Kurangi Kemubaziran Pangan Dan Transisi Energi Terbarukan Untuk Masa Depan Lebih Baik

10/30/2023 04:33:00 PM

 

Food Waste atau kemubaziran makanan sudah cukup parah di Indonesia. Bukan bualan belaka, namun Indonesia kini menempati peringkat ketiga di Dunia sebagai negara penghasil food waste antara 20-40 juta metrik ton dalam setahun. Pada tahun 2020 saja, Indonesia mencatat sekitar 20,49 juta metrik ton sampah makanan. Melihat fakta ini, pasti langsung melihat gaya hidup yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang sering latah dan ikut-ikutan tren atau untuk sekedar memasak atau memesan makanan namun akhirnya mubazir tidak termakan. 

Selain permasalahan Food Waste, Indonesia kini tengah bersiap melakukan transisi energi dari energi berbahan fosil menuju energi terbarukan. Peralihan ini dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, dengan target pada tahun 2060 Indonesia terbebas dari emisi atau Net Zero Emissions. Recana besar ini ternyata masih belum tergaungkan dengan benar, bahkan peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan terkesan sangat lambat. 

Selain permasalahan energi, dari Skelas Siak, UMKM dipacu untuk mengemas produk dengan baik, namun tidak mengacu pada produk yang sesuai dengan ekonomi hijau dan memberdayakan masyarakat di sekitar Pulau Siak. 

Nah, saya akan bahas satu persatu tema yang sedang viral di masyarakat ini. 

Eat Think Movement, Kurangi Food Waste Dengan Bijak


Dengan banyaknya food waste di Indonesia, maka salah satu yang harus dilakukan adalah memilih makanan yang akan di konsumsi dengan bijak. Sudah saatnya mengubah habit, dari makan sebanyak-banyaknya mengubahnya dengan makan yang bernutrisi dan bermanfaat bagi tubuh kita sendiri. Memang mengubah kebiasaan yang sudah lama tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun, jika tidak dimulai dari sekarang maka anak cucu bahkan generasi selanjutnyalah yang akan merasakan dampak dari food sustainability tersebut. 

Eat Think Movement ini memberikan gambaran bahwa apa yang kita makan itu harus dipikirkan secara bijak, bagaimana mendapatkan atau menanamnya dengan cara apa. Kemudian, yang menjadi fokus dari gerakan ini adalah makan sesuai dengan kebutuhan, dan apa yang kamu makan menentukan masa depan dan generasi selanjutnya serta keberlanjutan dari makanan tersebut di masa yang akan datang. 

Sedangkan gerakan eat think movement ini diprakarsai oleh Food Sustainesia, yang merupakan sebuah bisnis sosial berbasis komunitas yang berfokus membangun ekosistem berkelanjutan dengan memberikan konten audio visual berisi edukasi yang menyenangkan serta produk dan campaign menarik. 

Tren Asia Dukung Perubahan Energi Yang Bersih Di Indonesia

Transisi energi dari fosil ke energi terbarukan merupakan agenda jangka panjang yang harus diperjuangkan. Mengingat pemanasan global dan berkurangnya cadangan bahan bakar fosil, diperlukan perubahan signifikan dalam transisi ke energi terbarukan. Indonesia mempunyai banyak energi alternatif yang dapat dijadikan energi terbarukan. Rencana peralihan energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Indonesia berencana mencapai nol persen emisi (NZE) pada tahun 2060.

Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) besar, terbesar dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT. Selain itu menurut Kementerian ESDM, Energi Baru Terbarukan telah dimanfaatkan sebesar 0,3% dari total potensi sehingga peluang pengembangan EBT sangat terbuka, terlebih didukung isu lingkungan, perubahan iklim dan peningkatan konsumsi listrik per kapita.

Nah, lalu bagaimana dengan energi bersih?

Perlu diketahui bahwa pembiayaan energi bersih terbagi menjadi dua jenis. Pertama, pembiayaan energi bersih tidak bersyarat. Kedua, pembiayaan bersyarat untuk energi bersih. Pembiayaan energi bersih tanpa syarat adalah pembiayaan yang mendukung produksi dan penggunaan energi rendah karbon yang berdampak rendah terhadap lingkungan. 

Sedangkan pembiayaan bersih bersyarat berarti pembiayaan yang mendukung transisi dari energi fosil, namun implementasinya dalam mengurangi dampak lingkungan masih belum jelas.Misalnya ada komitmen terhadap kendaraan listrik, namun sumber listrik yang digunakan adalah batu bara atau gas.

Skelas Siak, Mendukung UMKM dan Ekonomi Hijau 

Siak patu berbangga karena memiliki Skelas. Skelas ini memberikan ruang bagi UMKM untuk maju dan berkembang. Selain  itu, Skelas juga sangat memperhatikan ekonomi hijau yang digaungkan dalam beberapa tahun terakhir.

Skelas (Sentra Kreatif Lestari Siak) merupakan pusat inovasi yang diinisiasi oleh orang muda Kabupaten Siak untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lewat solusi kreatif yang berbasis Ekonomi Lestari serta Pelestarian Budaya Lokal #SiakAsik

You Might Also Like

0 Comments