Sekolah Magang Indocement Mencetak Tukang Siap Kerja

11/07/2017 05:43:00 PM


Bagaimana nasib seorang lulusan SMA yang sulit mendapatkan lapangan pekerjaan yang menuntut pendidikan lebih seperti Sarjana? Tentunya pemuda tersebut akan depresi dan merasakan bahwa proses belajar di bangku sekolah tidak berguna sama sekali di kehidupan nyata ini. Jika seorang yang tidak putus asa, maka akan mencari informasi lain sehingga bisa diterima pekerjaan seperti buruh, penjaga toko dan lainnya. Namun, jika pemuda tersebut terjerumus ke dalam pergaulan yang kurang baik maka narkoba dan minuman keras akan mengintai mereka. Akibat yang paling fatal adalah hancurnya masa depan mereka. 

Saya sangat beruntung memperoleh pendidikan Sarjana dan ditambah dengan pendidikan profesi dalam bidang Akuntan. Namun saya merasa bahwa pendidikan tersebut sangat kurang sehingga saat ini saya ingin melanjutkan ke jenjang S2. Dan, memang seharusnya diperlukan informasi yang cukup mengenai program S2. Antara saya harus mencari informasi dengan ketersediaan informasi memang sangat berhubungan sehingga saya dapat mendapatkan program S2 impian. 

Begitu pula dengan pemuda lulusan SMA tersebut, informasi mengenai lowongan pekerjaan dan program magang yang menambah skill di dalam pekerjaan sangatlah dibutuhkan. 



Beruntung sekali saya mendapatkan kesempatan untuk membagikan kabar gembira dari SMI. SMI merupakan Sekolah Magang Indocement di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Konsepnya sangat sederhana, pemuda dari beberapa desa di Citeureup yang merupakan desa mitra Indocement akan mendapatkan rekomendasi dari kepala desa dan kemudian mendapatkan pendidikan selama beberapa bulan di Sekolah Magang Indocement. 

Pada awalnya saya kurang mengerti mengapa SMI ini sangat diminati oleh pemuda-pemuda di sekitar PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Namun setelah dijelaskan satu persatu mengenai program tersebut saya sangat bangga dan sangat mendukung program ini. 


SMI saat ini menyediakan pelatihan dalam beberapa bidang seperti tukang bangunan, tukang las, garmen, otomotif, operator alat berat dan driver terutama truk besar. Sebetulnya SMI adalah salah program dari beberapa puluh program CSR. Dalam SMI, terdapat kerjasama dengan KODIM Kabupaten Bogor. 

Bagaimana dengan sistem pengajaran dan praktik? Tenang saja, karena kualitas pengajar tidak diragukan kualitasnya karena merupakan lulusan dari Teknik Sipil dan Arsitek dari Perguruan Tinggi serta bekerja sama dengan KODIM dalam hal pembekalan bela negara dan cinta tanah air. Sedangkan peserta magang akan diberikan pelajaran praktik langsung di seperti membuat pagar dan bangunan. Dalam pengajaran sebetulnya telah menerapkan pengetahuan seperti pengenalan kualitas semen, alat pertukangan, dan cara perhitungan material secara terperinci. 


Peserta pelatihan juga akan melakukan praktik pekerjaan seperti pemasangan pondasi batu kali, pemasangan tembok bata, dan cara melakukan plester  pada tembok. Tidak kalah pentingnya, produsen semen Tiga Roda ini memberikan pelatihan etika dan keselamatan kerja bagi profesi tukang bangunan. Setelah selesai pendidikan, peserta magang akan mendapatkan sertifikasi dari Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor. 

Lalu seberapa besar penyerapan dan daya tampung Sekolah Magang Indocement ? Setiap program akan menampung sekitar 20 peserta magang dan diproyeksikan pada akhir tahun akan mencetak sekitar 220 tukang bangunan yang siap kerja. 




Beberapa lulusan program Magang ini menceritakan manfaat yang sangat dirasakan setelah lulus dan menerima sertifikat. Salah satunya adalah Pak Abdul Azis yang telah menerima proyek dari perusahaan yang lumayan ternama dan telah memberikan lapangan pekerjaan bagi sekitarnya. Bahkan terdapat seorang yang baru saja lulus dan belum menerima sertifikat karena pada hari tersebut baru mendapatkan sertifikat sudah mendapatkan pekerjaan. Saya terkesan dengan manfaat yang diterima oleh peserta magang di SMI.



Selain SMI, terdapat GEMARI. GEMARI merupakan Gerakan Masyarakat Mandiri di desa sekitar kawasan Industri. Program ini bergerak dalam 4 bidang yaitu pelatihan bengkel sepeda motor, pelatihan inkubator plasma sepeda motor, handycraft, dan ikan hias. Pemuda diberikan pelatihan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki sesuai bidangnya. 

Pelatihan inkubator plasma sepeda motor ini merupakan pengecekan kerusakan sepeda motor menggunakan aplikasi dalam laptop atau netbook sehingga peserta magang dapat mengetahui kerusakan dalam waktu yang tidak terlalu lama dan lebih akurat. Sedangkan pelatihan bengkel seperti biasa akan mendapatkan pengetahuan perbengkelan secara umum.

Sedangkan pelatihan handycraft ini memanfaatkan barang bekas atau daur ulang seperti limbah industri kayu, kertas dan lainnya. Produk yang dihasilkan pun sangat beragam mulai dari miniatur pesawat, kaligrafi, pigura, sandal dan masih banyak lainnya. Dan ikan hias yang dihasilkan merupakan ikan neon dengan ukuran yang sangat kecil namun harga jualnya lumayan sekitar 300 rupiah per ekor dengan keuntungan mencapai 100-150 per ekor. 



Keselamatan kerja merupakan aspek yang penting bagi karyawan dan kontraktor di bidang industri. Tentunya segala sesuatu harus dilakukan tindakan preventif terlebih dahulu menggunakan pakaian sesuai dengan standar keselamatan. Pada kunjungan kali ini pun, kami para blogger diminta untuk menggunakan pakaian standar keselamatan yaitu topi dan jaket berwarna mencolok seperti kuning. Selain selamat namun sangat fashionable sekali seperti gambar diatas, hehehe. 

Kami pun diajak mengunjungi I-SHELTER. Seperti layaknya madame tussaud yang ada di luar negeri, I-SHELTER pun menyajikan pemandangan yang lumayan mirip karena banyak terdapat mannequin dengan pakaian keselamatan dalam beragam model. Selain itu terdapat alat simulator untuk driver alat berat dan pakaian keselamatan dalam beragam versi sesuai dengan lingkungan kerja. 



Kunjungan kali ini menambah lagi pemahaman mengenai pepatah "lebih baik memberikan kail daripada ikan". Selama ini yang diberikan berupa dana atau barang, namun beberapa tahun terakhr telah dirubah dengan menambahkan SMI sebagai kail yang siap menangkap ikan sebanyak-banyaknya. Bahkan tidak heran, ketika lulusan SMI menularkan virus-virus pengetahuan dan kebaikan sehingga pemuda-pemuda lain ikut tergerak untuk bermanfaat dan mengunakan kail-kailnya. 

You Might Also Like

0 Comments