salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
    • Home
    • About Me
    • Contact Me
    • Film
    • Travel
    • Food

     

    Saya pernah berada di titik hidup yang terasa datar. Bekerja, pulang, tidur begitu terus setiap hari. Sampai suatu malam, secara tak sengaja, saya membuka buku yang sudah lama tertumpuk di rak. Awalnya hanya ingin membunuh waktu. Tapi satu bab, lalu bab berikutnya, dan tanpa sadar saya tenggelam. Kata demi kata terasa seperti obrolan intim dari seseorang yang sangat memahami perasaan saya.

    Dari situ, saya sadar, buku bukan cuma cerita. Ia bisa jadi teman, cermin, dan bahkan jalan pulang ke dalam diri sendiri. Sejak malam itu, saya mulai mencari buku-buku lain. Tapi bukan cuma bukunya yang menginspirasi, para penulisnya justru menjadi sosok yang diam-diam saya kagumi. Mereka bukan hanya pandai menulis, tapi juga berbagi pemikiran lewat media sosial, podcast, atau sesi diskusi virtual. Kehadiran mereka bukan sekadar penulis, tapi juga influencer yang menggerakkan cara pikir banyak orang.

    Berikut lima penulis buku sekaligus influencer yang menurut saya paling berpengaruh dan punya tempat istimewa di hati pembaca Indonesia: 

    Raditya Dika : Menertawakan Hidup, Menemukan Makna

    Radit adalah sosok pertama yang mengenalkan saya pada dunia menulis yang ringan tapi tajam. Lewat buku-bukunya seperti Kambing Jantan, ia mengajak saya melihat bahwa hidup yang penuh kegagalan, cinta sepihak, dan kejadian konyol itu sah-sah saja. Justru di situlah letak kejujuran hidup. Lucu, ya. Terkadang, kita perlu ditertawakan untuk menyadari betapa absurdnya kita. Dari Radit saya belajar bahwa kejujuran itu menular, dan menulis dengan jujur bisa membuat orang merasa tidak sendirian.

    Henry Manampiring : Stoik dalam Bahasa yang Membumi

    Saya mengenal Henry dari buku Filosofi Teras. Bukan kebetulan, buku itu datang ketika hidup saya sedang kacau. Kalimat-kalimatnya tidak bombastis, tapi menyadarkan saya akan satu hal penting: kita tidak bisa mengendalikan semua hal, dan itu baik-baik saja. Henry tidak bicara dari menara gading. Ia menyapa pembaca seperti teman lama yang paham dunia kita. Melalui Twitter-nya, ia juga rajin berbagi refleksi hidup yang lucu sekaligus mengena. Saya banyak belajar bersikap tenang justru dari caranya yang sederhana.

    Dee Lestari : Imajinasi, Jiwa, dan Kedalaman

    Membaca karya Dee selalu seperti menyelam ke samudra tenang yang dalam. Buku-bukunya tidak bisa dibaca tergesa-gesa. Supernova dan Aroma Karsa menjadi ruang kontemplasi saya tentang sains, spiritualitas, dan hubungan manusia dengan alam. Tapi yang paling saya kagumi adalah bagaimana ia membawa kedalaman itu ke kehidupan sehari-hari. Di media sosial atau wawancara, ia selalu terdengar tulus. Tidak menggurui, tapi membuat saya berpikir. Dee menunjukkan bahwa penulis juga bisa menjadi penjaga imajinasi dan kesadaran di tengah dunia yang serba cepat.

    Tere Liye : Sunyi yang Berisi

    Tere Liye adalah penulis yang jarang muncul di media, tapi karyanya justru berbicara lebih lantang. Pulang, Rindu, dan Hujan adalah tiga buku yang membuat saya berhenti sejenak dari keramaian, dan menengok ke dalam. Kata-katanya sederhana, tapi mengena. Di Facebook, ia sering menulis status reflektif yang membuat saya berpikir dua kali sebelum mengeluh. Saya rasa, Tere bukan cuma penulis cerita, tapi juga penyusun ulang hati orang-orang yang sedang limbung.

    Boy Candra : Patah Hati yang Dibungkus Puisi

    Ada masa-masa dalam hidup yang tidak bisa dijelaskan dengan logika, salah satunya saat patah hati. Saat itulah saya menemukan Boy Candra. Kata-katanya seperti pelukan hangat di tengah malam. Saya bahkan pernah menyalin satu kalimatnya di catatan ponsel, lalu membacanya berulang-ulang sebelum tidur. Di media sosial, Boy tak banyak bicara, tapi ketika ia menulis, semua terasa personal. Ia berhasil memadukan kesedihan dan keindahan dalam satu napas. Saya pikir, itulah kekuatan penyair.

    Dari Menulis ke Menginspirasi, dan Kini Menghitung Rate Card Pakai AI?


    Menariknya, para penulis ini bukan hanya piawai merangkai kata. Mereka juga tahu cara beradaptasi dengan zaman. Kini, mereka bukan cuma tampil sebagai penulis, tapi juga content creator, public speaker, hingga brand ambassador. Dan di sinilah saya sadar: di balik karya yang mendalam, ada juga sisi profesional yang tak bisa diabaikan termasuk soal kerja sama brand dan manajemen personal branding.

    Saya sempat bertanya-tanya, bagaimana mereka menghitung tarif untuk endorse, paid promote, atau kolaborasi digital? Lalu saya mengenal KOL.ID.

    KOL.ID adalah platform yang membantu influencer termasuk para penulis seperti mereka, mengelola kerja sama secara profesional. Yang paling menarik, mereka punya fitur rate card otomatis berbasis AI. Jadi, tidak perlu lagi mengira-ngira berapa tarif yang pantas. Cukup hubungkan akun media sosial, dan sistem akan menghitung rate card berdasarkan performa aktual yaitu engagement, reach, follower growth, dan lainnya.

    Bagi saya yang sedang merintis sebagai kreator konten dan penulis lepas, ini adalah solusi yang memudahkan. Tidak semua dari kita pandai soal harga, tapi kita semua ingin dihargai dengan adil.

    Kata Adalah Kekayaan, Tapi Teknologi Adalah Kendaraannya

    Akhirnya, saya menyadari bahwa dunia menulis tidak berhenti di halaman terakhir. Ia bisa berlanjut di Instagram, di TikTok, di podcast, bahkan di platform seperti KOL.ID. Para penulis yang saya kagumi tidak takut berubah. Mereka justru merangkul perubahan dan tetap menjaga jiwanya.

    Dan saya? Saya akan terus menulis. Mungkin belum sehebat mereka. Tapi saya percaya, setiap kata yang jujur pasti akan menemukan jalannya sendiri.

    Siapa tahu, suatu hari nanti, saya juga punya rate card sendiri. Bukan untuk sekadar terkenal, tapi agar karya saya bisa berjalan lebih jauh, tanpa kehilangan arah.

    Jika kamu juga penulis yang ingin bertumbuh di era digital, mungkin ini saatnya kenalan dengan KOL.ID. Karena menulis adalah jiwa kita, tapi teknologi adalah cara agar suara kita bisa didengar lebih luas.


    Continue Reading

     

    Menjadi CEO diusia muda, siapa sangka bisa dilakukan oleh seorang Eko Pujianto. Eko dinobatkan dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2023 di kategori Retail & Commerce, sebuah pencapaian yang tak bisa diraih oleh semua orang. Kemudian pada 2022, Eko Pujianto dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai CEO Termuda yang membawa  PT Sari Kreasi Boga melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode RAFI. Tak hanya itu, kinerja RAFI pun un sangat cemerlang dengan pendapatan Rp 375,88 Milyar atau melesat 220 persen dibanding tahun 2022. Dengan sederet prestasi tersebut membuat Rochmad Widodo ingin membukukan kisah inspiratif sebagai panduan bagi para CEO-CEO muda di Indonesia. 

    Di Indonesia, Entrepreneur masih menjadi pilihan karir kesekian dibandingkan pekerja kantoran, karyawan atau pegawai negeri sipil. Hal ini merujuk dalam Global Entrepreneur Index, Indonesia menempati peringkat ke-5 di Asia Tenggara dan ke-75 di dunia. Meskipun demikian, kewirausahaan terus tumbuh dalam kisaran 10 tahun terakhir menurut Dr. Hj Ida Fauziyah, M.Si, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. Mempercepat pertumbuhan kewirausahaan, kemenaker menciptakan ekosistem usaha kondusif, mengadakan pelatihan dan menginisasi program Tenaga Kerja Mandiri untuk mendukung UMKM dalam akses modal dan keberlanjutan. 

    Eko Pujianto mengantarkan UMKM hingga Go Public di lantai bursa, sebuah pencapaian dari kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja tuntas sehingga berbuah manis. Dalam proses IPO, meski dalam masalah internal namun Ia mengambil peluang dan resiko serta kecermatan dalam menganalisa segala aspek dari keputusan tersebut. Hal ini diungkapkan Sandiaga Uno, Kemenparekraf. 

    “Di dalam buku tercermin Eko Pujianto sosok yang inspiratif, bukti nyata bahwa kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas akan selalu berbuah manis.” Ia pun juga mengatakan, jika buku ini harus dibaca anak muda-anak muda yang ingin sukses muda seperti Eko Pujianto. 

    Eko Pujianto (Baba Rafi), Kisah Cah Ndeso Menjadi CEO 

    Perjalanan menjadi seorang CEO Muda dengan segala pencapaian ternyata tak sesingkat yang dikira, Eko Pujianto telah mengarungi jalan terjal dan berbagai rintangan sebelum akhirnya membawa SKB Food tercatat dalam lantai Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022. Titik balik saat bergabung dengan SKB Food, sebuah keputusan yang nekat, penuh resiko dan gambling dengan mengambil alih saham. 

    Alih-alih mendapatkan sebuah pencapaian, justru Eko Pujianto harus membenahi masalah internal yang telah terjadi dari tahun 2017. Namun, bukan kaum muda jika menyerah begitu saja, dan melihat permasalahan dari dua sisi hingga menemukan sebuah peluang. Nama Kebab Turki Baba Rafi telah melekat di hati masyarakat dan membutuhkan sentuhan tangan dingin dalam perbaikan manajemen secara keseluruhan. 

    Kata bijak George S Patton "terima tantangan, supaya dapat merasakan nikmatnya kemenangan." Dengan tantangan tersebut malah melecut semangat dan membuahkan hasil saat didapuk sebagai CEO, jabatan tertinggi perusahaan pada tahun 2020. Terbang tinggi dan berjaya, namun kemudian pandemi melanda dan mengharuskan perusahaan untuk mencoba trobosan agar survive dalam kondisi serba tak pasti. Strategi untuk berfokus pada outlet-oulet ini ternyata berhasil memperkecil kerugian dan akhirnya bisa menembus pasar bursa, yang selalu diimpikan oleh semua CEO di manapun. 

    Cah Ndeso Anak TANI AD 

    Meskipun telah menjadi CEO Muda dan namanya tercatat dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia, namun Eko Pujianto tak lantas melupakan asal yaitu Cah Ndeso. Meskipun orang desa, Ia tak merasa berkecil hati, justru bangga dengan pencapaian selama ini. Putra dari seorang TANI AD ini benar-benar hidup sederhana di Wonogiri, TANI AD bukanlah singkatan TNI angkatan darat, melainkan TANI Angkatan Ndaut, sebuah kegiatan mencabut bibit pada masa bercocok tanam di sawah. 

    Setelah lulus SMA, Eko melanjutkan kuliah di UNS (Universitas Sebelas Maret) di Solo. Mengejar mimpinya menjadi seorang guru, ia memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan jurusan Pendidikan Kimia. Rupanya Solo menjadi pilihan tepat karena masih dekat dengan Wonogiri dan biaya hidup yang jauh lebih terjangkau dibandingkan Jakarta, Jogja atau Semarang. 

    Anisa-Khoiriah-Istri-Eko-Pujianto-CEO-Baba-Rafi

    Dalam perjalananya, Eko Pujianto kemudian didaulat sebagai ketua HMP Kimia Kovalen FKIP UNS setelah itu disusul dengan amanah sebagai Ketua BEM FKIP UNS pada tahun 2014. Dan setahun kemudian, ia bertemu dengan Istri, Anisa Khoiriah, Sektretaris BEM FKIP 2015, seorang adik angkatan. Sebelum wisuda, akhirnya keduanya telah melaksanakan Ijab Qabul terlebih dahulu dan menjalankan wisuda sebagai suami-istri. 

    Dijebak dan Menjadi CEO Berkat Sang Mentor, Pak Witjaksono 

    Berawal dari bujukan dan jebakan Pak Witjaksono, Eko Pujianto pun menjalani kehidupan di Jakarta dengan penuh pembelajaran. Jika dibayangkan kerja di Jakarta pasti akan menjadi seorang pekerja kantoran di gedung bertingkat, maka lain dengan jalan hidupnya. Meski harus terlebih dahulu rela menjadi seorang supir dengan pekerjaan mengantarkan seseorang, membawakan koper dan bawaan serta harus selalu dalam keadaan siap jika hendak kemana pun, justru inilah hal yang membuat Eko Pujianto belajar banyak hal. 

    Tak semua orang bisa mendapatkan pelajaran berharga jika memposisikan diri sebagai seorang yang lebih tahu, justru Eko memposisikan diri sebagai orang yang belum paham dan mau belajar dengan gigih dari bertemu beragam profesi dan para petinggi PBNU. Sebuah peluang dan jaringan luar biasa, itulah yang diperoleh berkat membantu Pak Witjaksono. Sebut saja Kiai Said Aqil Siradj dan Kiai Umarsyah HS, kedua tokoh penting PBNU ini sepakat bekerjasama dengan Kementan, dengan program zero impor Jagung. Kebijakan ini tentu saja seperti gayung bersambut sehingga turut memberdayaan para petani jagung. Puncaknya, Eko Pujianto didapuk sebagai ketua Duta Tani NU. Masa kecilnya yang berhubungan dengan TANI AD membawanya bersilaturahmi ke berbagai tempat untuk menyuarakan program manfaat tersebut. 

    Perjalanan membantu Pak Witjaksono inilah pintu gerbang menuju kesuksesan seperti saat ini. Tidak ada kebetulan, semuanya terbentuk oleh karakter baik yang dibangun, kemudian takdir baik pun mengikuti. Dan Eko percaya bahwa jalur kesuksesan dibentuk oleh jalur pertemanan (Cirlcle) yang dipilihnya. Eko Pujianto memiliki 3 pilar pertemanan yaitu The Pilar, The Bridges dan The Extenders. The pilar adalah seseorang penopang yang mampu menjadi support system seperti keluarga, istri, dan sahabat. Kemudian The Bridges sebagai jembatan yang mengantarkan ke pintu yang lebih luas. Dan terakhir The Extenders, seorang yang mampu mendorong kita menjadi seorang yang lebih baik lagi. 

    Orang tua, istri (Anisa Khoiriah), mentor dan sahabat-sahabat Eko Pujianto inilah yang membentuknya menjadi seorang risk taker sekaligus problem solver dari setiap permasalahan yang datang. Dan momen 5 Agustus 2022 di Bursa Efek Indonesia inilah yang menjadi salah satu titik terbaik untuk mengepakan sayap menjadi CEO Muda di Indonesia. 

    Eko Pujianto menegaskan bahwa tugas kita adalah terus memberikan yang terbaik di setiap kesempatan. Tidak menyia-yiakan kesempatan sedikitpun, hingga momentum itu datang. Karena bisa melenting adalah ketika persiapan bertemu dengan momentum.

    Rochmad Widodo : "Kisah Eko Pujianto Sangat Inspiratif"

    Rochmad-Widodo-Penulis-Buku-Cah-Ndeso-Menjadi-CEO

    Sebuah pesan singkat Rochmad Widodo kepada Eko Pujianto ternyata seperti sebuah takdir. Sebetulnya Eko merasa belum cocok dengan tawaran buku biografi yang ingin dituliskan oleh Rochmad Widodo, namun dengan diskusi panjang yang dilakukan akhirnya menjadi cikal bakal buku "Cah Ndeso Menjadi CEO". Proses pembuatan buku yang semula hanya diperkirakan 2 bulan saja, namun ternyata kisah panjang yang dilalui oleh Eko Pujianto mengakibatkan mundurnya proses penyelesaian. Dari usia memang Eko Pujianto sangat muda, namun pengalaman yang dimiliki cukup panjang dan proses diskusi mengenai buku yang sangat intens. 

    Dan akhirnya buku Cah Ndeso Menjadi CEO ini diluncurkan pada 20 September 2024 lalu, menjadi sebuah panduan bagi anak muda yang ingin menjadi pengusaha dan CEO dalam usia muda tak terkecuali untuk "Cah Ndeso" seperti Eko Pujianto. Selain itu, semua royalti dari penjualan akan didonasikan untuk kegiatan sosial terutama bagi "Cah Ndeso" yang sedang mengejar impian. 

    Sebagai panduan bagi CEO muda, buku ini membawa pesan bahwa sebuah semua orang memiliki kesemapatan sama untuk sukses namun harus memiliki cara yang tepat untuk memaksimalkan dengan salah satu medote yaitu Quatum Leap atau memaksimalkan semua potensi diri untuk meraih hasil yang terbaik. 

    SKB Catering : Sayap Bisnis Eko Pujianto

    Setelah SKB Food mencatatkan sebagai salah satu pemain di lantai bursa, kemudian melebarkan sayap dengan mendirikan SKB Catering. Mulanya modal usahanya hanya 3 juta, namun kini omsetnya sudah mencapai 1,3 Milyar dalam waktu 3 bulan saja. 

    SKB Catering ini mengunakan bahan segar dan higienis dengan standar sertifikasi yang ketat sehingga menjamin kualitas makanan yang disajikan. Dari segi harga, SKB Catering pun sangat terjangkau mulai dari 10 ribu perb box, baik snack maupaun lunch box.  Informasi lebih lengkap bisa ke website SKB Catering. 


    Continue Reading

    5e7FoJ.md.jpg

    Saat memulai menulis adalah hal yang paling mudah atau malah justru sebaliknya, hal yang paling sulit. Namun, menyelesaikan sebuah tulisan adalah perkara sukar. Ya, kadang kala menulis itu membutuhkan sebuah kerangka yang pasti, padahal menulis memiliki beberapa hal dan imajinasi yang sangat dibutuhkan untuk membuat tulisan lebih menarik. Jadi apa yang seharusnya dilakukan apabila ingin menulis sebuah artikel atau blog? 

    Saya justru berangkat dari orang mellow dan kemudian menuangkan setiap perasaan kedalam tulisan. Bagi saya menulis adalah healing, penawar dari duka, bahkan saya memiliki buku jurnal yang saya tulis saat SMA dan kuliah. Dari situlah, kemudian saya beralih ke media blog sampai saat ini. Saat itu, saya menulis setiap kejadian yang menarik hati saya, mulai dari berita baik sampai berita buruk sekalipun, bisa saya tuangkan ke dalam jurnal dan blog.

    Nah, lalu apa saja sih yang harus dilakukan untuk belajar menulis dan membuat sebuah artikel.

    5e7ENe.md.jpg

    Mulai Menulis Saja Dulu

    Rahasia yang selama ini saya lakukan saat menulis adalah menulis saja dulu, lupakan seluruh struktur yang membelengu, bebaskan pikiranmu untuk menulis apapun yang ada dikepala, dan biasanya saat menulis seperti ini dibutuhkan media seperti buku jurnal atau notes.

    Menulis adalah sebuah ungkapan hati dan panca indra. Mulai menuliskan hal-hal kecil yang menjadi kesukaanmu misalnya hobi jalan-jalan, ya tuliskan pengalaman jalan-jalanmu, atau misalnya suka dengan K-Pop, ya kamu tuliskan idol kamu saat meluncurkan lagu atau apapun yang berkaitan dengan idol kamu itu.

    Challenge Dengan Tema

    Setelah mulai terbiasa dengan menulis dalam beberapa bulan, saatnya melakukan challenge terhadap diri sendiri. Mulailah membuat tulisan berdasarkan tema yang ditentukan secara spesifik. Misalnya, tema Fans Fanatik K-Pop, kamu bisa menuliskan isi kepalamu sesuai dengan tema yang sudah ditentukan. Apa yang ada dalam pikiranmu ketika melihat tema Fans Fanatik K-Pop, apakah kamu setuju denga  tema tersebut, atau kamu mendukung namun didukung dengan argumen tertentu. 

    Kerangka Tulisan Juga Penting

    Nah, setelah menentukan tema tulisan, jangan lupakan kerangkanya. Ketika sudah terbiasa dengan tema yang ditulis, maka perhatikan kerangka yang akan membentuk tulisan. Apa sih kerangka tulisan? Secara sederhana kerangka adalah point utama yang akan disajikan, misalnya pembuka, isi dan penutup. Pembuka biasanya akan diisi dengan pengenalan tema, kemudian isi membahas secara menyeluruh mengenai tema, kemudian ditutup dengan kesimpulan. 

    Jangan Takut Salah

    Menulis bukanlah sebuah jawaban atas soal yang bisa benar atau salah, menulis adalah sebuah kebebasan. Jadi jangan takut salah pada saat menulis, tulislah apapun yang ada dipikiranmu, karena memang menulis adalah sebuah proses pembelajaran yang membutuhkan waktu. Yang utama adalah mulai menulis, menulis dan menulis apapun, tanpa takut salah.

    Konsisten dalam Menulis

    Setelah terbiasa dengan menulis, maka konsisten adalah hal yang paling sulit. Biasanya, saat awal menulis akan terasa begitu mengalir, namun saat buntu dan tidak tahu harus bagaimana menyelesaikannnya maka timbul pikiran untuk berhenti menulis dan entah kapan tulisan tersebut akan diselesaikan. 

    Cara yang paling mudah untuk konsisten adalah dengan membuat jadwal rutin menulis misalnya sebulan 4 atau 2 kali menulis dan tetapkan target yang akan dicapai selanjutnya dari tulisan tersebut.

    5eYyTF.md.jpg

    Menulis di Buku Jurnal 

    Percaya nggak kalau menulis itu pekerjaan hati dan membutuhkan relaksasi? Kalau misalnya media yang digunakan pada saat menulis itu biasanya media elektronik, maka perlu sekali menulis di buku jurnal. Nah, biasanya malah dengan menulis di buku jurnal dengan tulisan tangan akan meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Dan, satu hal lagi, menulis di buku jurnal dengan tulisan biasanya akan menimbulkan kreatifitas yang tidak bisa ditemukan melalui media online sekalipun.

    Nah, saya menggunakan buku jurnal kulit dengan kualitas yang sangat bagus dari Hibrkraft. Bahannya dari kulit dan kertasnya pun sangat baik apabila digunakan untuk menulis menggunakan alat tulis apapun termasuk spidol ataupun alat tulis lainnya. Selain itu, apabila ingin menempelkan kertas atau stiker, kertasnya pun akan menempel dengan kuat sehingga sangat mudah digunakan.

    Nah, info lengkap mengenai Hibrkraft ini bisa kamu lihat di website https://hibrkraft.com/ dan Instagramnya https://www.instagram.com/hibrkraft .

    Menulis adalah pekerjaan yang menyenangkan, sehingga buatlah karya semenarik mungkin sehingga kamu akan dengan mudah menuliskan kata-katamu di jurnal. 


    Continue Reading

     5AuhCu.md.jpg

    Ketika berbagi, ada sebuah rasa bahagia yang timbul karenanya. Bukan karena hal yang dibagikan atau nominalnya, melainkan rasa kepedulian terhadap sesama manusia yang membuat kebahagiaan itu terpacar baik dari pemberi dan penerima. Dan, saya percaya kalau dalam diri ini selalu ingin berbagi, maka dalam kondisi apapun, justru akan menambah kepedulian kita terhadap sesama. Satu hal lainnya, adalah ketika berbagi itu bukan menunggu memiliki kesempurnaan dalam hal materi, seberapa pun harta atau benda yang dibagikan terhadap sesama, maka nilai berbagi itulah yang dicatat oleh Tuhan sebagai sebuah kebaikan yang akan menolong nantinya di akhirat. 

    Kira-kira begitulah beberapa kisah yang ada di Buku Bahagia Bersama karya Kang Maman Suherman dan Ilustrator Mince (Kartunis) dan merupakan sebuah buku dari JNE. Pertama kali melihat buku ini, sepintas buku ini mirip dengan komik, namun ternyata di dalamnya tersimpan kisah-kisah inspiratif yang luput dari pandangan kita selama ini, seperti kisah dermawan cilik si penjual gorengan, si buta pembawa cahaya dan banyak kisah lainnya. 

    Cerita Berbagi Kebahagian di Buku Bahagia Bersama 

    5Aus3v.md.jpg

    Buku Bahagia Bersama mungkin merupakan satu dari beberapa buku yang mengulik cerita kebahagiaan dari versi atau sudut pandang yang sangat unik. Selain membuat orang bertanya-tanya, buku ini membuat saya penasaran dengan ilustrasi karya kartunis, Mince. Sosok Mince adalah sebuah keniscayaan bahwa buku ini akan sangat menarik dengan gambar-gambar dalam buku ini. Tak hanya membuat buku ini menjadi unik, namun sangat berwarna. Di samping itu, kita tahu Kang Maman Suherman juga memiliki keahlian dalam menangkap kisah-kisah unik dan lain daripada yang lain membuat karya buku ini bukan sekedar buku, melainkan maha karya yang wajib di baca oleh semua orang. 

    Buku ini memiliki nilai yang wajib disebarluaskan oleh siapapun. Dengan membaca buku ini, semua orang seakan tergugah untuk menanamkan kebaikan walaupun hanya dengan meringankan beban orang lain misalnya dengan menyebrangkan nenek di jalan raya, atau sekedar memberikan tulang ikan kepada kucing di warung makan atau banyak kebaikan lain yang bisa dilakukan tanpa menunggu kita menjadi kaya. 

    Berbagi, itulah pesan yang disampaikan buku ini melalui berbagai kisah didalamnya. Berbagi itu tidak menunggu kaya, sesederhana itulah pesan yang ingin disampaikan. Betul sekali, berbagi itu tidak harus kaya secara materi melainkan kaya secara hati. Pun, saya memiliki contoh nyata, Ayah saya yang selama ini mengajarkan dan menamankan nilai berbagi kepada siapapun. Ayah selalu memberikan uang 'pesangon' kepada setiap tamu, terutama tamu dari jauh yang membutuhkan bantuan. Hal ini tertanam dalam diri saya, bahwa berbagi itu bukan hanya karena mampu secara finansial, namun sebuah kewajiban karena menolong sesama manusia itu sudah sewajarnya. Dan alhamdulillah, sampai saat ini saya selalu ingat dan menanamkan dalam diri saya bahwa berbagi terhadap sesama itu sebuah kebahagiaan walaupun dengan uang 5 ribu ataupun satu bungkus makanan. 

    Review Buku Bahagia Bersama 

    5A53IS.md.jpg

    Membedah buku Bahagia Bersama ini seperti tidak sedang membaca buku melainkan kisah-kisah mulai dari yang unik sampai mengelitik, ditambah dengan ilustrasi khas ala Mince membuat buku ini sangatlah menarik. Tak salah jika Kang Maman ini selalu dinantikan karyanya, karena memang menyajikan berbagai ragam kisah yang unik. 

    Buku ini terdiri dari 3 bagian yaitu Berbagi Tidak Mengurangi, Tiga Serangkai dan Cerita Juara. Kisah-kisah dalam bagian pertama adalah kisah berbagai ragam mulai dari kisah lucu, menginspirasi dan tak disangka-sangka, sedangkan bagian kedua buku adalah kisah pendiri JNE yang selalu menanamkan nilai "Berbagi, Memberi, Menyantuni", dan bagian ketiga merupakan berbagai kisah inspiratif dari masyarakat. 

    Bagian pertama ini memang mengelitik lagi unik, Kang Maman berhasil membawa saya membaca kisah-kisah secara utuh dan meresapi maknanya sekaligus menghibur dengan deretan gambar-gambar seorang mince. Kisah penjual gorengan yang dermawan misalnya, sebuah kisah dari seorang anak berusia 8 tahun dan adiknya berusia 7 tahun. Dalam video singkat sekitar 1 menit itu mempertontonkan kakak beradik ini membagikan gorengan kepada bapak yang cukup tua di pasar. Kemudian ketika bapaknya ingin membayar, anak tersebut menolaknya. Video itu kemudian viral dan mendapatkan respon dari masyarakat, dan ternyata tak berhenti sampai disitu. Ternyata masyarakat mengumpulkan donasi hingga terkumpul lebih dari 60 juta. Ketika ditemui dirumahnya yang hanya petakan tak lebih dri 3x4 meter itu, Fahri (nama anak penjual gorengan) itu menjawab ketika ditanya kenapa tidak mau dibayar, ia dengan polosnya bahwa ibunyalah yang mengajarkan dirinya untuk berbagi. Saya terharu dan kadang merasa malu, kenapa saya yang memiliki uang lebih dari anak itu kadang merasa enggan bahkan tidak mau menolong orang yang sedang kelaparan. Hal ini mengajarkan kita bahwa "berbagi itu tidak harus menunggu kaya". 

    Bagian kedua, tak kalah menarik dari sudut pandang pendiri JNE yaitu Bapak Soeprapto Suparno. Beliau mengajarkan kita untuk senantiasa menyampaikan atau menghubungkan kebahagiaan kepada siapapun termasuk dengan cara mengantarkan paket ke seluruh Indonesia. Disamping itu, nilai-nilai "Berbagi, Memberi, Menyantuni" inilah yang sampai saat ini dilakukan oleh JNE. Tak hanya jadi filosofi belaka, JNE mewujudkan semua nilai termasuk menyantuni fakir miskin, yatim piatu dan orang-orang tidak mampu dari keuntungan perusahaan. Kebahagiaan berbagi inilah yang selalu ditanamkan sampai saat ini. Bahkan, beberapa program masyarakat seperti penyaluran buku dan bantuan untuk masyarakat pun dibantu oleh JNE dengan tanpa dibayar sepeserpun. 

    Dan, dibagian ketiga, berbagai macam kisah inspiratif dari masyarakat yang mengikuti JNE Writing Competition baik dari Jurnalis maupu  masyarakat umum yang sudah pernah dipublikasikan di koran, majalah dan media publikasi lainnya. Kisah-kisah ini pun tak kalah menginspirasi sehingga wajib dibaca oleh kita semua.

    Menjadi seorang yang berbuat banyak terhadap orang lain itu merupakan sebuah anugerah dan kebahagiaan tersendiri. Berbuat baik bukan hanya demi konten dan mengharapkan ridho dari Tuhan adalah sebuah hal yang tak ternilai harganya. Dan, satu hal bahwa berbuat kebaikan dan berbagi terhadap sesama tidak perlu menunggu kaya, karena sejatinya berbagi itu tidak dinilai dari seberapa banyaknya melainkan niat yang tulus membantu sesama. 


    Continue Reading
    RUjWcG.md.jpg

     

    Apakah sudah bahagia hari ini? Kondisi saat ini, memang membuat sebagian orang tidak bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya, terlebih masalah pandemi dan ekonomi. Namun, ternyata masih banyak orang dan perusahaan yang peduli dan membuat orang lain bahagia, seperti JNE, Maman Suherman, Mice Kartunis, Andy F. Noya, Ivan Gunawan dan Melanie Subono. Merekalah yang mengerti bahwa arti kebahagiaan adalah berbagi terhadap sesama seperti dalam Deklarasi Hari Bahagia Bersama JNE yang dipandu oleh Fatia izzati. Rasanya sangat bahagia banget bisa merasakan kebahagiaan bersama dalam pelucuran buku Hari Bahagia.

    Apa arti bahagia? Kalau ditanya seperti itu, saya teringat dengan keluarga. Semenjak kehilangan Mamah dan Kakak, hubungan dengan keluarga memang terasa ada yang kurang. Namun, saya berusaha untuk memberikan sesuatu meskipun sekecil apapun itu seperti membelikan air purifier buat Ayah dan masker buat adik. Meskipun tidak besar namun perhatian ini membuah hubungan semakin dekat dan hal inilah yang membuat saya bahagia. Selain keluarga, kadang saya juga memberikan makanan kucing liar yang hidup dijalan. Tidak muluk-muluk sampai street feeding, namun saya sesekali dalam beberapa hari melewati gang dekat kosan dan memberikan makanan kepada kucing-kucing tersebut. Rasanya hal inilah yang membuat saya bahagia. Bahagia itu memang sangat sederhana, sesederhana berbagi terhadap siapapun. Lalu, apa arti kebahagiaan menurut kamu?

    Berbagi di Deklarasi Hari Bahagia Bersama


    Kang Maman, seorang penulis pernah berkunjung ke sebuah pulau yang sangat jauh dari pusat kota. Dalam perjalanannya, Kang Maman membawa ratusan buku untuk dibagikan kepada anak-anak di pulau tersebut. Namun, kapal yang ditungangginya karam dan buku-bukunya pun basah. Buku-bukunya terselamatkan namun, tetap basah sehingga tidak layak. Anak-anak pulau tersebut ternyata mengeringkan buku-buku tersebut dengan strika.

    "Bukunya sudah tidak layak. Nanti saya kirimkan lagi buku itu." Kata Kang Maman.

    "Buku ini sangat berharga buat kami karena memang dibutuhkan waktu cukup lama untuk menjangkau kota jika kami beli."

    Mendengar hal itu, Kang Maman tersentuh. Dan, dengan dukungan JNE, buku itu pun dikirimkan kembali. Tanpa sepeser biaya pengiriman pun buku itu akhirnya dikirim beberapa kali. Kang Maman sempat tidak enak hati dengan JNE karena sudah melebihi batas yang ditetapkan tiap bulannya, namun Pak Fredy dari JNE pun mengatakan, "Kang Maman, kirimkan saja. Kita berbisnis bukan hanya kepada manusia namun kepada Tuhan".

    Deklarasi Hari Bahagia Bersama JNE ini memang sangat berarti bagi banyak orang, terutama penulis, Kang Maman dan Mas Mice, kartunis yang mengambarkan buku dengan sangat bagus. Dibalik bisnis JNE, terdapat nilai-nilai yang patut dibagi kepada masyarakat luas, bukan hanya bisnis semata namun sisi lain dari bisnis pun sangat diperhatikan oleh JNE.

    Filosofi JNE tentang berbagi kebahagiaan ini dituangkan dalam "Conneting Happiness" yang kemudian menjadi dasar penulisan buku karya Kang Maman dan Mice ini.

    Kang Maman juga terinspirasi makna berbagi dari pendiri JNE. Beliau mendirikan perusahaan yang didasari atas etos baik dan memberdayakan banyak disabilitas. Saya teringat pada saat saya kos di Tanah Abang. Pada saat ingin mengirimkan barang, saya menuju ke JNE. Saya terkejut ketika saya mendapati yang menerima paket JNE ini orang disabilitas namun dengan penuh semangat memproses pengiriman paket saya. Tak lama kemudian, saya menerima resi dan kemudian membayarnya. Saya masih memikirkan, betapa semangatnya orang disabilitas tersebut, sedangkan saya kadang mengeluh dengan keadaan yang saya alami. Ternyata dibalik kekurangan seseorang disabilitas, mereka sangat bersemangat dalam hidup dan bermanfaat bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan orang lain.


    Bahagia Bermanfaat Bagi Sekitar

    RUjwAl.md.png

    Bahagia itu bisa memberikan manfaat bagi sekitar terutama bagi orang dekat seperti keluarga, tetangga dan masyakarat sekitar. Begitulah nilai yang ditanamankan pendiri JNE dan saat ini diteruskan oleh pak Fredy. Selain itu, berbagi itu bukan dinilai dari seberapa banyak nilainya melainkan keikhlasan dan kebermanfaatnya. Hal ini dibuktikan oleh Melanie Subono yang sudah bergerak bersama komunitasnya sekitar 14 tahun. Pun demikian dengan Iva Gunawan dengan Yayasan Mega Bintangnya yang membagikan sembako kepada masyarakat yang terdampak selama pandemi ini. Sedangkan Andy F. Noya yang menyoroti kaum muda yang sudah saatnya mencontoh orang atau tokoh yang berbagi bukan hanya melalui materi melainkan bisa dalam bentuk lainnya seperti ilmu dan keahlian lain.

    Kebaikan yang kita bagi seberapa pun itu pasti akan sangat bermanfaat bagi sekitarnya, dan melalui kebaikan ini bisa membuat orang tersenyum bahagia. Kebaikan-kebaikan inilah menjadi value atau nilai yang terus disebarkan oleh JNE melalui peluncuran buku Hari Bahagia Bersama. Dan, kadang sebuah paket kecil seperti masker yang ditujukan oleh orang tersayang pun akan membuatnya bahagia.

    Kamu bisa melakukan pembelian buku “Bahagia Bersama” secara offline di toko buku Gramedia dan juga secara online melalui website gramedia.com serta toko resmi JNE di Tokopedia dan Shopee.

    Continue Reading


    Judul buku : TOKYO TOWER: Antara Aku, Ibu, dan Terkadang Ayahku 
    Pengarang : Lily Franky 
    Penerbit : Kansha Publishing 
    Terbit : Desember 2013 
    Genre : Fiksi 
    ISBN - : 978-602-97196-6-6 
    Halaman : 396 halaman 
    Ukuran buku : 14 x 21 cm


    Buku ini tidak membutuhkan sebuah aliran kata-kata yang wah ataupun tata bahasa yang mengelegar untuk membentuk sebuah jalan cerita menjadi mengalir dan kemudian mengingatkan kita kembali pada sebuah esensi pada keluarga sesungguhnya.

    Sungguh sebuah pembelajaran, bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga, kata-kata yang sering didengar pada hari minggu pagi di layar televisi. Iya memang benar, ungkapan-ungkapan itu bisa saja menguap begitu saja dari kepala kita dan ingatan kita, namun dengan membaca, merasakan setipa bait-baitnya, kemudian merealisasikannya sebagainya sebuah gambaran nyata keluarga kita, maka buku ini merupakan refeleksi terbesar bagi kita.

    Antara Aku, Ibu dan Terkadang Ayah, judul yang membuat saya merasa beruntung menjalani kehidupan dengan sebuah keluarga lengkap, dan mungkin ada beberapa orang di belahan bumi sana yang kurang beruntung. Maka dari itu saya merasakan sebuah luapan syukur dan keberuntungan yang terus hinggap ampai saat ini.

    Sinopsis 

    Mayasa atau Ma-kun adalah tokoh utama dalam Novel ini. Ma- kun terlahir dari seorang ibu yang sangat sayang kepada Ma-kun. Ayahnya yang memiliki pekerjaan tidak tentu membuat Ma-kun akhirnya terpisah setelah ibunya memutuskan untuk tidak hidup bersama dengan ayahnya. Beberapa kali pindah rumah dan pada suatu saat ibunya memutuskan untuk menetap di kampung halamannya di Chihuko, di tempat nenek. Kehidupan Ma-kun dan ibunya untuk sementara tentram sampai suatu saat ibunya kembali memutuskan untuk pindah. Kehidupan Ma-kun yang sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain memb uat Ma-kun tidak memiliki sahabat. Namun, di Chihuko, ia memiliki sahabat bermain. 

    Pada beberapa halaman awal, Ma-kun sempat memberitakan kepindahannya ke kota besar, namun ternyata setelah ibunya menyatakan bahwa kepindahannya bersekeloah di kota besar itu tidak jadi maka seluruh temannya pun geger, dan Ma-kun merasakan perasaan malu dan sedih yang luar biasa.

    Kehidupan Ma-kun dengan ibunya seperti sebuah kertas dengan lem yang tak bisa dipisahkan. Sampai pada saat pengumuman kelulusan dimana Ma-kun harus memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Tokyo. Sebuah kota dengan berbagaimana macam manusia yang ada disana. Ibunya pun mendukung segala keputusan Ma-kun untuk melanjutkan kuliah di Tokyo. Beberapa bulan setelah di Tokyo, banyak kejadian yang membuat Ma-kun pun berubah, sampai akhirnya Ibunya sering berkunjung untuk mengawasi Ma-kun.

    Tahun berganti, Ibu Ma-kun akhirnya pindah ke Tokyo. Dengan harapan bisa menemani Ma-kun. Awalnya Ma-kun menolak keinginan ibunya, namun karena Ibu Ma-kun berkeras, akhirnya Ma-kun luluh. Sampai pada suatu saat, suara ibunya hilang, dan setelah di periksa, ternyata terdapat kanker tiroid yang mengharuskan Ibu Ma-kun harus dioperasi. 

    Beberapa bulan setelah di operasi, suara ibunya kembali normal. Dan kehidupan pun berjalan normal kembali, sampai pada satu titik, Ibu Ma-kun di vonis kanker perut stadium akhir yang tidak bisa disembuhkan dengan apapun. Dan artinya hanya tinggal menunggu keajaiban dari Tuhan atas kesembuhan Ibu Ma-kun.

    Pada akhirnya, di bawah pemandangan Tokyo Tower, Ma-kun dan ayah menyaksikan kepergian Ibunya. Ma-kun berjanji pada diri sendiri dan ibunya untuk dapat hidup mandiri sampai kapanpun.

    Quote

    Best quote yang menurut saya paling mengesankan adalah :
    Ketika hidup, kau rela mati demi anakmu. Ketika mati, kau ingin hidup untuk menjaga anakmu.  

     
    Tokyo Tower - Doc Pribadi 2012 (Album Lost Lost in Japan)

     

    Continue Reading
    Older
    Stories
    Logo Komunitas BRT Network
    Seedbacklink
    Intellifluence Herd Worth Value: $165

    Search

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • youtube
    • instagram

    New Post

    Postingan Populer

    • Buku, Hidup dan Para Penulis yang Menginspirasi Saya
    • Tetap Tajam di Tengah Deadline dan Perjalanan
    • Glow & Grow : Cantik Tanpa Merusak Lingkungan
    • Tips Memperkenalkan Keuangan kepada Anak Lewat Game Seru!
    • Mengupas Masalah Kesuburan: dr. Indra N.C. Anwar SpOG Hadirkan Solusi Lewat Program Bayi Tabung
    • Rekomendasi Game Online Edukatif Seru: Dari Teka-teki hingga Arcade
    • Yuk Ikutan Donate for Comments
    • Kuasai Soft Skill, Wujudkan Mimpi: Kunci Sukses Gen Z di Masa Depan
    • Nescafe Dolce Gusto Piccolo : 'Create Your Own Taste'
    • Mengangkat UMKM Tenun Timur Indonesia: Peran BRI di Kampung Umauta, Flores

    Blog Archive

    • ▼  2025 (18)
      • ▼  Juni (1)
        • Mengupas Masalah Kesuburan: dr. Indra N.C. Anwar S...
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2024 (52)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (7)
      • ►  Oktober (8)
      • ►  September (4)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2023 (68)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (8)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (8)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (7)
      • ►  Maret (8)
      • ►  Februari (6)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2022 (75)
      • ►  Desember (14)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (12)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (4)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (12)
      • ►  Maret (6)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2021 (38)
      • ►  Desember (4)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (4)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (7)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2020 (25)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (2)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (53)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (4)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (7)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (8)
    • ►  2018 (83)
      • ►  Desember (9)
      • ►  November (8)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (8)
      • ►  Agustus (13)
      • ►  Juli (6)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (8)
      • ►  April (9)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2017 (36)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2016 (41)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (4)
      • ►  September (3)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (7)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2015 (63)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (11)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (6)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2014 (11)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2013 (5)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
    • ►  2010 (1)
      • ►  Desember (1)

    Blogger Friend

    • Blognya bisot
      Kata Ki Somad: Fokus Itu Penentu Arah Hidup, Bukan Cuma Omon-Omon
      2 jam yang lalu
    • BLOGFAM – When Sharing Meets Caring
      Kata Ki Somad: Fokus Itu Penentu Arah Hidup, Bukan Cuma Omon-Omon
      2 jam yang lalu
    • - Connect and Share Blogging Tips in Two Languages
      How to Decline a Job Offer Politely (With Email Templates & Expert Tips)
      3 jam yang lalu
    • ge[n][d]ud BlogPacker
      Nuansa Bening yang Kini Keruh
      1 hari yang lalu
    • fitrian.net
      Review Buku “Kupas Tuntas Masalah Kesuburan” Karya dr. Indra NC Anwar, SpOG: Sebuah Mercusuar Bagi Pejuang “Dua Garis”
      2 hari yang lalu
    • The TraveLearn
      10 Tips Liburan ke Bali untuk Pemula: Panduan Hemat & Nyaman
      2 hari yang lalu
    • YOGA AS YOGGAAS
      Membasuh Trauma dengan Prosa Hujan
      3 hari yang lalu
    • Langkah Baruku
      Insto Dry Eyes Andalan di Front Office: Mata Segar, Pelayanan Lancar
      3 hari yang lalu
    • Putrinyanormal
      Tertambat Hati di Desa Sawarna
      3 hari yang lalu
    • Pipit Widya
      Tentang Driver Online
      4 hari yang lalu
    • HM Zwan
      5 Types of Tummy Control Shapewear
      4 hari yang lalu
    • My Life My Style
      Mengungkap Kelezatan Tiada Tara Ayam d’BestO
      1 minggu yang lalu
    • Small Things, Kecil Tapi Penting :)
      Rela Resign dari Kantor Demi Keluarga, Cerita Pengorbananku
      1 minggu yang lalu
    • Rumah Mayaku
      Ada Apa Di Balik Cerita "Lauk Daun"?
      2 minggu yang lalu
    • Motherhood
      Saat Mata Mengalami SePeLe yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
      2 minggu yang lalu
    • Akhmad Muhaimin Azzet | mari bersama menggapai ridha-Nya
      Apakah Kita Mau Jadi Orang Kebanyakan?
      3 minggu yang lalu
    • Cerita EKA
      Apa yang Layak Dibaca Saat Memulai Hidup dari Awal
      3 minggu yang lalu
    • Berbagi Cerita
      Mata Kering Jangan SePeLein, Cegah Sebelum Parah!
      4 minggu yang lalu
    • Melfeyadin
      Cara Efektif Mengatasi Mata Kering
      4 minggu yang lalu
    • Shintaries
      The Art of Solo Traveling
      4 minggu yang lalu
    • pemainkata | sekadar bilik kecil pecinta kata
      Humor Konyol Kata Kata Bijak Lucu: Obat Ampuh Untuk Hidup
      4 minggu yang lalu
    • my story
      Saat Mata Kering Mengganggu Aktivitas Kerja, Insto Dry Eyes Solusinya
      5 minggu yang lalu
    • Mampir yuk, kerumahku
      Ini Dia, Seafood Enak Murah di Menganti Gresik Yang Wajib Dicoba
      1 bulan yang lalu
    • ..:: ntan™ | bunga dengan nama terbuka
      Saat Musik Menyentuh Hati – Sebuah Resonansi Emosi Lewat Solo Project Member BTS 💜
      1 bulan yang lalu
    • Menuliskan Sebelum Terlupakan
      Panduan Lengkap Memilih VPS Murah dengan Kualitas Terbaik
      1 bulan yang lalu
    • tindak tanduk arsitek
      kartini menulis
      1 bulan yang lalu
    • Macangadungan
      Microsoft is bringing cloud gaming to Xbox consoles later this year
      2 bulan yang lalu
    • My Purple World
      Sukacita Hari Raya 1447H
      2 bulan yang lalu
    • desperate housewife
      Dear, Papa
      3 bulan yang lalu
    • udafanz[dot]com
      Strategi SEO untuk Meningkatkan Prospek Bisnis Anda
      3 bulan yang lalu
    • Lucia Priandarini
      Benteng Terakhir
      4 bulan yang lalu
    • WHEN IT'S ONLY JG & AST
      2024
      4 bulan yang lalu
    • Blog Bukunya Kimi | Banyak-banyaklah Membaca. Biar Pintar.
      #158 – Pasta Kacang Merah
      5 bulan yang lalu
    • The Shymphony Of EKA
      Serunya Outbond Pengalengan
      5 bulan yang lalu
    • Linda Leenk - Little Part of My Life
      2024 Fellowship Journey
      5 bulan yang lalu
    • Life begins at 30...
      Liburan di Tokyo
      6 bulan yang lalu
    • Dunia Kecil Indi
      Surat untuk Mika di Surga (Hari AIDS Sedunia)
      6 bulan yang lalu
    • Gembul Kecil Penuh Debu
      Mangut Iwak Wader ❤
      7 bulan yang lalu
    • Indah Julianti
      Web Canvas Rally Jogjakarta 2024
      7 bulan yang lalu
    • Wira Nurmansyah
      Discovering Macao: A Unique Fusion of East and West
      8 bulan yang lalu
    • Sisi Hidupku
      Apa Kabar Senin Pagi
      8 bulan yang lalu
    • Lianny Hendrawati
      Resep Mini Banana Choco Cake Tanpa Mixer
      9 bulan yang lalu
    • punyapista
      Perubahan Arti dari Bobot Sebuah Nilai
      10 bulan yang lalu
    • Kimi's Cool Blog
      Apa yang Orang Tua Ajarkan Kepada Anaknya?
      10 bulan yang lalu
    • a Dreamer - Travelographer - Food Adventurer - Travel Blogger
      Mau Liburan ke Vietnam? Catat 5 Tips Berikut!
      10 bulan yang lalu
    • Una Vida Escrita de la Una
      Bye Bye My Friend
      11 bulan yang lalu
    • every mom has a story
      Sastra masuk sekolah, mana buku sastra yang layak dibaca pelajar SMA, mana yang tidak?
      1 tahun yang lalu
    • Mira Sahid
      Hati Seperti Kertas
      1 tahun yang lalu
    • Cokelat Gosong
      Jangan Biarkan Usia Membatasimu, Stay #AgelessLimitless with ERHA ULTIMATE
      1 tahun yang lalu
    • DISGiOVERY
      Keindahan Pantai Pasir Kencana Pekalongan yang Memukau
      1 tahun yang lalu
    • Catatan Perjalananku
      Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
      1 tahun yang lalu
    • Redcarra
      PLTS: Membangun Masa Depan Bersih dan Berkelanjutan
      1 tahun yang lalu
    • Ratu de Blog
      Rekomendasi Olahraga Untuk Menurunkan Berat Badan
      2 tahun yang lalu
    • Jurnal Evi Indrawanto
      Pengaruh Budaya Dalam Memaknai Produk
      2 tahun yang lalu
    • Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik » Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik
      Over 50 Dating – Finding a Good Online Dating Site for You
      2 tahun yang lalu
    • suarane.org
      Kere-Aktif
      2 tahun yang lalu
    • SimBale - Download Software Gratis
      AVG Anti-Virus 22.8.7500
      2 tahun yang lalu
    • backpackstory
      Puncak 29 Rahtawu Gunung Muria: Kisah Pendakian Penuh Petilasan
      2 tahun yang lalu
    • Cinta Teknologi
      Router Static Berbasis CLI di Cisco Packet Tracer - Cinta Teknologi
      3 tahun yang lalu
    • Sometimes you have to go a little crazy to stay a little sane
      Top 10 Satisfactory Depended On Loose Bitcoin Cloud Mining Websites Without Investment Of 2021 – The Bharat Specific News
      3 tahun yang lalu
    • Dunia Senja
      Catatan Hati Penghujung Tahun 2021
      3 tahun yang lalu
    • Blog - Lucedale.
      Dearest: New Post
      3 tahun yang lalu
    • #FDCG
      bye 🌻
      3 tahun yang lalu
    • jinjinger
      Kompleks
      3 tahun yang lalu
    • Write Your Diary
      Icip-Icip Kuliner Juwara dari Medan dan Lampung
      3 tahun yang lalu
    • Jefferson's Stage.
      The Diplovemat
      4 tahun yang lalu
    • Ika Koentjoro
      德克萨斯精英赛首轮未完 刘钰T31阎菁T58林希妤T80
      4 tahun yang lalu
    • Nova Wijaya
      Sebelum Mulai Investasi Online, Yuk Pahami 5 Cara Aman Berinvestasi Berikut Ini
      4 tahun yang lalu
    • Resep Kuliner Indonesia dan Dunia
      Karedok Leunca
      4 tahun yang lalu
    • Dian Kelana
      Lindungi Keluarga Kita dengan Antiseptik.
      4 tahun yang lalu
    • SALAMINZAGHI
      Camping di Pantai Ngetun Gunung Kidul Yogyakarta
      5 tahun yang lalu
    • Garis Horizon
      Apakah benar semua akan baik-baik saja?
      5 tahun yang lalu
    • The Dusty Sneakers
      Ingatan-Ingatan Aoetearoa
      5 tahun yang lalu
    • .: adie DOES :.
      Sendirian di Uchisar Castle
      5 tahun yang lalu
    • Kehidupan Di Jepang
      Main Snowboard
      5 tahun yang lalu
    • Herdis Suryatna | Pengalaman adalah guru yang terbaik
      Ribuan Alumni SMAN 1 Kawali Ciamis Sukses Gelar Reunian
      5 tahun yang lalu
    • Kaleng Harapan » Kamera Lubang Jarum
      3 Fakta dibalik Promo 12.12
      5 tahun yang lalu
    • Stay Hungry. Stay Foolish
      Rindu Budaya Ilmu
      5 tahun yang lalu
    • Dunia Iwok
      [Family Vacation] Menikmati Petik Apel di Kota Batu Malang - Part 4
      5 tahun yang lalu
    • Pemimpi Hujan
      Nyobain 6 Menu Terbaru Horison Ultima Ratu
      5 tahun yang lalu
    • Dija Princess
      Jelajah Desa Galengdowo
      5 tahun yang lalu
    • Fardelyn Hacky
      Setop Stigma Orang dengan Gangguan Jiwa
      5 tahun yang lalu
    • Taqorrub.com
      new chair
      5 tahun yang lalu
    • Tukang Ngukur Jalan
      Menulis Cerita Desa
      5 tahun yang lalu
    • BlogCamp
      Menunggu Keputusan MK
      5 tahun yang lalu
    • Bangsari
      Nahdliyyin Yang Bersujud Di Hadapan Yesus
      5 tahun yang lalu
    • Donna Imelda
      Bebas Komedo dan Bekas Jerawat dengan Sabun Herbal Banana Peel Carbon
      5 tahun yang lalu
    • Keluarga Haripahargio
      REPLACED
      5 tahun yang lalu
    • Blog Adi Nugraha
      Wisata Alam yang Menakjubkan di Sulawesi Utara
      6 tahun yang lalu
    • All of Putri (¬.¬)ƪ_(˘⌣˘'!)
      I wanna asking...
      6 tahun yang lalu
    • A HOUSEWIFE'S DAY OUT
      Vincent van Gogh, just my simple thought.
      6 tahun yang lalu
    • Natureve Shop
      Istri Marah Karena Terlalu Cepat Ejakulasi? Pake Ini Biar Gagah
      6 tahun yang lalu
    • BETOIJO
      GOD'S MIRACLE: I GOT A NEW JOB!
      6 tahun yang lalu
    • Ninik Setyarini
      [Bukan Sinopsis] Bohemian Rhapsody
      6 tahun yang lalu
    • TGIF! Magazine
      Kereta Hantu Pagi Hari
      6 tahun yang lalu
    • fanabis
      Craftsman Style Kitchen Faucet
      6 tahun yang lalu
    • lalank pattrya dan hal random lainnya.
      Ngatain Mereka Disini
      6 tahun yang lalu
    • Galaksi Pungky
      Review: Sakura Collagen Cream Anti Age's, Siap Menua dengan Kulit Bahagia!
      6 tahun yang lalu
    • Aksaraku
      Rasakan Indahnya Malam Pertama di Bali Itu Mudah dan Murah, Begini Caranya
      6 tahun yang lalu
    • Aulia Fasya
      Masa Lalu dan Jejak Digital
      6 tahun yang lalu
    • Anisa AE
      Penyebab Ibu Kandung Aniaya Bayi Calista
      7 tahun yang lalu
    • Narzis Blog
      Ayo Move On!
      7 tahun yang lalu
    • Beby's Diary
      Ayang-Ayangan di Depan Umum
      7 tahun yang lalu
    • sketsa hati
      Visit Zugspitze from Munich by Train
      7 tahun yang lalu
    • Ca Ya
      Yang Tidak Biasa dari Nikahan Incess Ca Ya
      7 tahun yang lalu
    • A Border that Breaks
      Janus dalam Mozaik-Mozaik Kecil
      7 tahun yang lalu
    • irhapunya
      #PontianakTrip : Menjelajah Rasa dengan Kuliner Pontianak
      7 tahun yang lalu
    • Tulisanku
      Begini Cara Memindahkan Data dari Blogdetik ke WordPress
      7 tahun yang lalu
    • Bibi Titi Teliti
      Menyongsong Masa Depan Digital bersama CBN
      7 tahun yang lalu
    • HELLO!
      9 Teknik Dasar Yang Harus di Kuasai Dalam Permainan Tenis Meja
      7 tahun yang lalu
    • Catatan Anazkia
      Gerbong Wanita, Tak Semenyeramkan yang Dikira
      7 tahun yang lalu
    • My Daily Notes
      Berbagi Inspirasi
      7 tahun yang lalu
    • Ruang Emak
      SO GOOD Ayam Potong Kuah Cabe Hijau, Sajian Spesial Di Hari Lebaran
      7 tahun yang lalu
    • eithea
      Life is living in Moments
      7 tahun yang lalu
    • Rianda Prayoga Blog
      Ngabisin Uang THR, Kenapa Gak?
      7 tahun yang lalu
    • Blog Anak Nelayan
      Blog Gak Pernah Update
      8 tahun yang lalu
    • Jalan Pendaki
      Annapurna Basecamp Series: Drama Pertama Menuju Tanah Dewa-Dewa Himalaya
      8 tahun yang lalu
    • Netnesia
      Telkom Buka Pemblokiran Netflix
      8 tahun yang lalu
    • Widaku.com
      Temukan Sunscreen Yang Baik Untuk Wajah Disini
      8 tahun yang lalu
    • Perjalanan Tak Berujung
      Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
      8 tahun yang lalu
    • Gulanya Gulali
      Ingin Menghemat Pengeluaran? Gunakan Jasa Catering Aja!
      8 tahun yang lalu
    • Travel Diary
      Si Yaki dan Tarsius Bitung yang menggemaskan
      8 tahun yang lalu
    • Jendela Keluarga
      Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Sosial
      8 tahun yang lalu
    • Ayu Saritem Blog
      Cara Membuka Aura Kecantikan Bagi Wanita Hamil
      8 tahun yang lalu
    • mata buku indri
      Review: Trilogi Insiden
      8 tahun yang lalu
    • Arsitektur Dunia | Gallery Arsitektur Dunia
      Lorem ipsum dolor sit amet
      9 tahun yang lalu
    • when journalist becomes backpacker
      THE FACE OF TERRACOTTA, CHINA
      9 tahun yang lalu
    • Jurnal Mira Sahid | Emak Blogger
      That Moment!
      9 tahun yang lalu
    • Jejak BOcahiLANG
      Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
      9 tahun yang lalu
    • aksara senandika | Sedikit noktah kehidupan
      Aku Sedang Malas
      9 tahun yang lalu
    • Petrus Andre Blog
      10 Hal yang Harus Dilakukan agar Blog Kamu Lebih Menghasilkan
      9 tahun yang lalu
    • Nicegreen
      Allah Menegurku Dengan Syaraf Kejepit
      9 tahun yang lalu
    • Wuri Nugraeni | Reporter, Menulis, dan Wisata
      Pindah Rumah ke wurinugraeni.com
      9 tahun yang lalu
    • AGIASAZIYA
      PAKSAISME
      9 tahun yang lalu
    • Controversy
      Less is More dalam Kumpulan Cerita
      9 tahun yang lalu
    • SECAWANKOPISENJA
      [Flash Fiction] PURA-PURA PULANG
      9 tahun yang lalu
    • Febry Hadinata WordPress
      Jogja x Dieng x Solo Part 1
      9 tahun yang lalu
    • Saoscabe.com | Website Humor Indonesia
      Fakta Kota Tembung
      9 tahun yang lalu
    • Albarnation
      Mau Kredit Motor ? Di Cermati.com Aja
      9 tahun yang lalu
    • Makhluk Kecil
      Pindah
      10 tahun yang lalu
    • Ahmad Rafiq Chaniago
      Pameran Seni Rupa Lima Jari
      10 tahun yang lalu
    • Melihat Dunia
      Before I Die I Want...
      10 tahun yang lalu
    • Catatan Ruslan
      Satu Jam Menyusuri Sungai Kahayan
      10 tahun yang lalu
    • .:: Nhie ::. | Just another WordPress.com weblog
      Noda Makanan di Pakaian
      10 tahun yang lalu
    • Beautify Me
      Etude House Etoinette Princess Pouch
      12 tahun yang lalu
    • yosbeda
    • Chronosphere
    • hidayah-art.blogspot.co
    • zubaid.ID
    • Tukangecuprus
    • Arian's Blog
    • Benablog - Cerita Si Benakribo
    • Jogja Ready
    • Angga Ong
    • yandi punya cerita
    • Jejaring Miss Fenny
    • pegipegi.com: Pesan Hotel & Tiket Pesawat Termurah Online
    • BlogS of Hariyanto
    • Catatan Kartina
    Perlihatkan 5 Perlihatkan Semua

    Labels

    Asuransi Backpacker Bank Budaya Fashion Film Movie Review Wisata otomotif
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top