sumber video : https://www.youtube.com/user/theindonesiatravel
Video pembuka dari Wonderfull Indonesia ini mengantarkan saya untuk menceritakan sebuah perjalanan yang ingin saya laksanakan dalam waktu yang tak berapa lama, namun entah kapan kesempatan ini dapat terlaksana, semoga keajaiban dapat terjadi. Video tersebut mengisahkan sebuah tempat "surga" yang menarik untuk dikunjungi oleh para "surfer" dari berbagai macam negara di belahan Bumi ini.
Salah satu dari tiga tempat tersebut cukup menarik untuk saya ceritakan dan paparkan segala yang berhubungan dengan daerah tersebut. Tempat itu bernama "Nias". Sebuah pulau yang indah, dan termasuk dalam provinsi Sumatera Utara.
Untuk menjangkau Nias, perjalanan yang harus ditempuh cukup lumayan, namun semejak ada pesawat dengan rute penerbangan langsung ke Pinangsori, kemudian dari Pinangsori terdapat rute langsung ke Pulau Nias. Untuk memesan tiket pesawat tersebut, dibutuhkan sebuah kejelian, karena harus memperhatikan rute yang ada, dan jadwal penerbangan.
Selain masalah transportasi, jangan khawatir dengan masalah penginapan. Hotel di pulau Nias sangat variatif, sehingga wisatawan lokal maupun mancanegara dapat memilih variasi harga Hotel dari kelas bawah sampai kelas atas.
Surfing
Surga Peselancar , sumber gambar : http://www.menshealth.co.id/kesehatan/antar.kita/indonesia.surga.surfing/004/004/107 |
Mampirlah ke Pulau Nias untuk sekedar menghirup uadara kebebasan. Mampirlah ke Pulau Nias untuk lepas dari rutinitas yang ada. Dan mampirlah ke Pulau Nias untuk berselancar atau surfing.
Luas wilayah Nias sendiri hampir serupa dengan Pulau Dewata atau Bali. Sama dengan Bali yang memiliki spot bagus untuk berselancar, Pulau Nias juga memiliki banyak spot untuk berselancar. Pulau Nias merupakan titik persinggahan menuju beberapa pulau di dekatnya seperti Mentawai dan lainnya.
Keunikan yang dimiliki Nias adalah struktur kawasan yang kasar sehingga banyak wisatawan asing jauh-jauh datang kemari untuk sekedar berselancar. Selain itu, tempat yang terisolasi juga menambah sebuah keunikan yang tak dimiliki oleh daerah lain seperti Bali, karena di Nias kita akan mendapatkan alam yang masih bersih dan terawat serta belum terlalu banyak terjamah tangan-tangan manusia.
Lompat Batu
Sumber gambar : http://indonesia.travel/id/destination/730/pulau-nias/article/137/tradisi-lompat-batu-di-pulau-nias |
Seorang laki-laki itu menatap batu setinggi kurang lebih 2 meter. Ditatapnya lekat. Debar jantung yang tadinya berirama mengikuti ritme kehidupan, dalam beberapa menit berubah tak beraturan. Raut wajahnya nampak mencuatkan ketegangan yang mulai membesar.
Diayuhkan langkah kakinya mengikuti kayuhan dan detak jantung yang terpacu. Matanya menatap lekat batu itu. Ia menambah kecepatan larinya, dan kemudian ia meloncat. Kemudian tanganya yang kuat menopang badannya yang kokok. Dalam beberapa detik, laki-laki itu mendapat tepukan dari penonton yang menyaksikan aksinya dalam melompati batu.
Tradisi lompat batu sepertinya sudah mendarah daging dibenak pemuda Pulau Nias. Dahulu, tradisi ini bermula dari peperangan antar suku-suku di Pulau Nias. Kemudian, dibangunlah beberapa benteng diantara desa untuk menahan lajunya pasukan dari suku-suku tersebut. Untuk meyeleksi pasukan sebelum berperang, pasukan wajib mengikuti lompat batu tersebut sebagai persayaratan sebagai pasukan. Setelah peperangan usai, tradisi unik tersebut masih dipertahankan sampai sekarang.
Tsunami
Saya teringat bencana Tsunami yang melanda Aceh dan sebagian besar wilayah Sumatera termasuk Pulau Nias beberapa tahun silam. Berita gempa dan resiko Tsunami kerap kali melanda Pulau Nias. Entah apa yang menyebabkan saya membahas topik Tsunami dan Wisata, namun saya berpikiran bahwa Wisatawan manapun akan memperhitungkan keselamatan atau resiko bencana alam jika hendak berwisata sekali pun.
Jadi 10 tahun lalu bencana Tsunami menerjang Pulau ini? Saya masih penasaran. Masih ada bekas atau wilayah yang masih belum pulih? Lagi-lagi saya bertanya. Lalu apa tindakan untuk mengurangi dampak bencana misalnya?
Berwisata dengan aman akan nyaman. Setidaknya demikian yang saya inginkan. Kemudian ada rasa tangung jawab penuh pada wilayah yang saya kunjungi, sehingga apabila ada obyek wisata yang bagus, misalnya yang ada di pulau Nias yaitu pedesaan dengan peninggalan artefak kuno yang bagus, saya harus ikut memilikinya, sehingga peninggalan kuno tersebut dapat dinikmati anak cucu kita nantinya.
Dan, untuk Pulau Nias sendiri, selain tangung jawab moral mengenai tempat wisata, maka terpikir oleh saya apabila kita juga harus mengupayakan keamanan dengan mengetahui kondisi alam yang rawan bencana, sehingga selain diri kita selamat, kita juga harus ikut mensosialiasi terhadap masyarakat yang belum mengetahui rawan bencana tersebut.
Tanggung jawab kita tidak hanya berwisata, dan kemudian pulang kembali ketempat asal. Namun, banyak tanggung jawab moral seperti mensosialisasiakan tanggap bencana alam, melestarikan alam, dan ikut menambah value added dari masyarakat lokal mengenai skill komunikasi dan manajemen yang kerap kali menjadi masalah di daerah wisata di Indonesia.
Tanggung jawab kita tidak hanya berwisata, dan kemudian pulang kembali ketempat asal. Namun, banyak tanggung jawab moral seperti mensosialisasiakan tanggap bencana alam, melestarikan alam, dan ikut menambah value added dari masyarakat lokal mengenai skill komunikasi dan manajemen yang kerap kali menjadi masalah di daerah wisata di Indonesia.
Referensi :
http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/04/04/88261/28_april_garuda_terbangi_pinangsori_jakarta/#.VN-fZSyK7Dc
http://analisadaily.com/kota/news/2015-sriwijaya-air-tambah-11-pesawat-boeing-737-800/89555/2014/12/12
http://johanifauzi.info/kepulauan-nias-sumatera-utara/
http://indonesia.travel/id/destination/730/pulau-nias/article/137/tradisi-lompat-batu-di-pulau-nias
http://niasonline.net/2014/04/20/gempa-55-sr-guncang-nias-selatan/
http://www.menshealth.co.id/kesehatan/antar.kita/indonesia.surga.surfing/004/004/107
http://niasonline.net/2014/04/20/gempa-55-sr-guncang-nias-selatan/
http://www.menshealth.co.id/kesehatan/antar.kita/indonesia.surga.surfing/004/004/107