[Film Review] Ada Surga di Rumahmu

4/01/2015 12:13:00 PM




Seorang ibu berani mati demi sepuluh orang anaknya, tapi sepuluh orang anak belum tentu rela mati demi seorang ibunya
Sebuah kalimat yang diucapkan oleh Ustad Alhabsyi sebagai salah satu pemeran di film Ada Surga di Rumahmu. Ustad Alhabsyi dalam film ini berperan sebagai paman pemeran utama, Ramadhan. Kisah dari sebuah daerah perkampungan arab di bumi sriwijaya, Palembang ini memberikan sebuah inspirasi, pesan dan makna yang tak akan pernah dilupakan. Bahwa surga itu sungguh dekat, surga tak usah dicari kemana-mana, cukuplah kau berbakti dengan kedua orang tuamu, terutama Ibumu, niscaya sebuah pintu surga akan menghinggapi dan memberikan sambutan kepada kita.

"Surga itu begitu dekat. Tapi, mengapa kita sibuk mengejar yang jauh?"

Sinopsis 

Cerita dibuka ketika sebuah anak bernama Ramadhan, berceramah dihadapan semua teman-teman mengajinya, ia menceritakan sebuah kisah seorang sahabat Rasul yang mengendong Ibunya ketika berpergian dari stau tempat ke tempat lainnya. Namun, betapa kagetnya sahabat Rasul itu ketika seorang berkata "kau tidak akan dapat menembus semua pahala ibumu walaupun kau mengendongnya dari ujung dunia ini. Betapa mulianya pengorbanan seorang ibu untuk anak dan suaminya.

Ramadhan, tetalah Ramadhan yang suka berkelahi, namun gemar berceramah. Hingga suatu saat, Abuya (Budi Khairul) dan Umi (Elma Theana) merelakan kepergian Ramadhan untuk mengenyam pendidikan di sebuah Pondok yang tak begitu jauh di Sumatera. Beruntung sekali, Abuya menitipkan Ramadhan kepada ustad Athar, Paman Ramdhan. 

Cerita beralih ke kehidupan Ramadhan di pondok pesantren. Ramadhan yang memiliki dua orang sahabat pun, kini kembaali berulah dengan kabur dari pondok pesantren tanpa ijin. Karena kenakalannya, tiga anak tersebut dibukum dengan berceramah di berbagai tempat seperti kuburan, pasar, dan tempat keramaian laainnya. Karena kepandaiannya berceramah, Ramadhan sering dihadiahi bingkisan dri pendengar ceramahnya.

Seiring tumbuh dewasanya Ramadhan (Husein Alatas), kemudian ia menetap di Pondok pesantren dan mengabdikan dirinya sebaagai penjagar di Pondok.Namun, cita-cita Ramadhan yang ingin terkenal membuat kegelisahan dihati Ramadhan. Sampai suatu saat, Pondok pesentren dijadikan sebuah lokasi syuting, entah angin apa yang menyebabkan Ramadhan kemudian bertemu dengan Kirana (Zeezee Shahab) dan bertemu pula dengan kru film yang menawarinya sebuah casting untuk film laga.

Tanpa berfikir panjang, Ramadhan dan kedua sahabatnya berangkat ke Jakarta. Namun, sesampainya di Jakarta, ia harus menelan pil pahit, castingnya harus diundur sampai beberapa hari kemudian. Untuk menunggu casting tersebut, Ramadhan terpaksa menginap di masjid. Pergulatan batin antara Pondok pesantren, kemudian kondisi ibunya yang sedang sakit membuat Ramadhan memutuskan untuk pulang ke Palembang.

Ia mencium tangan Umi saat tahu bahwa Umi tidak dalam kondisi yang sehat. Air matanya mengalir. Kemudian ia bertekad untuk serius mendalami ilmu ceramah, dan ketika suatu saat, ia diundang ke sebuah pengajian pemuda masjid, ia kembali bertemu dengan Kirana, padahal Sabat kecilnya yaitu Nayla juga menaruh hati pada Ramadhan. 

Kirana mengundang Ramadhan, Abuya dan Umi untuk menghadiri syukuraan di rumahnya yang mewah. Karena kondisi Umi yang masih sakit, tiba-tiba Umi jatuh pingsan. Sebelum jatuh pingsan, Umi sempat muntah dan mengotori rumah dan mengacaukan semua acara di syukuran orang tua Kirana. Setelah jatuh pingsan. Abuya dan Ramadhan langsung membawanya ke rumah sakit. Dan, setelah dioperasi, ternyata Umi mengalami stroke yang menyebabkan gangguan pada sebagian tubuhnya yang mengakibatkan gangguan bicara. Nayla (Nina Sepriani)  hadir setiap saat di rumah sakit ditemani oleh Abuya dan saudara Ramadhan.

Sebelumya, dikisahkan bahwa Paman Ramadhan, ustad Athar meninggal dunia, dan meninggalkan duka yang dalam. Apalagi, Ramadhan baru tahu bahwa selama ini yang mendonorkan ginjal kepada ustad Athar adalah Abuya, sebagai balasannya, Ramadhan dititipkan di Pondok pesantren.

Cerita diakhiri dengan sebuah ceramah dari Ramadhan dari televisi yang disaksikan semua keluarga Ramadhan, dan semu orang menyaksikan dengan bangga. Sebuah mimpi Ramadhan yang tertunda, kini malah menjadi kenyataan, menjadi dai terkenal di televisi.

Makna Cerita

Banyak makna cerita yang terkandung dalam Film berdurasi kurang lebih sekitar seratus menit ini. Salah satu yang paling mengena adalah bahwa berbakti kepada orang tua adalah sebuah nilai yang harus diperhatikan, apalagi bahwa surga memang benar-benar bisa kita nikmati dengan salah satu jalan berbakti terhadap Orang tua kita.

Menurut saya, Film ini sangat layak ditonton oleh semua genre umur, baik itu anak-anak maupun dewasa. Selain itu, Film ini jelas mengangkat keindahan bumi Sriwijaya sebagai setting tempat, dan juga kultur Indonesia yang sangat kental. Namun, memang ada beberapa yang harus diperbaiki seperti ending yang masih jauh dari harapan, karena masih terlalu dini, dan kurang klimaks, dan juga perlu pendalaman karakter lebih untuk menghasilkan sebuah perpaduan adegan yang smooth.

Rekomendasi 


Film menarik ditonton oleh siapapun. Saya merekomendasikan Film karena makna yang terkandung dalam cerita sangat dalam. Saat ini jarang sekali film dengan makna yang dalam seperti ini.

Cast 

Sutradara : Aditya Gumai
Produser : Ustad Ahmad Al-Habsyi 
Pemain : Husein Alatas (Idol), Elma Theana, Budi Khairul, Ustad Al-Habsyi, Zeezee Shahab, Nina Septiani
Produksi : Mizan Productions
Tanggal Rilis : 2 April 2015


You Might Also Like

35 Comments

  1. Sumpah, gue merinding baca sinopsis dan kutipannya. :(
    Merasa banyak dosa banget sama ibu.
    Makasih atas review-nya, Bang. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Yoga, iya apalagi gue nih, ibu masih sakit dan masih di rantau gini :(

      Hapus
  2. Dari sinopsisnya saja sudah menggambarkan bahwa film ini layak untuk di tonton. Belum lagi ditambah dengan pelajaran agama yang terkandung di dalamnya. Saya setuju kalau film ini layak di tonton oleh semua genre.

    Kapan-kapan aku mau cari filmnya, soalnya dah banyak baca sinopsisnya. Jadinya rasa penasaran semakin meningkat untuk menyaksikan filmnya. Apalagi aku menyukai film yang memiliki pesan-pesan yang mengdalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Timur, hehehe harus kudu wajib nonton yak hehehe

      Hapus
  3. thanks infonya sob keliatannya bagus nih jadi referensi nonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Simbale, sama2 ya, sering2 mampir blog saya hehehe

      Hapus
  4. Film yang baik disamping memberi hiburan juga mendidik penontonnya ya Mas. Kalau itu terdapat dalam Ada Surga di Rumahmu, berarti ini film yang layak tonton :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Mba Evi, hehehe iya bener banget Mba hiburan yang pesan moralnya dapet banget

      Hapus
  5. wah hari ini rilis yaa pengen nontoon...

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. @Saoscabe, penasaran kan , makanya nonton hehehe

      Hapus
  7. hari ini ya mestinya.. pengen nonton deh

    BalasHapus
  8. film ini rekomended banget buat di tonto,banyak makna yang dapat di petik dari cerita filmnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Defa, layak tonton banget, siap2 tisu yang bayak kalau nonton yak hehehe

      Hapus
  9. Secara pernah liat proses syutingnya di palembang, jadi penasaran banget mau nonton filmnya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Astari, iya bener banget di palembang dan banyak tempat yang bagus2, keren

      Hapus
  10. Galau antara pengen jadi ustadz atau artis.. Tapi sekarang kan banyak ustadz yang nongol di tipi jugaaaak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. @beby, hehehe galau emang dianya hehehe, iya ustad sih banyak di tivi kekeke

      Hapus
  11. Sumpah, gue merinding baca sinopsis dan kutipannya. :(

    BalasHapus
  12. penasaran banget mau nonton filmnya ;)

    BalasHapus
  13. terima kasih telah berbagi......

    BalasHapus
  14. Ada surga di rumahmu...
    Surga dekat dengan kita, mengapa kita disibukkan dengan yg jauh...
    Mak jleb...jd kangen emak..
    Jd makin pgn nonton film ini..tfs y bang bro

    BalasHapus
  15. ih aku jadi sedih. abis liat traiilernya terus baca kutipan ini "Surga itu begitu dekat. Tapi, mengapa kita sibuk mengejar yang jauh?"
    sebagai anak rasanya.... :((((((

    "Seorang ibu berani mati demi sepuluh orang anaknya, tapi sepuluh orang anak belum tentu rela mati demi seorang ibunya"
    mamaa T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Happy Hawra, nilai positif banget bagi keluarga kan Happy hehehe

      Hapus
  16. wah ane suka ini gan film islami, cerita nya bagus bagus seperti ayat ayat cinta, kcb, dll, sekarang sudah ada di bioskop yak film ini

    BalasHapus