salmanbiroe - Indonesian Lifestyle Blogger
    • Home
    • About Me
    • Contact Me
    • Tekno
    • Film
    • Travel
    • Food
    Sumber gambar : unsplash.com
     

    Setiap detik, pohon tumbang. Setiap jam, jutaan flora fauna tak memiliki tempat di muka bumi ini. Setiap hari, banyak video menyatakan bahwa produk-produknya aman bagi lingkungan, padahal malah sebaliknya. Mau sampai kapan pembohongan publik demi keuntungan terus digalakan? Apakah sampai anak cucu bahkan generasi berikutnya merasakan krisis iklim bahkan krisis pangan? 


    Melihat 20 tahun kebelakang, saya memiliki masa bermain yang indah. Saya berlarian di tanah lapang dan sungai. Semuanya masih hijau karena banyak pepohonan, bahkan saya sering bermain di ladang. Saya biasa menangkap jangkrik atau capung yang hinggap di dahan. Masa itu seperti sangat susah untuk diulang, karena lahan-lahan hijau itu telah berubah menjadi beton dan bangunan. Lahan hijau mulai berkurang dengan sangat masif belakangan ini. 


    Menurut penelitian dari CfDS UGM (2024), hampir seperempat masyarakat Indonesia percaya bahwa krisis iklim adalah rekayasa penguasa global. Ini langsung memberikan gambaran bahwa hoaks iklim bukan cuma “masalah luar negeri”, tapi nyata di Indonesia.


    Ternyata krisis iklim dan deforestasi bukan hanya di Indonesia saja, Brazil pun memiliki problematika sama. Brazil memiliki hutan Amazon, sebagai paru-paru dunia, memiliki tantangan sangat pelik. Hutan ditebang, flora fauna tergerus dan banyak disinformasi tentang krisis iklim dan deforestasi. 


    Dalam kurun waktu puluhan tahun, hutan Amazon telah mengalami deforestasi tak sedikit, hitungan ribuan kilometer hutan dibabat tanpa ampun atas nama modernisasi. Kerusakan hutan Amazon bukan hanya soal vegetasi hilang, tapi juga fungsi penyerapan karbon, regulasi curah hujan, dan keanekaragaman hayati. 


    Berbagai permasalahan tersebut membutuhkan sebuah gebrakan bukan hanya oleh satu dua pihak, namun seluruh masyarakat dunia yang peduli akan masa depan bumi ini. November nanti, COP30 akan diadakan di Belem, Brazil, sebagai bentuk perjuangan untuk menyuarakan betapa pentingnya satu pohon bagi kehidupan manusia. 


    Dari Amazon ke Nusantara



    Mentira tem Preço, setiap kebohongan ada harganya. Brazil memiliki hutan Amazon, salah satu hutan terluas di dunia. Paru-paru dunia yang sangat penting, namun terancam oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab atas nama modernisasi. Rantai ekonomi dibalik disinformasi inilah penyebab utama krisis iklim. Maraknya disinformasi inilah yang menggerakan FALA Estúdio de Impacto untuk menunjukan bahwa terjadi pergolakan untuk menyelamatkan krisis iklim baik di meja negosiasi maupun di media informasi dan media sosial. 


    Dalam Investigasi oleh FALA Estúdio de Impacto & Observatório de Integridade da Informação (Oii) menemukan bahwa terdapat jejaring pembiayaan dari perusahaan minyak dan pertambangan yang mendukung konten “anti-iklim” di media digital. Dan setiap tahun, platform media sosial memperoleh US$ 13,4 juta dari iklan kanal yang menyebarkan hoaks iklim.


    Serupa dengan Brazil, Indonesia pun memiliki permasalahan serupa. Dengan banyaknya pengguna media sosial, Indonesia rawan dengan disinformasi tentang berbagai hal seperti krisis iklim, gelombang panas, salju di tropis atau CO2 tidak berbahaya, seluruh informasi tersampaikan secara tidak benar. Ketidakjelasan informasi tentu saja membuat masyarakat antipati dengan kebijakan pro iklim yang sulit dipahami.


    Tak hanya itu, langkah-langkah mitigasi atau adaptasi untuk mencegah krisis iklim pun tak selalu didukung bahkan sebagian masyarakat menentang. Akibat disinformasi ini, menurut Bappenas 2023, kerugian dari potensi ekonomi akibat perubahan iklim di pesisir, laut, pertanian, ketersediaan air, kesehatan dan lainnya mencapai Rp 554 Triliun. 

    Melawan Hoaks dan Krisis Iklim di COP 30 Brazil


    Kalau berbicara hoaks dan krisis iklim, mata dunia tertuju pada satu forum yaitu Conference of the Parties (COP). Sebuah forum pertemuan tahunan di mana negara-negara berkumpul untuk membahas nasib bumi mulai dari bagaimana menekan emisi karbon, menjaga hutan dan transisi energi hijau. 


    Perjalanan COP dimulai jauh di tahun 1995 di Berlin, saat isu perubahan iklim baru dianggap masalah ilmuwan. Namun, seiring waktu, dampaknya makin nyata mulai dari es mencair, cuaca ekstrem meningkat, dan bencana alam datang silih berganti. 


    Momen penting terjadi di COP3 Kyoto (1997) dengan lahirnya Protokol Kyoto, yang untuk pertama kalinya mengikat negara-negara maju agar mengurangi emisi. Lalu, dua dekade kemudian, dunia menyaksikan sejarah baru di COP21 Paris (2015) di mana 195 negara sepakat menandatangani Perjanjian Paris. Intinya sederhana tapi krusial yaitu menjaga agar suhu bumi tidak naik lebih dari 1,5°C.


    Setelah itu, terjadi tarik menarik antara janji dan aksi yang telah disepakati bersama. Beberapa negara masih bergantung pada energi fosil, sementara transformasi energi hijau masih tersandung kepentingan ekonomi.


    Kini, dunia bersiap menuju COP30 di Brasil pada 2025, sebuah titik penting dalam evaluasi komitmen Net Zero Emission 2050. Brasil, dengan Hutan Amazon-nya yang menjadi paru-paru dunia, akan jadi tuan rumah sekaligus pusat perhatian. Disinilah harapan untuk menanggulangi krisis iklim dan transformasi energi hijau disuarakan kembali untuk menjaga keberlangsungan bumi tercinta. 


    Menjelang COP30 di Brazil, Indonesia datang bukan sekadar sebagai peserta, tapi sebagai contoh nyata negara berkembang yang berani bertransformasi. Dalam Paviliun Indonesia nanti, Indonesia akan menegaskan bahwa emisi net-zero bukan pepesan kosong, seperti yang ditegaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ini tentang tanggung jawab kolektif bagaimana negara, korporasi, dan masyarakat bisa bergerak serentak menjaga bumi.


    Karena COP bukan lagi sekadar konferensi, namun merupakan perjalanan panjang untuk menjaga bumi supaya layak dihuni oleh generasi mendatang. Dan mungkin, di COP30 nanti, kita bisa benar-benar membuktikan bahwa janji untuk bumi bukan sekedar kata, tapi langkah nyata bersama.


    Continue Reading

     

    Sebagai masyarakat, tentu saja ingin mendapatkan semua hal yang layak mulai dari pekerjaan, rumah dan segala aspek kehidupan. Jika kondisi tak sejalan dengan harapan, bisa dipastikan akan banyak kontra, ditambah banyaknya berita beredar tentang penilaian publik terhadap pemerintahan saat ini. Semuanya ingin Indonesia menuju kejayaan, apalagi 2045 nanti dicanangkan sebagai Indonesia Emas. Wajar sekali ekspektasi masyarakat terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah sangat tinggi. 


    Kompleksitas dan luasnya wilayah Indonesia membuat tantangan tersendiri bagi pemerintah, apalagi ditambah aspek-aspek lain. Namun, pemerintah juga berhasil menerapkan beberapa kebijakan yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Tepat 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Garuda TV sebagai salah satu TV nasional memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintahan/kementerian/lembaga nasional yang memiliki kontribusi signifikan bagi negara dalam tajuk Piala Adhi Praya. 


    Acara ini bukan hanya seremonial acara penghargaan semata, namun menampilkan ruang dialog dan refleksi atas capaian, tantangan, serta kebijakan nasional di tahun pertama kepemimpinan kabinet baru. Forum ini dihadiri oleh para pejabat, lembaga dan tokoh publik di Universitas Tarumanegara dan disiarkan live di channel youtube https://www.youtube.com/@garudatv.official . 


    Dari Hukum hingga Energi : Ruang Dialog Para Menteri tentang Arah Kebijakan Nasional



    Capaian 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran tentu saja sangat membanggakan beberapa diantaranya adalah menjadi salah satu inisiator dalam perdamaian dunia dalam berbagai forum seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian di Sharm El-Sheikh dan pidatonya di Sidang Umum PBB, pemberantasan korupsi dengan salah satu nilainya mencapai 13 triliun rupiah dan IHSG mencapai level tertinggi yaitu 8.000.    


    Piala Adhi Praya Garuda TV merupakan oase di era media sosial saat ini, untuk memberikan refleksi bagaimana kebijakan ini bisa memberikan dampak langsung terhadap masyarakat yang memiliki distorsi informasi tentang kebijakan. Selama ini masyarakat hanya berfokus pada satu dua hal, namun melupakan capaian yang telah dilakukan oleh pemerintah. 



    Cing Abdel, membuka suguhan Piala Adhi Praya dengan jokes ala Stand Up Comedy. Selama berkarya dalam profesi komedian, Abdel menceritakan bahwa inilah salah satu callingan terpagi yang pernah dilakoninya. Bagi partner Mamah Dedeh dalam acara tausiah pagi, membuka acara ini dengan candaan tentang cek kesehatan gratis sangat bermanfaat dalam balutan candaan khasnya. 


    Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, membuka perspektif hukum melalui upaya penertiban hukum ditengah era digital saat ini. Saat ini pemerintah berfokus pada regulasi jelas dalam pemberantasan judi online dan pinjaman online ilegal serta aspek HAM salah satunya pelanggaran HAM berat di masa lalu. Di bidang keimigrasian, langkah nyata juga terlihat dari integrasi data kependudukan dan negosiasi pemulangan ribuan WNI yang tengah menjalani hukuman di luar negeri, terutama di Malaysia.


    Sejalan dengan itu. Menkomdigi, Meutya Hafid juga menyoroti regulasi judi online dan pinjol. Tak kalah pentingnya, pemerataan konektivitas salah satunya internet pun saat ini dilakukan dengan menggandeng pihak swasta. Konektivitas ini difokuskan di Indonesia Timur, seperti Papua. 


    Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyoroti konsep transmigrasi baru bukan hanya menyoroti pemindahan pendudukan melainkan pengembangan wilayah dan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi inklusif. 



    Sementara itu, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menjelaskan bahwa salah satu unggulan programnya adalah perbaikan infrastruktur seperti jalan raya dan ditampung menggunakan media sosial dan google form dengan penanganan secara cepat tergantung dengan anggaran yang dialokasikan. Selain itu, berbagai program strategis diarahkan untuk memperkuat pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal. Kebijakan Dana BOSDA diperluas hingga sekolah swasta dan madrasah, disertai program beasiswa mahasiswa serta perluasan Jamkes Gratis yang dijalankan dengan prinsip transparansi anggaran.


    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan pandangan optimis bahwa ekonomi Indonesia akan mampu tumbuh di tengah ketidakpastian global, terlepas dari revisi proyeksi pertumbuhan oleh lembaga internasional. Optimisme ini didasarkan pada keyakinannya terhadap fondasi ekonomi nasional yang kuat dan arah kebijakan strategis pemerintah, serta pandangannya bahwa situasi global saat ini merupakan "peluang emas" bagi investasi.


    Kementerian Pertahanan melalui Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan pentingnya stabilitas nasional sebagai fondasi ekonomi, dengan melanjutkan modernisasi Alutsista dan penguatan Trisula Nusantara demi menjaga kedaulatan negara. Sementara PLN di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo berkomitmen mencapai 100% elektrifikasi desa pada 2029 serta mendorong swasembada energi nasional dengan memaksimalkan sumber daya domestik.

    Di sisi lain, BKKBN melalui Menteri Wihaji menekankan pentingnya pembangunan keluarga sehat dan tangguh melalui program Genting Tamasan dan Kate. Inovasi Super App Keluarga dihadirkan untuk memperkuat layanan digital konsultasi gizi dan keluarga, sekaligus menjawab tantangan sosial seperti pernikahan dini dan fenomena fatherless era yang berpotensi mempengaruhi kualitas generasi mendatang.

    Piala Adhi Praya Garuda TV, Penghargaan dan Apresiasi Kerja Keras Menuju Indonesia Emas


    Dengan hadirnya para pejabat dan lembaga nasional dalam ajang Piala Adhi Praya Garuda TV membuat optimisme kedepan semakin nampak terutama dalam berbagai bidang seperti ekonomi, hukum, lingkungan dan lain-lain. Dalam 1 tahun perjalanan Prabowo-Gibran ternyata banyak hal terluput dan ternyata telah dicapai dalam kurun waktu yang cukup singkat. Sebagai masyarakat, tentu saja ingin kesejahteraan dan kedamaian dalam menjalani kehidupan sehingga tak henti-henti berharap bisa melihat Indonesia menjadi salah satu dengan ekonomi dan kesejahteraan yang merata. Bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah, segala fasilitas bisa dinikmati seperti sekolah, rumah sakit dan fasilitas publik dan segala aspek kehidupan bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah. 


    Continue Reading

     

    “Selagi benar dan bermanfaat, saya akan lurus saja, tidak akan menengok kanan kiri,” Ucap wanita paruh baya dengan luapan semangat sambil menyuap kuah seblak di Malakasari Edufarm, Duren Sawit, Jakarta Timur. Melalui Prinsip inilah, Haryati mampu membawa kebun kecil dari pekarangan rumah menjadi sebuah oase pendidikan di tengah beton kota Jakarta. 


    Sosok wanita inilah penggerak Kelompok Tani Wanita (KWT) D’shafa berhasil mengubah tempat penampungan sampah dan kumuh menjadi lahan hijau melalui green house, tempat produksi dan edukasi melalui agrowisata Malakasari Edufarm. Mulanya, Haryati dan ibu-ibu di RW 05 Malakasari rajin menanam tanaman di pekarangan rumah sebagai bagian untuk mengisi waktu luang dan hobi. Kemudian, para pejuang penghijauan di Malakasari memenangkan lomba Gang Hijau dalam upayanya menghijaukan kawasan sekitar RW 05. 



    Kemenangan kompetisi Gang Hijau skala nasional ini memicu semangat Haryati dengan mengajak ibu-ibu memanfaatkan lahan kosong. Lahan kosong tempat pembuangan sampah seluas 200 meter dipergunakan untuk menanam di samping SMAN 44 Jakarta. 


    Bermodalkan pengetahuan dari media sosial, Haryati melakukan penanaman secara konvensional, tak hanya itu Ia melakukan pembibitan secara mandiri. Badai pandemi pun datang, namun UMKM tetap bertahan bahkan terus tumbuh karena permintaan sayuran segar meningkat. Pada tahun 2020, Haryati dan ibu-ibu pun membentuk Kelompok Tani Wanita (KWT) D’Shafa. 


    Metode penanaman pun beralih dari konvensional menjadi hidroponik, dan hasil panen pun sangat melimpah. Sayuran segar didistribusikan kepada pemasok, namun ternyata hasil penjualan tidak sesuai dengan harapan. Untuk menutupi biaya produksi dan karyawan, Haryati pun sempat kewalahan. Berbekal inovasi dan kreativitas, D’Shafa bekerja sama dengan Puskesmas, Kelurahan, dan berbagai pihak dengan produk olahan dari sayuran berupa keripik, cheese stick, produk olahan makanan dan minuman herbal dan tradisional. 


    “Tadinya saya hanya menjual ke supplier saja, namun harganya tidak begitu bagus. Kemudian, saya berinovasi dengan berbagai produk olahan seperti cheese stick kelor ini,” Wanita asal Sragen menunjukan sebuah kaleng cheese stick saat menceritakan kisah sedih sebelum menemukan inovasi dari produk olahan sayur.


    Perkembangan dan inovasi tersebutlah yang membawa KWT D’Shafa mendapatkan bantuan PemProv. DKI Jakarta dengan lahan bekas tempat pembuangan sampah. Lokasi inilah, awal mula Malakasari Edufarm lahir dengan green house, tempat produksi dan agrowisata edufarm. 


    Oase Pendidikan Melalui Malakasari Edufarm

    Riuh tawa dan candaan terdengar dari Malakasari Edufarm siang itu. Matahari telah merangkak naik, namun anak-anak tetap ceria dan beramai-ramai menuju ke green house. Haryati menunjukan salah satu tanaman yaitu pakcoi. Tanaman ini terlihat sangat segar dengan penanaman melalui hidroponik. Tak hanya dijelaskan jenis tanaman, namun anak-anak diajarkan menanam dan memanen sayur. Berbagai produk olahan dari hasil panen pun tak luput dari pantauan anak-anak. Pengenalan dunia pertanian inilah yang membuat Malakasari Edufarm sangat disukai oleh anak-anak hingga remaja bahkan dewasa. Selama tiga tahun dari 2022 hingga 2024, pengunjung Malakasari Edufarm mencapai 13.831 orang, sesuatu pencapaian yang luar biasa. 


    “Kalau dengan anak-anak dan remaja, saya jadi gurunya. Kalau dengan dosen, saya jadi mahasiswanya,” Gurau Dea, salah satu ibu-ibu yang diberdayakan. 


    Lambat laun, Malakasari Edufarm tersohor dari mulut ke mulut. Bukan hanya edukasi semata, produk pembibitan, peralatan dan perlengkapan perkebunan pun menjadi salah satu usaha yang dikembangkan oleh UMKM ini. 


    “Bukan hanya paket edukasi, namun produk bibit dan perlengkapan kebun pun sangat laku,” Haryati menjelaskan dengan penuh semangat. 


    Bahkan Haryati menjelaskan pelajar sekolah menengah pun menjadi salah satu agen penjualan dengan menawarkan paket edukasi, penjualan produk kebun hingga produk olahan dari kebun. 


    “Kalau anak sekolah malah lebih kreatif, dicampur macam-macam jadi minuman kekinian.”


    Saluran penjualan bukan datang dari kolega pemerintah, swasta dan berbagai institusi, namun dari ibu-ibu, pelajar dan masyarakat pun menjadi tulang punggung meroketnya penjualan seluruh produk dan jasa yang ditawarkan. 


    Pemberdayaan Perempuan, Inovasi Produk dan Tata Kelola Manajemen

    “Ibu Kartini, seorang pensiunan guru sangat aktif dan banyak channelnya,” Tambah Haryati sambil membetulkan posisi duduk.


    Bukan hanya usia belia, seorang lansia bernama Ibu Kartini pun menjadi salah satu penopang Malakasari Edufarm dalam menghadirkan pengunjung setiap hari kerja. Bukan hanya Ibu Kartini, namun Ibu Dea pun mengaku telah 7 tahun bergabung bersama UMKM D’Shafa. 


    “Awalnya kami tetangga di RT 01, kemudian ikut bersama Ibu Haryati dan memenangkan lomba Gang Hijau.”


    Dea merupakan tetangga Haryati, mulanya enggan bergabung karena masih sibuk dengan pekerjaannya, namun setelah diberhentikan dari perusahaan ia pun kemudian bergabung dengan UMKM D’Shafa. 



    “Dulu malam-malam kami harus mengantar invoice sendiri ke kantor. Tiba-tiba di tengah jalan, invoice pun terbawa angin,” Dengan raut sedih Ibu Dea menceritakan perjalanan panjang D’Shafa. 


    Bukan hanya Ibu Dea saja namun terdapat 13 karyawan yang tergabung dalam usaha ini. Bahkan, beberapa karyawan pun mendapatkan giliran untuk menerima pembekalan dari Yayasan Astra - YDBA diantaranya pelatihan 5R, keuangan, dan tata kelola manajemen. 


    “Dulu sebelum bergabung dengan Yayasan Astra - YDBA, kami bingung dan berantakan sekali serta kenapa terus merugi?”



    Haryati mengungkapkan bahwa sebelum bergabung dengan Yayasan Astra - YDBA tidak ada metode khusus dalam pencatatan maupun merumuskan harga pokok penjualan. Dalam operasional sehari-hari hanya mengandalkan perhitungan seadanya. Berkat mengikuti pelatihan perencanaan keuangan dan pelatihan lainnya, kini UMKM D’Shafa memiliki omset bersih sekitar 150 juta sebulan. 


    Selain secara tata kelola, inovasi produk pun semakin bervariasi mulai dari keripik, cheese stick, berbagai produk olahan hasil kebun dan minuman herbal. Kemasan produk pun mengalami perubahan cukup signifikan menjadi lebih modern dan tahan lama. 



    Salah satu tanaman unik dan langka di green house adalah Pegagan. Kebetulan tanaman ini jarang dibudidayakan oleh masyarakat, namun D’Shafa mampu membuat produk olahan seperti keripik pegagan. Pegagan ini banyak diminati namun kebun masih jarang ditemui sehingga perlu dikembangkan.



    “Salah satu impian saya adalah membuat Malakasari UMKM Festival,” Ucap Haryati sambil berkaca-kaca. 

    Harapan besar Malakasari Edufarm adalah bisa menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi banyak orang. Ke depan, Malakasari ingin berkembang menjadi pusat UMKM yang bukan hanya tempat berkumpul, tetapi juga wadah untuk tumbuh bersama.

    Salah satu langkahnya adalah menghadirkan booth pada berbagai event, agar produk anggota semakin dikenal masyarakat luas. Dari kafe sederhana yang menyajikan makanan sehat, minuman segar, hingga inovasi kekinian seperti “Ngejamu Yuk” dan makanan sehat, semua dirancang untuk memberi nilai tambah sekaligus menjaga gaya hidup sehat.

    Bergerak dan Tumbuh Bersama UMKM


    Tak hanya berbisnis, William Soeryadjaya, Founding Father Astra, memiliki cita-cita mulia menjadikan Astra sebagai pohon rindang, sebuah simbol kesejahteraan bersama. Pohon yang tidak hanya kokoh berdiri, tetapi juga berbuah manis sehingga banyak orang bisa bernaung di bawahnya dan turut menikmati hasilnya. Cita-cita tersebut diwujudkan melalui empat pilar: Astra Hijau, Astra Sehat, Astra Cerdas, dan Astra Kreatif.

    Melalui Astra Kreatif, Astra berkomitmen menggali potensi lokal dan membuka peluang usaha kreatif di masyarakat. Salah satu manifestasi nyata hadir dalam bentuk Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Bagi Astra, YDBA adalah akar yang memperkuat pohon rindang itu, mewujudkan Catur Dharma pertama: “Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.”


    Ketua Yayasan Astra - YDBA, Pak Rahmat Samulo, menegaskan bahwa YDBA menjalankan program pendampingan, fasilitasi pemasaran, dan fasilitasi pembiayaan untuk mendorong UMKM naik kelas secara berkelanjutan. Tantangan memang ada, namun dapat diatasi dengan kolaborasi bersama berbagai pihak.

    Hingga 2024, terdapat sebanyak 13.668 UMKM yang mengikuti program pembinaan Yayasan Astra - YDBA. UMKM binaan itu tersebar di 19 wilayah di Tanah Air, menandakan luasnya jangkauan serta dampak nyata yang dihasilkan.

    Salah satunya adalah D’Shafa, UMKM kuliner berbasis produk makanan olahan yang tumbuh dari kebun kecil di tengah beton kota. Kehadirannya tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan perempuan dan membuka lapangan kerja. Melalui pendampingan dan kolaborasi yang difasilitasi YDBA, D’Shafa mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan pemasaran, serta mengakses pembiayaan.

    D’Shafa membuktikan bahwa UMKM bukan sekadar usaha bertahan hidup, melainkan pilar penting perekonomian bangsa. Dengan pembinaan yang tepat, UMKM dapat naik kelas dan menghadirkan dampak sosial yang lebih luas. Inilah buah nyata dari pohon rindang Astra, buah yang manis dan bisa dinikmati banyak orang, terutama masyarakat kecil yang kini bisa berdiri lebih tegak dan percaya diri.


    Continue Reading

     

    Perjalanan menuju Kecamatan Cilawu, di kaki Gunung Cikuray, selalu menghadirkan pemandangan khas: kabut tipis yang menyelimuti jalan, sawah berundak hijau, dan deretan rumah sederhana yang berdiri di antara ladang. Namun di balik keindahan alam itu, tersimpan kisah panjang tentang perjuangan masyarakat yang dulu hidup serba terbatas.

    Mayoritas warga Cilawu dulu hanyalah buruh tani. Mereka menggarap sawah milik orang lain dengan upah harian yang bahkan sering kali tak cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur. Anak-anak tumbuh dalam keterbatasan, banyak yang putus sekolah karena orang tua tak mampu membiayai. Pengetahuan pertanian pun minim. Menanam dilakukan seadanya, tanpa strategi, tanpa ilmu pengelolaan lahan.

    Tanah banyak yang terlantar. Lahan-lahan milik pemerintah dibiarkan kosong, ditumbuhi semak belukar. Di saat yang sama, masyarakat hidup serba pas-pasan. Kontras sekali: tanah ada, tapi tak bisa dimanfaatkan. Seolah ada tembok besar yang menghalangi rakyat kecil untuk sejahtera di atas tanahnya sendiri.


    Di tengah keputusasaan itulah, muncul secercah harapan: akar wangi. Awalnya, hanya sedikit yang tahu bahwa tanaman dengan aroma khas ini menyimpan nilai ekonomi tinggi. Bagi sebagian orang, akar wangi hanyalah rumput biasa. Namun ketika harganya mulai menembus pasar ekspor, pandangan pun berubah.

    Serikat Petani Pasundan (SPP) kemudian hadir sebagai penggerak. Mereka mengajak masyarakat memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk ditanami akar wangi. Tidak mudah, karena ada tekanan dari pihak-pihak yang merasa terusik, mulai dari preman hingga aparat. Tapi warga Cilawu memilih bertahan. Mereka percaya tanah yang terbengkalai seharusnya bisa menjadi sumber kehidupan rakyat, bukan hanya menunggu investor besar.

    Dari situlah cerita baru dimulai. Warga yang tadinya buruh tani kini belajar menanam sebagai petani mandiri. Mereka tak hanya menanam akar wangi, tapi juga mengembangkan pola tumpang sari yaitu menanam sayuran atau palawija bersamaan dengan akar wangi, sehingga hasil panen lebih beragam. Perlahan, kesejahteraan mulai terasa.

    Akar Wangi, Primadona dari Lereng Cikuray


    Akar wangi atau vetiver sejatinya tanaman sederhana. Tingginya sekitar satu meter, daunnya seperti ilalang, tidak terlalu mencolok dibandingkan dengan bunga atau tanaman hias lain. Namun jangan salah, akar yang tumbuh hingga tiga meter ke dalam tanah inilah yang menyimpan keistimewaan.

    Pertama, akar wangi mampu menahan erosi. Di daerah pegunungan seperti Cilawu, hal ini sangat penting. Curah hujan tinggi sering kali menyebabkan longsor dan tanah hanyut. Dengan menanam akar wangi, tanah menjadi lebih kokoh, air lebih mudah terserap, dan lingkungan lebih lestari. Jadi, selain bernilai ekonomi, akar wangi juga berfungsi menjaga keseimbangan alam.


    Kedua, minyak atsiri dari akar wangi adalah harta karun sesungguhnya. Proses menyulingnya tidak mudah. Dari satu ton akar kering, petani hanya mendapatkan 8–10 kilogram minyak. Namun harga jualnya bisa mencapai Rp2,7–5 juta per liter. Inilah yang menjadikan akar wangi Garut terkenal di pasar internasional.

    Pasar Jepang, Eropa, hingga Singapura selalu mencari minyak akar wangi dari Cilawu. Aromanya kuat, khas, dan tahan lama, menjadikannya bahan baku penting industri parfum kelas dunia. Di rumah-rumah sederhana Cilawu, cerita tentang pembeli dari mancanegara bukan lagi dongeng jauh. Itu nyata. Dari ladang yang dulu dianggap tidak berharga, lahirlah komoditas yang melegenda.


    Kini, hampir setiap keluarga di Cilawu memiliki lahan akar wangi. Hasilnya tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membantu biaya sekolah anak-anak, memperbaiki rumah, bahkan sebagian bisa menabung. Akar wangi telah mengubah wajah desa. Dari yang dulu identik dengan kemiskinan, Cilawu kini dikenal sebagai sentra akar wangi dunia.

    SPP, Pelopor Perubahan dan Pendidikan


    Di balik kesuksesan akar wangi, ada peran besar Serikat Petani Pasundan (SPP). Didirikan pada tahun 2000, SPP awalnya lahir dari semangat Forum Pemuda Pelajar Mahasiswa Garut. Mereka melihat ketidakadilan: tanah luas terlantar, sementara rakyat kecil tidak punya akses. Dari sana, lahir gerakan yang memperjuangkan reforma agraria, dengan satu tujuan sederhana: tanah untuk rakyat.

    Namun perjuangan SPP tidak berhenti pada penguasaan lahan. Mereka paham bahwa kunci sejati perubahan ada di pendidikan. Karena itu, SPP mulai membangun sekolah. Hingga kini, ada 13 sekolah yang berdiri berkat inisiatif dan swadaya, termasuk sebuah SMK gratis yang fokus pada pertanian. Anak-anak yang dulu tak punya harapan sekolah, kini bisa belajar dengan lebih layak.

    Bahkan, SPP memiliki cita-cita besar: mendirikan universitas rakyat di Cilawu. Sebuah kampus yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga keterampilan bertani, wirausaha, dan kepemimpinan. Tujuannya jelas agar generasi muda Cilawu bisa membangun tanah kelahirannya sendiri tanpa harus pergi jauh.


    Di sisi lain, SPP juga menjadi motor penggerak pembangunan fasilitas umum. Air bersih yang dulu sulit diakses, kini tersedia berkat gotong royong warga. Mereka bersama-sama menggali tanah, memasang pipa, dan membuat saluran. Jalan desa pun diperbaiki lewat iuran warga. Semua dilakukan tanpa menunggu bantuan besar dari luar.

    Kehadiran SPP membuktikan satu hal: perubahan tidak harus datang dari atas. Dengan keberanian, solidaritas, dan visi jelas, masyarakat bisa membangun dari bawah.

    Satu hal yang menarik di Cilawu adalah keterlibatan perempuan dalam perjuangan. Mereka tidak hanya berada di dapur, tetapi ikut hadir dalam rapat-rapat, menguasai lahan, bahkan memimpin desakan terhadap pemerintah agar segera menjalankan reforma agraria.

    Aras Siti Halimah, misalnya, menjadi pergerakan penting yang menunjukkan bagaimana kontribusi perempuan bisa luar biasa. Dari pengolahan tanah hingga pendidikan, perempuan di Cilawu adalah pelopor. Mereka sadar, kesejahteraan keluarga tidak bisa menunggu, harus diperjuangkan bersama.

    Di ladang akar wangi, tak jarang terlihat ibu-ibu ikut menanam, memanen, atau membantu proses pengolahan. Mereka juga menjadi suara penting di sekolah-sekolah SPP, memastikan anak-anak mereka mendapat akses pendidikan yang dulu tidak mereka nikmati. Perempuan Cilawu membuktikan bahwa gerakan ini bukan hanya milik laki-laki, tapi milik semua warga.

    Harapan yang Terus Menyala


    Perjalanan Cilawu masih panjang. Akar wangi telah membuka jalan, tapi tantangan selalu ada. Harga pasar yang fluktuatif, kebijakan pemerintah yang kadang tidak berpihak, hingga ancaman investor besar yang ingin menguasai lahan. Namun warga Cilawu kini lebih siap. Mereka punya pengalaman, solidaritas, dan organisasi yang kuat.

    Harapan terbesar mereka sederhana: agar tanah tetap untuk rakyat, agar anak-anak bisa terus sekolah, dan agar kesejahteraan tidak hanya dinikmati segelintir orang.

    Dari ladang akar wangi, cerita perjuangan ini mengalir. Setiap tetes minyak akar wangi bukan hanya bernilai rupiah, tetapi juga mewakili kerja keras, solidaritas, dan mimpi panjang masyarakat Cilawu.


    Continue Reading
    Older
    Stories
    Logo Komunitas BRT Network
    Seedbacklink
    Intellifluence Herd Worth Value: $165

    Search

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • youtube
    • instagram

    New Post

    Postingan Populer

    • Dari Hukum hingga Energi: Piala Adhi Praya Garuda TV Hadirkan Dialog Reflektif tentang Arah Kebijakan Nasional
    • Oase Malakasari dari Tengah Beton Kota: UMKM D’Shafa Membawa Perempuan Berdaya
    • Akar Wangi, Aroma Perubahan dari Lereng Cikuray
    • Tenang Ada Sompo : Sompo Insurance Hadirkan Mini Series Terbaru
    • Melawan Hoaks dan Krisis Iklim: Pelajaran dari COP30 Brazil untuk Indonesia
    • [Lomba Blog Pegi Pegi] Nias : Antara Lompat Batu, Surfing dan Tsunami
    • Dari Konten ke Cuan: ASUS Zenbook S14 OLED Buka Peluang Tanpa Batas
    • [Fiksi Blogfam] I-Pop
    • Saat Haji Tak Seperti Dulu Lagi
    • Nonton Bola Sampai Series Thailand Di Genflix

    Blog Archive

    • ▼  2025 (29)
      • ▼  November (1)
        • Melawan Hoaks dan Krisis Iklim: Pelajaran dari COP...
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (4)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2024 (52)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (7)
      • ►  Oktober (8)
      • ►  September (4)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2023 (68)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (8)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (8)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (7)
      • ►  Maret (8)
      • ►  Februari (6)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2022 (75)
      • ►  Desember (14)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (12)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (4)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (12)
      • ►  Maret (6)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2021 (38)
      • ►  Desember (4)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (6)
      • ►  Mei (4)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (7)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2020 (25)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (2)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (2)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (53)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (4)
      • ►  Juli (5)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (7)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (8)
    • ►  2018 (83)
      • ►  Desember (9)
      • ►  November (8)
      • ►  Oktober (7)
      • ►  September (8)
      • ►  Agustus (13)
      • ►  Juli (6)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (8)
      • ►  April (9)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2017 (36)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2016 (41)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (4)
      • ►  September (3)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (7)
      • ►  Mei (3)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (4)
    • ►  2015 (63)
      • ►  Desember (5)
      • ►  November (5)
      • ►  Oktober (11)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (3)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (6)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2014 (11)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2013 (5)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (1)
    • ►  2010 (1)
      • ►  Desember (1)

    Blogger Friend

    • My Life My Style
      Pertemuan Rasa Tak Sengaja di Dapur Yuli Medan Pontianak
      4 jam yang lalu
    • YOGA AS YOGGAAS
      Wawancara Bersama César Aira: Tanpa Kemauan, Inspirasi Tak Ada Gunanya
      5 jam yang lalu
    • Small Things, Kecil Tapi Penting :)
      Mari Rayakan Hari Kebaikan Sedunia Setiap 13 November
      1 hari yang lalu
    • BLOGFAM – When Sharing Meets Caring
      Jejak Pahlawan dalam Setiap Pondasi Bangsa: Memaknai Hari Pahlawan dari Kacamata Pembangunan Indonesia
      1 hari yang lalu
    • fitrian.net
      3 Peluang Usaha dari Rumah yang Bisa Dicoba
      1 hari yang lalu
    • - Connect and Share Blogging Tips in Two Languages
      The Journey to 4,000 Valid Public Watch Hours on YouTube
      3 hari yang lalu
    • The TraveLearn
      Menemukan Kembali Kehangatan Singapura dan Malaysia di Amah Kopitown
      4 hari yang lalu
    • Menuliskan Sebelum Terlupakan
      Kenapa Google Lebih Suka Website dengan SSL
      6 hari yang lalu
    • tindak tanduk arsitek
      susur Bangkok via Chao Phraya
      1 minggu yang lalu
    • Blognya bisot
      Dari Rokok Ilegal ke Denda Tiga Kali Lipat: Obrolan Warung Kopi
      1 minggu yang lalu
    • Berbagi Cerita
      Tidur Berkualitas Bersama Sprei dan Bedcover Hawaii By My Love
      1 minggu yang lalu
    • Langkah Baruku
      Lebih dari Sekadar Murni, Alexa Water Menjadi Pilihan Pasti
      2 minggu yang lalu
    • Blog Bukunya Kimi | Banyak-banyaklah Membaca. Biar Pintar.
      #160 – Are We Smart Enough to Know How Smart Animals Are?
      2 minggu yang lalu
    • Kimi's Cool Blog
      Kembali Disiplin Menulis
      2 minggu yang lalu
    • desperate housewife
      Mantan Korban Bully
      2 minggu yang lalu
    • HM Zwan
      Nasi Kuning untuk Bekal Sekolah
      4 minggu yang lalu
    • My Purple World
      Escapade to New Plymouth and Lake Taupo (Part 2)
      4 minggu yang lalu
    • The Shymphony Of EKA
      Belajar Voice Over bersama Liza Harun dan Z Academy
      1 bulan yang lalu
    • Putrinyanormal
      Discovering Kimono : Pengenalan Budaya Jepang Melalui Pakaian Tradisional
      2 bulan yang lalu
    • Melfeyadin
      Di ZAP Kamu Bisa Nyobain Infuse Glow Biar Kulit Terlihat Lebih Sehat
      2 bulan yang lalu
    • Mampir yuk, kerumahku
      Otak-Otak & Bandeng Presto Ny. Yana
      2 bulan yang lalu
    • Akhmad Muhaimin Azzet | mari bersama menggapai ridha-Nya
      Kunci Sukses dan Bahagia itu Ibu
      3 bulan yang lalu
    • Pipit Widya
      Channel Instagram Favorit
      3 bulan yang lalu
    • Cerita EKA
      Exploring the Sunset Vibes at the Most Iconic Beach Clubs Uluwatu
      4 bulan yang lalu
    • Herdis Suryatna | Pengalaman adalah guru yang terbaik
      Sewa Hiace Luxury Harga Terjangkau dan Nyaman di Bandung dan Ciamis
      4 bulan yang lalu
    • ge[n][d]ud BlogPacker
      Kecerdasan Rakyat Adalah Ancaman Bagi Oknum Penghancur Bangsa
      4 bulan yang lalu
    • Rumah Mayaku
      Ada Apa Di Balik Cerita "Lauk Daun"?
      5 bulan yang lalu
    • Motherhood
      Saat Mata Mengalami SePeLe yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
      5 bulan yang lalu
    • Shintaries
      The Art of Solo Traveling
      5 bulan yang lalu
    • pemainkata | sekadar bilik kecil pecinta kata
      Humor Konyol Kata Kata Bijak Lucu: Obat Ampuh Untuk Hidup
      5 bulan yang lalu
    • my story
      Saat Mata Kering Mengganggu Aktivitas Kerja, Insto Dry Eyes Solusinya
      6 bulan yang lalu
    • ..:: ntan™ | bunga dengan nama terbuka
      Saat Musik Menyentuh Hati – Sebuah Resonansi Emosi Lewat Solo Project Member BTS 💜
      6 bulan yang lalu
    • Macangadungan
      Microsoft is bringing cloud gaming to Xbox consoles later this year
      7 bulan yang lalu
    • udafanz[dot]com
      Strategi SEO untuk Meningkatkan Prospek Bisnis Anda
      8 bulan yang lalu
    • Lucia Priandarini
      Benteng Terakhir
      9 bulan yang lalu
    • WHEN IT'S ONLY JG & AST
      2024
      9 bulan yang lalu
    • Linda Leenk - Little Part of My Life
      2024 Fellowship Journey
      10 bulan yang lalu
    • Life begins at 30...
      Liburan di Tokyo
      11 bulan yang lalu
    • Dunia Kecil Indi
      Surat untuk Mika di Surga (Hari AIDS Sedunia)
      11 bulan yang lalu
    • Gembul Kecil Penuh Debu
      Mangut Iwak Wader ❤
      1 tahun yang lalu
    • Indah Julianti
      Web Canvas Rally Jogjakarta 2024
      1 tahun yang lalu
    • Wira Nurmansyah
      Discovering Macao: A Unique Fusion of East and West
      1 tahun yang lalu
    • Sisi Hidupku
      Apa Kabar Senin Pagi
      1 tahun yang lalu
    • Lianny Hendrawati
      Resep Mini Banana Choco Cake Tanpa Mixer
      1 tahun yang lalu
    • punyapista
      Perubahan Arti dari Bobot Sebuah Nilai
      1 tahun yang lalu
    • a Dreamer - Travelographer - Food Adventurer - Travel Blogger
      Mau Liburan ke Vietnam? Catat 5 Tips Berikut!
      1 tahun yang lalu
    • Una Vida Escrita de la Una
      Bye Bye My Friend
      1 tahun yang lalu
    • every mom has a story
      Sastra masuk sekolah, mana buku sastra yang layak dibaca pelajar SMA, mana yang tidak?
      1 tahun yang lalu
    • Mira Sahid
      Hati Seperti Kertas
      1 tahun yang lalu
    • Cokelat Gosong
      Jangan Biarkan Usia Membatasimu, Stay #AgelessLimitless with ERHA ULTIMATE
      1 tahun yang lalu
    • DISGiOVERY
      Keindahan Pantai Pasir Kencana Pekalongan yang Memukau
      2 tahun yang lalu
    • Catatan Perjalananku
      Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 di Indonesia
      2 tahun yang lalu
    • Redcarra
      PLTS: Membangun Masa Depan Bersih dan Berkelanjutan
      2 tahun yang lalu
    • Ratu de Blog
      Rekomendasi Olahraga Untuk Menurunkan Berat Badan
      2 tahun yang lalu
    • Jurnal Evi Indrawanto
      Pengaruh Budaya Dalam Memaknai Produk
      2 tahun yang lalu
    • Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik » Bisnis, Motivasi, Inspirasi, Opini, Hiburan, Informasi, Sosial Media, Tip & Trik
      Over 50 Dating – Finding a Good Online Dating Site for You
      2 tahun yang lalu
    • suarane.org
      Kere-Aktif
      3 tahun yang lalu
    • SimBale - Download Software Gratis
      AVG Anti-Virus 22.8.7500
      3 tahun yang lalu
    • backpackstory
      Puncak 29 Rahtawu Gunung Muria: Kisah Pendakian Penuh Petilasan
      3 tahun yang lalu
    • Cinta Teknologi
      Router Static Berbasis CLI di Cisco Packet Tracer - Cinta Teknologi
      3 tahun yang lalu
    • Sometimes you have to go a little crazy to stay a little sane
      Top 10 Satisfactory Depended On Loose Bitcoin Cloud Mining Websites Without Investment Of 2021 – The Bharat Specific News
      3 tahun yang lalu
    • Dunia Senja
      Catatan Hati Penghujung Tahun 2021
      3 tahun yang lalu
    • Blog - Lucedale.
      Dearest: New Post
      4 tahun yang lalu
    • #FDCG
      bye 🌻
      4 tahun yang lalu
    • jinjinger
      Kompleks
      4 tahun yang lalu
    • Write Your Diary
      Icip-Icip Kuliner Juwara dari Medan dan Lampung
      4 tahun yang lalu
    • Jefferson's Stage.
      The Diplovemat
      4 tahun yang lalu
    • Ika Koentjoro
      德克萨斯精英赛首轮未完 刘钰T31阎菁T58林希妤T80
      4 tahun yang lalu
    • Nova Wijaya
      Sebelum Mulai Investasi Online, Yuk Pahami 5 Cara Aman Berinvestasi Berikut Ini
      5 tahun yang lalu
    • Resep Kuliner Indonesia dan Dunia
      Karedok Leunca
      5 tahun yang lalu
    • Dian Kelana
      Lindungi Keluarga Kita dengan Antiseptik.
      5 tahun yang lalu
    • SALAMINZAGHI
      Camping di Pantai Ngetun Gunung Kidul Yogyakarta
      5 tahun yang lalu
    • Garis Horizon
      Apakah benar semua akan baik-baik saja?
      5 tahun yang lalu
    • .: adie DOES :.
      Sendirian di Uchisar Castle
      5 tahun yang lalu
    • Kehidupan Di Jepang
      Main Snowboard
      5 tahun yang lalu
    • Kaleng Harapan » Kamera Lubang Jarum
      3 Fakta dibalik Promo 12.12
      5 tahun yang lalu
    • Stay Hungry. Stay Foolish
      Rindu Budaya Ilmu
      5 tahun yang lalu
    • Dunia Iwok
      [Family Vacation] Menikmati Petik Apel di Kota Batu Malang - Part 4
      5 tahun yang lalu
    • Pemimpi Hujan
      Nyobain 6 Menu Terbaru Horison Ultima Ratu
      6 tahun yang lalu
    • Dija Princess
      Jelajah Desa Galengdowo
      6 tahun yang lalu
    • Fardelyn Hacky
      Setop Stigma Orang dengan Gangguan Jiwa
      6 tahun yang lalu
    • Taqorrub.com
      new chair
      6 tahun yang lalu
    • Tukang Ngukur Jalan
      Menulis Cerita Desa
      6 tahun yang lalu
    • BlogCamp
      Menunggu Keputusan MK
      6 tahun yang lalu
    • Bangsari
      Nahdliyyin Yang Bersujud Di Hadapan Yesus
      6 tahun yang lalu
    • Donna Imelda
      Bebas Komedo dan Bekas Jerawat dengan Sabun Herbal Banana Peel Carbon
      6 tahun yang lalu
    • Keluarga Haripahargio
      REPLACED
      6 tahun yang lalu
    • Blog Adi Nugraha
      Wisata Alam yang Menakjubkan di Sulawesi Utara
      6 tahun yang lalu
    • All of Putri (¬.¬)ƪ_(˘⌣˘'!)
      I wanna asking...
      6 tahun yang lalu
    • A HOUSEWIFE'S DAY OUT
      Vincent van Gogh, just my simple thought.
      6 tahun yang lalu
    • Natureve Shop
      Istri Marah Karena Terlalu Cepat Ejakulasi? Pake Ini Biar Gagah
      6 tahun yang lalu
    • BETOIJO
      GOD'S MIRACLE: I GOT A NEW JOB!
      6 tahun yang lalu
    • Ninik Setyarini
      [Bukan Sinopsis] Bohemian Rhapsody
      6 tahun yang lalu
    • TGIF! Magazine
      Kereta Hantu Pagi Hari
      7 tahun yang lalu
    • fanabis
      Craftsman Style Kitchen Faucet
      7 tahun yang lalu
    • lalank pattrya dan hal random lainnya.
      Ngatain Mereka Disini
      7 tahun yang lalu
    • Galaksi Pungky
      Review: Sakura Collagen Cream Anti Age's, Siap Menua dengan Kulit Bahagia!
      7 tahun yang lalu
    • Aksaraku
      Rasakan Indahnya Malam Pertama di Bali Itu Mudah dan Murah, Begini Caranya
      7 tahun yang lalu
    • Aulia Fasya
      Masa Lalu dan Jejak Digital
      7 tahun yang lalu
    • Anisa AE
      Penyebab Ibu Kandung Aniaya Bayi Calista
      7 tahun yang lalu
    • Narzis Blog
      Ayo Move On!
      7 tahun yang lalu
    • Beby's Diary
      Ayang-Ayangan di Depan Umum
      7 tahun yang lalu
    • sketsa hati
      Visit Zugspitze from Munich by Train
      7 tahun yang lalu
    • Ca Ya
      Yang Tidak Biasa dari Nikahan Incess Ca Ya
      7 tahun yang lalu
    • A Border that Breaks
      Janus dalam Mozaik-Mozaik Kecil
      7 tahun yang lalu
    • irhapunya
      #PontianakTrip : Menjelajah Rasa dengan Kuliner Pontianak
      7 tahun yang lalu
    • Tulisanku
      Begini Cara Memindahkan Data dari Blogdetik ke WordPress
      8 tahun yang lalu
    • Bibi Titi Teliti
      Menyongsong Masa Depan Digital bersama CBN
      8 tahun yang lalu
    • HELLO!
      9 Teknik Dasar Yang Harus di Kuasai Dalam Permainan Tenis Meja
      8 tahun yang lalu
    • Catatan Anazkia
      Gerbong Wanita, Tak Semenyeramkan yang Dikira
      8 tahun yang lalu
    • My Daily Notes
      Berbagi Inspirasi
      8 tahun yang lalu
    • Ruang Emak
      SO GOOD Ayam Potong Kuah Cabe Hijau, Sajian Spesial Di Hari Lebaran
      8 tahun yang lalu
    • eithea
      Life is living in Moments
      8 tahun yang lalu
    • Rianda Prayoga Blog
      Ngabisin Uang THR, Kenapa Gak?
      8 tahun yang lalu
    • Blog Anak Nelayan
      Blog Gak Pernah Update
      8 tahun yang lalu
    • Jalan Pendaki
      Annapurna Basecamp Series: Drama Pertama Menuju Tanah Dewa-Dewa Himalaya
      8 tahun yang lalu
    • Netnesia
      Telkom Buka Pemblokiran Netflix
      8 tahun yang lalu
    • Widaku.com
      Temukan Sunscreen Yang Baik Untuk Wajah Disini
      8 tahun yang lalu
    • Perjalanan Tak Berujung
      Lidah di GOYANG pak Asep Stroberi
      8 tahun yang lalu
    • Gulanya Gulali
      Ingin Menghemat Pengeluaran? Gunakan Jasa Catering Aja!
      8 tahun yang lalu
    • Travel Diary
      Si Yaki dan Tarsius Bitung yang menggemaskan
      9 tahun yang lalu
    • Jendela Keluarga
      Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Sosial
      9 tahun yang lalu
    • Ayu Saritem Blog
      Cara Membuka Aura Kecantikan Bagi Wanita Hamil
      9 tahun yang lalu
    • mata buku indri
      Review: Trilogi Insiden
      9 tahun yang lalu
    • Arsitektur Dunia | Gallery Arsitektur Dunia
      Lorem ipsum dolor sit amet
      9 tahun yang lalu
    • when journalist becomes backpacker
      THE FACE OF TERRACOTTA, CHINA
      9 tahun yang lalu
    • Jurnal Mira Sahid | Emak Blogger
      That Moment!
      9 tahun yang lalu
    • Jejak BOcahiLANG
      Candi-Candi Majapahit di Situs Trowulan
      9 tahun yang lalu
    • aksara senandika | Sedikit noktah kehidupan
      Aku Sedang Malas
      9 tahun yang lalu
    • Petrus Andre Blog
      10 Hal yang Harus Dilakukan agar Blog Kamu Lebih Menghasilkan
      9 tahun yang lalu
    • Nicegreen
      Allah Menegurku Dengan Syaraf Kejepit
      9 tahun yang lalu
    • Wuri Nugraeni | Reporter, Menulis, dan Wisata
      Pindah Rumah ke wurinugraeni.com
      10 tahun yang lalu
    • AGIASAZIYA
      PAKSAISME
      10 tahun yang lalu
    • Controversy
      Less is More dalam Kumpulan Cerita
      10 tahun yang lalu
    • SECAWANKOPISENJA
      [Flash Fiction] PURA-PURA PULANG
      10 tahun yang lalu
    • Febry Hadinata WordPress
      Jogja x Dieng x Solo Part 1
      10 tahun yang lalu
    • Saoscabe.com | Website Humor Indonesia
      Fakta Kota Tembung
      10 tahun yang lalu
    • Albarnation
      Mau Kredit Motor ? Di Cermati.com Aja
      10 tahun yang lalu
    • Makhluk Kecil
      Pindah
      10 tahun yang lalu
    • Ahmad Rafiq Chaniago
      Pameran Seni Rupa Lima Jari
      10 tahun yang lalu
    • Melihat Dunia
      Before I Die I Want...
      10 tahun yang lalu
    • Catatan Ruslan
      Satu Jam Menyusuri Sungai Kahayan
      10 tahun yang lalu
    • .:: Nhie ::. | Just another WordPress.com weblog
      Noda Makanan di Pakaian
      10 tahun yang lalu
    • The Dusty Sneakers
      Memori
      11 tahun yang lalu
    • Beautify Me
      Etude House Etoinette Princess Pouch
      12 tahun yang lalu
    • yosbeda
    • Chronosphere
    • hidayah-art.blogspot.co
    • zubaid.ID
    • Tukangecuprus
    • Arian's Blog
    • Benablog - Cerita Si Benakribo
    • Jogja Ready
    • Angga Ong
    • yandi punya cerita
    • Jejaring Miss Fenny
    • pegipegi.com: Pesan Hotel & Tiket Pesawat Termurah Online
    • BlogS of Hariyanto
    • Catatan Kartina
    Perlihatkan 5 Perlihatkan Semua

    Labels

    Asuransi Backpacker Bank Budaya Fashion Film Movie Review Wisata otomotif
    facebook Twitter instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top