Sumber Foto : Sanggar Anak Akar
Jakarta dengan segudang harapan, Jakarta yang telah membuat saya, atau siapa pun turut bertahan demi tuntutan kebutuhan sehari-hari. Jakarta, kota penuh peluh, keringat dan air mata para pengais rejeki, entah di jalan, di kantor, atau pun di dalam gedung-gedung megah. Jakarta yang mengerogoti sebuah akar dari anak-anak yang bernaung di dalamnya. Jakarta yang hanya mampu menuruti segala nafsu duniawi, tanpa adanya empati dan rasa memiliki.
Tulisan saya kali ini dibuka dengan sebuah puisi mini yang sebetulnya mencerminkan sebuah kegundahan dan keresahan yang kian mendalam. Sebuah kabar inilah yang masih menjadi masalah besar bagi "Sanggar Anak Akar".
Sanggar Anak Akar
Mendengar nama "Sanggar Anak Akar" tentunya sangat erat kaitannya dengan rumah bernaung bagi siswa-siswa yang ingin belajar dan menimba ilmu. Sanggar ini memberikan keterampilan, pengembangan bakat, life skill dan masih banyak ilmu lainya. Sanggar Anak Akar berdiri sejak November 1994. Tujuan utama pendiriannya adalah menyediakan rumah untuk tumbuh kembang anak. Pendirian tersebut mengalami kendala, karena sering berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain, nomaden, tidak memiliki sebuah tempat tetap.
Beruntung pada tahun 2003, Sahabat Akar memberikan dukungan berupa penggalangan dana yang bertujuan mengadakan lahan dan bangunan Sanggar Anak Akar. Alhamdulillah setahun kemudian, tanah seluas 900 M2 berhasil dikumpulkan dari hasil penggalangan dana tersebut.
Namun, kebahagian anak-anak Sanggar Akar tak bertahan lama. Anak-anak jalanan tersebut harus kembali terombang-ambing dalam ketidakpastian setelah kabar rencana pembangunan jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) resmi diumumkan. Kabar inilah yang membuat tanah dan bangunan Sanggar Anak Akar akan tergerus dan digusur oleh berjalannya sebuah pembangunan jalan tol yang akan dilaksanakan sekitar tahun 2017.
Sahabat Akar, relawan dari Sanggar Anak Akar, mencoba beberapa alternatif penggalangan dana yang diharapkan dapat menyuplai sumber dana untuk lahan dan bangunan baru bagi anak-anak jalanan dari kaum marjinal. Beberapa kali, Anak Sanggar Akar tampil di Teater Jakarta demi mendapatkan dukungan dana.
Kini, sebuah Konser Musik Untuk Pendidikan Anak telah dirancang sebagai bagian pengumpulan pundi-pundi kebaikan tersebut. Konser bertajuk "Syukur Atas Cinta & Kehidupan". Mari kita bantu Sanggar Anak Akar untuk memberikan harapan-harapan nyata anak-anak jalanan dari kaum marjinal yang tergerus oleh traktor-traktor ganas Jakarta yang meratakan harapan mereka satu per satu.
Anak-anak pun ingin menyuguhkan sebuah pertunjukan yang memukau para penonton. Latihan hari-demi hari, harapan demi harapan, keringat dan peluh, serta kekuatan sebuah ketulusan hati dengan mempersembahkan kepada kita, inilah anak-anak Sanggar Akar yang memiliki cinta dan kasih sayang kepada sesamanya melalui Melodi dari Akar Grandsamlbe.
Tak hanya anak-anak, beberapa musisi turut serta menyemarakan konser ini, yaitu Bonita and the hus band, Ratu Queenous, Marya Genova, Tony Q dan Navicula.Untuk menyaksikan konser musik ini harga tiket Donasinya sebesar Rp 150.000.
Berawal dari kabar pengusuran tanah dan bangunan Sanggar Anak Akar tersebut, maka digelarlah sebuah konser bertajuk KONSER MUSIK UNTUK PENDIDIKAN ANAK : SYUKUR ATAS CINTA DAN KEHIDUPAN
Program Kegiatan Sanggar Anak Akar
Kontak Sanggar Anak Akar
Alamat :
Jl. Inspeksi Saluran Jatiluhur No. 30 RT 007/001
Cipinang Melayu Gudang Seng
Jakarta Timur, Indonesia 13620
Phone : 021 - 8574 923
Email : sanggarakar@yahoo.com
Twitter : @SanggarAnakAkar
Web site : SanggarAnakAkar
|
Jagad raya itu adalah laboratorium bagi pikiran yang serba ingin tahu ~ Martin H. Fischer
Alam semesta dan jagad raya itu luas dan tak terbatas, begitu juga bumi ini pun luas. Bagi siapapun yang ingin mengetahui ilmu apapun, sebenarnya Tuhan telah memberikan beberapa sabdaNYA, bahwa alam dan seisinya merupakan tempat pembelajaran yang sangat luas dan tak akan habis jika digali terus-menerus.
Martin H. Fischer menyebut jagad raya itu sebagai laboratorium, sebagai tempat bagi orang yang ingin tahu. Keingintahuan yang tinggi inilah yang mendasari beberapa penemuan ilmu dan pengembangan ilmu pada era sekarang. Kita tahu bahwa teknologi kini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya. Tidak statis namun dinamis dan akan terus menerus diperbaharui.
Secara singkat, belajar bisa dilaksanakan dimana pun, dan oleh siapapun yang ingin menjadi mahir di bidangnya. Dan, hal ini saya temukan pada beberapa hari lalu, tepatnya 28 Mei 2015, ketika saya berkesempatan hadir dalam pembukaan Rumah Belajar Samsung (RBS) di Banjarmasin. RBS saya artikan sebagai laboratorium pembelajaran yang sangat bermanfaat.
Rumah Belajar Samsung di Banjarmasin
Sebelumnya, Rumah Belajar Samsung telah di resmikan di beberapa tempat, yaitu Jakarta, Cikarang, Medan, dan Tanjung Morrawa (dekat Makassar). Bisa diartikan bahwa Banjarmasin sendiri merupakan tempat kelima RBS tersebut. PT Samsung Electronics Indonesia berkomitmen melalui Corporate Citizenship yang diwujudkan dengan pendirian RBS. Tujuan utama yang ingin dicapai sangat mulia, yaitu mengurangi jumlah angka pengangguran di usia produktif. Usia produktif berkisar antara 17-24 tahun.
Samsung mengandeng beberapa pihak yang ikut berkolaborasi dalam pembukaan RBS tersebut, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), dan SMK Yayasan Pendidikan Teknologi (YPT) Banjarmasin. Selain kedua pihak, pihak Provinsi Kalimantan Selatan, dan Kota Banjarmasin memberikan dukungan penuh pada peresmian RBS tersebut.
Sebagai pelaksana program Rumah Belajar Samsung, SMK YPT memiliki standar kurikulum dan ISO dengan kualifikasi siswa yang mendukung program tersebut sehingga melahirkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja nantinya. Hal ini sepenuhnya berhubungan dengan komitmen RBS untuk mengurangi pengangguran di usia produktif.
Pada Rumah Belajar Samsung di Banjarmasin ini terdapat Samsung Smart Library. Samsung Smart Library merupakan sebuah media pembelajaran yang disiapkan pada Rumah Belajar Samsung untuk membantu proses belajar. Disiapkan sebanyak 20 Samsung Galaxy Tab untuk mendukung Smart Library yang berisi teori pendukung dan softskill yang dapat dipergunakan baik oleh siswa maupun masyarakat sekitar.
Ibu Siti Masitah, Kepala Sekolah SMK YPT Banjarmasin |
Hadir dalam pembukaan Rumah Belajar Samsung, Kepala Sekolah SMK YPT Banjarmasin Ibu Siti Masitah, Vice President PT Samsung Electronics Bapak Lee Kang Hyun, Bapak Agum Gumelar beserta Istri, Perwakilan dari Gubernur Kalimantan Selatan, Bapak Iskandar Irwan dari Yayasan Cinta Anak Bangsa, dan beberapa perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Pada sambutannya, Pak Lee mengungkapkan bahwa Samsung berkomitmen dalam pendidikan dan pengangguran, hal ini telah direalisasikan dalam "Rumah Belajar Samsung". Para pembicara lain, juga menyatakan hal serupa dan mendukung kegiatan Rumah Belajar Samsung dan diharapkan beberapa perusahaan lain ikut melaksanakan program yang sama.
Kisah Sukses Almuni RBS
Bukti bahwa RBS telah berhasil mengurangi angka pengangguran di usia produktif dihadirkan Deri sebagai pembicara dalam sesi tanya jawab dengan media dan blogger. Deri mennyatakan bahwa RBS telah memberikan kontribusi sangat positif terhadap karirnya. Saat ini ia telah memiliki perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan AC.
Galeri Foto
Baca Juga :
Pesona Wat Arun di Bangkok
Pesona Wat Arun di Bangkok
Dengan Buku, Aku Melihat Dunia Tanpa Batas
17 Mei, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buku Nasional (Harbuknas). Patut kita rayakan dengan meriah dan megah, ya seperti pesta tahun baru dengan kembang api, atau mungkin pada saat 17 Agustus yang dirayakan dengan lomba-lomba meriah, dan upacara bendera. Namun, nyatanya, hanya sebagian orang saja yang memeriahkan. Padalah buku itu sumber ilmu, wawasan dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Patut kita renungkan bersama, mengapa tidak ada pesta yang memeriahkan sebuah hari tentang buku yang begitu penting. Mungkin saja, hanya beberapa toko buku yang mengelar pesta bukunya, pun sudah begitu bergembira dengan adanya pesta buku semacam itu.
Berangkat dari sebuah sinergi yang sama pasukan singkong mewujudkan sebuah kado buku untuk Taman Baca Masyarakat dan Individu. Pasukan singkong merupakan kumpulan anak muda yang rajin berbagi, mereka berasal Komunitas dari Hibah Buku, Sajubu, Buku Berkaki, Buku Bagi NTT, Sagu Maluku, Relawan KFP dan Blogfam, namun terdapat individu yang bergabung tanpa mengusung bendera komunitas.
Lomba ini membuka kesempatan bagi TBM dan Individu untuk mengungkapkan minat baca yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Mengapa minat baca yang kami perhatikan? Jawabnya mungkin saja sama dengan antusiasme menyambut Harbuknas itu sendiri. Minat baca di Indonesia lebih rendah di bandingkan beberapa negara tetangga di ASEAN.
Info lomba selengkapnya dan pemenang : Kado di Harbuknas
Pemenang Kado di Harbuknas
Sumber Foto : Hibah Buku |
Setelah melalui tahap penjurian, ditetapkanlah 4 pemenang, 1 Individu dan 3 dari TBM. Berikut Pemenangnya :
Individu : Adisa Soedarso
Adisa tergabung dalam Klub Buku Bandung. Adisa menuliskan minat baca pada kota Bandung. Beberapa hal yang dilakukan oleh Kota Bandung sebenernya telah maksimal, seperti mengadakan Pesta Buku, Penyediaan Perpustakaan dengan koleksi lengkap dan Seminar dan Talkshow pun ikut digelar. Menurutnya, minat baca warga Bandung masih minim, dibandingkan dengan televisi dan radio.
Berikut tulisan lengkap Adisa : Mencintai Literasi Sejak Dini.
TBM : Ruang Inspirasi - Naluri Bella Wati
Ada semacam perasaan sedih ketika membaca sebuah artikel dari Naluri yang berjudul R.I.P Ruang Inspirasi. Ruang Inspirasi adalah sebuah Taman Baca yang didirikan di Desa Titi Akar, Pulau Rapat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Namun, pada sekitar Desember 2014, Ruang Inpirasi habis dilalap si jago merah. Seakan merasakan betapa kehilangan sebuah tempat yang bukan hanya sebuah taman baca, namun tempat belajar, diskusi, dan melahirkan karya-karya baru.
Bagi yang ingin berbagi menyumbangkan buku ke Ruang Inspirasi bisa kontak langsung Naluri di twitternya.
Berikut tulisan lengkap Naluri : R.I.P Ruang Inspirasi
TBM : Perpustakaan SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta - Alit P. Samekto
Alit merupakan pustakawan di SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta. Sebagai sekolah swasta, Perpus tersebut tidak mendapatkan suplai rutin dari pihak tertentu. Kondisi perpustakaan tersebut yang membuat Alit membuat tulisan dan mengajukannya dalam kado harbuknas ini.
Tulisan lengkap Alit dapat di baca : Perpustakaan Taman Siswa
TBM : Taman Baca Sebangau For Kids - Hardian Agustin
Membaca note facebook dari Hardian Agustin ini, serasa dibawa kembali kemasa lalu, masa bermain, dan bercita-cita tinggi. Ada Via, yang bercita-cita menjadi pramugari, lain lagi dengan Ihwan yang ingin menerbangkan pesawat dengan cita-citanya sebagai pilot, dan Ryan yang ingin populer sebagai pemain sepakbola. Mereka bertiga merupakan pembaca setia di Taman Baca Sebangau For Kids. Dengan adanya Taman Baca, semoga cita-cita tulus mereka dapat terealisasi. Amin.
Kisah lengkapnya dapat dilihat di : Taman Baca Sebangau For Kids.
Demikian, sharing saya mengenai Harbuknas. Semoga semangat berbagi bukan hanya hak prerogratif orang berpunya, namun menjadi hak setiap manusia yang memiliki hati dan mau berbagi dalam bentuk apapun, termasuk berbagi dengan tulisan ini.
Baca Juga :
Indahnya Symphony of Light Hongkong
Berkeliling Museum Benteng Vredebrug Yogyakarta
Rasa Indonesia di Cuaseway Bay Hongkong
Sisi Sunyi Taman Sunyaragi Cirebon
Surga Lampion di Jawa Tengah
Baca Juga :
Indahnya Symphony of Light Hongkong
Berkeliling Museum Benteng Vredebrug Yogyakarta
Rasa Indonesia di Cuaseway Bay Hongkong
Sisi Sunyi Taman Sunyaragi Cirebon
Surga Lampion di Jawa Tengah
Sumber : http://kumpulbocah.indocharity.org |
Hari Kamis lalu, merupakan hari yang spesial. Bukan karena saya mendapatkan hadiah ataupun menang kuis, namun karena pada hari itu saya mendapatkan kesempatan berharga menemani adik-adik dalam acara Kumpul Bocah. It is very special for me.
Kumpul Bocah = Indo Charity
Kumpul Bocah atau disingkat sebagai Kumbo, merupakan sebuah acara charity yang diselengarakan oleh Indo Charity . Tema yang diangkat adalah Bakti Sosial Melalu Lomba Tari dan Permainan Tradisional. Permainan tradisional yang dilomba diantaranya adu layangan dan lompat karet, sedangkan permainan tradisional lainnya juga turut di tampilkan di booth permainan seperti congklak, gasing, egrang, bakiak, bekel dan kelereng. Indo Charity seakan mengingatkan kita bahwa budaya permainan tradisional telah digeser oleh permainan digital. Untuk sekeder keluar dari rutinitas dan tetap melestarikan permainan tradisional tersebutlah maka Kumbo ini diselenggarakan.
Dok Pribadi |
Peserta Kumpul Bocah
Dok Pribadi |
Melihat peserta yang sangat antusias dengan kumpul bocah kali ini, membuat panitia semangat untuk memberikan pelayanan terhadap setiap peserta.
Lomba Adu Layangan dan Lompat Karet
Foto Oleh Novita Anggraini , Seorang Reporter Sedang Mencoba Permainan Lompat Karet |
Menarik, itulah pendapat saya pribadi terhadap acara kumpul bocah edisi 2015 ini. Selain mengajarkan anak-anak untuk kreatif dan memiliki jiwa kompetisi, namun anak-anak juga merasakan kebersamaan serta relaksasi dari segala rutinitas yang selama ini mereka lakukan.
Saya bertugas sebagai pendamping adik-adik dalam adu layangan. Saya mendampingi dua anak yang berasal dari rumah belajar di sekitar Jakarta. Tugas saya hanya mendampingi dan memperhatikan permainan adu layaangan yang dilakukan oleh anak-anak. Mudah bukan? Namun, bukan mudah atau tidaknya tugas ini, melainkan makna berbagi dan bermain bersama anak-anak inilah yang membuat saya senang. Aih, magis benar kata-katanya.
Foto : Novita A. Malaikat Tanpa Sayap :D |
Oh iya, untuk tim voulenteer Adu Layangan sering di sebut sebagai "Alay" , bukan dalam makna sebenarnya ya, namun merupakan singkatan semata. Selain Alay, ada juga Akar, loh kok ada tumbuh-tumbuhan, bukan ini merupakan singkatan dari tim Adu Lompat Karet.
Adu layangan di mulai sekitar pukul 11.30 dan berakhir sekitar pukul 12.15, jam makan siang. Alhamdulillah, anak yang saya dampingi mendapatkan juara dua. Kriteria yang digunakan dalam menentukan juara sangat mudah, dengan metode last man standing, dan bisa mengalahkan lawan-lawannya. Beruntung sekali, anak yang saya dampingi jatuh sekitar beberapa detik sebelum juara satu berhasil menerbangkannya tanpa jatuh sekalipun. Selamat ya udah juara dua.
Foto : Novita A. Kakak-Kakak Alay Yang Belum Puas Bermain Layangan |
Tari Tradisional
Untuk melestarikan budaya dan permainan tradisional, maka langkah terkecil yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan ruang kreasi. Ruang ini telah diselenggarakan oleh Indo Charity dalam Kumpul Bocah kali ini. Dan, salah satu yang mendapatkan ruang adalah tari tradisional.
Rupanya antusias anak-anak rumah belajar dari berbagai daerah ini sangat luar biasa, terbukti dengan gerakan-gerakan tari tradisional, mereka mampu menunjukan kelihaiannya dalam menari. Tak hanya perempuan saja, namun laki-laki pun turut ambil bagian dalam kegiatan postifi ini.
Luar biasa sekali, itulah gambaran kata-kata yang dapat mengambarkan sebuah kegiatan yang mendukung kreativitas dan juga mendukung kelestarian budaya tradisional yang makin tergerus oleh budaya digital. Semoga Kumpul Bocah 2016, dan acara sejenis lainnya dapat terlaksana mendatang. Amin.
Galeri Foto
Baca Juga :
Great Budha di Kamakura Jepang
Berkeliling Museum Benteng Vredebrug Yogyakarta
Indahnya Symphony of Light Hongkong
Rasa Indonesia di Causeway Bay Hongkong
Cara Mengajukan Visa Korea Selatan
Sumber Foto : Pak Adi dan Mas Bisot |
Kreativitas bukanlah menemukan sesuatu yang baru, tetapi membuat sesuatu yang sudah ada menjadi baru – James Russell LowellBeberapa hari lalu, saya didaulat Blogger Family (Blogfam) untuk berbagi mengenai cara membuat majalah dinding di SMP Terbuka di daerah Bekasi, tepatnya di Desa Samudra Jaya. Ester (SMP Terbuka) merupakan salah satu dari beberapa sekolah yang masuk dalam jaringan Sekolah Raya. Rasa senang dan bangga dapat menularkan virus kreativitas hinggap di dada.
Sebelum membahas majalah dinding secara keseluruhan, saya bisa berbagi cerita asal mula perkenalan saya dengan dunia mading (majalah dinding). Tepatnya di Madrasah Tsanawinyah (MTSN) Pemalang, sebuah sekolah dengan konsep Agamis, dibawah naungan Departemen Agama, yang merupakan tempat pertama saya mengenal apa itu Mading.
Awalnya saya melintas di depan perpustakaan sekolah, tepat di depan perpustkaan terdapat beberapa papan pengumuman dari sekolah. Mata saya tidak langsung tertuju pada pengumuman sekolah, namun saya melihat tulisan yang tak biasa, berwarna-warni, sangat menarik dan kreatif. Ternyata, karya tersebut bernama "Mading". Kemudian saya mulai tertarik untuk membuat sebuah puisi dan menampilkannya di mading MTSN Pemalang.
Pertemuan pertama begitu mengoda. Mungkin situasi inilah yang membuat saya semakin terpacu untuk terus berkarya. Dari momen inilah, saya mulai menulis puisi secara rutin di buku diary. Sampai-sampai saya memiliki beberapa buku yang penuh dengan puisi. Dan, saat kuliah pun, saya aktif diberbagai bidang terutama jurnalistik dan sastra, padahal saya kuliah di jurusan akuntansi. Namun, antusiasme itu makin menjadi, apalagi setelah saya membuat blog pribadi yang berisi puisi dan catatan harian.
Begitulah kira-kira yang melatarbelakangi kecintaan saya terhadap dunia kreativitas sampai saat ini.
Pelatihan Mading di SMP Terbuka
Sumber Foto : Pak Adi dan Mas Bisot |
Senyum simpul dan tulus menyambut saya di ruangan tanpa pintu dan jendela serta tak berlantai keramik. Masih dalam tahap pembangunan, dan menantikan beberapa donasi dari pihak yang dermawan. Kemudian saya duduk, dan memulai materi yang kali ini saya bawakan dengan ringan.
Kreativitas dan MadingMetode pembelajaran Mading yang saya gunakan hanya metode berbagi dan langsung praktek. Bagi saya, teori apapun yang saya sampaikan akan sia-sia saja tanpa langsung mengaplikasikannya, apalagi Mading merupakan karya kreativitas yang memiliki sisi bentuk dan rasa yang harus langsung diaplikasikan.
1. Perkenalan
Metode ini saya gunakan untuk mengenali murid SMP Terbuka.
2. Hobi
Dengan mengetahui hobi masing-masing, saya bisa mengarahkan langsung, apa saja yang dapat di gali lebih dalam, dan dapat dikembangan sehingga dapat disajikan dalam Mading. Kemudian, secara spontan, murid Ester tersebut saya berikan waktu untuk menuangkan hobi dan minat mereka terhadap sesuatu kedalam sebuah kertas kosong. Hobi dan minat tersebut sangat beragam, misalnya puisi, pantun, musik, gambar, karikatur, olahraga, beladiri dan lainnya.
Sumber Foto : Pak Adi dan Mas Bisot |
3. Kelompok
Setelah menyelesaikan sebuah tugas secara individu, saya mulai mengelompokan dalam beberapa grup dengan masing-masing grup terdiri dari 5-6 murid.
4. Membuat Mading
Dengan kelompok tersebut, kemudian mulailah membuat sebuah mading dengan bahan-bahan karton dengaan ukuran sedang, kertas warna, gunting, lem dan majalah/koran bekas. Untuk metode yang saya gunakan kali ini adalah memadukan kreativitas individu yang dipadukan dengan karya bersama, serta didukung oleh penambahan dari majalah/koran bekas. Perpaduan karya tersebut yang memacu beberapa kelompok untuk menjadi yang terbaik.
Mading Terbaik SMP TerbukaBerikut beberapa karya dari murid SMP Terbuka :
Sebuah kepuasan batin telah berbagi kebahagian kecil bersama murid SMP Terbuka Samudra Jaya, rasanya saya ingin terus mendampingi mereka dalam berkreativitas dan mengembangkan segala kemampuan dan hobi sehingga dapat membuat karya yang lebih baik lagi. Amin.
Untuk selanjutnya, saya akan mengunjungi Sekolah Dasar Alam Anak Soleh (SDAAS) dan Pondok Yatim Darussalam yang juga termasuk dalam jaringan Sekolah Raya.
Baca Juga :
Great Budha di Kamakura Jepang
Berkeliling Museum Benteng Vredebrug Yogyakarta
Indahnya Symphony of Light Hongkong
Rasa Indonesia di Causeway Bay Hongkong
Cara Mengajukan Visa Korea Selatan
Kerja itu main versi saya itu bisa jalan-jalan sekaligus mengerjakan kerjaan dengan tenang dan senang, apalagi bisa dibayar dengan 20 juta per bulan *aseek kipas-kipas duit*
Mengenai Kerjaan
Alhamdulillah kerjaan selama ini berhubungan dengan ranah audit yang berkutat pada angka dan angka. Tak hanya berhubungan dengan angka saja, namun juga berhubungan dengan klien saya, baik komunikasi secara langsung, via telepon dan via email. Dari pekerjaan ini saya mendapatkan beberapa skill komunikasi yang tidak saya dapatkan di bangku kuliah maupun pendidikan formal. Selain skill komunikasi, secara manajemen juga terasah secara alami, menejemen tersebut sangat erat dengan waktu (perusahaan jasa sangat bergantung dengan waktu) dan manajemen organisasi baik ke bawahan maupun ke atasan.
Main dan Hobi
Saya ini pecinta jalan-jalan kemana saja, apalagi yang berhubungan dengan pantai, alam, tempat bersejarah, dan apapun, yang penting jalan-jalan ini bisa mengurai kejenuhan karena aktivitas rutin yang selama ini dilakukan. Tak hanya jalan-jalan dalam rangka "backpacker' , namun juga saya beberapa kali melakukan kegiatan sosial seperti yang saya lakukan di Banjarnegara dan Cirebon beberapa waktu lalu.
Selama jalan-jalan, saya lebih berfokus pada makna yang di dapat ketika mengunjungi sebuah negara baru atau daerah baru yang selama ini belum pernah saya singgahi. Sebetulnya makna yang didapat itu sangat personal, dalam artian seperti memberikan penghargaan ke diri sendiri atas kerja keras, kemudian menikmati keindahan yang Tuhan berikan melalui tempat-tempat yang kita kunjungi, dan juga mempelajari budaya baik dari negara luar maupun daerah lain di Indonesia. Contoh simple adalah ketika ke Singapura pertama kali, di sana oraang sangat menghargai kebersihan, sehingga kotanya sangat nyaman, dan wisatawan pun sangat nyaman, hal ini pasti sangat layak ditiru oleh Jakarta dan kota lain di Indonesia. Hal kecil seperti inilah yang saya dapati ketika bepergian ke luar daerah saya.
Selain jalan-jalan, saya juga memiliki hobi lain seperti fotografi, videografi, berenang, membaca buku, mendengarkan musik, main dan menonton badminton. Selain kegiatan tadi saya juga tergabung dalam komunitas Blogger Family (Blogfam) dan dipercaya sebagai ketua, serta aktif sebagai relawan di Sekolah Raya Bekasi.
Kerja = Main
Kerja itu main versi saya adalah ketika semua kegiatan atau hobi yang dilakukan dapat menghasilkan uang sekaligus. Menurut banyak orang sih, apabila kita melakukan hobi dengan serius dan sekaligus menghasilkan uang, maka saat itulah sebuah kepuasan batin tercapai. Kepuasan batin tidak bisa dinominalkan dengan uang berapa pun, tapi kalau 20 juta sebulan sih mau aja hehehe.
Dengan melihat skill, hobi, kerjaan dan aspek lainnya, Kerja = Main itu saya banget. Apalagi kalau dalam 5 bulan kedepan dipercaya sebagai Acer Explorer, saya akan melakukannya dengan sebuah keikhlasan dan tentu saja kepuasan batin ini tercukupi. Amiiin.
Mengunjungi Toko Acer terdekat
Nah, salah satu cara untuk menjadi bagian dari Kerja itu Main, maka sebelumnya harus mendaftar ke web site resmi Kerja Itu Main. Setelah mengisi biodata, kemudian anda harus mengunjungi toko Acer terdekat di kota anda.
Hari ini saya telah melaksanakan misi untuk bermain-main di Toko Acer. Salah satu toko yang saya pilih adalah di toko Acer Ambassador. Setelah memasuki toko, anda akan dipandu oleh beberapa petuga mengenai cara mendapatkan kode unik yang akan dimasukan kedalam web site kerja itu main.
Setelah bermain-main dengan ACER One 10, maka saya akhirnya mendapatkan kode uniknya hanya dengan sekali bermain saja. Wah lagi beruntung banget ya. Sebelum meninggalkan tempat, saya sempat bertanya, sebetulnya apa sih tugas di kerja itu main, dan petugas menjelaskan bahwa tugasnya sangat simpel seperti kerja itu main, bisa dilakukan dimana pun dan kapan saja.
Jangan lupa dukung dan doain saya ya biar jadi Acer Explorer. Silahkan kunjungi Kerja itu Main Versi Salman
Youtube AcerID
Usia cepat pergi, hilang seperti bayang
meninggalkan kenangan, sayup-sayup di belakang. (Tangga dan Keladi) ~ Rosli K. Matari
Kamis lalu, ada sebuah pesan melalui direct message twitter dari Beta, suadara sepupu, Mas hapenya dinyalain. Sotak saja langsung kaget dan menyalakan hape yang sedang di charge. Beberapa menit kemudian, secara bergiliran Ayah, Ali dan Fandi serta Om Untung menelpon.
"Man, Mamah sudah meninggal. Dan akan dimakamkan sore ini."
Belum genap beberapa hari lalu, Mamah telah pulang kembali ke rumah setelah sekian lama di rawat di Semarang, dan kemudian rabu lalu baru saja cuci darah secara rutin, kabar itu cukup mengejutkan. Hati ini bercampur tidak karuan, ada perasaan sedih, namun harus tetap tenang, dan sabar serta ikhlas atas berpulangnya Mamah.
Tiket Habis
Setelah dering telepon itu reda, dalam kondisi tak tentu arah, saya mencoba berpikir jernih, naik kendaraan apa yang bisa tepat waktu, sore itu. Setelah cek ke berbagai situs pencarian tiket, ternyata tiket kereta dan pesawat berbagai maskapai telah habis. Iya memang kamis ini adalah hari penyambutan akhir pekan panjang. Tiket terdekat jam 11 pun habis tak bersisa, dan yang terdekat hanya tiket jam 2. Dengan bergegas saya memesan, tanpa berpikir tentang alternatif transportasi lain seperti bus yang akan memakan waktu yang sangat panjang. Klik, dengan satu proses tiket jam 2 dalam gengaman.
Terdapat jeda dan delay yang menahan laju saya menuju rumah, ada perasaan yang membuat saya berpikir, saya tidak dapat melihat jenazah Mamah untuk terakhir kali. Segera setelah sampai di semarang, saya mengirimkan pesan pendek kepada Ayah. "Kalau Mamah mau dimakamkan sore ini, saya ikhlas, dan ngga papa". Saya tertunduk, namun saya harus ikhlas. Saya sampai di rumah, pemalang, hampir jam 8 malam. Keesokan harinya barulah saya bisa menjumpai makam Mamah.
Jalur Pengobatan
Akhir Januari lalu, Mamah mulai mengalamai gangguan pada ginjal dan paru-paru. Kondisinya sempat kritis dan dirawat di ICU (Baca Kabar dari Rumah ) namun kemudian setelah beberapa kali berganti rumah sakit dan terakhir di rawat di Tegal, Mamah sedikit pulih. Pada awal Maret, kemudian muncul beberapa komplikasi di bagian empedu yang terdapat batu, tak hanya batu empedu, namun paru-paru dan jantung pun kian memburuk. Akhir Maret, setelah pindah ke rumah sakit di Semarang, dan beberapa minggu dirawat disana, Mamah akhirnya pulang ke rumah. Sebelum akhinya berpulang kepada Allah Swt pada kamis pagi hari.
Selamat jalan Mamah, Surga telah menunggumu
Tempat perisirahatan |
Menyambangi sebuah hamparan
bangunan penuh kesunyian itu menyenangkan. Tidak saja membuat keadaan yang
panas, menjadi dingin dan sejuk tapi dapat meredam emosi dan menawarkan
keadaan, sehingga tercipta suatu sinergi. Makna dari Sunyaragi selaras dengan
bentuk bangunan yang sunyi dan menyepi. Sunya bermakna sepi dan Ragi adalah
sebuah raga. Dua buah kata yang berasal
dari bahasa sansekerta. Konon, tujuan dari pembuatan Sunyaragi diperuntukan
Sultan Cirebon untuk beristirahat dan bersemedi.
Dalam Gua Peteng |
Nampak Luar Gua Peteng |
Luas kompleks gua dan bangunan
mencapai 15 hektare. Kompleks terdiri dari gua-gua dan pesanggrahan. Dari
beberapa gua yang ada, gua peteng merupakan gua utama yang memiliki fungsi
sebagai ruang semedi Sultan. Apabila menyusuri beberapa gua, nuansa sunyi dan
mistis begitu terasa. Apalagi, disekitar gua terdapat taman air yang
menghubungkan beberapa gua disekitarnya. Disekitar gua, terdapat beberapa
bukit, jalanan dan danau sebagai pintu utama yang terlihat dari jalan bridgen
Dharsono.
Nuansa damai juga sangat terasa,
ketika menyusuri jalan menuju bangunan yang disebut sebagai pesangrahan. Sebuah
bangunan dengan beberapa ruang tidur, kamar rias, ruang ibadah, dan serambi
yang sangat sejuk. Ketika kaki ini lelah menghampiri beberapa gua, dan tak
sengaja tersengat matahari Kota Cirebon yang panas itu, duduk di serambi
merupakan penawar segalanya. Hampir saja mata ini terpejam karena belaian angin
sepoi-sepoi yang lembut itu.
Desain Sunyaragi memadukan
beberapa unsur campuran dari berbagai aliran arsitek bangunan. Beberapa
referensi menyebutkan bahwa Sunyaragi memiliki perpaduan gaya Eropa, Tiongkok,
Arab dan Jawa. Sangat wajar apabila ukiran khas Jawa berakulturasi dengan gaya
Tiongkok maupun Arab dan Eropa. Taman air yang mengalir disela-sela gua
merupakan inspirasi nyata dari teknologi Eropa yang terkenal dengan teknologi
bendungannya.
Sinar matahari kian redup dan
menghilang di ufuk barat. Menyusuri Sunyaragi merupakan penawar rasa galau
dengan bermeditasi dan menikmati indahnya siluet Gunung Cermai yang bisa
dipandang dengan mata telanjang. Rasa damai itu masih terus tersisa saat
melewati pintu keluar. Ada keinginan untuk kembali lagi untuk sekedar rehat
dari segala rutinitas yang menghalau kalbu ini.
Artikel ini juga ditayangkan di blog pribadi khusus travelling www.bluepackerid.com
Yeay, akhirnya saat yang ditunggu telah datang. Pengumuman pemenang salmanbiroe.com giveaway hop -travel & romance.
Berdasarkan ratusan bahkan ribuan (*lebay) data yang masuk, berikut nama-nama peserta yang memenuhi syarat-syarat Giveaway :
1. Aul Howler
2. Happy Muslimah
3. Anggi Budiman Ibrahim
4. Risa Susanti
5. Hutomo Aji Nuswantoro
6. Rani Dwi Tanti
7. Dias Shita Devi
8. Fita Eka Sahara
Dan, salmanbiroe.com memutuskan pemenang Giveaway kali ini adalah :
1. Happy Muslimah - Paket Buku A
Posting favorite di salmanbiroe.com adalah [Film Review] Ada Surga dirumahmu, dan tempat travelling yang diimpikan adalah Yogyakarta. Yogyakarta merupakan tempat yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Nice input Happy.
Selalu ada cerita dari Yogyakarta |
2. Rani Dwi Tanti - Paket Buku B
Posting favorite di salmanbiroe.com adalah Macau : Eropa dan Las Vegasnya Asia dan 7 Tempat Wisata Menarik di Seoul, dan tempat travelling yang diimpikan adalah Pulau Ora, Maluku, ini yang membuat saya tertarik dengan Pulaunya, dan keindahan alam sekitarnya. Nice input Rani.
Indahnya Pulau Ora Maluku (Source : http://grahatiket.com/5-tempat-wisata-pantai-di-indonesia.html) |
3. Dias Shita Devi - Paket Buku C
Posting favorite di salmanbiroe.com adalah Kisah Ruben dan Clara, dan tempat travelling yang diimpikan adalah Brazil, wow out of the box banget dan gue suka banget menjelajah benua luar Asia.
Wonderfull Brazil (Source : http://www.hinckley.utah.edu/brazil-saopaulo-azul) |
Congratulation buat pemenangnya, silahkan kirim Nama Lengkap, Alamat Lengkap, dan Nomor Handphone untuk keperluan pengiriman paket Buku. Silahkan kirim ke salman_akt@yahoo.com .
Dan, untuk kedelapan peserta yang lolos seleksi registrasi, anda telah menyumbangkan masing-masing satu buku ke Rumah Baca HOS Cokroaminoto , Sekolah Raya, Bekasi.
Terima kasih atas partisipasinya, mohon maaf apabila ada kurangnya. Keputuasan salmanbiroe.com tidak dapat diganggu gugat.
Semoga bisa mengadakan giveaway dan kuis dengan hadiah yang semakin meningkat lagi, amin.
Salam
salmanbiroe.com dan www.blogfam.com
Halo Ha,
Sebagai bentuk dukungan secara material dan spiritual terhadap pengunjung setia www.salmanbiroe.com *halah dikeplak*, Saya dan Blogger Family (www.blogfam.com) mengadakan sebuah Giveaway kecil-kecilan.
Nah sebagai wujud rasa syukur sayah, sayah memberikan beberapa koleksi "Buku" saya yaitu
Paket A
Kucing Melulu & Cerita Cinta (Me)lulu - Widya Octavia
Larutan Senja - Ratih Kumala
Paket B
Nomadic Heart - Ariy
When Life Lights Up - Serdar Ozkan
Paket C
The Vanilla Heart - Indah Hanaco
Menantu dan Mertua Metropolitan - Threes Emir
Syaratnya Gampang
1. Follow akun twitter @salman_faris dan @blogfam
2. Like Fan Page Blogfam
3. Isilah Google Docs dibawah ini dengan lengkap
4. Tantangan yang harus dipenuhi adalah
a. pilihan postingan favorite di www.salmanbiroe.com
(Boleh pilih dari bagian populer post)
b.Tempat travelling yang kamu impikan?
Jawab point (a) dan (b) melalui google docs.
Dan absen juga di komentar ya, bahwa telah mengikuti Giveaway ini
5. Peserta berdomisili di Indonesia
6. Pemenang akan diundi atau di tentukan berdasarkan pilihan pribadi.
7. Giveaway ini berlangsung dari 2 April s/d 14 April 2015, dan akan diumumkan 15 April 2015
.
1 Give Away Register = 1 Book for Rumba HOS Cokroaminoto
Notes : Setiap 1 orang pendaftar (memenuhi syarat-syarat diatas) berarti menyumbangkan 1 buku untuk Rumah Baca HOS Cokroaminoto Jaringan Sekolah Raya di Bekasi
Good luck yah, sebarkan cinta dan berjalanlah untuk memetik sebuah keindahan dunia
Salam
Salmanbiroe & www.blogfam.com