Investasi Dengan Secangkir Kopi

9/19/2018 05:07:00 PM


Sebuah pagi yang sangat cerah ketika matahari muncul dengan sinarnya yang sangat hangat. Seperti biasa rekan kerja saya sudah siap dengan semua perlengkapan kerja dan memasuki sebuah mobil. Setelah sampai di kantor, rekan kerja saya ini membeli secangkir kopi sambil menunggu kami yang sedang berjibaku dengan kemacetan ibukota. 

Sambil menyeruput kopinya, dia memainkan smartphone dan membuka aplikasi belanja online. Dengan cekatan jari-jemarinya menekan barang-barang kebutuhan yang lumayan fantastis harganya. Setelah selesai dengan aplikasi online, kini ia pun membayar dengan kartu kredit. Bukan hanya secangkir kopi namun dia menambah roti dan camilan lainnya, total sudah lebih dari seratus ribu rupiah.

Matahari tengah berada tepat diatas kepala ketika suara perut mulai berbunyi. Rekan kerja saya memutuskan untuk makan siang di restoran yang cukup ternama dengan harga yang cukup membuat kantong jebol. Lagi-lagi ia mengeluarkan kartu kredit untuk membayar makan siang. Ternyata bukan hanya di restoran, kini ia mampir ke sebuah toko kosmetik dan membeli perlengkapan make-up. 

Malam pun tiba ketika bintang dan bulan terlihat di angkasa. Rekan kerja saya masih berada di kantor. Ia pun memesan makanan cepat saji dari aplikasi ojek online. Ia memesan sangat banyak dan bermacam-macam jenis termasuk secangkir kopi. 


Mungkin bagi rekan kerja saya yang memiliki keuangan cukup terjamin dari orang tuanya, sangat wajar menghabiskan uang cukup lumayan dalam satu hari. Sedangkan, bagi saya yang sangat menghemat uang akan sangat disayangkan jika menghambur-hamburkan uang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membeli lainnya yang lebih produktif seperti perlengkapan video dan fotografi. 

Lalu bagaimana denganmu? Apakah kamu menghitung secara rutin pengeluaran harian? Atau malah tidak mencatat sehingga tidak bisa memprediksi secara tepat berapa pengeluaran yang terjadi pada satu hari? Nah, kamu tipikal yang mana?

Bagi seorang yang memiliki perencanaan keuangan yang baik, maka secara tidak langsung mereka akan sadar bahwa mencatat seluruh pengeluaran adalah kewajiban. Jangan sampai pengeluaran harian tersebut malah menjadi bumerang bagi kita. Bayangkan saja, jika kita telah bekerja selama beberapa tahun, namun bukan malah menjadikan kita kaya atau memiliki harta benda namun malah sebaliknya, malah bangkrut dan tidak memiliki apapun.


Nilai secangkir kopi bagi kita memang tidak seberapa, namun pernahkah berandai-andai apabila kita menghitung berapa pengeluaran yang dihabiskan untuk membeli secangkir kopi ini? Terbersit dikepala saja tidak pernah apalagi menghitungnya, dan ternyata secangkir kopi ini bisa menghabiskan sekitar 9,1 juta rupiah pertahunnya. Jika kita bisa berhemat sekitar 25 ribu per hari maka kita bisa mengalokasikan dana tersebut menjadi dana yang lebih produktif dan bisa memberikan keuntungan kembali bagi kita. Loh, kok bisa ya dana yang 9,1 juta tersebut dalam waktu beberapa tahun bisa kembali dengan jumlah lebih besar sekitar 25-75% bahkan bisa sampai 100%? Bagaimana caranya? Apa langkahnya?



Nilai secangkir kopi itu bisa kita manfaatkan dengan investasi. Namun, investasi sering kali menipu dan tidak memberikan keuntungan melainkan kerugian. Tenang saja, karena Prudential Indonesia memiliki Unit Link sebagai sebuah solusi. Unit Link adalah sebuah pilihan kepada customer yang telah memiliki premi asuransi. Pilihan tersebut adalah menambah nilai premi atau dengan menginvestasikan dana tersebut sehingga dapat dikelola dengan hasilnya akan dikembalikan kepada kita.

Nah, sebetulnya kita harus merelakan tidak minum secangkir kopi namun diganti dengan minuman yang lebih sehat dan hemat seperti infus water atau jus buah. Dengan perkiraan tersebut maka kita bisa investasi dana sekitar 9 juta per tahun. Dan mungkin saja dalam beberapa tahun kedepan kita bisa memiliki dana sekitar puluhan atau bahkan ratusan juta. Demikianlah yang disampaikan oleh kedua pembicara yaitu Himawan Purnama (AVP Head Of Product Development - Prudential Indonesia) dan Irvan Ferdiawan (AVP Head of Investment - Prudential Indonesia).


Investasi itu seperti ditanya kapan menikah, jawabannya tergantung kepada kita dan kesiapan kita, namun jangan sampai peluang dan kesempatan itu hilang. Jangan sampai tunggu nanti untuk memulai kebaikan karena pasti dikasih lebih bahkan bisa membuat rumah impian dan kendaraan impian jika sudah tahu keuntungan berinvestasi. Hanya dengan secangkir kopi maka 5 tahun kedepan kita bisa membuat kopi dengan mesin di rumah kita sendiri, Aamiin.

#PastiDikasihLebih


You Might Also Like

2 Comments

  1. Kalo biasa minum kopi di cafe, kalikan aja itu sebulan habis berapa. Lumayan itu costnya :)
    Tapi aku tipe orang yang selalu perhitungan sih, setiap hari mencatat pengeluaran per harinya. soal minum kopi, aku udah jarang hampir gak pernah lagi di cafe. karena bisa buat sendiri, uangnya bisa buat investasi :)

    BalasHapus
  2. kalai aku minum kopinya dirumah om..
    sambil duduk duduk di pantry sama istri and ngobrol..

    BalasHapus