Keretapi Sarong 2023, Perayaan Budaya Hari Malaysia di Dataran Merdeka

9/29/2023 03:38:00 PM

 

Kalau ke Kualau Lumpur, salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengunjungi Dataran Merdeka, KL Galeri dan Gedung Abdul Samad yang merupakan destinasi wisata yang berada dalam satu kawasan. Namun, berbeda dengan hari biasanya sepi dengan keramaian, pada tanggal 16 September 2023 lalu, kawasan ini ramai dengan orang yang berpakaian kain dan sarung (Sarong) dalam event Keretapi Sarong 2023

Seperti kita tahu, Hari Kemerdekaan Malaysia diperingati pada tanggal 31 Agustus setiap tahunnya, sedangkan Hari Malaysia adalah untuk memperingati pembentukan persekutuan Malaysia pada tahun yang sama yaitu 1963. Pada tanggal tersebut diperingati bersatunya beberapa wilayah yaitu Tanah Melayu, Borneo Utara (Kini Sabah), Sarawak dan Singapore bersatu membentuk Malaysia. 

Lalu apa saja sih yang dilakukan dalam acara Keretapi Sarong 2023? Penasaran nggak? 

Acara Keretapi Sarong Diadakan Setiap Tahun 

Keramaian di KL Sentral 

Acara Keretapi Sarong ini merupakan acara flash mob atau pertujunkan singkat dengan orang beramai-ramai berkumpul dan merayakan Hari Malaysia dengan menggunakan transportasi Kereta Api baik itu MRT, KTM, ERL dan MAB serta jenis kereta lainnya. Uniknya bukan hanya menggunakan pakaian biasa saja namun menggunakan kain dan sarung atau dalam bahasa Malaysia disebut sebagai Sarong. Sarong bukan hanya berarti sarung, pakaian yang digunakan oleh pria untuk melaksanakan sholat, namun seluruh kain yang bercorak dan bermotif. 

Pemilihan Sarong sebagai tema acara ini karena budaya kain warisan budaya yang dimiliki oleh seluruh masyarakat dan agama. Acara ini dimulai padatahun 2012 dan diinisiasi oleh Komunitas Random Alphabet yang melibatkan ribuan orang yang menggunakan transportasi publik dan mengenakan kain sarong dan beragam kain lainnya yang merupakan sibol kebudayaan dan warisan budaya dari Malaysia. 

Pada tahun 2017, acara ini dipromosikan oleh LOCCO , sebuah lembaga non profit. Acara ini juga didukung oleh berbagai pihak seperti Kementerian Pelancongan, Seni, dan Kebudayaan (MOTAC), Jabatan Kebudayaan dan Keseniaan Negara (JKKN), dan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL), Rapid KL, Air Asia, Bulan Bintang dan Mr D.I.Y.

Keretapi Sarong 2023, Dari Berbagai Wilayah Bertemu di Dataran Merdeka


Pagi-pagi, saya sudah siap dengan sarung celana yang saya beli sebelum Lebaran tahun ini. Sarung ini bermotif kain khas dari Indonesia, dan saya beli di salah satu toko online. Biasanya saya memang sering beli di toko ini. Selain itu, saya sudah mempersiapakan kemeja sama yang dibeli di toko yang sama. Oh iya, untuk melengkapi pakaian khas Nusantara, saya memilih Udeng khas Bali, yang saya beli 4 tahun lalu. Udeng ini ternyata saya kenakan pada Keretapi Sarong 2019 lalu. 

Kebetulan saya menginap di Santa Grand Signature Kuala Lumpur yang berada di daerah Menara Santa, Jalan Ampang. Kebetulan untuk menuju salah satu spot pertemuan Keretapi Sarong 2023 yaitu KL Sentral. Selain KL Sentral, ada beberapa stasiun untuk berkumpul seperti Ampang (LRT), Gombak (LRT), Bandar Utama (MRT), Kajang (MRT), Subang Jaya (LRT) dan Putrajaya Sentral (KLIA Transit). 


Nah, karena spot yang familiar diantara tempat-tempat tersebut adalah KL Sentral, maka saya dan teman-teman yang satu hotel menuju stasiun terdekat yaitu Dang Wangi. dari Dang Wangi menuju ke KL Sentral hanya beberapa stasiun saja. Uniknya, Dang Wangi ini berada di underground sedangkan KL Sentral merupakan Upper Station, sehingga dari bawah menuju ke stasiun atas akan terjadi pemandangan yang luar biasa. 

Sampai di KL Sentral, rupanya semua orang sudah berkumpul dan menggenakan pakaian adat dari beragam etnis yang ada di Malaysia. Semuanya mengenakan pakaian dengan sarong yang dikenakan sebagai penutup kepala untuk perempuan dan sarung yang diselempangkan di badan untuk laki-laki, kadang kala ada perempuan yang meyelempangkan sarong tersebut seperti laki-laki. 

Setelah lagu-lagu dikumandangkan bersama-sama, akhirnya pun mereka mendendangkannya bersama tarian-tarian spontan yang menambah semarak KL Sentral. 


Setelah itu rombangan KL Sentral pun berbondong-bondong menuju ke Dataran Merdeka yang dekat dengan Stasiun  Masjid Jamek. Antusiasme rombongan itu semakin menjadi saat di kereta menuju Stasiun Masjid Jamek. Lagu-lagu nasional seperti Lagu Anak Malaysia, Barisan Kita, Sejahtera Malaysia, Bujang Lapok, Chan Mali Chan, dan beragam lagu lain dinyanyikan bersama menambah semangat dan semarak. Pada saat tiba di Dataran Merdeka pun puluhan ribu orang sudah berkumpul dan siap merayakan Hari Malaysia. 

Puluhan ribu orang ini tumpah ruah merayakan keragaman budaya dan etnis yang dimiliki oleh Malaysia sebagai salah satu negara dengan Multikultur dan etnis mulai dari Melayu, China dan India. Mungkin inilah yang menyebabkan Malaysia disebut sebagai Asia kecil atau Malaysia Truly Asia karena merepresantasikan etnis yang ada di Asia. 

So, kapan ya di Indonesia bisa dilaksanakan acara kebudayaan secara nasional yang bisa bersama-sama merayakan keragaman etnis dan budaya dari Sabang sampai Merauke? Semoga dalam beberapa tahun kedepan, acara ini bisa terwujud, Amin. 


You Might Also Like

0 Comments