Mengenal Inner Child Dari Drama Korea It's Okay Not To Be Okay

3/21/2022 10:48:00 PM


"Gwenchana."

Tidak apa-apa. Iya, tidak apa untuk tidak sempurna dan menjadi apa adanya. It's okay not to be okay. Dan, menangislah karena sejatinya manusia pun memiliki sisi kelam dan tidak perlu dikubur. Kemudian, ada salah satu kalimat terngiang di benak saya. 

"Your body is honest. When you’re in physical pain, you cry. But the heart is a liar. It stays quiet even if it’s hurting."

Kadang kalau terjatuh dan terluka secara fisik, kita bisa menangis sebentar karena sakit itu. Namun sebaliknya, ketika hati tersakiti, hati pun seolah-olah kuat dan diam. Namun dibalik itu, luka itu semakin dalam dan mendalam. Kadang tidak tahu harus bagaimana membasuh luka lama itu, kemudian muncul kembali di alam bawah sadar, dan menghantui. 

Jika menemukan orang yang tepat, luka lama akan terkubur dan tergantikan dengan masa-masa penerimaan, namun jika bertemu dengan orang dan lingkungan yang salah, maka besar kemungkinan akan tersesat dan tak tahu jalan kembali. 

Drama It's okay not to be okay, menggambarkan kehidupan seseorang dengan latar belakang trauma dan ketidaksempurnaan. Jarang sekali Drakor yang mengangkat kesehatan mental menjadi topik utamanya. Drakor biasanya mengangkat isu popularatis dan kehidupan yang sempurna. Sebaliknya, drama ini mengangkat trauma masa kecil yang belum tuntas sehingga menghantui sampai saat dewasa (inner child). Itulah trauma yang dimiliki oleh Koo Moon Young (Seo Ye Ji), sedangkan Moon Kang Tae (Kim soo Hyun) memiliki masa lalu yang cukup kelam ditambah kakaknya juga menderita autisme. 

Dari masa lalu yang kelam, keduanya bertemu dan saling menguatkan.Healing dari masa lalu yang kelam (Negative inner child), kemudian tumbuhlah benih asmara dan segala berubah indah. Dari Drakor ini, kita mengenal Inner Child yang memang masih tertanam dalam diri sampai sekarang. 

Apa sebetulnya Inner Child itu dan apakah harus dikubur dalam-dalam jika memiliki Inner Child? Pertanyaan-pertanyaan ini sebetulnya sangat sulit dan pelik untuk dijawab oleh seorang awam seperti saya. Namun, saya sangat beruntung bisa bertemu dengan Dandiah Care Center, sebuah konsultan psikologi yang mengulik secara lengkap mengenai inner child secara mendalam. 

Haruskah Mengubur Masa Lalu dan Inner Child? 


Siapa yang tidak memiliki masa lalu dan tiba-tiba saja terdampar dalam mesin waktu seperti film-film, pastinya semua orang memiliki masa lalu. Namun, apakah masa lalu itu kelam atau membahagiakan? Tergantung dari masing-masing orang, ada yang mengalami masa lalu yang kelam, namun banyak juga yang memiliki masa lalu menyenangkan dan membahagiakan. Tak seperti mata uang yang saling bertolak belakang, kebahagiaan dan kesedihan atau masa lalu yang kelam sebetulnya saling berganti. Namun, manakah yang mendapatkan proporsi yang paling besar dan paling berpengaruh itulah yang membuat masa lalu sangat kelam. 

Apakah harus masa lalu harus dikubur? Apakah memori tentang masa kecil yang kelam harus dipendam begitu saja tanpa adanya kompromi? Sering kali banyak orang menanyakan pertanyaan tersebut kediri sendiri tentang masa lalu. Belum tuntas dengan masa lalu yang kelam, problematika kehidupan jaman now juga banyak sekali, membuat diri semakin terpuruk. Rasanya masa lalu dan masa depan terlihat sangat suram. Jika hal itu yang kamu rasakan sekarang, kamu tidak sendiri, banyak orang yang mengalami hari-hari penuh tantangan seolah beban kehidupan dipikul dipundaknya. 

Dunia tidak adil. Dunia penuh dengan penderitaan. Seakan bisa memaki dan menyalahkan masa lalu yang kelam dan masa depan pun tak menentu. Ya, bernafas dan sekedar tersenyum saja sangat sulit. Persis seperti drakor tersebut, Moon Kang Tae pun seolah mengalami hal yang serupa dengan kakaknya yang menderita autis. Tak hanya itu, Moon Kang Tae pun ditinggal orang tuanya diusia yang masih muda. Hidup berdua dengan Kakaknya pun dipenuhi dengan hari-hari yang tak mudah. Kemudian, pertemuan dengan seorang penulis yang Pyscho (Koo Moon Young) mengubah jalan kehidupan mereka berdua dan akhirnya mereka menemukan kehidupan yang lebih indah dari masa lalu. 

Dari karakter di drakor ini, kedua tokoh utamanya mengalamai hal kelam dimasa lalu. Inner child mereka terusik karena mengalami perlakuan tidak adil dari orang-orang disekitar mereka. Sebetulnya apa sih yang di maksud dengan inner child

Mengacu pada John Bradshaw, inner child merupakan pengalaman masa lalu yang tidak atau belum mendapatkan penyelesaian dengan baik. Orang dewasa bisa memiliki berbagai macam kondisi inner child yang dihasilkan oleh pengalaman positif dan negatif yang dialami pada masa lalu

Jika mendapatkan perlakukan tidak baik, maka inner child akan merasakan pengalaman negatif, dan sebaliknya jika mendapatkan kebahagiaan di masa kecil maka inner child pun seakan merasakan pengalaman positif. Dan, pengalaman di masa lalu itulah yang membentuk karakter seseorang saat ini. 

Lalu apakah masa lalu kelam harus dikubur? Jawabannya sebetulnya memori masa lalu yang kelam itu akan tetap ada sampai kapan pun, yang harus dilakukan adalah dengan meyelesaikan persoalan di masa lalu yang membuat terluka. Teh Diah (Dandiah Care Center) menyatakan bahwa luka masa lalu itu banyak sekali penyebabnya, dan harus diselesaikan dengan healing yang tepat. Jadi, Inner child akan tetap berada dalam diri kita, hanya saja proporsinya aja serta disituasi apa inner child tersebut bisa digunakan sehingga membangkitkan masa kecil yang penuh semangat dan keceriaan. Inner child bukan dikubur namun diobati dengan healing yang tepat bersama konsultan atau Psikolog. 

Mengobati Luka Masa Lalu Dengan Healing (Inner Child) Yang Tepat 


Masa lalu sudah terjadi, dan kebanyakan orang akan mengubur yang kelam seolah dengan tindakan tersebut serta merta membuat hidup menjadi lebih bahagia, padahal sebaliknya. Seseorang pernah mengungkapkan bahwa sejatinya manusia memiliki masa lalu untuk pembelajaran, dan berdamailah dengan apa yang telah terjadi. Atau dengan kata lain, healing adalah sebuah solusi dari masa lalu yang kelam. 

Banyak sekali yang menyebabkan masa lalu yang terluka akibat pengasuhan. Menurut Dandiah Care Center, ada setidaknya 7 permasalahan yang mengakibatkan luka masa lalu, yaitu :

1. Unwanted child
2. Bullying : berawal dari rumah
3. Sibling Rivalry
4. Buah Helicopter Parenting
5. Parent Way
6. Anak Broken Home
7. Anak terlantar di rumah mewah

Setelah terjadinya luka masa lalu (pengasuhan) tersebut, menyebabkan banyak sekali trauma terutama setelah dewasa yaitu seperti trust issue, angger issue, parenting, trauma pada sosok laki-laki dan perempuan, trauma dengan pernikahan dan lainnya. 

Maka tak jarang, permasalahan pernikahan dan trauma masa lalu pun merupakan hal yang sering terjadi. Inner child negatif (trauma masa kecil) pun menghantui, bahkan menjadi penyebab keretakan rumah tangga. Tak hanya rumah tangga, di kerjaan pun, inner child negatif akan sering menjadi penghambat untuk melangkah lebih jauh. Masalah komunikasi dan selft management sangat dibutuhkan untuk bekerja dalam sebuah tim dalam sebuah perusahaan. Bagaimana caranya seorang yang masih belum tuntas dengan diri bisa mengatur dan memananage hal-hal penting yang membutuhkan konsentrasi dan konsistensi. 

Bagaimana caranya untuk healing dan mengobati luka masa lalu?

Pendiri Dandiah Care Center

Healing bukan berarti liburan dan me time. Liburan atau me time sebetulnya salah satu cara untuk melupakan masa lalu atau masalah yang kita hadapi, bukan mengobati luka masa lalu. Cara yang paling tepat untuk mengobatinya adalah dengan berkonsultasi ke psikolog. Seperti yang disampaikan oleh Teh Diah (Dandiah Care Center) bahwa pemulihan jiwa yang terluka adalah dengan ilmu terapi healing yang tepat oleh ahlinya, psikolog. Dan, sebetulnya peran orang tua dengan pola asuh anak yang sehat pun akan menjadikan anak akan tumbuh kembang sehat baik fisik dan mentalnya. Namun memang sangat jarang orang tua yang memenuhi kebutuhan mental anak, hanya berpusat pada kesehatan fisik semata. Nah, apabila suatu saat menikah dan memiliki anak, komunikasi dua arah dan memperhatikan kesehatan baik fisik dan mental pun harus menjadi prioritas demi masa depan anak nantinya. 

Apabila terdapat trauma masa lalu yang belum tuntas dan masih menjadi momok sampai sekarang, sudah saatnya berkonsultasi dengan psikolog. Disamping, kamu juga harus berani mengubah persepsi tentang masa lalu tersebut, bahwa selain inner child negatif, sebetulnya kita memiliki inner child positif. Dalan hal ini, kehidupan pasti teradapat dua sisi seperti koin uang yang berseberangan, namun jika kita berfokus pada hal yang kelam, maka kita pun akan terus merasakan hal yang negatif. Biarkan luka masa lalu itu sembuh dengan penerimaan.

Quote dalam Drama Korea It's Okay Not To Be Okay menyatakan : "If you can’t erase it, you just need to cover it with something better," yang berarti bahwa Jika kau tidak bisa menghapusnya, kau hanya perlu menutupinya dengan sesuatu yang lebih baik. Ya, sudah saatnya berdamai dengan masa lalu dengan healing, dan tuntaskan. Setelah itu, kamu melangkah jauh ke masa depan yang ingin capai. Kamu juga berhak bahagia dengan mimpi-mimpi yang yang belum tercapai sampai saat ini. 

Nah, kamu masih belum menuntaskan dan berdamai dengan masa lalu? Kamu membutuhkan psikolog yang dapat mengantarkan potensi luar biasa yang ada dalam dirimu sendiri? Yes, tepat sekali kalau kamu berkonsultasi dan mengikuti workshop Dandiah Care Center

Selain itu, terdapat beberapa buku psikologi yang menarik dari Dandiah Care Center. 


Kontak Dandiah Care Center :
Instagram : 
Facebook : 
Website : 
Nomor Telpon :  (021) 88866849

You Might Also Like

0 Comments