NVRO : Sampah Pun Bisa Diubah Menjadi Uang

9/04/2022 11:51:00 PM

 

Saat bunga Sakura mekar sempurna awal tahun 2019, saya sangat menikmati cuaca yang sedikit dingin namun bunga bermekaran disana-sini. Indah sekali bisa menikmati bunga paling indah di negeri Sakura, Jepang. Kadang kala kalau teman bertanya pada saya, destinasi mana yang wajib dikunjungi di Asia, saya pun menjawab bahwa Jepang adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Alasannya saya sangat suka budaya dan kedisiplinan orangnya termasuk dalam menjaga kebersihan. 

Di jalanan sudut kota sampai pelosok negeri pun semuanya sangat bersih. Dalam hati saya pun sempat bertanya, kenapa Jepang sangat bersih dan dispilin, ternyata pendidikan dasar sekolah di Jepang mengajarkan kedisplinan sejak dini, termasuk memilah-milah sampah dan memprosesnya supaya sampah tidak menumpuk. Tak heran ketika anak-anak tersebut dewasa, jiwa displin dalam menjaga kebersihan pun tetap terjaga.

Jauh berbeda dengan Indonesia, disetiap sudut jalanan terdapat sampah berserakan. Beruntung sekali masih ada petugas kebersihan yang membersihkan lingkungan terutama di jalan utama kota, namun saat tidak ada petugas, sampah akan kembali berserakan. Pun demikian, pendidikan di Indonesia sangat berbeda dengan Jepang dalam menanamkan disiplin menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. 

Bukan hanya tugas dari petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan lingkungan kita, namun tugas seluruh masyarakat. Jika mengubah perilaku masyarakat sangat susah, maka sudah selayaknya dimulai dari pendidikan dasar di seluruh sekolah Indonesia. NVRO atau Enviro Visi Nuswantoro melakukan sebuah gebrakan inovatif dengan mengubah mindset pelajar dengan mengubah Sampah menjadi uang melalui pengolahan sampah domestik yang benar bekerjasama dengan petani dan masyarakat setempat. 

NVRO, Fokus Pengolahan Sampah Domestik Dimulai Dari Sekolah

Data tahun 2020 mencatat di tahun 2020 ini sebanyak 67,8 juta ton timbunan sampah berada di Indonesia. Data nasional tahun 2018 menunjukkan bahwa 62 persen sampah di negeri ini dihasilkan dari sampah domestik atau sampah dari aktivitas rumah tangga. Merujuk pada  data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sejauh ini hanya 1,2 persen rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya.

Berangkat dari data tersebut PT Enviro Visi Nuswantoro perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter (character building) melalui pengolahan sampah domestic (waste management) terpanggil untuk ikut berkontribusi. Jika tidak dikelola dengan baik, masalah sampah ini bisa menimbulkan banyak masalah seperti sosial, lingkungan, kesehatan dan lainnya. 

Kirdianto Rizki Saputra, Chief Executive Office PT. Enviro Visi Nuswantoro sengat kagum dengan pendidikan dasar di Jepang dan Finlandia. Kedua negara tersebut telah menerapkan kurikulum pengelolaan sampah sejak dini bahkan sejak sekolah dasar. Terinspirasi dari kedua negara tersebut, NVRO pun mengambil simpulan bahwa masalah sampah adalah bukan pada sampah atau obyeknya, melainkan pada manusia yang mengelola sampah tersebut. Perilaku atau habit itulah yang mesti ditanamkan sejak dini tentang disiplin dan pengelolaan sampah. Namun, untuk mengubah seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan effort yang luar biasa, sehingga hal yang paling mudah adalah memulai dari sekolah.

NVRO goes to school adalah salah satu wujud program yang difokuskan pada pembangunan karakter anak-anak disekolah dan mengedukasi pengelolaan sampah. Program ini dijalankan di seluruh sekolah yang terpilih di Indonesia. Program ini menegaskan kembali bahwa kebiasaan membuang sampah ternyata bukan karena kecerdasaan akademik semata melainkan kecerdasaan karakter yang harus ditanamkan sedini mungkin.

Nugi, Chief Operation Officer PT. Enviro Visi Nuswantoro menjelaskan bahwa kami memilih sekolah-sekolah sebagai wadah utama dalam pelaksanaan program-character building ini, karena kami percaya anak-anak ini akan menjadi duta yang bisa menjaga lingkungannya sesuai dengan motto kami Let’s Build a Better Place to Live, Let’s Start now”.

“Pekan lalu kami menyelenggarakan NVRO Goes To School di SMA 12 Tangerang Selatan. NVRO menyelenggarakan seminar pembentukan character building dan pengolahan sampah. Pengenalan Konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycling), untuk program NVRO goes to school ini akan ada pendampingan selama 3 bulan yang diterapkan disekolah tersebut.” lanjutnya.

Sampah Pun Bisa Diubah Menjadi Uang


Dari program NVRO goes to school ini, siswa akan memiliki karakter kuat dalam mengelola sampah dan dimanfaatkan untuk berbagai hal. Sampah pun bisa dikelola dan dipilah-pilah berdasarkan kelompoknya, dari pengelolaan ini siswa akan mendapatkan benefit berupa uang dari hasil bank sampah. Sampah organik misalnya dapat menghasilkan kompos yang dimanfaatkan oleh petani lokal, dengan adanya pupuk kompos gratis dari pengelolaan sampah organik ini, maka bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya dampak ekonomi tersebut, maka secara tidak sadar siswa te;ah menularkan kegiatan pengelolaan sampah secara perlahan-lahan. 

Selain melalui offline, siswa juga dapat menyebarluaskan kegiatan pengelolaan sampah ini melalui media sosial. Dengan adanya media sosial, siswa akan dapat mejangkau masyarakat lebih luas ke seluruh Indonesia. Program ini secara tidak langsung akan memberikan dampak positif dari perilaku mengelola sampah dengan metode baik dan menghasilkan uang. 

Kegiatan ini juga secara tidak langsung mengajarkan siswa berkegiatan ekonomi dan menghasilkan uang dari hasil pengelolaan sampah yang benar. NVRO akan mengusahakan siswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan prioritas saat masuk ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMA atau Kuliah. Siswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan benefit yang sama dengan siswa yang berprestasi dibidang sains dan olahraga, sehingga program ini akan semakin diminati nantinya.  

NVRO, Galang Pendanaan via NFT


NFT sangat terkenal setelah Gozali mendadak viral dengan penghasilan ratusan juta rupiah dengan karya NFT berupa foto yang laku dijualnya. Siapa sangka, Gozali yang tampil apa adanya ini mampu menraup pundi-pundi rupiah dari hasil NFT ini. Apa sih sebetulnya NFT itu? NFT sebetulnya adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, dan video.

Nah, NVRO menggunakan cara unik dalam penggalangan dana operasional yaitu dengan menyelenggarakan kompetisi NFT. Hasil karya akan dijual dilelang di market place open sea, dan hasil dari penjualan ini sebagian akan masuk mendanai program program NVRO, dan para pencipta hasil Karya berhak mendapatkan royalti atas penjualan NFT tersebut.

“Akan ada 100 NFT yang akan di lelang di Opensea nantinya, dari ke 100 NFT ini kami menargetkan Dana yang terkumpul total senilai 1 milyar sampai dengan 10 milyar, galang dana melalui NFT ini juga sebagai wadah promosi mengenai kegiatan donasi social lingkungan sehingga kami menamakan pertama kalinya di indonesia sebagai sosio NFT” ujar Kirbi mengakhiri.  

Tentang NVRO 

PT. Enviro Visi Nuswantoro berdiri berdasarkan semangat pertumbuhan, yang bisa dicapai di nusantara. Enviro sendiri berawal dari sebuah singkatan NVRO, yang dibuat dalam Bahasa inggris. Enviro, NVRO, artinya adalah New Vision to Recreate Order, yang dalam Bahasa Indonesia berarti visi baru untuk menciptakan ulang keteraturan. NVRO adalah sarana untuk menciptakan ulang keteraturan di dunia, terkait pembangunan karakter dan pelestarian lingkungan. 

Kontak NVRO

Website : https://nvro.org/ 

You Might Also Like

0 Comments