitasnya di pasar global.

    Desa Sejahtera Astra Jepara, Produk Ukiran 


    Desa Sejahtera Astra Jepara memberdayakan pengrajin ukir lokal dalam mengolah limbah kayu menjadi produk rumah tangga, seperti dispenser sabun, tumbler, mangkuk, serta berbagai aksesori kayu. Selain itu, mereka juga mengembangkan kerajinan kayu dan tenun Jepara bermotif Toraja. 

    Dengan melibatkan pengrajin dari lima kecamatan dan sepuluh desa di Jepara, DSA turut mengolah limbah kayu menjadi produk inovatif, termasuk korek kayu. Inisiatif ini tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pengrajin lokal melalui pemanfaatan sumber daya berkelanjutan.

    Desa Sejahtera Astra Sumedang, Batik Ecoprint dan Fashion


    DSA Sumedang memberdayakan ibu rumah tangga dalam produksi fashion, seperti set batik tulis, jaket kain perca, dan tren fashion lainnya. Mengusung konsep ramah lingkungan, produk batik ecoprint mereka menggunakan pewarna alami dari kopi. 

    Dengan dukungan 150 reseller, mayoritasnya ibu rumah tangga, DSA Sumedang berhasil memasarkan 90% produknya melalui jaringan reseller dan penjualan online. Inisiatif ini tidak hanya mendorong kemandirian ekonomi bagi para ibu rumah tangga, tetapi juga mendukung keberlanjutan melalui penggunaan bahan alami dalam industri fashion.

    Continue Reading

    Semenjak mengenal pada 2007, saat masih kuliah di Universitas Indonesia, rasanya blog telah berubah jauh. Dahulu blog bukanlah tempat mencari rezeki, namun tempat mencurahkan isi hati. Kini, blog menjadi salah satu media menumpahkan opini, cerita pribadi, pengalaman hidup, ulasan produk, dan berbagai pemikiran lainnya. Dari tulisan di blog, bisa menghasilkan pendapatan yang lumayan fantastis. Beruntung, saya dapat menggali lebih dalam mengenai inovasi profesi blogger di era social media di Menara Astra, bersama Ani Berta, Founder Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB). 

    Kilas balik, ketika saya resign dari pekerjaan pada penghujung tahun 2014. Saat itu, saya menulis di blog hanya untuk mengisi waktu di luar pekerjaan, dan kemudian awal 2015 saya memutuskan untuk terjun sebagai fulltime blogger. Lahirlah domain salmanbiroe.com sebagai nama blog yang saya pilih. Bulan depan, blog ini akan berusia 10 tahun, sebuah usia yang cukup matang untuk sebuah platform tulisan yang bisa mengulas apapun dari curhat hingga masalah teknologi dan pendidikan. Berkat ngeblog, saya bisa menghasilkan cuan dan gratis jalan-jalan keliling Indonesia dan luar negeri seperti Malaysia.

    Sebagai orang yang bertahan selama 10 tahun, kemudian banyak pertanyaan muncul di benak. Salah satunya adalah apakah profesi blogger masih relevan di era social media yang merajalela. Platform blog dianggap kalah populer dibandingkan instagram dan tiktok, atau social media yang menampilkan gambar dan video. Namun, bagaimana blogger bisa bertahan ditengah gempuran media lain? Penasaran dengan blogger masih memiliki peran penting sebagai media publikasi dan promosi serta terindex di mesin pencarian seperti google?  

    Inovasi atau Punah: Tantangan Blogger di Era Social Media


    Perkembangan teknologi dan perubahan serta inovasi membuat social media menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Apalagi konsumsi social media di Indonesia menunjukan angka luar biasa, sehingga untuk menarik perhatian mau tidak mau harus mengikuti perkembangan terkini. Kemudian, muncul berbagai pertanyaan seperti, apakah blog masih dicari sebagai sumber informasi? apakah profesi blogger masih relevan di era social media saat ini? atau apa saja yang membuat blog masih dicari saat ini? Seluruh pertanyaan dibahas secara langsung oleh Ani Berta dalam workshop Anugerah Pewarta Astra di awal tahun 2025 ini. 

    Perlu diketahui, Anugerah Pewarta Astra merupakan penghargaan bagi jurnalis dan blogger yang terus mengaungkan kepedulian Astra terhadap beberapa pilar diantaranya pendidikan, kesehatan, lingkungan dan kewirausahaan. Setiap tahunnya, penghargaan ini diberikan kepada jurnalis dan blogger dengan karya terbaiknya. 

    Teh Ani, panggilan akrab dari Ani Berta, seorang perempuan penggagas Komunitas Indonesian Social Blogpreneur dan Female Digest. Teh Ani aktif mencurahkan isi hatinya melalui blog sejak 2008, dan pada 2013 memutuskan untuk resign dari pekerjaan utama di bidang akuntansi. Dari titik balik inilah, Teh Ani memutuskan untuk menjadi seorang full time blogger. 

    Lalu, apa sajakah yang harus dimiliki sebagai seorang blogger yang relevan di berbagai perkembangan teknologi dan social media yang terus menerus diperbaharui? 


    Menurut Teh Ani, seorang blogger harus memiliki beberapa hal dan langkah yang harus dilakukan diantaranya : 

    Filosofi Blogging dan Value 

    Blogger harus pandai dalam menuliskan berbagai hal dan memahami SEO serta mempercantik tampilan blog dengan video dan infografis. Selain itu, harus memiliki kedalaman karya melalui riset matang dan perspektif mendalam, penyajian yang didukung dengan data dan fakta dari berbagai sumber dan menambahkan unsur analisis sehingga pembaca mampu memahami isu lebih baik. 

    Kendaraan Penting Dan Inovasi Seorang Blogger

    Blog dapat menjadi batu loncatan seseorang dengan membangun personal branding, portfolio, peluang kerjasama, pembelajaran dan fleksibilitas blog. 

    Sementara itu, untuk menjadi seorang blogger yang mampu bertahan dalam era sosial media, dibutuhkan konsistensi, adaptasi, inovasi, kolaborasi dan integrasi dalam berbagai media atau platform. 

    Monetisasi dan Pengembangan Karir Blogger

    Perkembangan blogger dapat dibedakan dari sebelum profesional yang fokus pada sponsor post, placement post, dan program afiliasi. Sementara setelah menjadi blogger professional, bisa mengembangan karir dengan pilot project dengan brand, institusi atau NGO, content writer dan terbuka peluang kolaborasi dengan blogger atau kreator lain. 

    Modal dan Amunisi Blogger

    Menjadi seorang blogger, dibutuhkan modal dasar diantaranya platform blog (baik gratisan ataupun domain), gadget, digital tools dan koneksi internet. 

    Disamping itu, blogger memerlukan keterampilan sebagai sebuah amunisi seperti public speaking, Self Development, Learning from failure dan harus memiliki growth mindset. 


    Dengan berbagai hal tersebut, blogger masih memiliki kapasitas dalam era social media, bahkan blog bisa mendapatkan tempat sebagai salah satu platform yang turut membangun citra positif dari brand, institusi ataupun korporasi seperti PT Astra International, Tbk. 

    Selama Google atau search engine masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam mencari berbagai informasi penting dan lengkap serta kredibel, blog akan mendapatkan tempat dan terbuka peluang yang sangat lebar dalam era social media saat ini. 

    Harapannya, blogger mampu menjadi trendsetter di kalangan anak muda, terutama generasi penerus seperti salah satu peserta workshop Anugerah Pewarta Astra yang merupakan siswi SMP, bernama Salwa. Kedepannya semoga, blogging akan kembali booming sebagai salah satu platform yang tak usang dimakan perubahan teknologi dan zaman. 


    Continue Reading

    Di penghujung akhir tahun 2024, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah mengambil langkah besar dengan memfasilitasi Industri Kecil Menengah (IKM) Manufaktur di Jawa Barat untuk masuk dalam rantai pasok industri nasional. Kolaborasi ini diwujudkan dengan mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung yang resmi dikukuhkan pada tanggal 20 Desember 2024 lalu. 

    LPB Bandung didirikan hasil kerjasama antara YDBA dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, dengan dukungan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Pendirian lembaga ini bertujuan untuk memberikan program pembinaan yang mencakup pelatihan, pendampingan, fasilitas pemasaran, dan pembiayaan IKM di bidang Manufaktur, Kerajinan dan Kuliner di Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya.

    YDBA Hadirkan Program Pembinaan dan Dukungan Industri Kecil Menengah di Bandung dan Jawa Barat

    Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung dirancang sebagai pusat pembinaan terintergrasi untuk membantu IKM memahami dan memenuhi standar kualitas dari industri besar. Yayasan Dharma Bhakti Astra meyakini bahwa keberadaa Lembaga Pengembangan Bisnis ini akan menjadi jembatan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) memenuhi standar kualitas pasar nasional hingga menjadi rantai pasok serta berperan lebih besar dalam perekonomian nasional. 

    Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan oleh PT Astra International Tbk pada 2 Mei 1980 sebagai wujud komitmen Astra dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). YDBA fokus pada pembinaan melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi di berbagai bidang, termasuk manufaktur, kerajinan, dan kuliner. Dengan filosofi "Catur Dharma Astra," YDBA bertujuan meningkatkan daya saing UMKM agar mampu berkontribusi pada perekonomian nasional dan menjadi bagian dari rantai pasok industri.


    Sejak awal 2024, sebanyak 28 IKM logam yang berada di Lingkungan Industri Kecil (LIK) UPTD Logam Jawa Barat telah mengikuti serangkaian program pembinaan, antara lain:
    • Pelatihan Mentalitas Dasar: Membentuk pola pikir kewirausahaan yang tangguh.
    • Manajemen 5R: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin sebagai penunjang produktivitas dan efisiensi manajemen.
    • Pelatihan Perhitungan Biaya dan Pengukuran: Meningkatkan efisiensi biaya produksi dan akurasi produk. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi IKM sehingga siap bersaing di pasar industri.

    Industri  Kecil Menengah Jawa Barat Menuju Rantai Pasok Nasional

    Sumber gambar : kompas.com

    Dalam peresmian LPB Bandung, YDBA dan Disperindag Jawa Barat menandatangani perjanjian kerja sama terkait pembinaan IKM di wilayah Bandung. Selain itu, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara YDBA, perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor, dan IKM binaan, yang didukung oleh PT Astra Honda Motor sebagai Agen Pemegang Merek (APM) industri otomotif roda dua di Indonesia. Sebanyak delapan IKM dipercaya untuk memasok produk mereka ke enam perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor. 

    Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo, berharap para IKM dapat memanfaatkan LPB sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi dalam menghasilkan produk sesuai dengan kualitas, biaya, dan pengiriman yang dibutuhkan oleh pelanggan mereka. 

    Kepala Disperindag Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi program MITIGASI (Kemitraan Industri Terintegrasi) dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi IKM di Bandung, khususnya yang berada di LIK UPTD Logam, sehingga dapat menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan besar. 

    Dengan adanya LPB Bandung, diharapkan sebagai pusat pembinaan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Jawa Barat. Melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi pemasaran, LPB Bandung membantu IKM memenuhi standar kualitas industri besar. 

    Dengan masuknya IKM ke rantai pasok nasional, diharapkan mereka dapat berkontribusi lebih signifikan dalam perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat posisi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

    Continue Reading
    Sumber gambar : unsplash.com

    Indonesia merupakan negara kepulauan beriklim tropis, cocok dengan tanaman pantai seperti kelapa. Selain buah kelapa, ternyata Indonesia memiliki kopra sebagai salah satu komoditas yang banyak diminati oleh negara lain. Tak dipungkiri, Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa terbesar di dunia dengan perkebunan seluas 3,3 juta hektar. Walaupun demikian, saat ini produksi kelapa Indonesia dikalahkan oleh Filipina. 

    Potensi produk kelapa di Indonesia sangat banyak, namun belum dimaksimalkan dari sisi produk olahan kelapa yang dihasilkan. Berbeda dengan Filipina yang mampu mengolah kelapa menjadi berbagai produk sehingga diminati oleh negara lain. Salah satu olahan kelapa yang paling diminati adalah kopra. 

    Kopra merupakan daging buah kelapa yang dikeringkan dan dapat dijadikan sebagai bahan pembuat minyak kelapa. Kopra memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan banyak diminati oleh negara lain sebagai bahan pembuat minyak kelapa dan produk olahan lainnya. 

    Potensi Desa Indragiri Hilir, Sebagai Penghasil Kopra 

    Sumber gambar : wikimedia

    Salah satu penghasil kopra di Indonesia adalah Provinsi Riau, terutama Kabupaten Indragiri Hilir. Dengan ibukota Tembilahan, Indragiri Hilir merupakan pusat perkebunan kelapa karena memiliki pantai dan sungai yang luas dan berbatasan dengan provinsi Kepulauan Riau. Bisa dibilang, Kabupaten ini merupakan penghasil kelapa terbesar di Indonesia dengan populasi multietnis seperti Melayu, Bugis dan Jawa. 

    Perkebunan kelapa luasnya mencapai 401.320 ha, di mana 85% dikelola masyarakat dan 15% oleh perusahaan. Terdapat 550 kelompok tani yang terlibat dalam produksi dan pengolahan kelapa. Kabupaten ini menyumbang 11% luas perkebunan kelapa nasional, dengan produksi mencapai 4,22 juta butir per hari atau sekitar 1,5 miliar butir per tahun (313.396 ton). 

    Dengan potensi tersebut, sangat terbuka untuk melakukan inovasi terhadap produk olahan kelapa seperti kopra dan produk lainnya. Selain itu, sangat terbuka kesempatan untuk memperluas potensi pasar baik dalam negeri maupun luar negeri seperti India. Selai itu, dukungan Astra pun sangat membantu pengembangan produksi kopra.

    Dukungan ASTRA Terhadap Indragiri Hilir Dan Potensi Ekspor Kopra Ke Luar Negeri

    Sumber gambar : PT Astra International Tbk dari kontan.co.id

    Pada beberapa tahun lalu, setelah produksi kopra putih dari Desa Indragiri Hilir mencapai 26 juta ton per bulan, dan penetapan sebagai Desa Sejahtera Astra. Kemudian, dilakukan kerjasama dengan Parshwanath Agri Resources dari India dengan total kontrak kerjasama sebesar 15 kontainer kopra atau sebesar 390 ton. Peluang ini tentu saja membuka peluang dari negara lain. 

    Sejak 2019, sepuluh desa di Inhil telah mengikuti program ini, yang berhasil menciptakan 50 lapangan kerja baru dan meningkatkan produksi olahan kopra. Selain itu, mampu menyerap masyarakat yang terlibat sebanyak 900 orang. Sejak pembinaan desa tersebut, pendapatan masyarakat telah meningkat 16% menjadi Rp1,4 juta per bulan dari sebelumnya Rp1,2 juta per bulan. Dengan dukungan Astra, diharapkan potensi kelapa Indragiri Hilir dapat lebih dioptimalkan, sehingga produk turunannya memiliki nilai ekonomi tinggi dan mendukung sektor lain di Inhil. 

    Desa Sejahtera Astra Indragiri Hilir pun tampil dalam CAEXPO 2024 di China, berserta Kementerian Perdagangan. Sebanyak 25 Desa Sejahtera Astra dan 5 UMKM binaan YDBA turut meramaikan di paviliun Indonesia. Acara ini tentu saja membuka peluang kerjasama antara DSA dan UMKM binaan YDBA dengan investor dari Tiongkok dan negara lain yang hadir dalam CAEXPO ini. 

    Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, menyatakan bahwa Astra berkomitmen memajukan sosial Indonesia melalui program Desa Sejahtera Astra yang mendukung pemberdayaan kewirausahaan desa. Astra berharap produk unggulan desa ini menjadi kebanggaan nasional dan berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor Indonesia kini dan di masa depan.


    Referensi : 
    -https://riau.bsip.pertanian.go.id/berita/tingkatkan-standar-mutu-kopra-inhil-bsip-riau-gelar-fgd
    -https://pressrelease.kontan.co.id/release/ekspor-perdana-produk-unggulan-desa-sejahtera-astra-indragiri-hilir-riau?page=all
    -https://mediacenter.inhilkab.go.id/berita/program-desa-sejahtera-astra-wujudkan-kesejahteraan-masyarakat
    -https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/10/08/buka-peluang-kerjasama-dengan-tiongkok-desa-sejahtera-astra-tampil-dalam-caexpo-2024


    Continue Reading
    Kemasan Produk Makanan Dari Pelepah Pinang - Sumber Gambar : tempo.co.id

    Saat memesan makanan online, sering kali mendapati kemasan dari Styrofoam. Memang sangat praktis dan sangat murah sehingga dipilih oleh penjual makanan, namun ternyata dampaknya terhadap lingkungan pun tak main-main. Selain plastik, ternyata styrofoam pun mengancam kerusakan lingkungan yang cukup masif, terbukti dengan beberapa pulau di kepulauan seribu terdampak dengan penumpukan berbagai sampah. 

    Pada tahun 2018, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melakukan penelitian di 18 kota besar di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 0,27 hingga 0,59 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya. Styrofoam menjadi salah satu jenis sampah yang paling sering ditemukan di perairan, menimbulkan ancaman besar bagi ekosistem laut. Temuan ini menyoroti tantangan besar dalam pengelolaan sampah dan pentingnya upaya untuk mengurangi polusi laut di Indonesia.

    Sampah styrofoam tidak bisa terurai dalam jangka waktu pendek, diperlukan waktu cukup lama berkisar antara ratusan hingga jutaan tahun, sehingga penumpukan akan terus terjadi jika penggunaan styrofoam tidak dikurangi atau dihentikan. Styrofoam tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, namun berbahaya bagi kesehatan. Styrofoam mengandung benzena, salah satu zat yang dihasilkan dari bahan bakar dan tidak disarankan sebagai kemasan. Selain itu, Styrofoam mengandung Stirena, sebuah zat pemicu kanker yang terdapat di kandungan material styrofoam. 

    Berawal Dari Keresahan Mengenai Styrofoam dan Plastik Bungkus Makanan

    Sumber gambar : Radio 

    Keresahan ini rupanya dirasakan oleh Rengkuh Banyu Mahandaru, banyak beredar kemasan produk makanan tidak ramah lingkungan seperti plastik dan styrofoam. Pada saat perjalanan di Jaipur, India, Rengkuh terkesima dengan penggunaan piring dan mangkuk kecil dari dedaunan tanaman endemik di daerah tersebut. Daun jati dikeringkan dan kemudian dibentuk sebagai piring dan mangkuk. 

    "Pada saat traveling, melihat langsung pada diving di laut ternyata isinya bukan ikan melainkan styrofoam box dan plastik kemasan," Ujar Rengkuh dalam wawancara dengan Radio Idola. 

    "Kebiasaan Indonesia dan India terbilang mirip tentang membuang sampah, namun di India tumpukan sampah itu organik semua, sehingga bisa dijadikan kompos. Nah, di Indonesia juga sebelumnya pun membungkus makanan dengan menggunakan daun pisang atau daun jati seperti di Semarang," Tambahnya saat mencari inspirasi di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. 

    Dengan maraknya pesanan makanan online dengan menggunakan pembungkus menggunakan plastik dan styrofoam, maka bukan tidak mungkin di Indonesia akan terjadi penumpukan sampah yang masif. Dari data SIPN, sepanjang tahun 2023 terjadi timbunan sampah di DKI Jakarta sebesar 3,14 juta ton, meningkat dari tahun 2022 sebesar 3,11 juta ton. 

    Berbagai permasalahan sampah pembungkus makanan tersebut rupanya membuat Rengkuh mengubah pola hidup untuk menjawab berbagai permasalahan. Di samping itu, rupanya di pedesaan terutama di Sumatera Selatan dan Jambi terdapat limbah pelepah pohon pinang yang belum dimanfaatkan dengan baik. 

    Sumber gambar : instagram @plepah_id

    Ternyata permasalahan sampah dari pembungkus makanan yang harus dikurangi atau digantikan (Subtitusi) dengan pembungkus ramah lingkungan. Inspirasi dari Jaipur, India, piring dan mangkuk dari daun jati kering dan permasalahan limbah pelepah pohon pinang ternyata menjadi ide brilian. 

    "Sebetulnya, di Indonesia sebelum mengenal pembungkus plastik dan styrofoam, telah membungkus makanan dengan daun pisang atau daun jati."

    Bermula dengan keresahan itulah, Rengkuh kemudian mengoptimalkan limbah pelepah pohon pinang dengan membuatnya naik level menjadi produk kemasan makanan ramah lingkungan. 

    Pemberdayaan Petani Pohon Pinang, Limbah Pelepah Jadi Kemasan Ramah Lingkungan 

    Sumber gambar : instagram @plepah_id

    Rengkuh kemudian membuat wadah bernama "Plepah", sebuah perusahaan yang mengembangkan pelepah pohon pinang yang tidak dimanfaatkan untuk kemudian diubah bentuknya menjadi kemasan ramah lingkungan pada tahun 2018. Plepah dikembangkan dibeberapa daerah yaitu Cibinong, Sumatera Selatan dan Jambi dengan memberdayakan masyarakat sekitar dengan 20 tenaga kerja yang diserap di berbagai daerah. 

    Supaya pelepah pohon pinang bisa dibentuk, diperlukan peralatan seperti mesin atau alat pengepresan. Dengan mengenalkan teknologi ini ke petani lokal di Sumatera Selatan dan Jambi, Rengkuh senang bisa meningkatkan taraf hidup petani. Sebelumnya, petani hanya memanfaatkan buah pohon pinang saja, namun kini bisa mengolah pelepah yang ternyata memiliki nilai tambah ekonomi. 

    Jika pelepah pohon pinang hanya dibandrol dengan harga 2000 per kilogram, kini dengan sistem koperasi, petani mendapatkan tambahan pendapatan dari 1,5 juta - 3 juta rupiah per bulan. Bahkan kini pengolahan pelepah pohon pinang ini telah melibat lebih dari 3.176 petani (854 KK) dengan luas area perkebunan sekitar 150.000 hektar. 

    Meskipun produksi berjalan lancar, namun Rengkuh mengaku terkendala dengan harga jual terlalu tinggi dibandingkan produk kemasan lainnya. Saat ini, Plepah mampu memproduksi antara 2.000-5.000 kemasan per minggu dengan harga jual sekitar 2.000 per buah. 

    Walaupun demikian, Plepah pun membuka pasar internasional sehingga harga produk pun bisa disesuaikan dikisaran antara 3.500 - 5.000 ke beberapa negara seperti Jepang dan Australia. Dengan terbukanya pasar internasional, maka peluang untuk melakukan ekspor dalam jumlah yang lebih besar sangat terbuka. 

    Sumber gambar : instagram @plepah_id

    Produk Plepah memiliki kualitas yang bagus yaitu anti air dan tahan dipanaskan sampai suhu 200 derajat celcius selama 4 menit dalam microwave dan 20 menit dalam oven sehingga bisa digunakan untuk makanan panas maupun berkuah. Tak hanya itu, sebelum diedarkan dipasaran, produk ini telah disteril dengan menggunakan sinar UV. 

    Dengan start-up Plepah tersebut, Rengkuh Banyu Mahandaru bersama timnya mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2023 dalam kategori kelompok. Penghargaan ini membuktikan bahwa Plepah memberikan dampak positif dalam pemberdayaan petani dan memberikan nilai tambah dari limbah pelepah pohon pinang serta mengatasi permasalahan sampah yang semakin menumpuk dari tahun ke tahun. 


    Referensi :
    -https://www.mongabay.co.id/2022/12/19/tidak-mudah-terurai-sampah-styrofoam-bisa-merusak-lingkungan/
    -https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/938-4-bahaya-penggunaan-styrofoam--yang-wajib-diketahui
    -https://www.radioidola.com/2024/rengkuh-banyu-mahandaru-sang-peduli-lingkungan-dengan-kreasi-produk-kemasan-pelepah-pinang/
    -https://www.instagram.com/plepah_id
    -https://www.jawapos.com/features/015264165/rengkuh-banyu-mahandaru-berdayakan-petani-olah-limbah-pelepah-pinang-jadi-kemasan-ramah-lingkungan-diekspor-ke-australia-jepang?page=2
    Continue Reading
    Sumber gambar : unsplash.com

    Menjelang tahun 2025, 20 tahun menuju generasi emas Indonesia dengan bonus demografi tertinggi, permasalahan gizi pun masih menjadi salah satu momok utama. Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sekitar 21,6 persen pada tahun 2022 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), meskipun terjadi penurunan dari 24,4 pada tahun sebelumnya. Stunting dimulai sejak lahir, terlihat dari 18,5% bayi lahir dengan panjang kurang dari 48 cm (SSGI 2022). Risiko stunting meningkat 1,6 kali pada usia 12-23 bulan, menunjukkan kurang optimalnya pemberian MP-ASI. 

    Selain pada usia balita, pemenuhan gizi pada anak dan remaja pun terbilang sangat penting karena pertumbuhan fisik dan otak, apalagi pada saat penyerapan pelajaran di sekolah. Peran orang tua pun sangat penting dalam pemenuhan gizi anak dan remaja. Apalagi saat ini banyak sekali beredar makanan dan minuman viral yang tidak sesuai dengan standar gizi. Bahkan, konsumsi gula di Indonesia masih sangat tinggi menempati peringkat keenam di dunia dengan 7,5 juta ton per tahun pada 2023/2024. 

    Dengan Realita gizi di Indonesia masih jauh dari kata sempurna inilah yang membuat Ayu Fauziyyah Adhimah, mendirikan Gizipedia Indonesia, sebuah platform edukasi gizi berbasis komunitas dengan melibatkan ahli gizi profesional dari berbagai kalangan di Indonesia. 

    Mendirikan Gizipedia Indonesia, Sebuah Platform Edukasi Gizi di Indonesia


    Diluncurkan pada September 2019 bersama dengan Yusrina Husnul, dan bergabungnya Salsabila Fasya di tahun 2023, Gizipedia bertujuan memberikan edukasi gizi terpercaya. Misalnya dari pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti "Apa itu diet rendah fodmap?" atau "Konsumsi Ultra-processed Food, Apa pengaruhnya buat Bumi?" yang terlontar di instagram gizipedia.id inilah, Ayu membuat masyarakat memahami betapa pentingnya memahami gizi dari sudut pandang yang tepat.

    Media sosial memainkan peran besar dalam edukasi gizi, terutama dalam mencegah stunting dan mendukung ibu hamil. Dengan jangkauan luas dan aksesibilitasnya, media sosial dapat membagikan informasi penting mengenai gizi, seperti kebutuhan nutrisi anak dan ibu hamil, dengan cara yang mudah dipahami. Edukasi ini mencakup pentingnya konsumsi protein, zat besi, dan vitamin A, yang esensial untuk mencegah stunting. 

    Selain itu, media sosial membantu mengoreksi mitos gizi, memberikan panduan pola makan seimbang, serta menyediakan tips praktis untuk pemenuhan gizi sehari-hari. Bagi ibu hamil, informasi tentang nutrisi yang tepat selama masa kehamilan membantu memastikan perkembangan janin yang optimal. Platform ini juga mendorong keterlibatan melalui diskusi dan tanya jawab, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi dalam jangka panjang.

    Konten social media Gizipedia biasanya meliputi edukasi gizi melalui infografis, tips diet seimbang, panduan pola makan sehat, serta informasi tentang nutrisi untuk berbagai kelompok usia. Gizipedia juga sering membagikan informasi terbaru terkait gizi dan kesehatan yang relevan untuk masyarakat luas, serta kolaborasi dengan ahli gizi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan bergizi.

    Selain memberikan edukasi melalui social media, Gizipedia Indonesia pun melakukan seminar edukasi dengan topik-topik menarik seperti diabetes, kesehatan ibu hamil, balita dan lain-lainnya. 

    Aplikasi Gizipedia Indonesia Untuk Membantu Tenaga Kesehatan dan Masyarakat Tentang Gizi

    Sumber gambar : cantika

    Gizipedia Indonesia adalah platform yang berfokus pada edukasi gizi dan kesehatan, didukung oleh ahli gizi profesional, termasuk dietisien dan nutrisionis yang terdaftar dan menjadi anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). 

    Dengan gizipedia ini, Ayu Fauziyyah Adhimah dari Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil meraih apresiasi SATU Indonesia Award 2024 di bidang kesehatan, beberapa hari lalu di Menara ASTRA. Ke depannya, Gizipedia berkomitmen untuk memperluas dampak positifnya melalui kerja sama lintas sektor demi meningkatkan status gizi masyarakat. Selain itu, platform ini mendukung para ahli gizi dengan menyediakan akses pada informasi dan rumus perhitungan gizi. Dengan langkah ini, Gizipedia berharap dapat memperkuat layanan gizi di Indonesia dan menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi gizi yang terpercaya.

    Continue Reading
    Sumber gambar : detik.com

    Menikmati kopi di kala pagi, membuat diri lebih semangat. Kopi dipercaya sebagai salah satu mood booster dikala mata menahan kantuk dan dibutuhkan pemikiran ekstra. Sebagai salah satu penikmat kopi, tentu saja sangat senang menikmati kopi apalagi berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Kopi Indonesia sudah menjadi komoditas sejak dahulu kala karena memiliki citarasa yang unik. Karena keunikan inilah, kopi Indonesia dilirik oleh penikmat kopi di berbagai belahan bumi lain. 

    Salah satu daerah penghasil kopi tersebut adalah desa Cikoneng, Bogor, Jawa Barat. Sebetulnya masyarakat mengenal Ciwidey, Putang dan Pengalengan sebagai daerah penghasil kopi, namun petani kopi banyak berasal dari daerah Cikoneng. Kegiatan setiap pagi pun diwarnai dengan menjemur kopi hasil panen dari kebun disekitar wilayah tersebut. 

    Lahan perkebunan kopi umumnya terletak diantara ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut sehingga memberikan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup. Topografi seperti ini sangat cocok untuk varietas kopi arabika dengan rasa yang lebih kompleks dan aroma yang sangat harum.

    Dengan kondisi tanah yang cocok dengan tanaman kopi, para petani pun menanam komoditas tersebut dengan teknik turun-temurun dari beberapa genarasi sebelumnya sehingga hasil kopi pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun diberkahi dengan kondisi tanah yang cocok, namun dengan teknik penanaman dan pemupukan yang kurang tepat, para petani pun tidak mendapatkan hasil terbaik. Kondisi ini menimbulkan kualitas kopi dan harga jual yang sangat rendah. 

    Salah satu tantangan dari penanaman kopi adalah produktivitas tanah yang sangat kurang memadai dan kurangnya edukasi tentang teknik pertanian yang efektif. Seperti melakukan pemupukan yang kurang efektif dan menggunakan pestisida sebagai pelengkap, namun justru tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga merusak ekosistem dan membuat kualitas kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. 

    Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya edukasi tentang pemupukan dan cara menanam kopi yang benar. Karena harga kopi sangat rendah dan kurangnya edukasi tersebut, petani kopi akhirnya beralih ke komoditas lain yang lebih menguntungkan. 

    Menikmati kopi di kala pagi, membuat diri lebih semangat. Kopi dipercaya sebagai salah satu mood booster dikala mata menahan kantuk dan dibutuhkan pemikiran ekstra. Sebagai salah satu penikmat kopi, tentu saja sangat senang menikmati kopi apalagi berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Kopi Indonesia sudah menjadi komoditas sejak dahulu kala karena memiliki citarasa yang unik. Karena keunikan inilah, kopi Indonesia dilirik oleh penikmat kopi di berbagai belahan bumi lain. 

    Salah satu daerah penghasil kopi tersebut adalah desa Cikoneng, Bandung, Jawa Barat. Sebetulnya masyarakat mengenal Ciwidey, Putang dan Pengalengan sebagai daerah penghasil kopi, namun petani kopi banyak berasal dari daerah Cikoneng. Kegiatan setiap pagi pun diwarnai dengan menjemur kopi hasil panen dari kebun disekitar wilaya tersebut. 

    Dokumentasi : salmanbirioe.com

    Lahan perkebunan kopi umumnya terletak diantara ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut sehingga memberikan cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup. Topografi seperti ini sangat cocok untuk varietas kopi arabika dengan rasa yang lebih kompleks dan aroma yang sangat harum.

    Dengan kondisi tanah yang cocok dengan tanaman kopi, para petani pun menanam komoditas tersebut dengan teknik turun-temurun dari beberapa genarasi sebelumnya sehingga hasil kopi pun tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun diberkahi dengan kondisi tanah yang cocok, namun dengan teknik penanaman dan pemupukan yang kurang tepat, para petani pun tidak mendapatkan hasil terbaik. Kondisi ini menimbulkan kualitas kopi dan harga jual yang sangat rendah. 

    Salah satu tantangan dari penanaman kopi adalah produktivitas tanah yang sangat kurang memadai dan kurangnya edukasi tentang teknik pertanian yang efektif. Seperti melakukan pemupukan yang kurang efektif dan menggunakan pestisida sebagai pelengkap, namun justru tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga merusak ekosistem dan membuat kualitas kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. 

    Atam Gutama, Wakil Ketua Badan Pengurus Daerah AEKI DKI Jakarta dan Ketua Yayasan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Java Robusta Kopi Bogor, menjelaskan bahwa sebelumnya petani hanya mengandalkan pengetahuan seadanya dalam mengelola lahan pertanian dan kini telah mengalami banyak perubahan berkat berbagai inovasi yang telah dilakukan. 

    Inovasi Pertanian Organik Untuk Masa Depan Petani

    Dokumentasi : salmanbiroe.com

    Dengan kondisi tanah yang kurang subur dan menggunakan banyak pestisida, Petani mengeluh dengan harga jual yang kurang baik. Hal yang dilakukan untuk memulihkan kondisi tanah tersebut adalah dengan mengurangi pestisida dan beralih ke pupuk organik. 

    Mulanya dilakukan penelitian dan perbaikan unsur hara tanah dengan menggantikan pupuk pestisida dengan pupuk organik sehingga kualitas tanah pun berangsur-angsur membaik. 

    Pendekatan di Desa Cikoneng mencakup penggunaan pupuk organik dan metode untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air, yang membantu ketahanan terhadap perubahan iklim. Seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor menjelaskan bahwa tanah yang sehat adalah kunci produktivitas. Dan, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah agar dapat menyediakan nutrisi yang cukup bagi tanaman kopi. Transformasi ini bertujuan meningkatkan hasil dan kualitas kopi yang dihasilkan oleh para petani di desa tersebut.

    Sukses Melalui Kolaborasi: Petani Desa Cikoneng Bertransformasi

    Dokumentasi : salmanbirioe.com

    Dengan penelitian dan penerapan metode yang tepat dari mulai penggantian pupuk dari pestisida ke pupuk organik serta metode penanaman yang tepat, membuat petani di Cikoneng pun kini merasakan manfaatnya. Hal ini tidak terlepas dari kolaborasi yang dilakukan antara AEKI, peneliti dan Astra yang bekerjasama dalam penelitian tersebut. 

    Transformasi pertanian di Desa Cikoneng telah membawa perubahan signifikan dalam produktivitas kopi. Sebelumnya, petani hanya dapat menghasilkan 2-3 kilogram kopi per pohon setiap tahun. Namun, dengan penerapan metode pertanian baru, produktivitas meningkat menjadi 5-8 kilogram, dan ada harapan untuk mencapai 20 kilogram per pohon di masa depan. Biaya produksi juga berkurang dari 30 ribu rupiah menjadi 12.500 rupiah per pohon per tahun, memungkinkan petani meraih keuntungan yang lebih besar. 

    Atam menyatakan bahwa peningkatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menurunkan biaya, yang berdampak positif pada kesejahteraan mereka. Pendapatan kelompok tani di desa ini melonjak dari Rp 32 juta tahun lalu menjadi Rp 312 juta tahun ini, menunjukkan dampak nyata dari program pertanian yang baru ini.

    Continue Reading
    Gunung-Muria-Kudus
    Sumber gambar : https://commons.wikimedia.org/

    Dahulu, Gunung Muria terpisah dengan daratan pulau Jawa, dan dilewati oleh kapal-kapal besar yang ingin bersandar di Kudus dan daerah sekitar. Selain itu, Legenda Ratu Kalinyamat sebagai penguasa armada laut di pesisir pantai utara, biasanya mengintai pasukan lawan dari sekitar Gunung Muria. Pasukannya pun terkenal sampai ke Selat Malaka, bahkan pernah berjaya dengan pertempuran melawan Portugis. Dan berjalannya waktu, terjadilah proses pendangkalan yang menyebabkan Gunung Muria dan daratan menyatu akibat dari sedimentasi secara alami, akibat sungai besar di antara gunung dan daratan tersebut. 

    Sedimentasi ratusan bahkan ribuan tahun silam ini membentuk kota-kota pesisir pantai utara seperti Kudus, Pati, Jepara dan sekitarnya. Hamparan lereng gunung Muria ini pun membentuk ekosistem baru sehingga memperkaya ragam hayati dan fauna. Jika sebelumnya merupakan sungai, kemudian berubah menjadi tanah sedimentasi tentu saja merubah dinamika iklim dan dinamika laut. 

    Perubahan tersebut tentu saja membuat perubahan signifikan bagi warga masyarakat, terutama mata pencaharian. Jika sebelumnya mengandalkan laut sebagai mata pencaharian utama, kini beralih mengelola lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Pertanian dengan komoditas padi, Perkebunan dengan kopi dan nanas sebagai komoditas, dan peternakan dengan hewan ternak seperti ayam, domba, kambing dan sapi. 

    Kopi merupakan komoditas yang cukup populer di Kudus. Dengan topografi yang sangat cocok dengan pengembangan tanaman kopi membuat Kudus sebagai salah satu penghasil kopi di Jawa Tengah. Sedangkan nanas, Kudus memiliki desa wisata yaitu Desa Pedawang, Kecamatan Bae.  

    Komoditas Kopi dan Nanas, Unggulan DSA Pattimura, Lereng Gunung Muria, Kudus

    Sumber gambar : instagram @dsa_pattimurakudus

    Dengan topografi gunung, lereng, bukit dan dataran rendah, Kudus memiliki suhu udara yang cocok bagi budidaya kopi, sebagai salah satu komoditas unggulan. Di sekitar gunung Muria, terdapat perbukitan seperti seperti Puncak Saptorenggo, Puncak Rahtawu, dan Puncak Argojembangan. Rata-rata tinggi perbukitan tersebut sekitar 1400-1600 diatas permukaan laut. Suhu di kawasan gunung Muria pun berkisar antara 18,3 -29,6 derajat celsius (BMKG, 2023). 

    Kopi Muria, namanya ternyata telah tersohor dari zaman kolonial Belanda. Beberapa daerah di Kudus yang merupakan penghasil kopi terbaik adalah Colo, Lau dan Japan, Kecamatan Dawe. Dahulu, pada masa tanam paksa, wilayah tersebut ditanami kopi jenis robusta dan arabica. Kebijakan tersebut membuahkan hasil karena Kopi Muria merupakan salah satu kopi sudah dipasarkan sampai ke mancanegara. 

    Warisan dan tradisi mengolah kopi pun turun temurun dengan menggunakan peralatan tradisional. Proses pengeringan masih mengandalkan sinar matahari, sedangkan proses lain pun dilakukan dengan peralatan tradisional. Tantangan tersebut membuat Pattimura pun mengembangkan teknologi pengolahan kopi yang lebih maju.

    Pattimura kemudian menjadi Desa Sejahtera Astra pada bulan November 2023. Meskipun tergolong masih baru, namun DSA Pattimura pun telah menunjukan perkembangan cukup pesat dengan meriah Kampung Berseri Astra - Desa Sejahtera Astra Innovation Award tahun 2024. Tentu saja produk Kopi Muria ini membidik pasar dunia, karena sejatinya dari zaman dulu pun kopi ini telah tersohor di mancanegara. Untuk mengembalikan kejayaan masa lampau, dilakukan berbagai inovasi dalam pengolahan berbagai produk kopi dengan menggunakan teknologi terkini. 

    Sumber gambar : jurnalpantura.id

    Selain itu, Desa Sejahtera Astra Pattimura juga berkesempatan untuk mengikuti beberapa pameran di luar negeri, seperti di Malaysia. DSA Pattimura menjadi bagian dari Pameran Pertanian 100 Tahun Maha Malaysia yang diselenggarakan 11-21 September 2024 lalu. Tak hanya itu, beberapa kerjasama dan pameran pun dilakukan untuk pengembangan baik komoditas kopi dan nanas. 

    Kesejahteraan Berkelanjutan Melalui Kopi dan Nanas yang Mendunia

    komoditas-nana-dsa-pattimura-kudus

    Melalui pengembangan teknologi pengolahan baik kopi maupun nanas, membuat kesejahteraan masyarakat pun ikut terdorong. Bahkan, dengan adanya pengembangan tersebut ikut menyerap banyak tenaga kerja lokal yang bekerja di bidang perkebunan dan sektor lainnya. Menurut penelitian Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus (2024), kontribusi ini sangat strategis karena lapangan kerja yang diciptakan oleh subsektor perkebunan berlokasi di pedesaan, yang dapat membantu mengurangi aliran urbanisasi. Di dalam subsektor perkebunan, terdapat sebuah komoditas unggulan yang disebut kopi.

    Penyerapan tenaga kerja dalam bidang perkebunan membuat peran Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus sangat strategis dan dapat menjadi salah satu wadah. Baik sebagai penyerapan tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan serta inovasi sehingga produk kopi dan nanas yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk lokal maupun internasional.

    Produk Unggulan Dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus

    Dengan potensi komoditas seperti kopi dan nanas, produk-produk yang dihasilkan dari berbagai inovasi yang dikembangkan sehingga produk memiliki keunikan sehingga pasar pun tertarik dengan produk tersebut. 

    Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus memiliki berbagai produk unggulan dari olahan kopi dan nanas, bahkan bahan baku yang kurang bermanfaat seperti kulit nanas pun bisa menjadi salah satu produk unggulan tersebut. 

    Berikut ini produk unggulan dari Desa Sejahtera Astra Pattimura, Kudus. 

    Anarkopi Coffee

    Anarkopi Coffee menggunakan kopi petik merah kemudian diproses dengan cara diroasting setelah itu dijadikan bubuk. Produk ini memiliki dua varian yaitu dark roast dan medium to dark roast yang memiliki jenis gramasi yang berbeda mulai dari 100 gram, 150 gram dan 200 gram. 

    Kopi Muria Zayna

    Kopi Muria robusta Zayna memiliki beberapa jenis kopi yaitu natural, honey, full wash, wine dan lanang. 

    Kopi Tjolo

    Produk kopi Tjolo ini dapat dinikmati dengan harga cukup terjangkau karena dikemas dengan berbagai ukuran seperti 100 gram, 150 gram, hingga 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram. Untuk menikmati kopi ala kafe, kopi Tjolo juga memproduksi kopi Tripper, yaitu kopi yang diseduh tanpa ampas. 

    Kopi Alpukat Tjolo

    Sama seperti kopi Tjolo, produk ini mencampurkan kopi dengan alpukat. Alpukat dilakukan proses fishdry untuk mengeringkan alpukat, kemudian alpukat dijadikan serbuk dan bisa dicampur dengan kopi. Perpaduan kopi dan alpukat ini sangat istimewa sehingga rasanya sangat khas. 

    Pineapple Syrup

    Sirup kulit nanas terbuat dari limbah kulit nanas yang tidak berharga, kemudian diproses menjadi sirup dan bisa dikonsumsi menjadi minuman segar. Olahan sirup kulit nanas dibuat bahan-bahan pilihan yang dicampur bahan lain seperti gula, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan air.

    Teh Celup Kulit Nanas

    Teh celup kulit nanas terbuat dari kulit nanas yang diproses dan dikemas dengan menarik, menjadi sebuah produk unik dan memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Aroma khas dari buah nanas akan tercium saat menuangkan air kedalam cangkir dengan tek celup di dalamnya. 

    Teh Parijotho

    Teh Parijotho terdiri dari Teh Tubruk dan Teh Celup dan Parijotho. Buah Parijotho merupakan buah khas dari lereng Gunung Muria dengan berbagai khasiat yang dimilliki seperti meningkatkan kesuburan, antioksidan, anti inflamsi dan menjaga tekanan darah. Biasa Parijotho diminum pada saat program kehamilan karena membantu meningkatkan kesuburan.    

    Kombucha Kopi Muria

    Kombucha Kopi Muria terbuat dari limbah kulit kopi. Jika kulit kopi biasanya hanya dibuang sebagai limbah, Desa Pattimura menghasilkan minuman Kombucha. Minuman ini memiliki khasiat sebagai probiotik, antioksidan, detoksifikasi, kesehatan jantung dan sumber energi. 

    Keripik Pisang Sarjana

    Keripik pisang kremes menyajikan kombinasi tekstur renyah dari lapisan krim dan kelembutan dari pisang serta memberikan pengalaman berbeda saat memakannya. Rasanya manis dan gurih tentu saja sangat cocok sebagai cemilan atau teman nonton yang menyenangkan.


    Referensi : 
    - Pamflet Desa Sejahtera Astra Pattimura Makmur Sejahtera
    - Instagram @dsa_pattimurakudus
    - Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus, Penelitian dari Heny Alpandari, Tangguh Prakoso , Winda Widyastuti, Shodiq Eko Ariyanto 
    - https://jurnalpantura.id/kopi-muria-antarkan-dsa-pattimura-kudus-juara-1-di-kba-dsa-innovation-award-2024/
    - https://www.detik.com/jateng/kuliner/d-7086615/kopi-muria-warisan-zaman-kolonial-di-kudus-yang-mendunia
    - https://isknews.com/koperasi-muria-raya-sejahtera-dsa-kudus-ikuti-pameran-pertanian-100-tahun-maha-malaysia/

    Continue Reading
    Theresia-Dwiaudina-Bidan-Indonesia-Timur
    Dokumentasi : radioidola.com

    Theresia Dwiaudina, seorang lulusan kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Surabaya ini tidak membayangkan menjadi seorang tenaga medis di sebuah desa di timur Indonesia. Awalnya Theresia melamar sebagai tenaga honorer di kampung halamannya, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Perjuangan menjadi seorang bidan pun bukan tanpa pengorbanan, sebelumnya ia harus menjadi tenaga pemeriksa kesehatan ibu hamil dan keliling ke seluruh desa Uzuzozo, sebuah desa yang terletak sangat jauh dari kota Ende. Untuk menuju ke desa Uzuzozo, ia harus menempuh perjalanan sekitar 1-2 jam dengan jalan tanah berbukit dan melewati sungai dengan motor kesayangannya. Kadang Dini harus rela berjalan kaki jika melewati sungai yang tidak bisa diakses oleh motor. 

    Demi mengabdi di kampung halaman, Dinny - sapaan akrab dari Theresia Dwiaudina Sari Putri pun mengemban tugas yang tak sedikit. Mulai dari kesehatan ibu dan anak, remaja hingga orang tua, semuanya ditangani tanpa mengharapkan imbalan lebih. Akhirnya, kepala desa Uzuzozo meminang Dinny, dengan gaji yang dibayarkan dari anggaran desa pada tahun 2017. 

    "Awalnya saya dipinang dengan bayaran anjing," Ujar Dini, saat diwawancarai oleh Radio Idola. 

    Di kawasan Nusa Tenggara Timur, jasa atau produk bisa saja ditukar dengan barang lain yang sama berharganya. Anjing merupakan hewan peliharaan yang membantu mengamankan rumah serta hewan ternak seperti sapi. 

    Dengan gaji tersebut, Dini akhirnya mengabdi sebagai bidan pertama di daerah tersebut dengan panggilan hati. 

    Panggilan Hati Dini Sebagai Bidan Di Uzuzozo, Ende

    Theresia-Dwiaudina-Bidan-Desa-Uzuzozo
    Sumber gambar : radioidola.com

    Salah satu motivasi Dini menjadi tenaga kesehatan di kampung halamannya adalah akses terhadap fasilitas kesehatan di daerah Uzuzozo dan sekitarnya masih sangat minim. Akses ke puskesmas terdekat pun sangat jauh. 

    "Fasilitas kesehatan disini belum ada dan akses sulit ke faskes," Ujar Dini saat menjadi bidan di daerah tersebut. 

    Sehari-hari, Dini menggunakan motor kesayangannya berkunjung ke beberapa kampung. Kebetulan Dini tinggal di desa tak jauh dari Uzuzozo, namun walaupun begitu akses jalannya pun masih tanah dan kerikil. Terbayang begitu hujan turun, Dini pun terpaksa harus berjalan karena jalan pun sangat licin dan tak mudah dilalui oleh kendaraan bermotor. Untuk mencapai tempat tertentu, kadang aksesnya pun terhalang oleh lintasan sungai, mau tidak mau motornya pun diparkirkan dan Dini kemudian berjalan kaki menempuh berkilo meter ke tempat yang dituju. 

    "Kalau di daerah sini, jalan kaki berkilo-kilo sudah menjadi kebiasaan, seperti ke kebun." Dini menceritakan keadaan daerahnya dalam youtube Mosato Doc, program Orang Kita. 

    Manja. Satu kata yang keluar dari mulut orang Uzuzozo, jika tidak terbiasa jalan kaki berkilometer seperti yang warga lakukan. 

    Menjadi satu-satunya tenaga kesehatan membuat Dini melakukan segala hal. Mulai dari penyuluh kesehatan, pendataan ibu hamil dan anak usia balita, pola asuh, jambanisasi dan beragam hal yang dilakukan terkait dengan kelangsungan kesehatan di daerah tersebut. 

    "Karena saya menjadi satu-satunya tenaga kesehatan, saya melakukan semuanya dari kesehatan ibu dan anak, remaja, reproduksi sampai lansia. "

    Dini mengungkapkan dengan background sebagai D3 Kebidanan, membuat tugas tersebut memberikan banyak tantangan dan pembelajaran yang jauh lebih luas dengan pendekatan personal. Seperti persalinan yang dilakukan dirumah dibantu dukun beranak, ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, Anak-anak tidak mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan posyandu, remaja tidak mendapatkan tablet tambah darah dan lansia, dengan permasalahan ini ditangani oleh seorang Theresia Dwiaudina Sari Putri. 

    Berjalannya waktu, Dini melakukan pendekatan secara personal mulai dari pendataan ibu hamil dan anak, memeriksa ibu hamil secara intensif, memberikan edukasi kehamilan, edukasi imunisasi bagi balita dan pola asuh. Masyarakat pun semakin mengenal dan merasakan manfaat dari kehadiran Dini sebagai Bidan. 

    Sebelum Dini datang, kebiasaan masyarakat yang tradisional dan menganut pola kesehatan yang ada sejak dulu, dan akhirnya pun pola pikir pun berubah dengan program-program yang dikenalkan ke masyarakat. 

    Menjadi Bidan Ibu dan Anak Serta Pencegahan Stunting di Uzuzozo, Indonesia Timur

    Sumber gambar : Kompas.id

    Nusa Tenggara Timur, menjadi provinsi kedua tertinggi permasalahan Stunting di Indonesia. Pada tahun 2023, prevalensi stunting pada balita di NTT mencapai 37,9 persen, artinya dari 100 balita maka 37-38 balita mencapai stunting. 

    Dini pun melakukan beberapa hal terkait dengan stunting. Secara sumber daya, NTT memiliki ragam pangan, namun justru mengalami permasalahan stunting. Setelah dilihat dari pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak di daerah Uzuzozo, orang tua hanya memberikan makanan namun tidak secara langsung berinisiatif memberikan langsung, hanya menyediakan saja di meja makan. Orang tua cenderung pasif tanpa melakukan dorongan sehingga anak pun bersedia menyantap makanan tersebut. 

    Ternyata hal ini berhubungan dengan kebiasaan orang Timur, terutama NTT yang tidak menyuruh secara langsung kepada anak, karena dirasa sudah disajikan makanan tersebut, sehingga anak dituntut untuk melakukan inisiatif sendiri. Akhirnya, Dini pun memberikan pengertian bahwa anak pun membutuhkan dorongan mulai dari interaksi dalam keluarga soal makanan. 

    Pada tahun 2019, Desa Uzuzozo mencatat ada 15 anak mengalami stunting, menurut Kepala Desa Iwan Ray. Namun, jumlah tersebut berhasil menurun berkat upaya Dini yang aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola asuh dan pentingnya gizi bagi anak. Dini secara konsisten menyampaikan informasi terkait cara merawat anak yang baik, sehingga masyarakat lebih sadar akan kesehatan dan perkembangan anak. Selain itu, berdasarkan data dari Desa Uzuzozo, sejak Dini mulai bekerja di desa tersebut, tidak ada lagi kasus kematian ibu melahirkan, yang menunjukkan dampak positif dari edukasi yang diberikan terhadap kesehatan ibu dan anak.

    Walaupun harus door to door, Dini melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh tanggung jawab, tanpa pamrih meski harus menerima gaji tidak dalam 1-2 bulan, harus menunggu sekitar 6 bulan kemudian barulah dana tersebut diterima. Hal tersebut tidak menyurutkan langkah Dini untuk mengabdi sebagai bidan di Uzuzozo. 

    Walaupun dulunya dukun beranak memiliki peran dalam persalinan, kini Dini dan dukun beranak pun bekerja sama, Dini membantu persalinan sedangkan dukun beranak pun membantu mengurus anak yang dilahirkan sehingga semuanya terbantu.

    Saat ini, angka stunting pun menurun, dibarengi dengan kualitas hidup dan pola asuh yang baik. Sementara itu, walaupun akses dan fasilitas kesehatan belum terpenuhi, namun semangat Dini untuk terus membantu warga mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Award tahun 2023 dari Astra. 

    Dengan apresiasi tersebut, Dini mendapatkan dana untuk mendukung program serta membeli peralatan kesehatan dan sarana prasarana kesehatan sehingga menunjang Dini dalam menjalankan tugasnya sebagai bidan di Uzuzozo. 

    Referensi : 

    -https://www.radioidola.com/2023/theresia-dwiaudina-sari-putri-pejuang-kesehatan-dari-ntt-peraih-satu-indonesia-awards-2023/

    -https://www.cantika.com/read/1852639/theresia-dwiaudina-sari-putri-bidan-desa-yang-merangkul-dukun-bayi-dan-mengedukasi-ibu-hamil

    -https://www.youtube.com/watch?v=QxeaW0O-tl8 

    -https://news.detik.com/kolom/d-7439610/mengatasi-darurat-stunting-di-ntt                           


    Continue Reading
    Older
    Stories
    Logo Komunitas BRT Network
    Seedbacklink
    Intellifluence Herd Worth Value: $165

    Search

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • youtube
    • instagram

    New Post

    Postingan Populer

    • Glow & Grow : Cantik Tanpa Merusak Lingkungan
    • Rekomendasi Game Online Edukatif Seru: Dari Teka-teki hingga Arcade
    • Kuasai Soft Skill, Wujudkan Mimpi: Kunci Sukses Gen Z di Masa Depan
    • SukiKimi, Restoran Jepang Termurah di Sekitar Jakarta
    • Berbagi Kerennya Nggak Obat : Kolaborasi Dompet Dhuafa dan Dul Jaelani Muliakan Anak Yatim Di Bulan Ramadan
    • Yuk Ikutan Donate for Comments
    • Mudahnya Membuka Tabungan Online
    • 7 Ojek Online di Jakarta (Jabodetabek)
    • IslamiCruise : Pelayaran Halal Pertama di Dunia, Tawarkan Rute Malaysia - Jeddah
    • Nescafe Dolce Gusto Piccolo : 'Create Your Own Taste'

    Blog Archive

    • ▼  2025 (14)
      • ▼  April (2)
        • Glow & Grow : Cantik Tanpa Merusak Lingkungan
        • Rekomendasi Game Online Edukatif Seru: Dari Teka-t...
      • ►  Maret (4)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2024 (52)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (7)
      • ►  Oktober (8)
      • ►  September (4)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2023 (68)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (8)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (8)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (7)
      • ►  Maret (8)
      • ►  Februari (6)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2022 (75)
      • ►  Desember (14)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (12)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (4)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (12)
      • ►  Maret (6)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2021 (38)
      • ►  Desember (4)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (4)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (7)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2020 (25)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (2)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (53)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (4)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (7)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (8)
    • ►  2018 (83)
      • ►  Desember (9)
      • ►  November (8)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (8)
      • ►  Agustus (13)
      • ►  Juli (6)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (8)
      • ►  April (9)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2017 (36)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2016 (41)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (4)
      • ►  September (3)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (7)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2015 (63)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (11)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (6)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2014 (11)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2013 (5)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
    • ►  2010 (1)
      • ►  Desember (1)

    Blogger Friend

    • fitrian.net
      Lari Saja Nggak Cukup: Kenapa Strength Training Penting?
      15 jam yang lalu
    • Langkah Baruku
      Celebrating Dad’s Hobbies: Personalized Gifts Tailored to His Interests
      1 hari yang lalu
    • pemainkata | sekadar bilik kecil pecinta kata
      25 Kata Bijak Cinta & Keluarga yang Menyentuh Hati
      1 hari yang lalu
    • HM Zwan
      Ingin Memulai Bisnis Minuman di Rumah?Berikut 5 Peralatan dari Idealife yang Wajib Kamu Punya
      2 hari yang lalu
    • Blognya bisot
      Bye Jerawat! Tips Simpel dan Ampuh untuk Mengatasi Jerawat
      2 hari yang lalu
    • BLOGFAM – When Sharing Meets Caring
      Bye Jerawat! Tips Simpel dan Ampuh untuk Mengatasi Jerawat
      2 hari yang lalu
    • - Connect and Share Blogging Tips in Two Languages
      Texas’ New City – A SpaceX Frontier in Boca Chica
      3 hari yang lalu
    • Mampir yuk, kerumahku
      Ini Dia, Seafood Enak Murah di Menganti Gresik Yang Wajib Dicoba
      6 hari yang lalu
    • The TraveLearn
      Inspirasi Outfit Traveling: Tampil Stylish dan Nyaman di Setiap Destinasi
      1 minggu yang lalu
    • YOGA AS YOGGAAS
      Ruang Kosong Berjudul: Merindukanmu
      1 minggu yang lalu
    • Pipit Widya
      Mudik Nostalgia
      1 minggu yang lalu
    • ..:: ntan™ | bunga dengan nama terbuka
      Saat Musik Menyentuh Hati – Sebuah Resonansi Emosi Lewat Solo Project Member BTS 💜
      1 minggu yang lalu
    • Menuliskan Sebelum Terlupakan
      Panduan Lengkap Memilih VPS Murah dengan Kualitas Terbaik
      1 minggu yang lalu
    • Small Things, Kecil Tapi Penting :)
      Mencontoh Pola Hidup Sehat dari Mamaku
      1 minggu yang lalu
    • My Life My Style
      Mengulas Rasa Hingga ke Jiwa
      1 minggu yang lalu
    • tindak tanduk arsitek
      kartini menulis
      2 minggu yang lalu
    • Melfeyadin
      7 Aktivitas Outdoor Seru di Shanghai yang Tak Boleh Dilewatkan
      3 minggu yang lalu
    • Akhmad Muhaimin Azzet | mari bersama menggapai ridha-Nya
      Lima Pilar Utama
      3 minggu yang lalu
    • Motherhood
      Jalan Terjal Mendirikan Lembaga Pendidikan
      4 minggu yang lalu
    • Macangadungan
      Microsoft is bringing cloud gaming to Xbox consoles later this year
      4 minggu yang lalu
    • ge[n][d]ud BlogPacker
      Menelusuri Restoran dengan Menu Daerah Asli
      5 minggu yang lalu
    • Berbagi Cerita
      Rekomendasi 5 Wahana Seru Dufan yang Perlu Dikunjungi saat Liburan
      1 bulan yang lalu
    • desperate housewife
      Dear, Papa
      1 bulan yang lalu
    • My Purple World
      Marhaban ya Ramadhan 1447H
      2 bulan yang lalu
    • udafanz[dot]com
      Strategi SEO untuk Meningkatkan Prospek Bisnis Anda
      2 bulan yang lalu
    • Lucia Priandarini
      Benteng Terakhir
      3 bulan yang lalu
    • WHEN IT'S ONLY JG & AST
      2024
      3 bulan yang lalu
    • Shintaries
      Ibuk-ibuk Basketan
      4 bulan yang lalu
    • Blog Bukunya Kimi | Banyak-banyaklah Membaca. Biar Pintar.
      #158 – Pasta Kacang Merah
      4 bulan yang lalu
    • The Shymphony Of EKA
      Serunya Outbond Pengalengan
      4 bulan yang lalu
    • Linda Leenk - Little Part of My Life
      2024 Fellowship Journey
      4 bulan yang lalu
    • my story
      Mau Travelling ke Banyuwangi? Beli tiket Transportasi Via BRImo Saja, Sudah Gampang Ada Cashback-nya!
      4 bulan yang lalu
    • Life begins at 30...
      Liburan di Tokyo
      5 bulan yang lalu
    • Dunia Kecil Indi
      Surat untuk Mika di Surga (Hari AIDS Sedunia)
      5 bulan yang lalu
    • Gembul Kecil Penuh Debu
      Mangut Iwak Wader ❤
      6 bulan yang lalu
    • Indah Julianti
      Web Canvas Rally Jogjakarta 2024
      6 bulan yang lalu
    • Wira Nurmansyah
      Discovering Macao: A Unique Fusion of East and West
      6 bulan yang lalu
    • Sisi Hidupku
      Apa Kabar Senin Pagi
      7 bulan yang lalu
    • Lianny Hendrawati
      Resep Mini Banana Choco Cake Tanpa Mixer
      7 bulan yang lalu
    • punyapista
      Perubahan Arti dari Bobot Sebuah Nilai
      9 bulan yang lalu
    • Kimi's Cool Blog
      Apa yang Orang Tua Ajarkan Kepada Anaknya?
      9 bulan yang lalu
    • a Dreamer - Travelographer - Food Adventurer - Travel Blogger
      Mau Liburan ke Vietnam? Catat 5 Tips Berikut!
      9 bulan yang lalu
    • Una Vida Escrita de la Una
      Bye Bye My Friend
      10 bulan yang lalu
    • every mom has a story
      Sastra masuk sekolah, mana buku sastra yang layak dibaca pelajar SMA, mana yang tidak?
      11 bulan yang lalu
    • Mira Sahid
      Hati Seperti Kertas
      11 bulan yang lalu
    • Cokelat Gosong
      Jangan Biarkan Usia Membatasimu, Stay #AgelessLimitless with ERHA ULTIMATE
      1 tahun yang lalu
    • DISGiOVERY
      Keindahan Pantai Pasir Kencana Pekalongan yang Memukau
      1 tahun yang lalu
    • Catatan Perjalananku
      Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
      1 tahun yang lalu
    • Redcarra
      PLTS: Membangun Masa Depan Bersih dan Berkelanjutan
      1 tahun yang lalu
    • Cerita EKA
      Kali Biru, Papua: Mencoret Bucket List yang Tertunda Tiga Tahun Lamanya
      1 tahun yang lalu
    • Ratu de Blog
      Rekomendasi Olahraga Untuk Menurunkan Berat Badan
      1 tahun yang lalu
    • Jurnal Evi Indrawanto
      Pengaruh Budaya Dalam Memaknai Produk
      1 tahun yang lalu
    • Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik » Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik
      Over 50 Dating – Finding a Good Online Dating Site for You
      2 tahun yang lalu
    • suarane.org
      Kere-Aktif
      2 tahun yang lalu
    • SimBale - Download Software Gratis
      AVG Anti-Virus 22.8.7500
      2 tahun yang lalu
    • backpackstory
      Puncak 29 Rahtawu Gunung Muria: Kisah Pendakian Penuh Petilasan
      2 tahun yang lalu
    • Cinta Teknologi
      Router Static Berbasis CLI di Cisco Packet Tracer - Cinta Teknologi
      2 tahun yang lalu
    • Sometimes you have to go a little crazy to stay a little sane
      Top 10 Satisfactory Depended On Loose Bitcoin Cloud Mining Websites Without Investment Of 2021 – The Bharat Specific News
      3 tahun yang lalu
    • Dunia Senja
      Catatan Hati Penghujung Tahun 2021
      3 tahun yang lalu
    • Blog - Lucedale.
      Dearest: New Post
      3 tahun yang lalu
    • #FDCG
      bye 🌻
      3 tahun yang lalu
    • jinjinger
      Kompleks
      3 tahun yang lalu
    • Write Your Diary
      Icip-Icip Kuliner Juwara dari Medan dan Lampung
      3 tahun yang lalu
    • Jefferson's Stage.
      The Diplovemat
      4 tahun yang lalu
    • Ika Koentjoro
      德克萨斯精英赛首轮未完 刘钰T31阎菁T58林希妤T80
      4 tahun yang lalu
    • Nova Wijaya
      Sebelum Mulai Investasi Online, Yuk Pahami 5 Cara Aman Berinvestasi Berikut Ini
      4 tahun yang lalu
    • Resep Kuliner Indonesia dan Dunia
      Karedok Leunca
      4 tahun yang lalu
    • Dian Kelana
      Lindungi Keluarga Kita dengan Antiseptik.
      4 tahun yang lalu
    • SALAMINZAGHI
      Camping di Pantai Ngetun Gunung Kidul Yogyakarta
      5 tahun yang lalu
    • Garis Horizon
      Apakah benar semua akan baik-baik saja?
      5 tahun yang lalu
    • The Dusty Sneakers
      Ingatan-Ingatan Aoetearoa
      5 tahun yang lalu
    • .: adie DOES :.
      Sendirian di Uchisar Castle
      5 tahun yang lalu
    • Kehidupan Di Jepang
      Main Snowboard
      5 tahun yang lalu
    • Herdis Suryatna | Pengalaman adalah guru yang terbaik
      Ribuan Alumni SMAN 1 Kawali Ciamis Sukses Gelar Reunian
      5 tahun yang lalu
    • Kaleng Harapan » Kamera Lubang Jarum
      3 Fakta dibalik Promo 12.12
      5 tahun yang lalu
    • Stay Hungry. Stay Foolish
      Rindu Budaya Ilmu
      5 tahun yang lalu
    • Dunia Iwok
      [Family Vacation] Menikmati Petik Apel di Kota Batu Malang - Part 4
      5 tahun yang lalu
    • Pemimpi Hujan
      Nyobain 6 Menu Terbaru Horison Ultima Ratu
      5 tahun yang lalu
    • Dija Princess
      Jelajah Desa Galengdowo
      5 tahun yang lalu
    • Fardelyn Hacky
      Setop Stigma Orang dengan Gangguan Jiwa
      5 tahun yang lalu
    • Taqorrub.com
      new chair
      5 tahun yang lalu
    • Tukang Ngukur Jalan
      Menulis Cerita Desa
      5 tahun yang lalu
    • BlogCamp
      Menunggu Keputusan MK
      5 tahun yang lalu
    • Bangsari
      Nahdliyyin Yang Bersujud Di Hadapan Yesus
      5 tahun yang lalu
    • Donna Imelda
      Bebas Komedo dan Bekas Jerawat dengan Sabun Herbal Banana Peel Carbon
      5 tahun yang lalu
    • Keluarga Haripahargio
      REPLACED
      5 tahun yang lalu
    • Blog Adi Nugraha
      Wisata Alam yang Menakjubkan di Sulawesi Utara
      5 tahun yang lalu
    • All of Putri (¬.¬)ƪ_(˘⌣˘'!)
      I wanna asking...
      5 tahun yang lalu
    • A HOUSEWIFE'S DAY OUT
      Vincent van Gogh, just my simple thought.
      6 tahun yang lalu
    • Natureve Shop
      Istri Marah Karena Terlalu Cepat Ejakulasi? Pake Ini Biar Gagah
      6 tahun yang lalu
    • BETOIJO
      GOD'S MIRACLE: I GOT A NEW JOB!
      6 tahun yang lalu
    • Ninik Setyarini
      [Bukan Sinopsis] Bohemian Rhapsody
      6 tahun yang lalu
    • TGIF! Magazine
      Kereta Hantu Pagi Hari
      6 tahun yang lalu
    • fanabis
      Craftsman Style Kitchen Faucet
      6 tahun yang lalu
    • lalank pattrya dan hal random lainnya.
      Ngatain Mereka Disini
      6 tahun yang lalu
    • Galaksi Pungky
      Review: Sakura Collagen Cream Anti Age's, Siap Menua dengan Kulit Bahagia!
      6 tahun yang lalu
    • Aksaraku
      Rasakan Indahnya Malam Pertama di Bali Itu Mudah dan Murah, Begini Caranya
      6 tahun yang lalu
    • Aulia Fasya
      Masa Lalu dan Jejak Digital
      6 tahun yang lalu
    • Anisa AE
      Penyebab Ibu Kandung Aniaya Bayi Calista
      7 tahun yang lalu
    • Narzis Blog
      Ayo Move On!
      7 tahun yang lalu
    • Beby's Diary
      Ayang-Ayangan di Depan Umum
      7 tahun yang lalu
    • sketsa hati
      Visit Zugspitze from Munich by Train
      7 tahun yang lalu
    • Ca Ya
      Yang Tidak Biasa dari Nikahan Incess Ca Ya
      7 tahun yang lalu
    • A Border that Breaks
      Janus dalam Mozaik-Mozaik Kecil
      7 tahun yang lalu
    • irhapunya
      #PontianakTrip : Menjelajah Rasa dengan Kuliner Pontianak
      7 tahun yang lalu
    • Tulisanku
      Begini Cara Memindahkan Data dari Blogdetik ke WordPress
      7 tahun yang lalu
    • Bibi Titi Teliti
      Menyongsong Masa Depan Digital bersama CBN
      7 tahun yang lalu
    • Rumah Mayaku
      Pelatihan Menulis di School of Universe
      7 tahun yang lalu
    • HELLO!
      9 Teknik Dasar Yang Harus di Kuasai Dalam Permainan Tenis Meja
      7 tahun yang lalu
    • Catatan Anazkia
      Gerbong Wanita, Tak Semenyeramkan yang Dikira
      7 tahun yang lalu
    • My Daily Notes
      Berbagi Inspirasi
      7 tahun yang lalu
    • Ruang Emak
      SO GOOD Ayam Potong Kuah Cabe Hijau, Sajian Spesial Di Hari Lebaran
      7 tahun yang lalu
    • eithea
      Life is living in Moments
      7 tahun yang lalu
    • Rianda Prayoga Blog
      Ngabisin Uang THR, Kenapa Gak?
      7 tahun yang lalu
    • Blog Anak Nelayan
      Blog Gak Pernah Update
      7 tahun yang lalu
    • Jalan Pendaki
      Annapurna Basecamp Series: Drama Pertama Menuju Tanah Dewa-Dewa Himalaya
      7 tahun yang lalu
    • Netnesia
      Telkom Buka Pemblokiran Netflix
      8 tahun yang lalu
    • Widaku.com
      Temukan Sunscreen Yang Baik Untuk Wajah Disini
      8 tahun yang lalu
    • Perjalanan Tak Berujung
      Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
      8 tahun yang lalu
    • Gulanya Gulali
      Ingin Menghemat Pengeluaran? Gunakan Jasa Catering Aja!
      8 tahun yang lalu
    • Travel Diary
      Si Yaki dan Tarsius Bitung yang menggemaskan
      8 tahun yang lalu
    • Jendela Keluarga
      Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Sosial
      8 tahun yang lalu
    • Ayu Saritem Blog
      Cara Membuka Aura Kecantikan Bagi Wanita Hamil
      8 tahun yang lalu
    • mata buku indri
      Review: Trilogi Insiden
      8 tahun yang lalu
    • Arsitektur Dunia | Gallery Arsitektur Dunia
      Lorem ipsum dolor sit amet
      9 tahun yang lalu
    • when journalist becomes backpacker
      THE FACE OF TERRACOTTA, CHINA
      9 tahun yang lalu
    • Jurnal Mira Sahid | Emak Blogger
      That Moment!
      9 tahun yang lalu
    • Jejak BOcahiLANG
      Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
      9 tahun yang lalu
    • aksara senandika | Sedikit noktah kehidupan
      Aku Sedang Malas
      9 tahun yang lalu
    • Petrus Andre Blog
      10 Hal yang Harus Dilakukan agar Blog Kamu Lebih Menghasilkan
      9 tahun yang lalu
    • Nicegreen
      Allah Menegurku Dengan Syaraf Kejepit
      9 tahun yang lalu
    • Wuri Nugraeni | Reporter, Menulis, dan Wisata
      Pindah Rumah ke wurinugraeni.com
      9 tahun yang lalu
    • AGIASAZIYA
      PAKSAISME
      9 tahun yang lalu
    • Controversy
      Less is More dalam Kumpulan Cerita
      9 tahun yang lalu
    • SECAWANKOPISENJA
      [Flash Fiction] PURA-PURA PULANG
      9 tahun yang lalu
    • Febry Hadinata WordPress
      Jogja x Dieng x Solo Part 1
      9 tahun yang lalu
    • Saoscabe.com | Website Humor Indonesia
      Fakta Kota Tembung
      9 tahun yang lalu
    • Albarnation
      Mau Kredit Motor ? Di Cermati.com Aja
      9 tahun yang lalu
    • Makhluk Kecil
      Pindah
      9 tahun yang lalu
    • Ahmad Rafiq Chaniago
      Pameran Seni Rupa Lima Jari
      10 tahun yang lalu
    • Melihat Dunia
      Before I Die I Want...
      10 tahun yang lalu
    • Catatan Ruslan
      Satu Jam Menyusuri Sungai Kahayan
      10 tahun yang lalu
    • .:: Nhie ::. | Just another WordPress.com weblog
      Noda Makanan di Pakaian
      10 tahun yang lalu
    • Beautify Me
      Etude House Etoinette Princess Pouch
      12 tahun yang lalu
    • yosbeda
    • Chronosphere
    • hidayah-art.blogspot.co
    • zubaid.ID
    • Tukangecuprus
    • Arian's Blog
    • Benablog - Cerita Si Benakribo
    • Jogja Ready
    • Angga Ong
    • Putrinyanormal
    • yandi punya cerita
    • Jejaring Miss Fenny
    • pegipegi.com: Pesan Hotel & Tiket Pesawat Termurah Online
    • BlogS of Hariyanto
    • Catatan Kartina
    Perlihatkan 5 Perlihatkan Semua

    Labels

    Asuransi Backpacker Bank Budaya Fashion Film Movie Review Wisata otomotif
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top