Drama Musikal Khatulistiwa : "Semua Orang Bisa Menjadi Pahlawan"

10/11/2016 06:23:00 PM


Setiap orang memiliki pahlawannya masing-masing dalam hidup ini. Ketika sekolah, pahlawan terdekat kita adalah guru. Ketika masih anak-anak, pahlawan kita tak jauh-jauh dari Ayah atau Ibu kita. Beranjak dewasa, pahlawan kita berubah menjadi sesorang yang menuntun kita berpikiran lebih maju dan mengubah pandangan hidup, bisa saja penyanyi, super hero, atau pendiri bangsa yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Definisi pahlawan pun sangat beragam, namun memiliki satu kesimpulan yang sama, pahlawan adalah seorang yang rela berkorban untuk orang lain. 

Bulan Oktober bisa disebut sebagai bulan Pahlawan karena bertepatan dengan momen Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober dan Hari Pahlawan 10 November mendatang. Lalu siapa saja sih yang tepat di sebut sebagai pahlawan dan apa sih definisi pahlawan menurut saya? 

Siapa Dan Definisi Pahlawan?  


Bagi saya, definisi pahlawan adalah selalu memberikan yang terbaik bagi orang disekitar dan tanpa mengharap timbal balik. Pahlawan tak akan menganggap dirinya sebagai seorang berjasa, seperti para pendiri bangsa sebut saja Soekarno, Muhammad Hatta, HOS Tjokroaminoto, Sultan Hasanudin, Kartini dan lain-lain. Jasanya yang tak bisa disebut satu per satu membuat mereka layak mendapatkan sebutan Pahlawan Nasional. 

Mungkin setiap orang memiliki definisi dan maknanya masing-masing dan tidak mustahil salah satu dari pembaca saya pun mendapatkan gelar pahlawan dari masyarakat karena jasanya bagi masyarakat sekitar. Setelah era kemerdekaan, makna pahlawan sedikit bergeser menjadi seseorang yang berjasa tanpa harus mengangkat senjata. 

"Setiap individu dapat menjadi pahlawan bagi orang terdekat, teman dan ruang sosial - terlepas ruang dan waktu. Karakter hebat yang telah dilakukan oleh para pahlawan bangsa sebagai pendahulu."

Quote diatas saya kutip dari Drama Musikal Khatulistiwa. Quote ini mengingatkan saya akan acara Kick Andy Heroes, sebuah award bagi pahlawan-pahlawan baru yang sangat menginspirasi generasi muda. Dynand Fariz, pengagas Jember Fashion Carnival adalah salah satu contoh inspirasi. Dynand berhasil membuktikan bahwa fashion Indonesia khususnya Jember tidak kalah dengan negara luar dan tekadnya menjadikan Jember sebagai salah satu pusat fashion Dunia perlahan akan terwujud. Andi Rabiah, Suster apung dari Pangkep, Sulawesi Selatan pun memberikan inspirasi luar biasa. Ditengah keterbatasan, Suster Apung justru membantu warga disekitar yang sangat jauh dari akses puskesmas. 

Lalu siapakah pahlawan saya? Kedua orang tua masih menjadi pahlawan yang tak tergantikan sampai kapan pun. Bagi saya, Ayah dan Mamahlah yang membuat saya seperti sekarang. Meskipun belum menjadi seorang yang pantas disebut pahlawan, tapi saya bangga jika menyebut orang tua saya sebagai pahlawan. 

Siapakah Pahlawan Kamu? 



Ketika Sejarah Dibungkus Dalam Drama Musikal 


Jangan melupakan sejarah, Bapak pendiri Bangsa, Soekarno telah menyatakan ini puluhan tahun silam. Namun teknologi rupanya telah menengelamkan sejarah itu sendiri, sejarah hanya menjadi mata pelajar membosankan dan hanya dipelajari oleh sebagian kecil masyarakat. Saya dulu tidak terlalu suka dengan sejarah, apalagi kalau gurunya membosankan, bisa dibayangkan pelajaran tersebut hanya berlalu begitu saja. Khatulistiwa, sebuah Drama Musikal yang digagas oleh Tiara Josodirdjo, mematahkan anggapan tersebut.

Melalui Khatulistiwa, sejarah Indonesia dikemas secara bagus dan menarik. Minggu lalu, saya menyaksikan penggalan kisah Drama Musikal ini. Hasilnya, saya terpana. Bukan sekedar pementasan sederhana melainkan sebuah pagelaran luar biasa. Sebut saja Rio Dewanto, Kelly Tandiono, Sita Nursita, Tika Bravani, Ade Firman Hakim, Apy Kusnandar, Gabriel Harianto, Haikal Baron dan sejumlah pemain pendukung lain. Kebayang kan betapa keren cast yang ditampilkan ini. 

Adegan Sultan Hasanudin dipilih untuk ditampilkan. Kita tahu bahwa Sulawesi atau Celebes merupakan tanah subur dengan tanaman rempah yang kaya. Spanyol dan Portugal pun berbondong-bondong mendatangi Celebes untuk mengambil kekayaan yang ada. Namun, masyarakat Celebes rupanya tak tinggal diam, mereka berjuang untuk lepas dari belenggu penjajah. Begitulah cuplikan adegan yang ditampilkan dalam press conference minggu lalu.

Blogger-Blogger Kece 
Rio Dewanto Ambil Bagian Dalam Khatulistiwa 


Rio Dewanto, salah satu aktor ternama Indonesia, ikut terlibat dalam Drama Musikal Khatulistiwa. Kita mengenal Rio sebagai salah satu aktor dalam film Filosofi Kopi yang sukses ditahun lalu. Rio akan memerakan salah satu Pahlawan Nasional dengan misi melalui drama musikal, generasi muda dapat belajar lebih jauh tentang sejarah dan kepahlawan. Bukan hanya mengenal tokoh-tokoh superhero fiksi saja melainkan the real heroes negeri sendiri yang memiliki perjuangan tanpa batas.

Video Competition Aksi Dari Hati 


Sebelumnya saya pernah menyebut Andi Rabiah, Suster Apung yang sangat berjasa bagi masyarakat sekitar Sulawesi Selatan. Kali ini Bank CIMB Niaga dan Sunlife Financial mengelar sebuah Video Competition bertajuk "Aksi Dari Hati". Sebuah kompetisi mengali makna terdalam dari penghargaan buat orang-orang yang pantas disebut sebagai pahlawan. Mungkin saja, pahlawan yang dimaksud telah kita temukan dan layak mendapatkan sorotan agar menginspirasi generasi muda.

Sebaik-baiknya contoh adalah sebuah perbuatan yang nyata bukan hanya ucapan belaka. Sudah saanya kita semua membuat video dan mendiskripsikan  perjuangan yang telah dilakukan untuk kemajuan bangsa. Bukankah pahlawan pun melakukan hal kecil terlebih dahulu sebelum melakukan perbuatan besar dan dikenal masyarakat.

Ambil kameramu dan rekamlah dalam durasi sekitar 1 menit dan belum pernah dipublikasikan. Format video diusahakan dalam bentuk mp4 dengan kualitas baik. Periode kompetisi dari 4 Oktober sampai dengan 8 November 2016. Hadiahnya? Akan diambil 3 pemenang dengan hadiah action cam dan tiket Musikal Khatulistiwa dan hadiah jutaan rupiah. So, ikutan kan?

Untuk informasi lengkap silahkan akses website http://www.musikalkhatulistiwa.com/aksidarihati . Jangan sampai ketinggalan untuk ikut lombanya ya. 

Catat Tanggal Main Khatulistiwa 


Drama Musikal Khatulistiwa akan berlangsung selama 2 hari dari tanggal 19 - 20 November 2016. Venue Khatulistiwa kali ini mengambil tempat di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. So, tunggu apalagi, silahkan beli tiket dan tontonlah drama musikal istimewa bertajuk Khatulistiwa. 

Harga tiket yang bisa saya informasikan adalah untuk kelas platinum (Rp 875.000), gold (Rp 650.000), silver (Rp 375.000) dan Bronze (Rp 100.000). Untuk pengguna kartu kredit Bank CIMB Niaga terdapat potongan dari 5% - 20% dengan syarat dan ketentuan berlaku. 

Mari rayakan kebanggan terhadap para pahlawan dengan menonton Drama Musikal Khatulistiwa ini. 


You Might Also Like

10 Comments

  1. Sukaaa artikelnya, Salman emang ciamik..setuju, orang tua kita adalah pahlawan..semoga bisa boyong bocah2 ni nonton Khatulistiwa November aamiin

    BalasHapus
  2. Drama musikalnya bagus banget...
    Jadi bisa sambil mengenang jasa para pahlawan...

    BalasHapus
  3. Yang kaya gini harus sering-sering diadakan nih

    BalasHapus
  4. Nice sharing, kaaakak.
    Makasih yaaa

    BalasHapus
  5. Boleh nih, sy termasuk pecinta drama musikal, top deh

    BalasHapus
  6. wah bagus nih...
    semoga aja sering sering di adain acara kaya gni nih...

    BalasHapus
  7. boleh jug nih,....

    keren nih min... aku suka :D

    BalasHapus
  8. acara-acarayg seperti ini harus sering untuk diselenggarakan, banyak manfaatnya.. mantap

    BalasHapus
  9. Wah aku jadi pengen nonton nih dramanya mas.. semoga sempetlah.. karya anak bangsa yang luar biasa,

    BalasHapus
  10. wah keren banget nih...makasih uda sharing

    BalasHapus