Saatnya Kusta Menjadi Penyakit Tidak Terdiskriminasi

4/18/2022 05:43:00 AM

 

Kusta masih menjadi penyakit menular dengan stigma paling negatif diantara penyakit menular lain, bahkan jika dibandingkan dengan covid-19, momok penderita kusta masih lebih menyeramkan. Tercatat, Indonesia menjadi penyumbang penderita kusta nomor 3 di Dunia sehingga butuh kerja keras untuk mencegah penularan dan stigma negatif serta diskriminatif terhadap penderitanya. 

Di masyarakat, penyakit kusta bukan hanya secara medis saja, melainkan banyak keyakinan bahwa penyakit tersebut identik dengan guna-guna atau mistis. Hal ini membuat kusta dianggap sebagai penyakit masyarakat sehingga stigma dan diskriminasi masih mendominasi, padahal obat kusta sudah tersedia di apotek dan jika dirawat dengan baik, kusta bisa sembuh dan kembali hidup normal.

Kekuatan netizen itu memang sangat dahsyat, sehingga kusta yang dikaitkan dengan guna-guna atau mistis tersebut makin menjadi-jadi, bahkan masih dipercaya sampai saat ini. Penderita kusta bukan hanya melawan penyakit yang dideritanya, melainkan melawan banyak hal termasuk pandangan dalam masyarakat. Bisa dibilang penderita kusta ini sangat berat menjalani pengobatan dan setelah pengobatan, serta harus melawan stigma dan perlakuan diskriminasi.

Lalu bagaimana melawan stigma dan diskriminasi tersebut? Saya yakin bahwa stigma dan diskriminasi adalah sesuatu yang bisa dilawan dengan terus-menerus mengaungkan kebenaran, kekuatan netizen dan social medialah yang bisa mengubah pandangan terhadap penderita kusta. Selain itu peran media dan blogger dalam memberikan edukasi juga dinilai sebagai salah satu hal yang harus dilakukan terus-menerus. Kolaborasi dari semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat, media, dan seluruh elemen masyarakat inilah yang disebut "Pentahelix". Pentahelix inilah yang saat ini dibutuhkan untuk mengubah stigma dan dsikriminasi terhadap penyakit kusta. Namun, sebelumnya mari kita membahas mengenai mitos dan fakta mengenai penyakit kusta. 

Mitos dan Fakta Mengenai Penyakit Kusta


Oh iya Kusta adalah penyakit penyakit jangka panjang yang menyerang beberapa bagian tubuh, seperti kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, dan mata. Penyakit ini adalah salah satu penyakit yang ditakuti karena bisa menyebabkan kecacatan, mutilasi (misalnya salah satu anggota tubuh seperti jari terputus), ulserasi (luka borok), dan lainnya. (Sumber : https://www.siloamhospitals.com/)

Menurut Siloamhospital.com, ada beberapa Mitos yang sering dianggap benar dan sudah saatnya diluruskan mengenai hal tersebut.

Penyakit Kutukan dan Turun-Menurun

Sering beredar di masyarakat bahwa penyakit kusta merupakan penyakit kutukan dan turun-menurun. Dan faktanya adalah bahwa penyakit disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium leprae. Namun demikian, risiko menderita kusta dapat semakin besar jika salah satu anggota keluarga terkena penyakit ini.

Mudah Menular

Sering kita anggap bahwa Kusta akan sangat menular walaupun tidak terjadi kontak apapun, dan faktanya adalah kusta tidak akan mudah menular kecuali jika Anda tidak melakukan kontak berulang dengan penderita. Dan, sering dianggap kalau penularanya itu bisa terkena melalui udara atau droplet dari penderita, namun ternyata penularannya itu terjadi jika melalui kontak erat dengan penderita selama periode tertentu. Dan, satu hal lainnya adalah hindari penggunaan handuk dan pakaian yang sudah dipakai oleh penderita kusta ini.

Kutsa Tidak Dapat Disembuhakan 

Nah, inilah yang beredar di masyarakat mengenai penyakit kusta yang tidak dapat disembuhkan, padahal faktanya adalah penderita kusta dapat sembuh dengan perawatan dan pengobatan yang cepat dan tepat. Nah, salah satu yang harus dilakukan adalah dengan terapi multiobat (Multi Drug Therapy/MDT) yang mendapatkan pengawasan langsung dari dokter, kusta dapat disembuhkan secara total.

Tidak Menyebabkan Komplikasi Serius

Nah, penyakit kusta ini merupakan penyakit yang menyerang kulit dan sistem syaraf, serta akan terjadi komplikasi yang cukup serius namun dianggap sebagai penyakit yang biasa saja seperti penyakit kulit, padahal sebaliknya dan akan terjadi penyakit lainnya seperti kemuduran pengelihatan, kerusakan oragn lainya sehingga harus segera ditangani dengan serius. 

Kolaborasi Pentahelix Untuk Atasi Stigma dan Diskriminasi Kusta


Kebetulan saya menyaksikan youtube Ruang Publik KBR dengan tajuk Kolaborasi Pentahelix untuk atasi Kusta yang menghadirkan  pembicara Dr.dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)) dan R. Wisnu Saputra (Ketua Bidang Organisasi PWI Kab. Bandung). Kusta adalah penyakitt menular yang paling tidak menular, dr. Flora menyatakan hal tersebut berulang kali dan selaras dengan pernyataannya tersebut, faktanya obat dan perawatan dokter yang tepat bisa menyembuhkan penyakit kusta secara total. Penyakit kusta merupakan penyakit kuno dan sejalan dengan teknologi pengobatan, maka obat-obatan dan perawatan dokter sudah pasti menjamin kesembuahn penderita kusta tersebut. 

Selain dari pengobatan, kesembuhan penderita kusta juga harus didukung keluarga dan lingkungan sekitar. Tanpa dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, secara mental penderita kusta akan sulit sembuh. Peranan Pentahelix sangat dibutuhkan sebagai support system. Selain itu, edukasi terhadap penyakit kusta pun harus terus digaungkan sehingga masyarakat tidak akan memberikan stigma negatif dan diskriminatif. 

Wisnu Saputra juga menyatakan bahwa peranan media dalam membantu memberikan pengetahuan dan edukasi yang benar mengenai kusta juga merupakan salah satu kolaborasi dari pentahelix. Berita yang benar dan seimbang mengenai kusta yang dapat disembuhkan serta tidak akan menularkan dalam jangka waktu yang sebentar pun harus terus disebarluaskan. 

Sejalan dengan peran tersebut, blogger pun bisa mengambil peran sebagai salah satu corong atau kepanjangan tangan dari pemerintah, media dan dokter serta pentahelix lainnya sehingga bisa mengabarkan informasi penting langsung dari sumber yang terpercaya. 

Butuh komitmen bersama serta kolaborasi terus-menerus dari seluruh komponen Pentahelix sehingga penyakit kusta ini terhindar dari stigma dan diskriminasi dikemudian hari. Sudah saatnya Indonesia bisa menurunkan angka penderita kusta dan terbebas dari penyakit tersebut dikemudian hari. 

Social Media KBR


You Might Also Like

1 Comments

  1. Nah sering terjadi, nih, orang yang menderita kusta dikucilkan di lingkungan bahkan sampai kesulitan cari kerja. Padahal kusta tidak menular dan tidak seharusnya penderitanya didiskrimani, mantep ini webinarnya.

    BalasHapus