Mengenal Lebih Dalam UKM "Digital" Masa Kini

4/23/2016 10:01:00 PM


Siang itu, ketika mendung mengelayuti langit di daerah karet kuningan, saya berharap agar langit tak meneteskan satu air pun hingga akhirnya kaki ini bisa menapak di lantai  Galeri Indonsia Wow di kompleks gedung SMESCO Indonesia. Tuhan masih baik, hujan rintik-rintik hanya membasahi helm saya, baju dan celana ini masih kering pada saat di tengah perjalanan. Setelah membayar ongkos ojek online, ternyata hujan makin deras. Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menghadiri acara "SMESCO Digipreneur Day". Saya bergegas menuju lantai 2 Galeri Indonesia Wow. Beruntung, acara tersebut belum dimulai, kemudian saya berkeliling melihat berbagai produk lokal.

Galeri Indonesia Wow memanjakan mata saya hampir diseluruh sudut display yang tersusun mirip dengan tempat belanja atau lebih keren disebut mall. Produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dari Aceh sampai Papua semuanya ditampilkan dalam satu gedung, betapa beruntung saya bisa berkunjung untuk beberapa kali. 

Ibarat dalam sebuah jamuan makan, Galeri Indonesia Wow ini bisa disebut sebagai periuk atau wadah dari semua UMKM atau UKM di seluruh Indonesia. Namun, tidak hanya sebagai tempat menampilkan produk, Galeri Indonesia Wow juga menghubungkan antara UMKM dengan desaigner, memberikan informasi dan workshop dan sebagai ruang kolaborasi yang tak terbatas. Produk yang telah di "display" di Galeri ini biasanya harus lolos tahap kurasi terlebih dahulu.

Konvensional Versus Digital 


Saat melihat beberapa produk yang ditampilkan, pikiran saya kembali ke beberapa puluh tahun lalu. Produk UKM ditampilkan di toko dan kemudian di pasarkan melalui mulut ke mulut, selebaran iklan di pusat-pusat perbelanjaan dan bahkan ditawarkan dari pintu ke pintu oleh sebagain pelaku usaha. Untuk memuat sebuah iklan di surat kabar atau majalah, dibutuhkan dana yang lumayan sehingga kadang hanya sesekali saja muncul dalam surat kabar atau majalah. Betapa tersiksaknya pelaku usaha pada saat masih mengunakan pemasaran konvensional tersebut. 

Zaman berubah ketika era milenium dimulai. Era ini dikenal pada saat Internet mulai dikenal di Indonesia. Sekitar tahun 2000-an, Internet tiba-tiba menjadi sebuah dunia baru bagi sebagian masyarakat. Email, Friendster, Chatting, Blog dan Online mendadak menjadi sebuah percakapan yang tidak asing pada saat itu. Bahkan pada saat kenalan dengan seseorang bukan nomor handphone atau alamat yang ditanyakan lagi namun ID Chat dan Email.


Bagi UKM, era inilah yang membuka kesempatan untuk dikenal tidak saja di daerahnya melainkan dapat dikenal di seluruh Indonesia bahkan bisa go internasiona. UKM mulai membuat email, friendster dan membuat blog yang digunakan sebagai bagian pemasaran yang lebih hemat dibandingkan beriklan di surat kabar atau majalah.

Kini, ketika Social Media menjadi tren dan bagian dari gaya hidup, UKM sangatlah dimudahkan dan dapat memperluas pangsa pasar sampai ke pelosok Indonesia bahkan bisa menjangkau pasar ASEAN dan Dunia.

UKM "Digital" Masa Kini 


Talkshow di buka dengan Andi Silalahi, seorang Digital Practicioner yang mengugah peserta untuk berkumpul di lantai 2 Galeri Indonesia Wow. Bang Andi sangat yakin, bahwa UMKM atau UKM sudah saatnya memilih jalan yang benar dengan memasarkan produk melalui social media dan website professional. 

Apakah website itu mahal? Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat suatu website yang bagus? Begitulah kira-kira beberapa pertanyaan yang ada dibenak saya dan beberapa teman lain.Bang Andi kemudian menujukan sebuah angka pada slide presentasinya. Pada slide tertera angka yang lumayan besar bagi saya, sekitar Rp 10 Juta harga sebuah website yang menunjang website atau marketplace yang bagus. Namun, Bang Andi menyakinkan bahwa untuk menjangkau pasar Indonesia dan Mancanegara, penampilan website atau marketplace menjadi suatu hal yang sangat penting. Tidak menjadi suatu biaya yang besar apabila omset yang didapat dari jangkuan website tersebut menjadi berkali-kali lipat.

Jose Santos, Co-Founder bDigital.id sangat mendukung UKM "Digital" dengan memberikan workshop dan Talkshow rutin secara gratis sehingga membantu UKM yang ingin mengenal atau mendalami dunia Digital khususnya pembuatan website atau marketplace.


Sedangkan Andi Wiryawan, pemiliki caristyle.co.id dan pelaku UKM sangat opitimis dengan perkembangan UKM beberapa tahun belakangan ini. Social Media dan website adalah dua dari beberapa hal terpenting yang harus UKM miliki dan kembangkan. Caristyle.co.id bisa disebut sebagai pionir dalam usaha fashion dengan unlimited size and color dan menghubungkan antara penjahit, desainer dan customer dalam satu wadah.

Kemudian turut hadir, perwakilan dari Galeri Indonesia Wow yang bernada sama bahkan sangat mendukung usaha UKM menuju UKM "Digital" yang menjangkau pasar Indonesia dan Dunia.


Selain Talkshow, Instagram Photo Contest dan Twitter Competition juga menyemarakan acara "SMESCO Digipreneur Day". Acara ini sangat menarik dan menambah semangat UMKM atau UKM dan calon-calon pengusaha UKM untuk memanfaatkan Social Media dan website. Menuju UKM "Digital" masa kini.

Untuk informasi mengenai acara lain di Galeri Indonesia Wow bisa dilihat langsung di website resmi SMESCO Indonesia.

You Might Also Like

4 Comments

  1. Ya sudah saatnya UKM Indonesia masuk ke pemasaran digital. Dengan begitu cakupan wilayah jangkauannya semakin luas. Produk akan lebih menyebar. Sayang produk-produk cantik seperti yang ada di Galeri wow Indonesia ini hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu

    BalasHapus
  2. Keren sekali.. saya pun yakin, kalau UKM saat ini bisa berkembang pesat dengan adanya internet.

    BalasHapus
  3. wow banget yah, sekarang sudah masanya UMKM bergabung dengan era digital

    BalasHapus
  4. produk-produk lokal perlu di-marketing-kan dengan cara digital...saatnya ciri khas Indonesia menyeruak dengan perantara teknologi digital

    BalasHapus